Home / Pernikahan / Sebelum dan Sesudah: Pernikahan / 31. Before: Sinner - Pregnant

Share

31. Before: Sinner - Pregnant

last update Last Updated: 2021-10-04 13:00:00

Sudah dua minggu Crystal tinggal di mansion keluarganya, begitupun dengan Calvin yang sudah tinggal di mansion Xander dan Izzy. Sudah dua minggu juga, hubungannya dengan Austin membaik, dan selama dua minggu juga Crystal merasakan mual setiap pagi.

Seperti sekarang, wajahnya terlihat sangat pucat. Kedua tangannya berpegang pada dinding kamar mandi. Crystal menghembuskan napasnya perlahan-lahan. Sepertinya ia merasakan suatu firasat antara baik dan buruk. Berjalan perlahan menuju nakas, tangannya meraih segelas air mineral dan meminumnya. Sepertinya, ia harus ke dokter sekarang.

Setelah mengganti pakaian, Crystal akan ke dokter dengan sopir yang mengantar. "Kau mau ke mana, sayang?" tanya Claire begitu melihat putrinya keluar dari kamar dengan pakaian yang rapi.

Crystal menatap Claire, tersenyum. "Aku akan pergi keluar sebentar, Mama. Alana memintaku untuk mengantarkannya ke mall."

"Ah begitu, baiklah. Hati

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   Before After: Season II

    Halooo....Kisah Austin dan Crystal berlanjut sampai season II yap! Mari ikuti kisah mereka sampai akhir. Happy reading, and thx u guysss karena sudah membaca kisah mereka dari awal hingga akhir. Akan ada banyak kejutan, karena kebahagiaan mereka nggak datang begitu saja di sini *sedikit spoiler ㅋㅋㅋLika-liku kehidupan rumah tangga mereka, akan diuji nantinya. Tentu yang menguji authornya ya ㅋㅋㅋAku cuma menyarankan, siapkan hati dan tenaga kalian untuk season II. Karena kalian mungkin akan mengumpat ria, mengutuk kelakuan Austin yang agaknya brengsek ㅋㅋㅋLalu tisu jangan lupa. Mungkin juga kalian akan menangis karena merasakan apa yang dirasakan Crystal. Yaudah sekian aja pengumuman ini. Thx u....See u, pai-paiii

    Last Updated : 2021-10-05
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   32. After: Baby Blues - After Marriage

    Dari jauh, Austin memandangi bahu Crystal yang memunggunginya. Gadis kecilnya, yang sekarang menjadi wanitanya. Kelahiran putranya bukanlah kesalahan. Tetapi waktunya yang tidak tepat. Dan karena itu, Crystal harus melakukan terapi dan membiarkan Crystal berbuat sesukanya.Dan ini semua salahnya. Seharusnya, Crystal tidak mengalami hal sulit di usianya yang masih begitu muda. Rumah tangga, yaitu menjadi istri dan seorang ibu. Padahal Austin tahu, cita-cita Crystal menjadi seorang pelukis sukses adalah impiannya sejak kecil. Lalu sekarang, belum saja Crystal memulai semuanya, Austin sudah menghancurkan impian istri kecilnya itu.Apalagi pengkhianatan yang dilakukannya. Membuat Crystal semakin down.Austin menghembuskan napasnya kasar, melangkahkan kakinya menghampiri Crystal yang sedang duduk di balkon dengan menghadap pemandangan berupa kebun di samping mansion mereka. Sejak melahirkan, Crystal banyak diam. Tetapi

    Last Updated : 2021-10-05
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   33. After: Baby Blues - Happy Shopping

