Share

Bibir Perjaka

Author: Ziafan01
last update Last Updated: 2023-09-22 02:37:44

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Andreansyah menatap Nazira.

"Saya menyusun beberapa berkas Tuan," jawab Nazira dengan sopan.

"Apa tidak ada OB di sini?" Tanya Andreansyah menatap Nazira dengan datar.

Nazira hanya mengangguk dan menatap wajah Andreansyah .

"Ada apa? Apa kau terpesona dengan wajah tampan ku?" Tanya Andreansyah menatap Nazira.

"Apa? Aku? Terpesona dengan wajahmu Tuan," tanya Nazira yang membuat Andreansyah mengerutkan keningnya. "Sejak kapan aku pernah memuji ketampanan pria yang arogan sepertimu, kau tau siapa yang paling tampan di dunia ini? Ayahku, sudahlah bicara denganmu sama membuat aku stress, sekarang waktunya makan siang, maaf aku sudah lelah dengan semua tingkahmu, aku sangat lapar, baiklah karena ini sudah waktunya istirahat," ucap Nazira berjalan keluar sembari meraih heels.

Andreansyah hanya diam ia menatap setiap pergerakan disaat Nazira berbicara padanya.

++++

Tiga hari kemudian.

Pekerjaan kantor membuat Nazira seringkali mengeluh dengan beberapa tumpukkan kertas yang berada di atas mejanya.

Setiap menit dia akan menatap jam tangan berdoa agar waktu makan siang bisa datang dengan cepat.

"Akhirnya," ucap Nazira berdiri dan meraih tas yang berada di atas meja. "Aku harus cepat-cepat pergi dari sini, atau pria itu kembali menahanku di ruangan ini," sahut Nazira sembari memasukkan dompetnya ke dalam tas.

Bruk…

Tanpa di sengaja sekali lagi dia membuat ulah dan berakibat sangat fatal, ia menabrak Andreansyah dengan posisi Andreansyah berada di bawa dan gadis itu berada di bagian atas tidak hanya itu tanpa di sengaja Nazira mengecup pelan bibir Andreansyah . Sontak membuat Nazira langsung menjauh dan mengusap bibirnya. Sedangkan Andreansyah ia juga terkejut dan menatap Nazira yang mengusap pelan bibirnya.

"Kau mengecup bibirku?" Tanya Andreansyah menatap Nazira dengan polos.

Nazira langsung menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu Tuan, aku menabrakmu dan tanpa sengaja aku…"

"Kau mencari kesempatan dalam kesempitan, aku tidak mau tau kau harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kau lakukan,'' ucap Andreansyah sembari berdiri dan merapikan jasnya.

"Apa?" Pekik Nazira sembari berdiri dan menatap Andreansyah . "Apa maksudmu Tuan? Aku harus bertanggungjawab atas perbuatan yang tidak sengaja aku lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah .

"Tentu, kau tau ini adalah first kiss ku, yang kau rebut paksa dan sekarang bibirku sudah tidak perjaka lagi," ucap Andreansyah yang membuat Nazira semakin bingung.

"Apa kau sudah tidak waras? Itu hanyalah ketidak sengajaan, bibir perjaka astaga… apa dosaku mendapatkan bos sepertimu?" Tanya Nazira mengusap wajahnya dengan kasar.

"Apa yang kau katakan? Apa kau lupa kau bekerja dibawah kendali ku," ucap Andreansyah yang membuat Nazira tersenyum tipis.

"Tapi tadi kau di bawah kendaliku Tuan, astaga… aku bekerja di perusahaan atau bekerja paksa," ucap Nazira dengan frustasi.

"Kau harus ikut bersamaku," ucap Andreansyah sembari menarik tangan Nazira dengan paksa.

"Astaga… apa yang kau lakukan Tuan, kau ingin melakukan mencabulan anak di bawah umur," ucap Nazira yang berhasil membuat Andreansyah berhenti dan menatap Nazira.

