Share

Selingkuhan Sang Sekretaris
Selingkuhan Sang Sekretaris
Author: Yunisa Futri

Sekretaris Baru

Author: Yunisa Futri
last update Last Updated: 2024-02-27 23:25:58

Hentakan langkah berbalut sepatu heels berwarna nude itu terdengar begitu merdu di lantai marmer. Deandra dengan percaya diri melangkah masuk ke Perusahaan Baskoro Grup.

Deandra mengenakan rok span selutut berwarna biru tua dengan kemeja bermotif bunga, rambut coklat tuanya terurai dengan curly di bagian bawahnya, juga riasan korean look yang cocok dengan mukanya yang bak artis korea.

Hari ini adalah hari pertama dia masuk kerja sebagai sekretaris CEO, dia akan memberikan kesan terbaik untuk bos tampannya itu. Dia berangkat kerja sangat pagi dari pukul 07.00 WIB.

Dia nekat masuk perusahaan ini walaupun salah satu syaratnya sudah jelas terpampang yaitu harus seorang laki-laki. Dia juga tidak menyangka akan di terima di perusahaan idamannya itu.

Jantung Deandra mulai berdegup kencang, suara langkah kaki terdengar menuju ke arahnya.

"Selamat pagi, Pak Nathan, Pak Mahendra."

"Selamat pagi, Deandra." ucap Nathan.

"Selamat pagi, lama tidak bertemu." ucap Mahendra.

Terlihat Nathan dan Mahendra datang, Deandra mengenal mereka berdua, Nathan dan Mahendra adalah sahabat setia CEO Perusahaan ini. Dan terlihat seseorang yang begitu Deandra rindukan berada di belakang mereka namun sedang sibuk mengangkat telepon.

"Mana sekertaris baru nya?" Suara berat namun candu itu terdengar.

Marco Baskoro, lelaki tampan berdarah inggris-Indonesia sang CEO Perusahaan ini pun terpaku dengan sesosok gadis di depannya.

"Selamat pagi, Pak Marco." Deandra tersenyum cerah dan itu sangat cantik.

Marco hanya terdiam, dia sedikit terkejut dan memperhatikan Deandra sekarang.

Deandra pun hanya menampilkan senyum. Sebenarnya, dia tahu siapa yang akan menjadi CEO nya. Alasannya masuk pun bukan karena mimpinya ingin bekerja di sana, tapi lelaki idamannya berada di sana, Sang CEO Perusahaan Baskoro Grup.

Mereka pernah dekat waktu kuliah, hanya saja tidak pernah saling mengungkapkan perasaan. Dan sekarang, Deandra merasa dirinya akan meledak melihat wajah tampan penuh ketegasan itu.

Belum lagi badan Marco tampak lebih macho dari sebelumnya. Otot-ototnya tampak tercetak sempurna di balik kemeja dan jas itu. Wajahnya mulus, seperti baru cukuran pagi ini. Rambutnya pun sangat rapi, tapi tidak terkesan membosankan.

"Eheem!" Nathan menyadarkan Marco dan Deandra.

"Oke." hanya itu yang Marco ucapkan dia langsung masuk ke dalam ruangannya lalu di ikuti Nathan dan Mahendra.

"Bagaimana bos sekretaris barunya?" tanya Nathan sebelum benar-benar menutup pintu, sehingga Deandra bisa mendengarnya.

"Ya, seperti saya bilang masa percobaan 3 bulan."

Entah apa yang pria itu bicarakan di dalam, Deandra hanya kembali bekerja di mejanya. Ia sesekali melirik ke ruangan kaca itu, berharap bisa melihat wajah tampan Marco sesekali.

Satu jam berlalu, sampai akhirnya Nathan dan Mahendra pun keluar dari ruangan Marco. Mereka kembali berpamitan pada Deandra, dengan senyuman jail. Tidak lupa Nathan menyampaikan kalau Deandra disuruh masuk ke ruangan Marco.

Deandra masuk ke ruangan bos nya itu, dia harus profesional walau saat ini sejujurnya jantungnya berdetak tidak karuan.

"Bapak memanggil saya?" tanya Deandra.

"Iya, duduklah aku ingin bertanya sebentar."