    “Bagaimana usahamu kabur? Apakah itu membuahkan hasil?” Crystal memasukkan es krim ke dalam mulutnya, pandangan matanya tidak lepas dari sosok di depannya. Sang kakak tercinta, Autumn Eija Oberoi.Autumn yang sejak tadi merasa diintimidasi oleh adiknya mendengus kesal merasa jengah. “Bisakah tidak menatapku seperti itu, dasar bumil menyebalkan.”“Memangnya kenapa dengan tatapanku? Aku merasa biasa saja,” balas Crystal dengan ringan.Autumn menghembuskan napasnya dengan pelan. “Sepertinya aku tidak salah dengan caraku. Mengingat bagaimana perlakuan pria itu terhadapku.”“Dia itu tunanganmu,” kata Crystal mengingatkan.“Tidak sebentar lagi, karena aku akan memutuskannya.”“Jangan gila, Kak!” seru Crystal menatap Autumn serius. “Sebenarnya ada apa dengan kalian?”&

    Last Updated : 2021-10-10
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   34. After: Baby Blues - Kebab in Turki

    "Banyak kurir berdatangan untuk mengirim barang. Dan aku mendapatkan pemberitahuan penarikan uang dari atmku. Kau membeli apa saja, baby?" Austin bersedekap dada, menatap Crystal penuh tanya meminta kejelasan."Gadis itu pulang dari kaburnya, dan mengacaukan semua. Kalian ini," decak Austin mengomel.Crystal yang tidak terima segera membuka suara. "Aku yang mengajak Kak Autumn untuk berbelanja. Bukan dia yang mengajakku.""Sama saja," balas Austin seakan masih tidak terima.Sebenarnya Austin tidak masalah jika Crystal menghabiskan uangnya sekalipun dan tidak menyisakan. Tetapi yang menjadi masalah, Austin hanya tidak suka jika Crystal membeli hal yang tidak bermanfaat dan berakhir terkelumpuk di gudang karena tidak dipakai."Hanya membeli perlengkapan bayi, dan b

    Last Updated : 2021-10-11
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   35. After: Baby Blues - Crazy Girl

    Sekarang di sini Crystal berada, dirinya benar-benar gila dan masih tidak menyangka mampu pergi ke Turki hanya demi kebab, sendirian, tanpa siapapun termasuk Austin. Karena pria itu saja tidak mau menuruti keinginannya. Sibuk, mencari uang sampai lupa dengan kebahagiaan dirinya sendiri. Kadang, Crystal sebal dengan Austin yang seperti itu. Padahal membahagiakan diri sendiri juga penting. Tapi Austin selalu saja abai.Crystal mengajak Austin pun tidak tanpa alasan. Selain memang karena Crystal ingin kebab langsung dari asalnya, ia ingin Austin sejenak saja melupakan pekerjaan dan fokus pada dirinya sendiri.“Woah, aku tidak menyangka. Ini sangat gila.” Crystal bergumam, menatap sekeliling bandara yang ramai. Ia mengeluarkan ponselnya, lalu mulai mencari penginapan yang tidak jauh dari bandara. Setelah menemukannya, Crystal langsung membokingnya tanpa berpikir lama. Mencari taxi, la

    Last Updated : 2021-10-12
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   36. After: Baby Blues - Traveling

    "Bagaimana bisa kau menemukanku." Crystal menatap sekilas pada Austin yang sedang memeluknya dari belakang.Sejak tadi, Austin terus saja mengekori Crystal dan tidak melepaskan istrinya itu sedetik pun. Bahkan saat Crystal ingin membuang air kecil, Austin tetap memaksa ikut. Dan itu membuat Crystal kesal. Sangat menjijikkan, bukan, meskipun mereka adalah sepasang suami-istri."Koneksi, baby." Tangan Austin mengusap-usap perut buncit Crystal, "kapan dia akan keluar? Aku tidak sabar untuk melihat dan menyambutnya," lanjut Austin bertanya."Mmm, sekitar tiga bulan lagi," balas Crystal. "Bisakah kau lepaskan pelukanmu di tubuhku? Aku ingin menuang masakannya ke mangkuk."Austin yang menyandarkan kepalanya bahu Crystal, menggeleng. "Tidak mau."Crystal menghembuskan napas, memutar bola matanya jengah. Lalu mematikan kompor, dan berjalan begitu saja ke arah sofa, sembari mengusap-usap p

