Share

118

"Hei, apa kabar?"

Aku berdiri sambil menggenggam tas belanja sementara anak-anak juga terdiam dan saling melirik satu sama lain.

"Apa kabar kalian," ucap Mas Widi dengan suara bergetar. Penampilannya terlihat lusuh, pakaian yang dulu dibeli olehku kini masih dikenakan olehnya alih alih dia pakai pakaian baru karena sudah menikah dengan wanita kaya.

"Kami baik, tapi sepertinya kau tidak sedang baik baik saja? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Ya, aku yakin Ayah tidak sedang bekerja di tempat ini, jadi kenapa ayah mengikuti kami?"

"Oh, mungkin aku salah, aku kebetulan lewat dekat sini dan tak sengaja melihat kalian."

"Apa yang Ayah lakukan di sini?"

"Tidak ada, hanya sedang mencari pekerjaan."

"Kenapa harus di sini keberadaan Ayah di sekitar sini? Keberadaan ayah akan membuat Bunda tidak nyaman," ucap Faris dengan tegas. Anak sulung itu menatap ayahnya dengan ekspresi datar. Bukan karena dia membencinya tapi aku menangkap sikap itu sebagai bentuk cara melindungi ibunya sendiri.

"Ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
kasihan juga lihat kehidupan Widi jd berakhir kayak gini :(
goodnovel comment avatar
Emi Anwar
apa gak ada karma yg bisa "menggetok" kepala si Dinda itu sampe otaknya keluar dr tengkorak kepalanya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status