Home / Lain / Sekretaris Alim Sang Bos Genit / 42. Titik Terlemah 1

Share

42. Titik Terlemah 1

Happy reading

***

Tari masih duduk di tanah dengan lemah. Dia merasakan nyeri pada wajah. Tarikan tangan Andrian begitu kuat hingga menyebabkan keningnya menyentuh tanah yang terdapat banyak kerikil. Sakitnya mungkin tak seberapa, jika dibandingkan rasa malu yang dia dapat setelah ini.

Setelah kepergian Bramantio, Andrian menghampiri Tari. Wajahnya sudah tak semarah tadi. Melihat gadisnya menunduk sambil memegang kening, si bos menjadi khawatir.

"Apa kamu terluka, Tar? Maaf ... maaf, aku terlalu cemburu melihatmu dengan Tio tadi," ucap Andrian penuh penyesalan.

Tari berusaha berdiri, tetapi kedua kakinya seolah tak kuat lagi untuk menopang berat tubuh sehingga dia kembali terduduk. Andrian yang mengetahui kesakitan sekretarisnya menjulurkan tangan berusaha menolong.

"Tidak perlu sok baik jika akhirnya menyakiti! Berulang kali Bapak melakukan ini pada saya. Pernahkah berpikir bagaimana rasanya menjadi saya? Apa yang sebenarnya Bapak inginkan? Semalam minta maaf, tapi pagi ini sudah me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status