Share

Bab 5

"Oh, dibawa wanita tadi. Cuma kotak makan murahan. Sekarang supermarket selalu kasih kotak begini kalau kita beli mie instan. Resepsionis terlalu lalai. Masa membiarkan sembarang orang masuk begitu saja," keluh Mauren tanpa memperhatikan ekspresi Richie yang masam.

"Mauren, kamu cuma sekretaris. Kamu nggak berhak membuat keputusan di perusahaan." Kalimat Richie ini membuat suasana hati Mauren menjadi sangat buruk.

Jadi, Mauren melampiaskan emosinya padaku. "Gara-gara kamu, Pak Richie jadi bicara kasar padaku hari ini."

Tebersit kekejaman pada tatapan Mauren. Dia menatap perutku lekat-lekat. "Kalau aku membelah perutmu, kira-kira Pak Richie bakal memujiku nggak ya?"

Aku berusaha bertahan, menatap Mauren seperti menatap monster. Ketika wanita ini menendang perutku, aku tidak bisa merasakan keberadaan janin di perutku lagi. Anakku sudah mati, begitu pula hatiku.

Kini, Mauren malah ingin mengeluarkan anakku dari perutku. Aku menggertakkan gigiku, berusaha menguatkan diri sendiri agar tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
latarbelakang cerita di negeri antah berantah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status