    Last Updated : 2022-01-04
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   37. After: Baby Blues - 9 Months Since Pregnancy

    Satu minggu sebelum melahirkan.Crystal membaca sebuah artikel yang ada di ponselnya. Artikel tentang beberapa perempuan yang sudah berpengalaman melahirkan. Beberapa di antaranya, menceritakan saat-saat melahirkan yang baginya sangat-sangat menyiksa.@taurus_gurlAku melahirkan di usia 19 tahun dan normal. Itu benar-benar menyiksaku. Seperti hidup dan mati. Mempertaruhkan 2 nyawa. Aku sempat tidak sadarkan diri setelah melahirkan selama tiga hari. Aku benar-benar menyesal, karena telah melakukan sex tanpa memikirkan konsekuensinya. Hamil. Itu di luar perkiraan. Apalagi aku yang masih muda, benar-benar telah kehilangan masa mudaku. Masa-masa yang seharusnya aku bersenang-senang, ini malah menjadi ibu untuk satu orang anak.Crystal terdiam, hampir sama dengan dirinya. Di usia 20 tahun Crystal hamil dan sebentar lagi akan melahirkan. Tentunya juga

    Last Updated : 2022-01-04
  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   38. After: Baby Blues - Confession of Sin

    Sudah dua hari, Crystal tidur. Ya, sejak pingsan setelah melahirkan, istri kecilnya itu belum membuka mata. Austin diam sejenak, lalu menatap wajah Crystal yang terlihat tenang. Tangannya bergerak, mengusap-usap kepala Crystal. “Baby, apa kau tidak ingin melihat putra kita? Dia sangat tampan sepertiku. Cepatlah bangun, dia juga ingin melihat Mommynya ini.”Seperti biasa, tidak ada jawaban. Austin menghembuskan napasnya. “Nak, pulanglah dulu sebentar. Kau perlu istirahat.” Izzy datang, dengan membawa beberapa totebag.Austin menggeleng lemah. “Aku akan tetap di sini, Mom.”Izzy menghembuskan napasnya dengan kasar, Austin sama persis dengan Xander. “Mom membawakan makanan dan beberapa baju untukmu. Mandi lalu sarapanlah. Setelah itu, istirahat dulu di sofa. Biar Mom yang menjaga Crystal.”Austin menuruti kalimat Izzy. Selagi itu tidak membuatnya jauh dengan Crystal, tidak apa.🍑Sudah malam, dan belum ada tanda-tanda Crystal untuk bangun dari tidur nyenyaknya. Aslan berada di ruangan,

    Last Updated : 2022-05-13

Latest chapter

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   Ekstra Part IV - Thanks for Happiness and Pain

    Crystal menggenggam kertas yang telah usang itu dengan erat. Sebuah surat yang Austin tulis sendiri di saat detik-detik pria itu menutup mata untuk selamanya. Masih ada bekas-bekas air mata yang menetes di kertas ini. Crystal menutup mata, menangis dalam diamnya. Masih teringat jelas di ingatannya saat Austin menutup mata. Berkata padanya untuk selalu menjadi wanita kuat saat dia sudah pergi nanti. Berpesan pada Crystal untuk jangan menangis begitu Austin pergi. Dan benar, saat detak jantung dan denyut nadi pria itu berhenti. Memejamkan mata selamanya dengan meninggalkan senyum kedamaian untuk Crystal, ia benar-benar tidak menangis. Crystal masih ingat itu dengan baik. Di saat seluruh anggota menangis atas kepergian Austin. Hanya dirinya yang diam dengan kedamaian dan ketenangan hatinya. Tentu juga Crystal tidak akan mengingkari janji Austin untuk tidak menangis saat dia pergi. Tapi setelah itu, tahun pertama, kedua, dan ketiga setelah kepergian Austin—barulah Cr

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   Ekstra Part III - Memorable Moments

