Share

54. Berbunga-bunga

Happy Reading

*****

Selesai dengan panggilan dari sang istri kedua, Andrian pamit pulang. Dia sudah malas melanjutkan perjalanan ke rumah Lita. Biarlah perempuan hamil itu marah. Siapa suruh keluyuran saat suami akan pulang.

"Pak," panggil Tari.

Andrian yang baru melangkahkan kaki terpaksa berhenti dan menoleh. "Ada apa, Tar?"

"Banyak-banyak istighfar. Jangan membawa kemarahan pulang. Di rumah ada anak-anak dan Mbak Nina yang tidak tahu permasalahan Bapak dan Bu Lita. Hati-hati saat menyetir," ucap Tari.

Andrian melengkungkan garis bibirnya ke atas. Tak disangka Tari berucap demikian. Ternyata dibalik ketegasan serta segala protes yang ditunjukkan selama ini. Gadis itu menyimpan simpati dan perhatian pada si bos.

"Siap komandan," ucap Andrian disertai tangan kanan yang menempel pada kening, memberi hormat pada sang sekretaris.

"Mulai, lebay."

"Biarin," jawab Andrian, "assalamualaikum, sayangku."

Si gadis mendelik dan berkacak pinggang. Andrian kembali melanjutkan langkah dengan cep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status