"Pencabulan?" Tanya Andreansyah yang digangguki oleh Nazira. "Astaga… apa kau sudah lupa? Keriput di wajahmu sudah mencerminkan usiamu Nona Zira, wanita seusiamu sudah memiliki lima anak dan kau masih saja gadis dan sendiri tidak memiliki pendamping ataupun…"

"Stop… jangan lanjutkan omong kosong mu Tuan, apa kau lupa diwajahmu juga ada keriput bahkan lihatlah jika kau tertawa banyak keriput mulai menyapa para gadis di sini, kau bicara tentang pendamping, apa kau sudah memiliki pendamping hidup? Kau hanya bisa berjalan bersama asisten Andre," celoteh Nazira yang berhasil membuat Andreansyah memejamkan matanya dan tersenyum tipis.

"Kau bertanya pendamping hidupku? Kemari akan aku perkenalkan siapa pendamping ku, kemari," ajak Andreansyah masuk ke dalam lift.

"Kau punya pendamping?" Ejek Nazira menatap Andreansyah .

"Hm…" ujar Andreansyah menatap Nazira. "Di sana," sahut Andreansyah menunjuk pantulan wajah Nazira dari kaca lift.

"Siapa?" Tanya Nazira sambil mengerutkan dahinya.

"Kau lihat wanita yang ada di pantulan cermin itu? Dia adalah pendamping hidupku, aku menyukainya karena dia tidak pernah memujiku atau pun mengatakan hal yang baik tentang diriku," ucap Andreansyah sambil menunjuk pantulan cermin Nazira.

"Aku?" Tanya polos itu keluar dengan sendirinya dari bibir Nazira.

"Ya…" jawab singkat Andreansyah yang membuat Nazira terkekeh.

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Andreansyah menatap Nazira.

"Aku tidak mempercayai cinta, cinta itu adalah kebohongan dalam hidup. Aku tidak mempercayainya kata yang sering diucapkan oleh setiap pria pada seorang perempuan yang dicintai, tapi siapa sangka cinta itu bisa ia katakan dalam lima orang perempuan sekaligus," ucap Nazira sembari tersenyum tipis.

Andreansyah menatap Nazira dan menghela nafas panjang. "Tidak semua hal yang kau pikiran itu benar, kadang cinta bisa berubah seseorang, dia bahkan rela untuk berkorban demi orang yang dia cintai," ucap Andreansyah menatap pantulan wajah Nazira dari cermin lift.

"Apa pun itu tidak akan merubah pandanganku terhadap kata cinta," ucap Nazira menatap Andreansyah .

"Hm… bagaimana jika aku bisa mengubahnya?" Tanya Andreansyah yang membuat Nazira terkekeh.

"Coba saja, tapi yang pasti sebelum kau maju. Aku tidak ingin kau merasa patah hati," ejek Nazira.

Ting…

Suara lift menandakan jika mereka telah berada di lantai bawah. Dengan cepat Andreansyah langsung menggandeng tangan Nazira sontak hal itu membuat Nazira terkejut dan menatap tangan yang digenggam erat Andreansyah .

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira dengan pelan.

"Diam atau aku akan menyebar Video di saat kau mengecup bibirku," ucap Andreansyah dengan santai dan masih terus berjalan.

Nazira hanya bisa diam dan menatap kesal kerah pria itu, tatapan seluruh karyawan membuat Nazira sedikit menunduk dan merasa malu.

"Angkat kepalamu, tidak ada koin jatuh yang harus kau pungut," sahut Andreansyah yang masih terus berjalan.

"Dasar pria gila," jawab Nazira sembari mengangkat kepala dengan kesal.

Andreansyah melirik Nazira yang berjalan dengan santai dengan wajah yang terlihat sangat kesal.

Sebuah mobil hitam bermerk Tesla model s, mobil yang memiliki kecanggihan dan termahal di dunia berhenti tepat di depan Andreansyah dan Nazira.

"Selamat siang Tuan," ucap seorang pria paruh baya yang keluar dari mobil itu.