    Crystal menatap Austin yang terbaring di atas ranjang. Selama pria itu sakit, Crystal tidak pernah sekalipun meninggalkan. Jika harus, tidak pernah lama.Tangan Austin yang mengeriput meraih tangan Crystal—mengusapnya. Wajahnya yang terlihat sayu dengan bibirnya yang pitih pucat. Terlihat tidak se-segar dulu, tersenyum menatap belahan jiwanya penuh kekaguman. “Crys...,” panggilnya pelan. Crystal menaikkan sebelah alisnya, balas tersenyum menatap Austin. “Kenapa hm?”“Ada sesuatu yang ingin aku berikan untukmu,” katanya lalu memberi kode Crystal untuk membuka loker nakas dan Crystal menurutinya, “ada sebuah kotak, ambillah.”Crystal meraih kotak beludru saat melihat hanya ada kotak satu-satunya di loker nakas itu. Lalu menunjukkannya pada Austin. “Ini?”Austin mengangguk, “Bukalah.”Crystal membuka kotak itu, dan terkejut melihat isinya. Sebuah perhiasan yang Crystal yakini pasti sangat mahal. “Selamat hari pernikahan ke dua pulu

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   Ekstra Part II - Promosi, Live Together Until The End

    Sepuluh tahun setelah kelahiran Arthur. “Arthur Cyrilo Oberoi!” Teriakan dari arah koridor membuat Arthur yang sedang membagikan sebuah undangan ulang tahunnya yang ke-10 pada teman-temannya, membuat langkah kaki kecilnya berhenti. Bocah laki-laki bernama Arthur itu membalikkan badannya. Tidak jauh dari posisinya berdiri, seorang gadis dengan surai pirang yang diikat pony tail itu tersenyum lebar. Arthur berdecak malas. Gadis itu berlari kecil untuk menghampirinya. “Apa tidak ada undangan untukku?” tanyanya dengan kedua tangan yang diulurkan.Arthur menatapnya datar, menggeleng. “Tidak,” jawabnya dengan singkat lalu berbalik pergi meninggalkan gadis bersurai pirang itu. “YA ARTHUR!” Teriaknya yang diabaikan Arthur, bocah laki-laki itu berjalan begitu saja tanpa memperdulikan gadis di belakangnya yang terus meneriaki namanya.Hingga seseorang berdiri di depannya, membuat Arthur hampir saja menabrak. Kepalanya mendongak ke atas karena seseorang yang berdiri

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   Ekstra Part I - Sweetheart, Ich Liebe Dich

    Beberapa tahun sebelum kelahiran Ameera.Kehamilan kedua Crystal cukup menjadi sebuah kabar bahagia untuk seluruh anggota keluarga Oberoi. Tak terlebih Austin dan Crystal—apalagi pria itu terlihat sangat bahagia. Bahkan, Austin terus saja menempel pada Crystal. Cukup lama Austin meyakinkan pada Crystal tentang memberikan adik untuk Aslan. Karena kalian pasti tahu, kan saat Austin berselingkuh itu di saat Crystal sedang hamil. Karena nyatanya kejadian itu membuat Crystal sedikit trauma untuk hamil kembali. Takut jika Austin akan bermain di belakangnya. Kembali mengulang kesalahan.“Austin, lepaskan aku.” Crystal sedikit bergeser, tapi Austin tetap saja memeluknya. Pria itu menggelengkan kepala jika ia menolak. “Kau tahu, aku sangat senang, baby. Karena akhirnya Aslan akan memiliki seorang adik.”“Tapi kau tahu, aku masih—” Austin menempatkan jari telunjuknya tepat di bibir Crystal, tidak ingin mendengar kalimat lebih lanjut istrinya itu.

