Share

45. Sebuah Rahasia

Happy Reading

*****

Dua perempuan cantik itu berpelukan dengan air mata yang terus mengalir. Nina bahkan tersedu mengingat semua tentang Andrian.

"Maafkan aku, Tar. Seharusnya aku tidak menangis seperti ini. Setiap kali ada yang menanyakan tentang keikhlasanku terhadap pernikahan kedua Mas Andri, aku selalu terbawa suasana. Padahal, mulut ini sudah berucap ikhlas bahkan hatiku sudah merelakan semua, tapi terkadang ada sisi di mana rasa sakit itu tetap ada." Nina menjeda ucapannya. Dia mengusap seluruh air mata setelah mengurai pelukannya pada sang sekretaris.

"Apa yang Mbak Nina lakukan sangat manusiawi. Bukankah tadi saya sudah berkata bahwa tidak ada perempuan yang ikhlas saat suaminya mendua. Lalu, kenapa Mbak Nina melakukannya? Ada baiknya Mbak mengatakan terus terang tentang keberatan ini pada Bapak." Tari mengambil tisu dari meja riasnya dan memberikan pada Nina.

Nina menyeka bulir-bulir air mata yang terus mengalir di pipinya dengan tisu pemberian Tari. "Ada satu hal yang tida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Istatik
kok gK bisa ngakses iklan ya kak, gimana caranya ya biar bisa dibuka.......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status