Share

81

Entah keberanian dari mana yang sudah dikumpulkan dinda, ataukah mas Widi lah yang sudah memberinya ruang begitu banyak hingga wanita itu sampai berani untuk memasuki pekarangan rumah orang tuaku.

Mereka datang pukul 08.00 malam dengan alasan untuk menjemput anak-anak, kupikir hanya dokter Widi yang datang, tapi ternyata wanita itu tidak melewatkan sedikit pun waktu untuk memamerkan betapa hebatnya dia yang selalu dibawa kemanapun oleh orang yang masih jadi suamiku sampai saat ini.

*

"Assalamualaikum," ucap Mas Widi, kedua orang tuaku kebetulan sedang salat di kamar mereka.

"Walaikum salam." Melihat Dinda menyertainya dan menunggu di belakang aku langsung bertanya. "Haruskah kau ajak dia masuk ke tempat ini apa kau benar-benar tidak tahan untuk segera pamer bahkan kepada mertuamu sendiri. Oh, aku lupa, kau mungkin sudah tidak punya kepedulian bahkan untuk menjaga perasaan orang lain."

"Bukan begitu, kalau aku tidak mengajaknya masuk mungkin dia akan tersinggung dan merasa aku tidak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status