"Masuklah," ucap Andreansyah sembari membuka pintu mobil untuk Nazira.

"Aku?" Tanya Nazira menunjuk dirinya sendiri.

"Ya… kau Zira," jawab Andreansyah dengan sabar.

Nazira hanya diam dan mengangguk masuk ke dalam mobil itu. Sedangkan Andreansyah kembali menutup pintu mobil dan masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang berada dekat dengan wajahnya.

Tidak ada jawaban Andreansyah hanya diam dan tersenyum tipis. "Menurutmu? Apa yang kau lakukan jika perempuan dan laki-laki berada di posisi yang sangat dekat?" Tanya Andreansyah dengan pelan dan sangat lembut

Related chapters

  • Selingkuhan ayah   Makan siang

    "Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang berada dekat dengan wajahnya. Tidak ada jawaban Andreansyah hanya diam dan tersenyum tipis. "Menurutmu? Apa yang kau lakukan jika perempuan dan laki-laki berada di posisi yang sangat dekat?" Tanya Andreansyah dengan pelan dan sangat lembut. Nazira mengerutkan dahinya menatap Andreansyah yang berada dekat dengannya, hembusan nafas beraroma mintz keluar di saat pria itu berbicara. "Jangan mencoba untuk macam-macam atau aku akan berteriak meminta tolong?" Ancam Nazira yang membuat Andreansyah terkekeh. "Jangan berfikir mesum, aku pria yang baik," ujar Andreansyah sembari memasangkan seatbelt pada tubuh gadis itu. Nazira bernafas lega dan menatap kesal ke arah pria yang telah membuatnya menjadi berpikir negatif. "Aku akan membawamu makan siang bersama," ucap Andreansyah yang melaju dengan kecepatan sedang. "..." Tidak ada jawaban Nazira hanya diam dan membuka ponselnya. "Kau menyukai bunga tulip?" Tanya Andreansyah yang

    Last Updated : 2023-09-22
  • Selingkuhan ayah   Nazira Afrita Atmaja

    "Aku rasa ini akan sedikit sulit," gumam seorang gadis cantik tengah duduk di sebuah kursi lengkap dengan beberapa tumpukan berkas. "Nazira," panggil seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri nya gadis dengan tangan memegang setumpuk berkas lagi. Gadis itu hanya diam dan menghela nafas matanya tertuju pada berkas yang dibawa wanita itu "Lagi?" Ujar frustasi gadis itu. "Ini, kita akan memerlukan berkas ini ketika tuan datang," ucap wanita paruh baya sembari meletakan berkas itu diatas meja yang penuh dengan kertas-kertas berserakan. "Baik Bu," sahut gadis itu menarik nafas dan tersenyum paksa. "Semangat, aku akan keluar mengurus kedatangannya," tukas wanita itu seolah memberi semangat dan berjalan keluar dari ruangan. Zira, panggilan yang kerap diberikan pada gadis itu. Nazira Afrita Atmaja, gadis cantik yang memiliki rambut sebahu, mata bulat serta bibir yang sedikit tebal berwarna merah muda, bulu mata yang lentik. "Zira," panggil seorang pria yang memakai Id card

    Last Updated : 2023-09-12
  • Selingkuhan ayah   Naik Jabatan

    Apa?" Pekik Nazira sehingga Andreansyah sedikit mengerutkan dahinya dan sedikit memegang telinga karena suara yang ditimbulkan Nazira melebih terompet rusak. "Apa kau harus berteriak seperti itu? Pindahkan semua berkas yang ada di ruanganmu sekarang," ucap Andreansyah yang kembali duduk di kursi kebesarannya. "Tapi Tuan…" "Lima menit dari sekarang atau tidak sama sekali, kau bisa keluar dari perusahaan," ancam Andreansyah membuat Nazira menghela nafas dan menunduk. "Saya permisi Tuan," ucap Nazira sembari menunduk dan berlalu. Andreansyah tersenyum tipis dan menatap Nazira yang perlahan pergi dari ruangannya. Perlahan Andreansyah meraih ponselnya dan tersenyum tipis, ia mulai berdiri dan berjalan menatap keramaian kota di pagi itu dengan tangan seperti sedang menelfon seseorang. "Aku rasa ini akan sangat menyenangkan," ucap Andreansyah sembari menyimpan tangannya di saku celananya. "..." "Dia sangat cantik," ucap Andreansyah sembari tersenyum tipis. "..." "Hmm..." Ujar Andre

