Share

124

Aku putus asa mencari pekerjaan untukku, mulai dari klinik sampai toko kelontong, semuanya menolakku. Mereka bilang mereka mengenalku, mereka takut mempekerjakan diri ini khawatir kalau-kalau aku akan lalai dan membuat mereka merugi.

"Saya akan bekerja dengan baik, Pak."

"Saya percaya, tapi saya tak butuh pekerja baru."

"Saya tidak akan menyusahkan Pak."

Lelaki itu tersenyum padaku lalu sekali lagi menggelengkan kepala dan minta maaf.

Aku tetap berusaha menemui istriku, sesekali duduk di kedai kopi kesukaannya dan melihat dia dari jauh. Aku merindukannya tapi sulit sekali untuk mendekati wanita itu karena dia dikelilingi oleh para pengawal.

Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi sikapnya aneh sekali, meski kadang aku dan dia saling bertatapan tapi wanita itu seakan melihat diri ini seperti orang asing yang baru saja dia temui.

*

Teng!

Aku memencet bel pintu mansion megah keluarga dinda. Rumah yang membentang dari jalan sepanjang seratus meter, bangunannya berlantai dua dan bergaya Er
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
sampai sini puas lihat hidup widi sengsara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status