"Baik, Pak."

"Apa kau benar-benar ingin menjadi sekretarisku, Deandra?"

Deandra sedikit terkejut saat Marco memanggilnya seakrab itu.

"Tentu saja, Pak."

"Bukannya kau anak orang kaya, Deandra? bukankah harusnya kau menjadi penerus perusahaan ayahmu?"

Deandra menghela napas, tiba-tiba hatinya berdenyut nyeri ketika mengingat keluarganya.

"Bapak, mungkin belum tahu kabar keluarga saya, orang tua saja sudah lama meninggal Pak, perusahaan keluarga saya sudah diakuisi oleh Yudistira Grup, jadi tidak mungkin saya menjadi penerus perusahaan, Pak."

Marco agak kaget mendengarnya, mana mungkin dia tidak tahu kabar sepenting ini, apa karena dia terlalu focus bekerja demi melupakan Deandra sehingga kabar ini pun dia tutup mata dan tidak tahu.

"Saya turut berduka, maafkan untuk hal itu." ucap Marco, menyesal.

"Tidak apa-apa Pak, kejadian itu juga sudah lama, saya juga terbiasa hidup mandiri."

"Syukurlah, kau terlihat baik-baik saja."

"Maksud Bapak?"

"Tidak, lupakan!"

Ada keheningan panjang kemudian. Marco belum menyuruh Deandra keluar, dan Deandra sendiri merasa tidak sopan jika pergi begitu saja. Akhirnya, Deandra memberanikan diri untuk memecah keheningan.

"Bolehkah saya bertanya Pak?" tanya Deandra.

"Apa itu?"

"Mengapa saya diterima di perusahaan ini, Pak? Apa karena Bapak mengenal saya?"

"Tidak juga, aku memang membutuhkan sekretaris perempuan yang fresh graduated"

"Bukannya rekrutmennya khusus laki-laki, Pak?"

Marco terdiam.

Deandra mengingat lagi betapa beraninya dia saat rekrutmen saat itu, dia begitu menonjol karena hanya dia perempuan satu-satunya di sana.

"Tidak itu hanya ketentuan biasa, sudah lah kembali bekerja!" seru Marco, terlihat mengalihkan topik.

Deandra mengangguk, lalu berdiri. Namun, ketika ingin berbalik, Deandra menghentikan Marco yang sudah kembali bekerja. Ada satu hal yang mengganggu pemandangan Deandra sedari tadi, dan dia tidak bisa mengabaikannya.

Dia  memperbaiki dasi Marco yang sedikit tidak rapi, Deandra sangat telaten hal kecil seperti ini pun dia perhatikan.

"Maaf pak sebelumnya, pukul 10.00 nanti Bapak ada meeting dengan Perusahaan Williams Corp, Investor besar, dan Bapak harus terlihat luar biasa." ucap Deandra sambil merapihkan dasinya.

Setelah rapi Deandra pamit dan tersenyum kepada Marco.

Begitu Deandra menutup pintu, Marco menggeram di mejanya. Deandra memang sekretaris profesional dia tidak merayu Marco seperti sekretaris yang sebelum-sebelumnya.

Kali ini Marco yang nampak tergoda, bibir Deandra yang tadi sangat dekat terngiang ngiang dikepalanya, juga dadanya yang terlihat berisi, membuatnya mendesir.

"Bagaimana aku bisa konsen nanti, Deandra?" batin Marco bergemuruh.

***

Related chapters

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Profesional

    Meeting bersama Pak William pun berjalan dengan lancar, Marco mendapatkan tender besar dengan investor ternama, perusahaan Williams Corp, Marco memang handal dalam menarik hati para investor terlebih dengan adanya Deandra, itu sangat membantunya.Sebelum rapat Deandra mencari tahu terlebih dahulu latar belakang dan orang-orang di Williams Corp, sampai dia menghafalkan bagaimana rupa orang-orang penting di sana. Ketika meeting di mulai Deandra memberi tahu nama serta rupa orang tersebut sehingga membuat Marco seolah-olah mengenal nama mereka. Itu sangat membantu Marco menjadi akrab dengan mereka. Hari ini sangat sempurna bagi Marco.“Kerja bagus, Deandra.” ucap Marco di perjalanan pulang ke kantor.“Terima kasih, Pak.” Handphone Deandra tiba-tiba berdering. Dan Deandra meminta ijin pada Marco untuk mengangkat teleponnya. Nama yang terpampang di sana membuat jantungnya berdegup kencang.Dengan tangan dingin, Deandra menjawab panggilan itu. "Halo, Vin, maaf baru bisa angkat telepon.""