    Last Updated : 2023-09-14
  • Selingkuhan ayah   Pindah Ruangan

    Berbeda dengan Nazira gadis itu berjalan memasuki lift dengan segudang pertanyaan di kepalanya. Suara deringan lift membuyarkan lamunan Nazira, ia berjalan ke dalam ruangannya. "Zira…" panggil seseorang yang membuat langkahnya terhenti. "Apa?" Ketusnya sembari mendorong pintu ruangan kerjanya. "Masuklah Rey." "Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rey menatap wajah kusang Nazira. "Ya… aku sangat bahagia, jangan memanggilku seperti itu," ucap Nazira sembari mengumpulkan semua berkas ke dalam kotak yang cukup besar. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Rey seraya membantu Nazira untuk mengumpulkan semua berkas. "Aku akan pindah jabatan," jawab Nazira tanpa menoleh ke arah Rey. "Pindah jabatan?" Tanya Rey yang kini berhenti dan menatap Nazira. "Hm... Mulai sekarang kau harus memanggil ku nona, tidak ada lagi Nazira, tapi Nona Nazira," ucap Nazira dengan bangga tapi ucapan gadis itu membuat Rey terkekeh. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Nazira yang masih terus mengumpulkan berkas-berkas ke d

    Last Updated : 2023-09-21

Latest chapter

  • Selingkuhan ayah   Makan siang

    "Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang berada dekat dengan wajahnya. Tidak ada jawaban Andreansyah hanya diam dan tersenyum tipis. "Menurutmu? Apa yang kau lakukan jika perempuan dan laki-laki berada di posisi yang sangat dekat?" Tanya Andreansyah dengan pelan dan sangat lembut. Nazira mengerutkan dahinya menatap Andreansyah yang berada dekat dengannya, hembusan nafas beraroma mintz keluar di saat pria itu berbicara. "Jangan mencoba untuk macam-macam atau aku akan berteriak meminta tolong?" Ancam Nazira yang membuat Andreansyah terkekeh. "Jangan berfikir mesum, aku pria yang baik," ujar Andreansyah sembari memasangkan seatbelt pada tubuh gadis itu. Nazira bernafas lega dan menatap kesal ke arah pria yang telah membuatnya menjadi berpikir negatif. "Aku akan membawamu makan siang bersama," ucap Andreansyah yang melaju dengan kecepatan sedang. "..." Tidak ada jawaban Nazira hanya diam dan membuka ponselnya. "Kau menyukai bunga tulip?" Tanya Andreansyah yang

  • Selingkuhan ayah   Bibir Perjaka

    "Apa yang kau lakukan?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Saya menyusun beberapa berkas Tuan," jawab Nazira dengan sopan. "Apa tidak ada OB di sini?" Tanya Andreansyah menatap Nazira dengan datar. Nazira hanya mengangguk dan menatap wajah Andreansyah . "Ada apa? Apa kau terpesona dengan wajah tampan ku?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Apa? Aku? Terpesona dengan wajahmu Tuan," tanya Nazira yang membuat Andreansyah mengerutkan keningnya. "Sejak kapan aku pernah memuji ketampanan pria yang arogan sepertimu, kau tau siapa yang paling tampan di dunia ini? Ayahku, sudahlah bicara denganmu sama membuat aku stress, sekarang waktunya makan siang, maaf aku sudah lelah dengan semua tingkahmu, aku sangat lapar, baiklah karena ini sudah waktunya istirahat," ucap Nazira berjalan keluar sembari meraih heels. Andreansyah hanya diam ia menatap setiap pergerakan disaat Nazira berbicara padanya. ++++ Tiga hari kemudian. Pekerjaan kantor membuat Nazira seringkali mengeluh dengan beberapa tum

