Share

Sekretaris Suamiku Mengiraku Pelakor
Sekretaris Suamiku Mengiraku Pelakor
Penulis: Eriana

Bab 1

Belakangan ini aku sering mual dan tidak selera makan. Aku memutuskan untuk mencari dokter. Ketika dokter memberitahuku aku hamil, aku bahagia hingga meneteskan air mata.

Aku dan suamiku adalah teman masa kecil. Setelah tamat kuliah, kami menikah dan mempersiapkan kehamilan, tetapi aku tak kunjung hamil.

Suamiku menghiburku, "Kehamilan nggak bisa dipaksakan. Mungkin, anak kita lagi menunggu waktu yang tepat untuk datang."

Sekarang, momennya akhirnya tiba.

"Bu, kamu sudah hamil empat bulan. Kondisi janin cukup stabil, tapi kamu tetap harus berhati-hati waktu beraktivitas."

Dengan ekspresi dipenuhi kelembutan, aku mengelus perutku yang agak menggembung. Ternyata sudah empat bulan.

Menstruasiku tidak pernah tepat waktu. Makanya, aku mengira perut buncitku ini karena makan kebanyakan belakangan ini.

Sepulangnya, aku tidak bisa menahan kegembiraanku. Aku langsung masuk dan menyiapkan makan siang untuk suamiku. Aku akan mengantar bekal untuknya nanti, sekaligus memberitahunya kabar gembira ini.

Sambil menjinjing kotak makan, aku berjalan masuk ke Grup Suharto tanpa dihalangi siapa pun. Akan tetapi, ketika aku hendak mendorong pintu ruang kantor suamiku, seorang wanita cantik tiba-tiba menghentikanku.

"Ngapain kamu?" Nada bicara wanita itu terdengar dingin. Dia pun mengamatiku dengan tatapan jengkel.

Aku mengangkat kotak makan di tangan, lalu menyahut, "Aku mau antar makanan untuk Richie."

Di hadapan orang yang tidak kukenal, aku kurang suka langsung menyebut Richie adalah suamiku.

Wanita itu menghela napas lega. Kemudian, dia tiba-tiba mencelaku, "Rupanya cuma pelayan. Aku sekretaris utama Pak Richie. Namaku Mauren. Sini, biar aku yang bawa masuk makanannya."

Aku menggeleng. "Aku bukan pelayan. Aku harus mengantar makanan ini sendiri. Tolong minggir."

Begitu mendengarnya, Mauren malah murka. Dia merebut kotak makanan itu dan membentakku, "Memangnya siapa kamu? Kamu cuma pelayan, tapi mau menggoda Pak Richie? Lihat dandananmu itu! Genit sekali! Hari ini, aku akan memberimu pelajaran!"

Usai berbicara, Mauren menarikku ke ruang rapat. Dia menutup pintu, lalu menamparku. Wajahku sontak bengkak. Aku bahkan terjatuh. Sebelum aku bereaksi, Mauren tiba-tiba menendang kepalaku.

Anakku! Aku tidak sempat memedulikan hal lain. Aku langsung meringkuk untuk melindungi anak di perutku!

"Biar kulihat, makanan apa yang kamu antar untuk Pak Richie." Mauren membuka kotak makan, lalu membuang masakanku.

Sup iga yang kumasak selama tiga jam mengalir dari kepalaku ke tanah. Rasanya panas dan perih. Namun, aku tidak berani mengubah posisiku. Aku harus melindungi perutku.

"Oh, masih ada ayam bakar. Kamu memang genit!" Saat berikutnya, Mauren menekan daguku dan menggunakan jarinya untuk memaksaku buka mulut. "Kamu saja yang makan ayam ini!"

Ayam bakar yang dimasak dengan bumbu cabai sontak mengenai wajahku. Sensasi perih menjalar ke wajah dan hidungku. Aku kesakitan hingga berteriak.

Mauren menepuk tangannya sambil mengejek, "Menjijikkan sekali. Masakanmu berminyak. Untung kuku baruku nggak rusak."

Mauren menatapku dengan tatapan meremehkan dan meneruskan, "Kamu kira kamu bisa mendapat hati Pak Richie dengan masak untuknya? Kamu cuma wanita rendahan. Pak Richie nggak bakal suka!"

Aku ingin menjelaskan, tetapi aku malah terbatuk dan tidak bisa bicara. Ini karena bumbu cabai yang masuk ke kerongkonganku tadi.

Saat ini, pintu ruang rapat tiba-tiba diketuk seseorang. "Kak Mauren, suara apa itu?"
Komen (1)
goodnovel comment avatar
neng Irawati
sukaa cerita awal nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status