    Last Updated : 2024-02-27
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Cemburu

    "Pagi, Pak Marco.” sapa Deandra seperti biasa.Tidak ada jawaban dari Marco sedikit pun, tidak seperti biasanya. Mahendra sang ajudan pun kebingungan dengan tingkah Marco hari ini.Pagi ini aura Marco nampak berbeda. "Ada apa dengan Pak Marco?" hanya itu yang Deandra tanyakan dalam hatinya.“BEKERJALAH YANG BENAR ! JANGAN SAMPAI TERLAMBAT LAGI !" ucap Marco dengan bahasa jermannya kepada Sandi, suaranya itu sangat keras sehingga terdengar sampai keluar ruangan termasuk Deandra saking kerasnya.Sandi hanya terdiam tidak mengerti apa yang dikatakan, sudah lama tidak terdengar Pak Marco berbicara dengan bahasa Jerman, dan itu artinya Pak Marco sedang marah besar ! Deandra masuk kedalam ruangan Marco, terlihat pula Mahendra yang hanya diam karena sudah tahu tabiat bos nya itu. "Pak Sandi, Pak Marco bilang jangan terlambat lagi." Deandra mencoba membantu Sandi. "Baik Pak, saya tidak akan ulangi lagi, saya ijin keluar, Pak.” Kalau sudah begini yang bisa dilakukan adalah menghinda

    Last Updated : 2024-02-27
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Hati yang memanas

    Deandra tidak pergi ke toilet, namun dia pergi ke lorong dekat toilet, dia tertunduk saking malunya mengingat perkataannya tadi pada Marco.Seorang pria mendekati Deandra lalu memegang bahu Deandra oleh tangan kirinya dan satu tangannya lagi memegang tembok, seolah mengunci Deandra agar tidak pergi kemana pun."Kau benar-benar mencintaiku?" lagi-lagi suara bariton merdu itu membuat hatinya berdebar tak menentu.Deandra menatap Marco dengan tatapan penuh cinta. Ya pria itu adalah Marco."Lihat mataku, apa terlihat ada kebohongan disana?" ucap Deandra.Marco terdiam.“Aku begitu mencintaimu sampai hatiku sakit.” ucap Deandra lagi sambil memegang dadanya.Tangan Marco berpindah dari bahu Deandra ke bibir Deandra, dia mengusap nya seolah Deandra tidak harus melanjutkan perkataannya barusan.Marco mendekatkan bibirnya, Marco hendak mencium Deandra.“DEANDRA SALIM ! DIMANA KAU ?!” suara Devin itu menggema di telinga Deandra.“Pak, maaf saya harus pergi.” Deandra buru-buru pergi ke sumber su

    Last Updated : 2024-02-27
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Cinta Lama

    Deandra dengan jantung yang berdegup kencang berjalan menuju Marco.“Tak salah pak Marco menyuruhku duduk di pangkuannya.” batin Deandra.Saat di hadapan Marco Deandra terdiam.“Tak apa duduklah di sini, aku ingin lebih dekat denganmu.”Deandra masih diam terpaku.Tangan kekar merangkul tangan Deandra dengan lembutnya, Marco menarik Deandra ke pangkuannya.Deandra kini berada dipangkuan Marco dengan posisi membelakanginya.“Kau tidak merindukanku, Deandra?” Marco bertanya tepat langsung di belakang telinga Deandra dan pertanyaan Marco itu semakin membuat jantungnya berdegup kencang.“Apa bapak sedang mabuk?”“Tidak, Deandra, aku bukan orang yang gampang mabuk”“Kenapa bapak tiba-tiba seperti ini?”“Kau tak ingin mendengar jawabannya dengan melihat mataku?”“Bagaimana caranya? melihat matanya saja aku tidak sanggup, apalagi posisi nya begini, aduh!” batin Deandra.“Kenapa diam?” Hening.“Kenapa? apa perasaanmu berubah? apa yang malam itu hanya kebohongan?”“Tidak pak !” ucap Deandra s

