Share

Makan siang

Penulis: Ziafan01
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-22 20:28:05

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang berada dekat dengan wajahnya.

Tidak ada jawaban Andreansyah hanya diam dan tersenyum tipis. "Menurutmu? Apa yang kau lakukan jika perempuan dan laki-laki berada di posisi yang sangat dekat?" Tanya Andreansyah dengan pelan dan sangat lembut.

Nazira mengerutkan dahinya menatap Andreansyah yang berada dekat dengannya, hembusan nafas beraroma mintz keluar di saat pria itu berbicara.

"Jangan mencoba untuk macam-macam atau aku akan berteriak meminta tolong?" Ancam Nazira yang membuat Andreansyah terkekeh.

"Jangan berfikir mesum, aku pria yang baik," ujar Andreansyah sembari memasangkan seatbelt pada tubuh gadis itu.

Nazira bernafas lega dan menatap kesal ke arah pria yang telah membuatnya menjadi berpikir negatif.

"Aku akan membawamu makan siang bersama," ucap Andreansyah yang melaju dengan kecepatan sedang.

"..." Tidak ada jawaban Nazira hanya diam dan membuka ponselnya.

"Kau menyukai bunga tulip?" Tanya Andreansyah yang sedikit melirik ponsel Nazira.

"Hm…" jawab Nazira sembari tersenyum tipis.

"Kau belum melupakan cinta pertamamu," ucap Andreansyah tanpa menoleh ke arah Nazira.

Sontak ucapan Andreansyah membuat Nazira terkekeh.

"Bunga tulip menyimpan makna cinta di dalamnya. ketenaran bunga tulip sebagai ungkapan cinta sudah dikenal sejak lama, tidak hanya itu bunga tulip juga melambangkan perubahan, bunga tulip juga pernah mengalami kehancuran dimana…"

"Bagaimana jika kita tidak membicarakan sejarah bunga tulip? Itu pasti akan sangat membosankan," ucap Andreansyah sembari tersenyum tipis.

Tidak ada jawaban Nazira hanya diam dan mengangguk pelan. Hingga mobil hitam itu berhenti tepat di depan sebuah restoran mewah berbintang lima.

"Ayo," ajak Andreansyah semba membuka seatbelt.

"Baiklah," ujar Nazira menatap Andreansyah dan turun dari mobil itu. "Ada apa dengan pria ini? Kenapa tiba-tiba dia bersikap baik padaku, ada yang tidak beres," batin Nazira menatap Andreansyah yang berjalan lebih dulu darinya.

"Hey cepatlah," sahut Andreansyah menatap Nazira.

"Ya…" jawab Nazira sedikit berlari mengikuti langkah besar Andreansyah .

"Itu adalah temanku, bersikap biasa saja jangan memanggilku dengan sebutan tuan, apa kau paham?" Ujar Andreansyah yang kembali menggenggam tangan Nazira.

Nazira masih terlihat sangat bingung, ia menatap dua orang pria yang tengah duduk di sebuah meja dengan beberapa botol minuman.

"Dasar pria gila," gumam Nazira menatap Andreansyah .

"Aku masih bisa mendengar ucapanmu," ucap Andreansyah dengan santai.

"Wih… leader kita udah datang nih," ejek seorang pria yang tersenyum menatap Andreansyah . Matanya beralih menatap Nazira yang berdiri di samping Andreansyah .

"Silahkan duduk nona, kau sungguh malang mendapatkan pasangan yang sangat cuek dan tidak peka seperti dirinya," sahut pria itu.

"Zira… kau disini?" Tanya Andre yang juga berada di sana.

"Apa kau tidak lihat, dia datang bersama ku," ucap Andreansyah sembari duduk. "Ayo duduklah," ucap Andreansyah sembari menarik kursi yang berada di sampingnya.

Nazira menghela nafas dengan kasar dan duduk di samping Andreansyah .

"Perkenalkan aku adalah Figo Andreas, seorang pengusaha pemilik Andreas Gruop, umur masih sangat belia 25 tahun," ucap pria itu yang membuat Nazira bergidik ngeri.

