Share

Serpihan Luka

“Apa? Jadi selama ini kalian sengaja mempermainkanku?” ujar Maura tak percaya. Tatapannya mengarah pada Arshel. Dia sangat kecewa. Tapi Arshel seolah ikut tersenyum mengejek kebodohan Maura.

“Lebih tepatnya, kau terlalu bodoh, Maura. Apa yang kau pikirkan? Sadar diri! Apa kau pikir kau bisa menggantikan posisiku? Itu tidak akan pernah terjadi!” ejek Sellia.

Maura tak lagi peduli pada omong kosong perempuan itu. Fokusnya tertuju pada Arshel. Dia masih mencoba untuk mencari kebenaran dari suaminya. Dia tidak menyangka bahwa pria yang selama ini bersikap manis dan penuh cinta ternyata menyimpan sebuah badai besar untuk menghancurkan hidupnya.

“Arshel, jawab aku. Apa benar selama ini kau menikahiku hanya untuk memanfaatkanku saja? Apa selama ini sikap baik dan kasih sayangmu hanya pura-pura? Apa benar cintamu untukku itu palsu? Kau berjanji kita akan menikah setelah bayi kita lahir. Katakan bahwa semua ini tidak benar, Arshel!” cecar Maura dengan setengah berteriak.

“Aku seorang pebisnis, Maura. Dalam setiap transaksi yang aku lakukan, aku selalu menginginkan keuntungan. Selama ini aku sudah menghabiskan banyak uang untuk memenuhi kebutuhanmu dan jika aku mendapatkan seorang anak setelah semua pengorbananku itu, aku rasa itu imbalan yang setimpal,” jawab Arshel benar-benar menghancurkan hati Maura. Dia baru sadar bahwa dia sudah menikah dengan laki-laki yang tidak pantas dijadikan suami. Laki-laki yang sangat perhitungan dan memanfaatkannya hanya untuk mendapatkan warisan.

“Kamu benar-benar keterlaluan, Arshel. Kamu tidak punya hatinya. Dasar pria perhitungan! Di mana anakku sekarang? Aku tidak akan membiarkan kamu mengambilnya dariku!” ujar Maura emosi.

Air mata mengalir campuran kehancuran dan kemarahan. Maura tidak sudi memberikan bayinya untuk suami istri yang licik itu. Maura berusaha untuk mendapatkan anaknya kembali.

“Kau berbuat curang! Kau membawa kabur bayiku dari rumah sakit. Katakan di mana dia sekarang dan kembalikan padaku, Arshel!” teriak Maura.

“Kau lupa bahwa aku juga ayah dari bayi itu dan aku punya hak yang sama. Bahkan kalau kau mau menuntut secara hukum, aku pastikan akulah yang akan mendapatkan hak asuhnya. Apa yang bisa kau lakukan, Maura? Kau mau melawanku? Sadarlah dan terima saja. Kamu tidak punya apa-apa. Lebih baik jika anak itu bersamaku. Kau tidak akan mampu membesarkan dan memberinya makan. Lagi pula aku tidak mau darah dagingku menjadi gelandangan yang mengais makanan di jalanan,” ujar Arshel dengan sombongnya.

Maura sakit hati karena Arshel benar-benar merendahkannya. Tapi terlepas dari semua itu, fokusnya adalah untuk mendapatkan anaknya kembali. Maura terus memaksa Arshel untuk memberitahu di mana bayinya berada.

Sellia yang merasa kesal melihat pemandangan itu akhirnya memanggil keamanan untuk mengusir Maura. Bahkan dia berbuat kasar dengan menarik Maura dan mendorongnya ke luar ruangan. Maura yang terjatuh merasakan perih pada perut bagian bawahnya. Tak lama kemudian, dia mendapati cairan merah merembes pada baju yang dia kenakan.

“Astaga, luka jahitanku!” pekiknya hingga dia tidak sadarkan diri setelah menahan rasa sakit.

*** 

Setelah cukup lama tidak sadar, Maura akhirnya membuka mata. Dia mendapati dirinya sudah berada di kamar rumah sakit. Hal yang lebih mengejutkan adalah karena Maura mendapati ayah dan kakak laki-lakinya yang menunggui.

“Papa? Kevin? Bagaimana kalian bisa ada di sini?” tanya Maura heran.

“Jangan banyak bergerak dulu, Maura. Luka operasinya baru saja dijahit lagi. Dasar pria brengsek! Mungkin dia tidak mau membayar biaya operasi yang mahal hingga lukanya lama sembuh bahkan jahitannya harus diperbaiki lagi,” gerutu Kevin atas perlakuan Arshel pada adiknya.

Kevin August Antonio adalah anak pertama dari Antonio Xaverius, pemilik Xavery Enterprise. Maura sendiri adalah anak kedua Antonio. Selama ini Maura sengaja menyembunyikan identitasnya karena dia tidak ingin dimanfaatkan oleh orang-orang karena statusnya sebagai anak konglomerat. Selama kuliah, Maura berbaur menjadi mahasiswa biasa pada umumnya.

Bahkan setelah menyelesaikan kuliahnya pada manajemen bisnis, dia tidak mau bergabung dengan perusahaan ayahnya bersama sang kakak. Dia justru memilih menjadi karyawan di perusahaan Arshel. Maura beralasan ingin belajar dari nol tanpa memanfaatkan kekuasaan sang ayah.