    Last Updated : 2024-02-27
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Makin Dekat

    “Kau siapa?!” Katrina yang menjawab sapaan gadis itu.“Aku tidak bertanya padamu !” ucap gadis itu dengan ketus.Katrina membalasnya dengan mendelikan matanya.“Marco ini aku, Davina ! kau ingat?”Marco terdiam dan mencoba mengingat gadis yang sama sekali tidak dia ingat itu.“Hei, aku mantanmu kelas 3 SMP Marco, coba kau ingat-ingat.” gadis itu mendesak Marco mengingatnya.Marco mantan playboy mana ingat mantan-mantan pacarnya kecuali Katrina yang memang pacar pertama sekaligus sahabat perempuannya sekarang.“Mungkin kau lupa karena penampilanku sekarang yang dewasa bukan, aku nampak sexy bukan sekarang.” ucap Davina dengan genitnya.“Kalo Marco tidak ingat tidak usah dipaksa !” Katrina membalas ucapan Davina.Davina hanya mendelikan matanya pada Katrina.Obrolan terpotong karena Davina mendapat telpon masuk.“Halo Devin sayang.”Mendengar nama itu Marco langsung menyimak.“Iya tak apa sayang, kau hati-hati di Jepang ya, tunggu aku di sana, see you my love.” Percakapan Davina dan se

    Last Updated : 2024-02-27
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Sudah Tidak Tahan

    Pagi yang cerah, Deandra pergi ke kantor diantar Mamih Anita hari ini.Mamih Anita bukan pekerja kantoran, dia ibu rumah tangga namun anak dari Konglomerat ternama. Pagi ini, dia ada acara arisan pagi bersama teman-teman konglomeratnya, jadi sekalian mengantarkan Deandra, Mamih Anita memang kadang membawa mobilnya sendiri tanpa memakai supir.“Mih, makasih banyak ya.” ucapnya sambil turun dari mobil.“Yah sayang, semangat kerjanya ya, semoga kamu bisa secepatnya bergabung dengan Yudistira Grup.” Deandra hanya tersenyum.“Hati-hati ya, mih.”“Iya, bye sayang.”Mamih Anita pun pergi melaju dengan mobil BMW Series 5 warna merah nya."Diantar siapa?" suara bariton kesukaan Deandra terdengar.Deandra sedang berdiri menungu lift."Pagi Pak, saya di antar Ibu Anita, Pak, teman dekat ibu saya.”“Bukan calon mertuamu?” tanya Marco.Deandra terdiam dan langsung mengalihkan pembicaraan.“Bapak datang lebih awal?""Ya aku ingin segera pergi ke kantor""Saya kira bapak akan datang siang, menginga

    Last Updated : 2024-03-01
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Bertemu mutti

    “Lagi-lagi ada yang menganggu !” batin Marco.Deandra tidak kalah kaget, yang lebih ditakutkan Deandra yang mengetuk jendela mobil adalah orangnya Devin. “Semoga bukan Bram atau Rio” Batin Deandra. Bram dan Rio adalah orang kepercayaan Devin.Marco membuka kaca mobilnya."Selamat malam, Pak'""Malam." jawab Marco."Wah, maaf ternyata, Pak Marco." ucap lelaki itu yang ternyata adalah polisi yang sedang berpatroli."Syukurlah, hanya Pak Polisi." batin Deandra.Marco mengerutkan dahinya."Maaf, Pak, mungkin bapak tidak kenal saya, tapi atasan saya di kantor sering membicarakan, bapak." ucap Pak Polisi itu."Siapa nama atasan nya?" tanya Marco."Pak Priyatna Wiryatama, Pak.""Oh, dia memang teman saya waktu SMA, sampaikan salam saya padanya.""'Baik, Pak, pastinya akan saya sampaikan.""Hanya saja, saya hanya ingin mengingatkan, Pak, di sini tertera tanda untuk dilarang parkir, Pak,"Marco dan Deandra langsung melihat tanda tersebut yang memang baru mereka sadari."Terimakasih, Pak, maaf