"Apa kau tidak ingin membunuh temanmu?" Bisik Nazira yang membuat Andreansyah terkekeh.

"Sayangnya, hanya satu yang seperti ini, jika ada dua maka aku akan membunuh salah satu diantara mereka," ucap Andreansyah yang membuat Nazira mengangguk pelan.

"Dia Nazira Afrita Atmaja, berumur 25 tahun, dia juga asisten pribadi Andreansyah ," jawab Andre yang membuat Nazira tersenyum tipis

"Tidak hanya itu, mulai sekarang dia adalah calon Nyonya Andreansyah ," ucap Andreansyah menatap Nazira.

"Hah!!!" Sahut Nazira menatap Andreansyah tidak hanya Nazira, Andre dan Figo menatap Andreansyah dengan bingung.

"Apa?" Tanya datar Andreansyah sembari meneguk minuman bersoda.

"Apa kau sudah gila?" Tanya Nazira yang membuat Figo dan Andre saling melirik.

"Ada apa?" Tanya Andreansyah dengan santai.

"Apa kau sudah gila, sampai kapan pun aku tidak akan menjadi istrimu," sahut Nazira yang membuat Andreansyah tersenyum tipis.

"Apa kau yakin? Baiklah aku rasa aku hanya perlu memberikan video itu pada Andre dan dia akan memberikannya pada wartawan, selesai itu sangat mudah," sahut Andreansyah dengan pelan.

"Sial…" ucap Nazira dengan pelan dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Andre dan Figo saling melirik dan menatap Andreansyah .

"Lelucon apa ini?" Tanya Figo menatap Andreansyah .

"Kau ingin lelucon dari ku?" Tanya Andreansyah dengan datar.

"Tidak," jawab Figo dengan cepat, ia menatap Nazira yang sangat kesal.

"Permisi Tuan," sahut salah seorang pelayan wanita.

"Hm..." Jawab Figo sembari menganggukkan kepalanya.

Para pelayan itu menyajikan berbagai macam hidangan di atas meja itu dengan sedikit kode dari Andre pelayan itu mengerti dan pergi meninggalkan meja mereka.

++++

Mobil hitam yang di kendarai Andreansyah berhenti tepat di tempat gedung tinggi yang bertulis Andreansyah Group, beberapa pria bertubuh besar dengan cepat membuka pintu untuk sang Tuan.

"Selamat datang Tuan," ucap pria itu sedikit menunduk.

Sedangkan Nazira gadis itu baru saja turun dari mobil hitam Andreansyah dan langsung berjalan lebih dulu meninggalkan Andreansyah yang berdiri sembari memainkan ponselnya.

"Dasar pria gila," geram Nazira sembari berjalan masuk ke dalam gedung.

"Zira…" teriak seorang pria yang memakai id card.

"Apa?" Tanya Nazira dengan ketus.

"Kemari," ajak pria itu sembari mencari tempat yang sepi.

"Apa? Katakan saja Rey," jawab Nazira dengan kesal.

"Aku dengar kau makan siang bersama Tuan Andreansyah dan gosip yang beredar kau juga sedang menjalin suatu hubungan dengannya, apa itu benar?" Tanya Rey yang membuat Nazira menghela nafas panjang menatap Rey dengan frustasi.

"Ada apa? Kenapa kau bertanya seperti itu?" Suara berat yang membuat Rey menunduk tapi tidak dengan Nazira yang semakin kesal. Andreansyah , pria itu adalah Andreansyah yang berdiri di belakang Rey.

"Maafkan saya Tuan," ucap Rey yang masih menunduk.

"Tidak masalah, itu adalah kebenaran, ayo sayang ada pekerjaan yang harus kita selesaikan," ujar Andreansyah sembari menarik tangan Nazira.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang menarik tangannya.

"Bisakah kau diam atau aku akan berteriak disini memanggil namamu?" Ancam Andreansyah membuat Nazira terdiam dan menatap kesal.

