Share

122. RETAKAN #2

Aku tidak mengerti bagaimana caranya, tetapi ketika terbangun, aku sudah di ranjang—yang sepertinya adalah kamar Lavi. Matahari sudah tinggi, dan telepon Lavi berdering, yang semestinya adalah hal paling menakutkan.

Namun, aku mengangkatnya. “Ya, perwakilan Lavi di sini.”

“Kemari,” kata suara Jesse. “Klinik.”

“Kau sedang bicara untuk Lavi? Kau lupa dia—”

“Aku tidak terima pertanyaan bodoh. Kalau kau punya waktu memikirkan itu, sikat gigimu, cuci mukamu karena aku yakin kau baru bangun, dan keluar dari Gerha pacarmu sebelum kau macam-macam.”

Perintah itu mengakhiri sambungan telepon kami.

Dalam perjalanan ke Balai Dewan, entah bagaimana baru kusadari Jesse tak memintaku datang ke ruangannya, tetapi klinik. Itu hal aneh pertama yang kudapat, dan kalau mungkin, aku tidak ingin memikirkan hal aneh-aneh.

Namun, ketika aku masuk klinik, di ruang tunggu ada Tara, Fal, Ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status