    Last Updated : 2024-03-02
  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Merindu

    Deandra masih terdiam dengan pertanyaan, lelaki itu.“Tidak apa, Deandra, jangan kau takut padaku.”Lelaki itu adalah Bram, salah satu orang kepercayaan Devin.“Aku hanya di perintahkan, Bos Devin, untuk melihatmu, katanya kau tidak menjawab teleponnya, sejak tadi.”“Maafkan, aku, Bram, tadi a-ku da-ri…”“Tidak usah, di lanjutkan, Dra ! aku paham, kau pun perlu kebebasan.”Deandra terdiam.“Aku tidak akan bilang pada Devin kau habis dari luar, aku akan bilang padanya bahwa kau sudah tidur.”“Bram, tapi mengapa?” tanya Deandra.“Aku hanya kasian padamu, Dra, nikmatilah kebebasanmu, saat Devin berada di luar negeri.” jawab Bram.“Aku akan menunggumu hingga selesai membersihkan diri dan pergi tidur, aku perlu fotomu untuk bukti pada Devin.” ucap Bram lagi.“Terimakasih, Bram.”Deandra langsung pergi ke kamar mandi, membersihkan dirinya, dia berusaha secepat mungkin.Deandra sudah selesai membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya. Dia lalu berpura-pura tertidur di tempat tidur hanya u

    Last Updated : 2024-03-03

Latest chapter

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Misi Deandra

    Deandra masih memikirkan foto Rachel yang disimpan Nathan. “Mungkin masih ada sedikit harapan untuk Rachel, tapi tunggu! Rachel tidak boleh sepertiku, dia tidak boleh mempunyai dua kekasih.” ucap Deandra dalam hatinya, membuatnya tidak sadar sedari tadi dia melamun. “Apa yang membuatmu melamun, Deandra?” suara bariton pria yang sangat dirindukan membuyarkan pikirannya. “Pak Mar-co, maaf pak, saya tidak menyadari kehadiran bapak.” “Masuk keruanganku.” ucap Marco dengan suara lembut. Deandra mengangguk sambil tersenyum dan langsung mengikuti Marco pergi kedalam ruangannya. “Apa yang kau pikirkan perle?” ucap Marco tanpa basi basi. “Tidak ada, aku hanya merindukanmu.” ucap Deandra sambil mendekat kepada Marco. “Kau tidak bisa berbohong padaku.” Marco memandang Deandra dengan sedikit tajam. “Aku merindukanmu, itu benar! aku tidak berbohong, hanya saja memang ada sesuatu yang sedikit menganggu pikiranku.” “Apa itu?” “Ini tentang Rachel.” “Rachel? kenapa dia? apa t

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Cerita Sahabat Setia

    Marco mengerutkan dahinya mendengar laporan dari Nathan.“Bos, Devin, bukan orang sembarangan, aku khawatir, pada akhirnya dia akan mengetahui hubungan bos dengan Deandra.”Marco terdiam lalu sudut bibirnya terangkat, dia tersenyum.“Aku sudah tahu resikonya, Tan, terimakasih kau telah mencemaskanku.”Nathan hanya diam, dia benar-benar mengkhawatirkan bosnya itu, namun kenyataannya bosnya itu tidak cemas sama sekali.Orang yang sedang dimabuk cinta, memang sulit untuk dinasehati, bukan?Marco memang beruntung memiliki dua sahabat sekaligus orang kepercayaan yang sangat setia padanya.Marco menjadi ingat kembali kisah persahabatannya bersama Nathan dan Mahendra.Jika dengan Nathan, Marco sudah mengenalnya sangat lama, sejak mereka berusia 4 tahun tepatnya, karena Nathan Pratama berasal dari kalangan yang setara dengan Marco, anak tajir dari lahir.Nathan pria tampan, dia putih dan beralis tebal layaknya orang arab, penuh karisma dan sangat cuek pada hal yang dianggapnya tidak penting.