Semua mata menatap Nazira aneh dengan sedikit berbisik-bisik. Nazira hanya diam menatap kesal kecarah Aksa yang berjalan sambil memainkan ponselnya, hingga langkahnya terhenti ketika berada di depan lift.

"Ayo," ajak Andreansyah sembari masuk dan menekan angka 20.

"Lepaskan tanganku," cakap Nazira dengan kesal.

Andreansyah menatap Nazira dengan tersenyum tipis dan perlahan melepaskan genggaman tangannya, matanya beralih menatap setiap inchi wajah gadis itu, hingga tatapannya berhenti di leher jenjang pendidikan Nazira.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang mulai menunduk dan mendekati wajahnya.

Bab terkait

  • Selingkuhan ayah   Nazira Afrita Atmaja

    "Aku rasa ini akan sedikit sulit," gumam seorang gadis cantik tengah duduk di sebuah kursi lengkap dengan beberapa tumpukan berkas. "Nazira," panggil seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri nya gadis dengan tangan memegang setumpuk berkas lagi. Gadis itu hanya diam dan menghela nafas matanya tertuju pada berkas yang dibawa wanita itu "Lagi?" Ujar frustasi gadis itu. "Ini, kita akan memerlukan berkas ini ketika tuan datang," ucap wanita paruh baya sembari meletakan berkas itu diatas meja yang penuh dengan kertas-kertas berserakan. "Baik Bu," sahut gadis itu menarik nafas dan tersenyum paksa. "Semangat, aku akan keluar mengurus kedatangannya," tukas wanita itu seolah memberi semangat dan berjalan keluar dari ruangan. Zira, panggilan yang kerap diberikan pada gadis itu. Nazira Afrita Atmaja, gadis cantik yang memiliki rambut sebahu, mata bulat serta bibir yang sedikit tebal berwarna merah muda, bulu mata yang lentik. "Zira," panggil seorang pria yang memakai Id card

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Selingkuhan ayah   Naik Jabatan

    Apa?" Pekik Nazira sehingga Andreansyah sedikit mengerutkan dahinya dan sedikit memegang telinga karena suara yang ditimbulkan Nazira melebih terompet rusak. "Apa kau harus berteriak seperti itu? Pindahkan semua berkas yang ada di ruanganmu sekarang," ucap Andreansyah yang kembali duduk di kursi kebesarannya. "Tapi Tuan…" "Lima menit dari sekarang atau tidak sama sekali, kau bisa keluar dari perusahaan," ancam Andreansyah membuat Nazira menghela nafas dan menunduk. "Saya permisi Tuan," ucap Nazira sembari menunduk dan berlalu. Andreansyah tersenyum tipis dan menatap Nazira yang perlahan pergi dari ruangannya. Perlahan Andreansyah meraih ponselnya dan tersenyum tipis, ia mulai berdiri dan berjalan menatap keramaian kota di pagi itu dengan tangan seperti sedang menelfon seseorang. "Aku rasa ini akan sangat menyenangkan," ucap Andreansyah sembari menyimpan tangannya di saku celananya. "..." "Dia sangat cantik," ucap Andreansyah sembari tersenyum tipis. "..." "Hmm..." Ujar Andre

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Selingkuhan ayah   Pindah Ruangan

    Berbeda dengan Nazira gadis itu berjalan memasuki lift dengan segudang pertanyaan di kepalanya. Suara deringan lift membuyarkan lamunan Nazira, ia berjalan ke dalam ruangannya. "Zira…" panggil seseorang yang membuat langkahnya terhenti. "Apa?" Ketusnya sembari mendorong pintu ruangan kerjanya. "Masuklah Rey." "Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rey menatap wajah kusang Nazira. "Ya… aku sangat bahagia, jangan memanggilku seperti itu," ucap Nazira sembari mengumpulkan semua berkas ke dalam kotak yang cukup besar. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Rey seraya membantu Nazira untuk mengumpulkan semua berkas. "Aku akan pindah jabatan," jawab Nazira tanpa menoleh ke arah Rey. "Pindah jabatan?" Tanya Rey yang kini berhenti dan menatap Nazira. "Hm... Mulai sekarang kau harus memanggil ku nona, tidak ada lagi Nazira, tapi Nona Nazira," ucap Nazira dengan bangga tapi ucapan gadis itu membuat Rey terkekeh. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Nazira yang masih terus mengumpulkan berkas-berkas ke d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Selingkuhan ayah   Bibir Perjaka

