Chapter: Makan siang"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang berada dekat dengan wajahnya. Tidak ada jawaban Andreansyah hanya diam dan tersenyum tipis. "Menurutmu? Apa yang kau lakukan jika perempuan dan laki-laki berada di posisi yang sangat dekat?" Tanya Andreansyah dengan pelan dan sangat lembut. Nazira mengerutkan dahinya menatap Andreansyah yang berada dekat dengannya, hembusan nafas beraroma mintz keluar di saat pria itu berbicara. "Jangan mencoba untuk macam-macam atau aku akan berteriak meminta tolong?" Ancam Nazira yang membuat Andreansyah terkekeh. "Jangan berfikir mesum, aku pria yang baik," ujar Andreansyah sembari memasangkan seatbelt pada tubuh gadis itu. Nazira bernafas lega dan menatap kesal ke arah pria yang telah membuatnya menjadi berpikir negatif. "Aku akan membawamu makan siang bersama," ucap Andreansyah yang melaju dengan kecepatan sedang. "..." Tidak ada jawaban Nazira hanya diam dan membuka ponselnya. "Kau menyukai bunga tulip?" Tanya Andreansyah yang
Last Updated: 2023-09-22
Chapter: Bibir Perjaka "Apa yang kau lakukan?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Saya menyusun beberapa berkas Tuan," jawab Nazira dengan sopan. "Apa tidak ada OB di sini?" Tanya Andreansyah menatap Nazira dengan datar. Nazira hanya mengangguk dan menatap wajah Andreansyah . "Ada apa? Apa kau terpesona dengan wajah tampan ku?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Apa? Aku? Terpesona dengan wajahmu Tuan," tanya Nazira yang membuat Andreansyah mengerutkan keningnya. "Sejak kapan aku pernah memuji ketampanan pria yang arogan sepertimu, kau tau siapa yang paling tampan di dunia ini? Ayahku, sudahlah bicara denganmu sama membuat aku stress, sekarang waktunya makan siang, maaf aku sudah lelah dengan semua tingkahmu, aku sangat lapar, baiklah karena ini sudah waktunya istirahat," ucap Nazira berjalan keluar sembari meraih heels. Andreansyah hanya diam ia menatap setiap pergerakan disaat Nazira berbicara padanya. ++++ Tiga hari kemudian. Pekerjaan kantor membuat Nazira seringkali mengeluh dengan beberapa tum
Last Updated: 2023-09-22
Chapter: Pindah RuanganBerbeda dengan Nazira gadis itu berjalan memasuki lift dengan segudang pertanyaan di kepalanya. Suara deringan lift membuyarkan lamunan Nazira, ia berjalan ke dalam ruangannya. "Zira…" panggil seseorang yang membuat langkahnya terhenti. "Apa?" Ketusnya sembari mendorong pintu ruangan kerjanya. "Masuklah Rey." "Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rey menatap wajah kusang Nazira. "Ya… aku sangat bahagia, jangan memanggilku seperti itu," ucap Nazira sembari mengumpulkan semua berkas ke dalam kotak yang cukup besar. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Rey seraya membantu Nazira untuk mengumpulkan semua berkas. "Aku akan pindah jabatan," jawab Nazira tanpa menoleh ke arah Rey. "Pindah jabatan?" Tanya Rey yang kini berhenti dan menatap Nazira. "Hm... Mulai sekarang kau harus memanggil ku nona, tidak ada lagi Nazira, tapi Nona Nazira," ucap Nazira dengan bangga tapi ucapan gadis itu membuat Rey terkekeh. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Nazira yang masih terus mengumpulkan berkas-berkas ke d
Last Updated: 2023-09-21
Chapter: Naik JabatanApa?" Pekik Nazira sehingga Andreansyah sedikit mengerutkan dahinya dan sedikit memegang telinga karena suara yang ditimbulkan Nazira melebih terompet rusak. "Apa kau harus berteriak seperti itu? Pindahkan semua berkas yang ada di ruanganmu sekarang," ucap Andreansyah yang kembali duduk di kursi kebesarannya. "Tapi Tuan…" "Lima menit dari sekarang atau tidak sama sekali, kau bisa keluar dari perusahaan," ancam Andreansyah membuat Nazira menghela nafas dan menunduk. "Saya permisi Tuan," ucap Nazira sembari menunduk dan berlalu. Andreansyah tersenyum tipis dan menatap Nazira yang perlahan pergi dari ruangannya. Perlahan Andreansyah meraih ponselnya dan tersenyum tipis, ia mulai berdiri dan berjalan menatap keramaian kota di pagi itu dengan tangan seperti sedang menelfon seseorang. "Aku rasa ini akan sangat menyenangkan," ucap Andreansyah sembari menyimpan tangannya di saku celananya. "..." "Dia sangat cantik," ucap Andreansyah sembari tersenyum tipis. "..." "Hmm..." Ujar Andre
Last Updated: 2023-09-14
Chapter: Nazira Afrita Atmaja"Aku rasa ini akan sedikit sulit," gumam seorang gadis cantik tengah duduk di sebuah kursi lengkap dengan beberapa tumpukan berkas. "Nazira," panggil seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri nya gadis dengan tangan memegang setumpuk berkas lagi. Gadis itu hanya diam dan menghela nafas matanya tertuju pada berkas yang dibawa wanita itu "Lagi?" Ujar frustasi gadis itu. "Ini, kita akan memerlukan berkas ini ketika tuan datang," ucap wanita paruh baya sembari meletakan berkas itu diatas meja yang penuh dengan kertas-kertas berserakan. "Baik Bu," sahut gadis itu menarik nafas dan tersenyum paksa. "Semangat, aku akan keluar mengurus kedatangannya," tukas wanita itu seolah memberi semangat dan berjalan keluar dari ruangan. Zira, panggilan yang kerap diberikan pada gadis itu. Nazira Afrita Atmaja, gadis cantik yang memiliki rambut sebahu, mata bulat serta bibir yang sedikit tebal berwarna merah muda, bulu mata yang lentik. "Zira," panggil seorang pria yang memakai Id card
Last Updated: 2023-09-12