Share

35.

Aku berusaha menarik nafas dalam dan mengatur tenang sistem respirasi, agar udara yang kuhirup ke paru-paru tidak meledak di tenggorokan. Rasa emosi ini membuatku ingin langsung berteriak dan mencekiknya, tapi aku sungguh lemas dan tidak berdaya.

"Mas, Kakak maduku sakit, tanyakan padanya apa dia butuh sesuatu?" Dia menyentuh lengan Mas Widi sambil menatapnya dengan mesra. Aku malu sendiri menatap adegan itu, tak menyangka bahwa wanita di balik rentetan pesan M-banking adalah dia.

"Kurasa tidak, sebaiknya kau kembali ke tempat tidurmu, jangan berjalan-jalan dengan cara membawa tanganmu yang sakit seperti ini."

"Aku tidak menyeret tubuhku secara paksa, hanya tanganku yang patah dan itu pun kugendong di bahuku. Tidak ada yang lebih membuatku bersemangat dan menghilangkan sakitku, selain kehadiranmu, Mas," ucapnya manja, ia tidak segan merayu suamiku di hadapan istrinya.

"Hei kau! Haruskah aku mengusirmu ataukah aku menghajarmu?" Aku membentaknya.

"Boleh, aku ingin sekali melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status