    "Apa yang kau lakukan?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Saya menyusun beberapa berkas Tuan," jawab Nazira dengan sopan. "Apa tidak ada OB di sini?" Tanya Andreansyah menatap Nazira dengan datar. Nazira hanya mengangguk dan menatap wajah Andreansyah . "Ada apa? Apa kau terpesona dengan wajah tampan ku?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Apa? Aku? Terpesona dengan wajahmu Tuan," tanya Nazira yang membuat Andreansyah mengerutkan keningnya. "Sejak kapan aku pernah memuji ketampanan pria yang arogan sepertimu, kau tau siapa yang paling tampan di dunia ini? Ayahku, sudahlah bicara denganmu sama membuat aku stress, sekarang waktunya makan siang, maaf aku sudah lelah dengan semua tingkahmu, aku sangat lapar, baiklah karena ini sudah waktunya istirahat," ucap Nazira berjalan keluar sembari meraih heels. Andreansyah hanya diam ia menatap setiap pergerakan disaat Nazira berbicara padanya. ++++ Tiga hari kemudian. Pekerjaan kantor membuat Nazira seringkali mengeluh dengan beberapa tum

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22

Bab terbaru

  • Selingkuhan ayah   Makan siang

    "Apa yang kau lakukan?" Tanya Nazira menatap Andreansyah yang berada dekat dengan wajahnya. Tidak ada jawaban Andreansyah hanya diam dan tersenyum tipis. "Menurutmu? Apa yang kau lakukan jika perempuan dan laki-laki berada di posisi yang sangat dekat?" Tanya Andreansyah dengan pelan dan sangat lembut. Nazira mengerutkan dahinya menatap Andreansyah yang berada dekat dengannya, hembusan nafas beraroma mintz keluar di saat pria itu berbicara. "Jangan mencoba untuk macam-macam atau aku akan berteriak meminta tolong?" Ancam Nazira yang membuat Andreansyah terkekeh. "Jangan berfikir mesum, aku pria yang baik," ujar Andreansyah sembari memasangkan seatbelt pada tubuh gadis itu. Nazira bernafas lega dan menatap kesal ke arah pria yang telah membuatnya menjadi berpikir negatif. "Aku akan membawamu makan siang bersama," ucap Andreansyah yang melaju dengan kecepatan sedang. "..." Tidak ada jawaban Nazira hanya diam dan membuka ponselnya. "Kau menyukai bunga tulip?" Tanya Andreansyah yang

  • Selingkuhan ayah   Bibir Perjaka

    "Apa yang kau lakukan?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Saya menyusun beberapa berkas Tuan," jawab Nazira dengan sopan. "Apa tidak ada OB di sini?" Tanya Andreansyah menatap Nazira dengan datar. Nazira hanya mengangguk dan menatap wajah Andreansyah . "Ada apa? Apa kau terpesona dengan wajah tampan ku?" Tanya Andreansyah menatap Nazira. "Apa? Aku? Terpesona dengan wajahmu Tuan," tanya Nazira yang membuat Andreansyah mengerutkan keningnya. "Sejak kapan aku pernah memuji ketampanan pria yang arogan sepertimu, kau tau siapa yang paling tampan di dunia ini? Ayahku, sudahlah bicara denganmu sama membuat aku stress, sekarang waktunya makan siang, maaf aku sudah lelah dengan semua tingkahmu, aku sangat lapar, baiklah karena ini sudah waktunya istirahat," ucap Nazira berjalan keluar sembari meraih heels. Andreansyah hanya diam ia menatap setiap pergerakan disaat Nazira berbicara padanya. ++++ Tiga hari kemudian. Pekerjaan kantor membuat Nazira seringkali mengeluh dengan beberapa tum

