Share

14. Ciuman Pertama

"Selamat pagi, Ra." sapa Ghazi mengecup singkat dahi sang istri. Pria itu baru saja selesai mandi, dan bergabung ke kemeja makan bersama Ara dan Giana yang sudah duduk di kursi masing-masing.

"Selamat pagi, Mas." balas Ara tersenyum manis kearah pria yang kini duduk di dekatnya.

"Cuma kecupan singkat? Nggak ada ciuman intens kah?" Uhuk. Ara yang baru saja meminum segelas air seketika tersedak mendengar ucapan Giana. Apa katanya tadi? Ciuman intens? Dikecup Ghazi saja Ara sudah merasa gugup, apalagi sampai begitu. Ghazi yang juga belum pernah melakukannya pun hanya diam berdehem pelan.

Melihat reaksi keduanya, dahi Giana seketika berkerut. "Ada apa dengan kalian? Oh, atau jangan-jangan ... kalian belum pernah melakukannya ya?" tebak Giana tak percaya. Bagaimana bisa sudah menikah selama satu bulan lamanya, tetapi mereka belum pernah berciuman? "Gimana mau kasih tante cucu, kalau kalian saja belum melakukan apa-apa! Sudah begini saja, tante pesankan tiket bulan madu selama tiga hari bua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status