Watak Maura yang keras kepala membuat Kevin dan Antonio tidak bisa mencegah keinginannya. Maura bahkan memilih mengontrak dan tidak tinggal di rumahnya dengan alasan ingin belajar mandiri. Maura menolak kemudahan akses yang ditawarkan keluarganya. Maura kemudian pindah ke rumah yang disediakan Arshel setelah dinikahi pria itu karena hamil.

“Papa sudah tahu semua yang terjadi padamu. Termasuk perlakuan Arshel yang memanfaatkanmu demi kepentingannya saja,” ujar Antonio. Maura hanya bisa tertunduk malu karena kesalahannya mempercayai seorang laki-laki.

“Ini akibatnya kalau tidak mau mendengarkan nasihat saudara dan orang tua. Sekarang kau ditelantarkan oleh suami pilihanmu itu,” sindir Kevin juga menyudutkan Maura.  

Meskipun memilih tidak tinggal di rumah, tapi Antonio tidak pernah melepas pengawasannya pada sang putri. Antonio selalu menyuruh Edward, orang kepercayaannya untuk selalu mengawasi dan menjaga Maura dari jauh. Bahkan hari itu saat Maura tidak sadarkan diri di kantor Arshel, Edward lah yang membawa Maura ke rumah sakit lalu mengabari Kevin dan Antonio.

Sebenarnya sejak awal Kevin dan Antonio tidak begitu setuju atas pernikahan Maura dengan Arshel. Tapi Maura terus memaksa dan meyakinkan mereka tentang Arshel. Saat itu Maura masih dibutakan oleh cinta dan terbuai dengan semua perlakuan manis Arshel. Akhirnya mereka tidak bisa mencegah pernikahan itu apalagi mengetahui bahwa Maura sedang hamil. Maura juga melarang Kevin dan Antonio hadir saat pernikahannya berlangsung. Maura belum ingin status aslinya sebagai putri konglomerat diketahui oleh orang lain.

Maura berpikir dia tidak ingin membuat keluarganya malu jika orang-orang tahu bahwa putri keluarga itu menikah karena sudah hamil. Maura berniat membongkar status aslinya dan memperkenalkan keluarganya pada saat pernikahan secara resmi yang dijanjikan Arshel. Tapi sayangnya, Arshel sudah mengkhianati janjinya hingga pria itu tidak juga mengetahui siapa Maura sebenarnya. Setelah kejadian buruk yang sangat merugikan Maura, Kevin dan Antonio menjadi sangat marah pada Arshel. Mereka tidak terima Maura diperlakukan seperti itu.

“Aku minta maaf. Aku juga tidak menyangka bahwa selama ini aku mempercayai orang yang salah,” ujar Maura penuh sesal.

“Sejak awal kami tidak setuju kau menikah dengan pria itu. Tapi kau tetap saja memaksa. Lihatlah jadi begini akhirnya. Kau ditipu habis-habisan. Kau tidak punya status, ditinggalkan suami dan dipisahkan dari anakmu. Kau juga tidak bisa menuntut apa-apa karena pernikahan kalian tidak tercatat secara hukum. Apa sekarang kau bahagia?” cecar Kevin memarahi Maura.

“Tidak perlu marah-marah, Kev. Aku tahu aku sudah membuat keputusan yang salah. Tapi menyalahkan aku juga tidak akan menyelesaikan masalah,” bantah Maura. Dia memang selalu berdebat jika dihadapkan dengan Kevin.

“Sudah tidak perlu ribut. Kau juga jangan marahi adikmu dulu, Kevin. Kondisinya saja belum pulih benar,” lerai Antonio menasihati.

“Sekarang semuanya sudah terlanjur terjadi. Maura disakiti dan diperlakukan tidak adil. Papa tidak terima dan kita harus membalas perbuatan Arshel,” imbuh Antonio geram.

“Iya, Pa. Aku juga tidak terima dia memperlakukanku seperti ini. Dia membuangku setelah dia manfaatkan. Arshel dan Sellia harus merasakan akibatnya. Aku tidak akan tinggal diam melihat mereka mengambil anakku. Aku harus menuntut balas. Lihat saja nanti. Arshel menghancurkan hidupku. Tapi dia tidak tahu bahwa serpihan yang dia ciptakan bisa melukai dirinya sendiri,” ujar Maura dengan kilat kebencian. Maura geram mengingat sikap Arshel dan Sellia yang sudah menipunya.

“Memangnya kau mau apa? Apa yang bisa kau lakukan untuk menghancurkan Arshel?” sindir Kevin dengan nada skeptis. Dia meragukan Maura yang sebelumnya dibutakan oleh cinta.

“Apa kau meragukan adikmu? Aku bisa melakukan apa yang tidak bisa orang lain bayangkan. Selama ini aku menyembunyikan kemampuanku sebagai seorang hacker. Aku diam-diam bekerja menjaga keamanan data perusahaan kita. Tapi sekarang aku akan memanfaatkan kemampuanku untuk menghancurkan Arshel dengan meretas data perusahaannya.”

“Apa?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status