  • Selingkuhan ayah   Pindah Ruangan

    Berbeda dengan Nazira gadis itu berjalan memasuki lift dengan segudang pertanyaan di kepalanya. Suara deringan lift membuyarkan lamunan Nazira, ia berjalan ke dalam ruangannya. "Zira…" panggil seseorang yang membuat langkahnya terhenti. "Apa?" Ketusnya sembari mendorong pintu ruangan kerjanya. "Masuklah Rey." "Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rey menatap wajah kusang Nazira. "Ya… aku sangat bahagia, jangan memanggilku seperti itu," ucap Nazira sembari mengumpulkan semua berkas ke dalam kotak yang cukup besar. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Rey seraya membantu Nazira untuk mengumpulkan semua berkas. "Aku akan pindah jabatan," jawab Nazira tanpa menoleh ke arah Rey. "Pindah jabatan?" Tanya Rey yang kini berhenti dan menatap Nazira. "Hm... Mulai sekarang kau harus memanggil ku nona, tidak ada lagi Nazira, tapi Nona Nazira," ucap Nazira dengan bangga tapi ucapan gadis itu membuat Rey terkekeh. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Nazira yang masih terus mengumpulkan berkas-berkas ke d

  • Selingkuhan ayah   Naik Jabatan

    Apa?" Pekik Nazira sehingga Andreansyah sedikit mengerutkan dahinya dan sedikit memegang telinga karena suara yang ditimbulkan Nazira melebih terompet rusak. "Apa kau harus berteriak seperti itu? Pindahkan semua berkas yang ada di ruanganmu sekarang," ucap Andreansyah yang kembali duduk di kursi kebesarannya. "Tapi Tuan…" "Lima menit dari sekarang atau tidak sama sekali, kau bisa keluar dari perusahaan," ancam Andreansyah membuat Nazira menghela nafas dan menunduk. "Saya permisi Tuan," ucap Nazira sembari menunduk dan berlalu. Andreansyah tersenyum tipis dan menatap Nazira yang perlahan pergi dari ruangannya. Perlahan Andreansyah meraih ponselnya dan tersenyum tipis, ia mulai berdiri dan berjalan menatap keramaian kota di pagi itu dengan tangan seperti sedang menelfon seseorang. "Aku rasa ini akan sangat menyenangkan," ucap Andreansyah sembari menyimpan tangannya di saku celananya. "..." "Dia sangat cantik," ucap Andreansyah sembari tersenyum tipis. "..." "Hmm..." Ujar Andre

  • Selingkuhan ayah   Nazira Afrita Atmaja

    "Aku rasa ini akan sedikit sulit," gumam seorang gadis cantik tengah duduk di sebuah kursi lengkap dengan beberapa tumpukan berkas. "Nazira," panggil seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri nya gadis dengan tangan memegang setumpuk berkas lagi. Gadis itu hanya diam dan menghela nafas matanya tertuju pada berkas yang dibawa wanita itu "Lagi?" Ujar frustasi gadis itu. "Ini, kita akan memerlukan berkas ini ketika tuan datang," ucap wanita paruh baya sembari meletakan berkas itu diatas meja yang penuh dengan kertas-kertas berserakan. "Baik Bu," sahut gadis itu menarik nafas dan tersenyum paksa. "Semangat, aku akan keluar mengurus kedatangannya," tukas wanita itu seolah memberi semangat dan berjalan keluar dari ruangan. Zira, panggilan yang kerap diberikan pada gadis itu. Nazira Afrita Atmaja, gadis cantik yang memiliki rambut sebahu, mata bulat serta bibir yang sedikit tebal berwarna merah muda, bulu mata yang lentik. "Zira," panggil seorang pria yang memakai Id card

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status