Share

Bab 67: Gelombang Kecemasan

Pagi itu, langit tampak sedikit mendung, menambah nuansa suram di rumah besar keluarga Dimas. Wulan bangun lebih awal dari biasanya. Tidurnya malam itu terganggu oleh mimpi-mimpi yang membuatnya gelisah, seolah-olah pikirannya tak mau memberinya ketenangan. Dia menatap cermin dan melihat bayangan dirinya yang tampak lebih letih. Ada lingkaran hitam di bawah matanya, namun dia tahu bahwa dia harus tetap terlihat tegar, setidaknya di depan orang lain.

Wulan melangkah keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur. Seperti biasanya, dia mempersiapkan sarapan untuk keluarga suaminya. Aroma kopi dan roti bakar segera memenuhi ruangan, memberikan kehangatan di pagi yang dingin itu. Namun, meski kesibukannya di dapur seakan menjadi pelarian dari pikiran-pikiran yang menghantuinya, Wulan tak bisa benar-benar mengusir rasa cemas yang terus bergelayut di hatinya.

Ketika Dimas masuk ke dapur, Wulan segera menyapanya dengan senyuman yang ia paksakan. "Mas Dimas sudah siap sarapan? Ha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status