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   firasat

    “Apa kekasihku selama di sini merepotkanmu, Marco?” “Tidak, tentu saja tidak, kau tahu dia sangat membantu dalam pekerjaanku.” Devin tersenyum bangga mendengarnya. Saat ini mereka tengah breakfast di hotel tempat mereka menginap dan Deandra sedang memilih-milih makanan, jadi di meja hanya ada Marco dan Devin. “Deandra baru pertama pergi sejauh ini, bahkan ini ke New York, paling jauh mungkin hanya ke Jepang, aku jadi sangat mengkhawatirkannya.” “Itu hal yang wajar, Devin, jika aku jadi kau, aku akan melakukan hal yang sama.” Devin kembali tersenyum. Berbicara dengan Marco memang terasa nyambung dan menghibur. Di balik dua pria tampan yang sedang asyik berbincang itu, tidak sedikit wanita di sana melirik mereka berdua, menatap kagum pada kedua pria hot di sana. Anehnya Devin sedikit jaim alias jaga image di depan Marco, biasanya jika ada wanita yang menggoda, dia sedikitnya akan menggoda balik wanita itu, namun ini tidak! dia stay cool sama seperti Marco. Deandra

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Sahabat Sejak Lama

    Deandra tampak kagum dengan setiap detail apartemen Rachel. Lihatlah interior mahal itu begitu memanjakan mata! Apartemen Rachel bernuansa rose gold lebih mengarah ke tema putri kerajaan, Rachel memang sangat feminim dan begitu menyukai princess. Rachel memang merombak seluruh apartemennya sesuai yang dia sukai. Anak konglomerat memang bebas melakukan apa yang mereka inginkan. “Aku serasa di kerajaan loh, Chel.” ucap Deandra. “Tentu dong! welcome to my kingdom.” ucap Rachel sambil tertawa. “Chel, kau masih menyimpan ini?” tanya Deandra sambil memperlihatkan sebuah foto berbingkai bunga berwarna pink. “Tentu saja, kalian sabahat terbaikku, kau tahu di sini aku tidak mempunyai teman, ya selain pacarku.” ucap Rachel sambil menunduk. “Kangen ya, dengan masa sekolah dulu.” ucap Deandra. “Ya tentu saja, Dra.” Tatapan mereka berubah sendu memandang salah satu wajah sahabat mereka. Deandra dan Rachel memang bersahabat sejak lama, bukan hanya mereka berdua sebenarny

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Rahasia Hati

    Marco tidak mengikut sertakan Deandra dalam meeting bersama klien kali ini, Marco malah meminta Deandra menemani Rachel. Marco diam-diam mengkhawatirkan adik satu-satunya itu. “Dra, biasanya Bang Marco suka galak sama sekretarisnya, kalo padamu beda ya.” ucap Rachel sambil tersenyum menggoda Deandra. Saat ini mereka berada di cafe dekat universitasnya Rachel. “Mungkin karena aku sahabat dekat adiknya.” “Atau mungkin Bang Marco...” sambung Rachel. “Jangan berpikir yang aneh-aneh ya, Chel.” Deandra langsung memotong obrolan Rachel. Deandra memang menyembunyikan hubungannya dengan Marco. “Kau masih bersama Devin sang playboy tapi tampan dan panas itu?” “Tampan dan panas?” “Ya! kau tahu pacarmu itu mempunyai julukan di kalangan para wanita, tapi menurutku, Bang Marco juga tampan dan panas, benarkan?” tanya Rachel. Deandra jadi mengingat kegiatan panas mereka kemarin malam dan itu membuatnya kembali bergairah. “Hei! kenapa kau jadi melamun sih, Dra!” seru Rachel

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Gelora Cinta

    Deandra termenung di kamar hotelnya. Deandra berada di hotel bintang 5 bersama Marco, dengan kamar yang berbeda namun bersebelahan. Dia masih memikirkan curhatan Rachel mengenai kisah cintanya, ternyata ada kisah cinta yang sama rumitnya dengan dirinya. Rachel Baskoro ternyata masih begitu mencintai Nathan Pratama, sahabat sekaligus orang kepercayaan Marco, kakak kandungnya. Ini menjadi tugas baru bagi Deandra, dia perlu memastikan perasaan Nathan sekarang, apa dia menghindar pergi ke New York karena masih mencintai Rachel atau malah sebaliknya, Deandra hanya perlu pelan-pelan membongkar perasaan Nathan. Dia bertekad membantu sahabatnya itu walau Rachel tidak memintanya. “Apa Marco mengetahui perasaan Rachel yang sesungguhnya?” tanya Deandra dalam hatinya. Mengingat Marco tipe kakak yang begitu peduli pada adiknya. “Aku harus memastikannya langsung.” batin Deandra lagi. Suara pintu terbuka menyadarkan lamunan Deandra. Dan itu Marco. Tentu mudah bagi Marco untu