  • Selingkuhan ayah   Pindah Ruangan

    Berbeda dengan Nazira gadis itu berjalan memasuki lift dengan segudang pertanyaan di kepalanya. Suara deringan lift membuyarkan lamunan Nazira, ia berjalan ke dalam ruangannya. "Zira…" panggil seseorang yang membuat langkahnya terhenti. "Apa?" Ketusnya sembari mendorong pintu ruangan kerjanya. "Masuklah Rey." "Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rey menatap wajah kusang Nazira. "Ya… aku sangat bahagia, jangan memanggilku seperti itu," ucap Nazira sembari mengumpulkan semua berkas ke dalam kotak yang cukup besar. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Rey seraya membantu Nazira untuk mengumpulkan semua berkas. "Aku akan pindah jabatan," jawab Nazira tanpa menoleh ke arah Rey. "Pindah jabatan?" Tanya Rey yang kini berhenti dan menatap Nazira. "Hm... Mulai sekarang kau harus memanggil ku nona, tidak ada lagi Nazira, tapi Nona Nazira," ucap Nazira dengan bangga tapi ucapan gadis itu membuat Rey terkekeh. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Nazira yang masih terus mengumpulkan berkas-berkas ke d

  • Selingkuhan ayah   Naik Jabatan

    Apa?" Pekik Nazira sehingga Andreansyah sedikit mengerutkan dahinya dan sedikit memegang telinga karena suara yang ditimbulkan Nazira melebih terompet rusak. "Apa kau harus berteriak seperti itu? Pindahkan semua berkas yang ada di ruanganmu sekarang," ucap Andreansyah yang kembali duduk di kursi kebesarannya. "Tapi Tuan…" "Lima menit dari sekarang atau tidak sama sekali, kau bisa keluar dari perusahaan," ancam Andreansyah membuat Nazira menghela nafas dan menunduk. "Saya permisi Tuan," ucap Nazira sembari menunduk dan berlalu. Andreansyah tersenyum tipis dan menatap Nazira yang perlahan pergi dari ruangannya. Perlahan Andreansyah meraih ponselnya dan tersenyum tipis, ia mulai berdiri dan berjalan menatap keramaian kota di pagi itu dengan tangan seperti sedang menelfon seseorang. "Aku rasa ini akan sangat menyenangkan," ucap Andreansyah sembari menyimpan tangannya di saku celananya. "..." "Dia sangat cantik," ucap Andreansyah sembari tersenyum tipis. "..." "Hmm..." Ujar Andre

  • Selingkuhan ayah   Nazira Afrita Atmaja

    "Aku rasa ini akan sedikit sulit," gumam seorang gadis cantik tengah duduk di sebuah kursi lengkap dengan beberapa tumpukan berkas. "Nazira," panggil seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri nya gadis dengan tangan memegang setumpuk berkas lagi. Gadis itu hanya diam dan menghela nafas matanya tertuju pada berkas yang dibawa wanita itu "Lagi?" Ujar frustasi gadis itu. "Ini, kita akan memerlukan berkas ini ketika tuan datang," ucap wanita paruh baya sembari meletakan berkas itu diatas meja yang penuh dengan kertas-kertas berserakan. "Baik Bu," sahut gadis itu menarik nafas dan tersenyum paksa. "Semangat, aku akan keluar mengurus kedatangannya," tukas wanita itu seolah memberi semangat dan berjalan keluar dari ruangan. Zira, panggilan yang kerap diberikan pada gadis itu. Nazira Afrita Atmaja, gadis cantik yang memiliki rambut sebahu, mata bulat serta bibir yang sedikit tebal berwarna merah muda, bulu mata yang lentik. "Zira," panggil seorang pria yang memakai Id card

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status