Share

Bab 75: Bayang-bayang Kecurigaan

Hari-hari berikutnya tidak menjadi lebih mudah bagi Wulan. Setiap kali Dimas pergi bekerja, suasana rumah kembali berubah. Seolah-olah, kehangatan yang ia ciptakan setiap pagi dengan penuh cinta menguap begitu saja ketika pintu depan tertutup di belakang suaminya. 

Keluarga Dimas, terutama Bu Ratna, semakin sering menunjukkan sikap yang membuat Wulan merasa tidak nyaman. Meskipun mereka tidak pernah secara langsung menyudutkannya, ada tatapan, kata-kata halus, dan sikap dingin yang membuatnya merasa semakin terasing.

Pagi itu, Wulan tengah merapikan bunga di vas ruang tamu ketika Bu Ratna masuk. Wulan melihat ibu mertuanya berjalan dengan langkah pelan, tetapi setiap langkahnya terasa membawa beban berat yang tidak terlihat.

"Wulan, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bu Ratna tanpa basa-basi.

Wulan meletakkan bunga yang sedang ia tata dan menoleh, "Ada apa, Bu?"

Bu Ratna menghela napas panjang sebelum berbicara lagi. "Kamu sudah cuku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status