Share

126. KELUARGA #2

Rasanya aneh karena Tara masih menempel, bahkan setelah keluar Telaga. Dia seperti tidak membiarkanku pergi, bahkan menuntunku ke suatu tempat. Jadi, jelas karena situasinya sedang seperti ini, terutama karena aku sudah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu, aku langsung bertanya hal paling mengerikan. “Tara, Kau mencurigaiku, ya?”

Tara itu punya penampilan yang menarik perhatian, tetapi bukan karena dia punya aura kecantikan murni layaknya Layla—Tara punya paras yang rasanya tak pernah berhenti tersenyum. Ketika menatapmu, dia seperti tengah memerhatikanmu dengan cara paling dalam, lalu karena senyum tipisnya tidak pernah pergi, rasanya seperti tengah dilihat secara personal. Lalu ketika dia memutuskan bicara, kata-kata pertamanya bukanlah, “Hai, selamat pagi,” atau sapaan normal lainnya, melainkan, “Kedengarannya asyik kalau aku mengikutimu seharian.”

Aku mendesah. “Itu cukup membuat semua orang salah paham.&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status