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Dinas Bersama

    Tidak ada yang lebih nikmat dan panas selain memadu kasih dengan orang yang di cintai, itulah yang di rasakan Marco dan Deandra saat ini, dimabuk cinta. Mereka masih asyik berciuman di ruangan kerja Marco dan sepertinya tidak akan berhenti jika tidak ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya. Tok Tok Tok “Sepertinya tidak boleh melakukannya di kantor, melanggar kode etik.” bisik Deandra pada Marco. Marco tersenyum dan mengecup kening Deandra. “Masuk!” “Maaf, ijin, Pak, saya ingin menyampaikan ini.” seru Renata, sekretaris Nathan dengan memberikan sebuah map berwarna coklat. “Terimakasih, Re.” “Baik Pak, saya permisi, Pak Marco, Deandra.” Marco mengangguk dan Deandra hanya tersenyum manis. “Nathan tidak bisa ikut lagi.” ucap Marco sambil membaca surat dari map yang Renata berikan. Surat itu berisi permohonan ijin, jika Nathan tidak bisa ikut dinas, lusa nanti ke New York. “Ada apa, Pak?” tanya Deandra. “Ini Nathan, seperti biasa jika ke New York, dia sela

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Menjadi Pegawai tetap

    Deandra bersemangat pagi ini di kantor, dia sudah tidak sabar bertemu dengan kekasih hatinya, Marco Baskoro. Seperti biasa dia sudah stand by di mejanya. “Dra, kamu di tunggu di ruangan bu Nia, sekarang.” ucap seseorang pada Deandra. Deandra nampak terkejut mendengarnya, karena bu Nia adalah manager Divisi Human Capital. Pegawai yang dipanggil ke ruangannya tentu saja karena suatu hal, jika tidak naik pangkat bisa jadi akan di pecat. Deandra meneguk ludahnya. Dia tidak menyangka ijinnya satu hari kemarin berdampak pada karirnya, itu setidaknya yang Deandra pikirkan sekarang. Yang paling membuatnya sedih, jika dia dipecat, dia tidak bisa lagi bertemu dengan Marco, sang Bos yang menjadi alasan kuat dia berada di perusahaan ini. Deandra segera pergi menuju ruangan bu Nia dilantai 8 dengan perasaan merana. Tok tok tok “Masuk!” “Permisi, bu, ibu memanggil saya?” “Ya, masuk, Dra, duduk di sini.” ucap Bu Nia sambil menunjukan kursi yang tep

  • Selingkuhan Sang Sekretaris   Pegawai Kontrak

    Deandra melamun di dalam kamar hotelnya. Sekali lagi Deandra tidak memikirkan Devin bersama jalangnya, tetapi untuk kesekian kalinya Deandra memikirkan Marco, sang kekasih keduanya dan Deandra sangat merindukannya. Hati Deandra memang tenang hanya jika bersama Marco. “Sedang apa kau di sana, My Hengst?” tanya Deandra di dalam hati. “Apa kau merindukanku juga?” batinnya lagi. Deandra mencoba menenangkan hatinya agar bisa tertidur malam ini. Marco membuatnya seperti orang yang sedang jatuh cinta kembali. Deandra mengecek handphonenya. Sebuah pesan masuk dan itu sayangnya bukan dari lelaki yang dia rindukan. “Besok pagi aku jemput, kita sarapan bersama sayang, maafkan aku, aku sangat merindukanmu.” Sebuah pesan dari Devin. Deandra menarik nafas, Devin berubah menjadi manis kembali. Kadang Deandra merasa bahwa Devin seperti mempunyai kepribadian ganda, Devin itu kadang manis seperti madu, kadang membahayakan seperti racun. *** “Apa ada kabar dari Deandra?” tanya Marco pada N

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status