Share

Bab 59: Mempertahankan Kepura-puraan

Pagi yang baru membawa sedikit ketenangan bagi Wulan. Meskipun kegelisahan semalam masih menyisakan jejak di hatinya, ia tahu bahwa hari ini akan menjadi ujian lain untuk dirinya. Setiap langkah yang diambilnya harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Ia sadar bahwa ia tidak bisa membiarkan dirinya terbawa oleh emosi atau kehilangan kendali, terutama di hadapan keluarga Dimas.

Seperti biasa, Wulan bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Meskipun pekerjaannya ini terasa lebih seperti rutinitas tanpa makna, ia melakukannya dengan penuh perhatian. Setiap gerakan tangannya saat menyiapkan makanan adalah bentuk lain dari upayanya untuk tetap mempertahankan kedamaian di rumah ini, meskipun kedamaian itu hanyalah ilusi yang rapuh.

Saat ia membawa hidangan ke meja makan, ibu mertuanya sudah duduk di kursi, dengan tatapan yang sama seperti kemarin—dingin dan menilai. Wulan menundukkan kepala sedikit, menyapa dengan sopan seperti biasanya. Ibu mertuanya hanya mengangguk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status