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   Epilog

    Benar memang, kehidupan pernikahan jika tidak ada luka dan masalah akan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam. Begitu banyak pelajaran hidup yang Crystal ambil. Menikah di usia muda memang bukan waktu yang tepat, saat kita belum siap untuk menjalaninya. Seperti bagi Crystal. Karena memang ia belum mampu dan siap untuk semua segala sesuatunya. Tapi setelah menjalani, meskipun banyak permasalahan yang datang membuatnya mengerti arti kehidupan yang sebenarnya. Sejak Austin memperjuangkannya lagi, melihat membuktian pria itu bukan hanya sekedar kata. Tapi juga perbuatan, membuat Crystal sekali lagi memberi kesempatan. Tidak mudah memang. Menjalani rumah tangga, hidup bersama seorang pria yang pernah mengkhianatimu. Memberikan luka yang begitu dalam. Karena itu membuat trauma tersendiri bagi Crystal. Hanya saja Austin berkata, untuk berjuang bersama-sama dengan Crystal yang selalu ada di sampingnya saja sudah lebih dari cukup.Dan hari ini, adalah tahun ke

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   50. After: Baby Blues - Crystal Wish for Meet Silly

    Suara isak tangis terdengar, Crystal kembali menangis. Entah sudah berapa banyak air matanya yang ia keluarkan sejak kemarin-kemarin. Tidak mudah untuk mengatakan sebuah perceraian pada Austin. Sangat sakit rasanya. Tapi, Crystal hanya ingin bebas. Ia ingin tidak lagi merasakan sebuah kekecewaan yang dibuat oleh seseorang yang dicintainya.Crystal menenggelamkan wajah di antara kedua lututnya yang tertekuk. Menangis dalam keheningan.🍑Crystal baru saja selesai untuk berkonsultasi dengan psikiaternya. Sudah tiga minggu, ia menjalani terapi. Lumayan dan sangat membantu Crystal. Perlahan tapi pasti, beban di pundaknya seakan terangkat. “Kau ingin ke mana?” Calvin, pria itu melajukam mobilnya dengan santai. Memang sejak Crystal menjalani terapi, yang  mengantarkannya antara Aiden, Calvin, atau Xander dan Izzy. Karena Crystal tidak mau jika Austin yang mengantar.“Bisakah bawa aku ke rumah pohon. Tapi tanpa grandpa tahu.” Calvin m

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   49. After: Baby Blues - Austin with Regrets

    Austin dengan rasa bersalahnya. Benar memang, penyesalan selalu datang di akhir. Tidak pernah terlintas di benak Austin, saat ia melakukan semua dosa—melakukan sebuah pengkhianatan itu. Bagaimana dengan akibat yang akan diterima nantinya. Dan benar, manusia adalah tempatnya dosa. Austin diam di tempatnya, terus merenungi semua kesalahan yang telah ia perbuat.“Jika kau terus diam, merenungi semua kesalahanmu. Tanpa memikirkan bagaimana caramu memperbaikinya dengan segera maka, semua akan terlambat lagi.” Aiden mengusap bahu Austin, menguatkan kakaknya itu.Crystal juga sudah menjalani terapi dengan seorang psikiater yang Autumn carikan. Sebelumnya, postpartum depression yang dialami sang istri itu terlihat sudah benar-benar ada di tahap yang paling parah. Mengingat, bagaimana perlakuan Crystal pada Aslan setiap harinya. Bahkan saat itu, Izzy pernah mencoba mendekatkan Aslan pada Crystal saat wanita itu tertidur. Berharap, begitu bangun dan melihat Aslan saat bayi i

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   48. After: Baby Blues - So Stupid

    Dari jauh, Austin memandangi bahu Crystal yang memunggunginya. Gadis kecilnya, yang sekarang menjadi wanitanya. Kelahiran putranya bukanlah kesalahan. Tetapi waktunya yang tidak tepat. Apalagi pengkhianatan yang dilakukannya. Membuat Crystal semakin down. Dan karena itu, Crystal harus melakukan terapi, juga membiarkan Crystal berbuat sesukanya. Dan ini semua salahnya. Seharusnya, Crystal tidak mengalami hal sulit di usianya yang masih begitu muda. Rumah tangga, yaitu menjadi istri dan seorang ibu. Padahal Austin tau, cita-cita Crystal menjadi seorang pelukis sukses adalah impiannya sejak kecil. Lalu sekarang, belum saja Crystal memulai semuanya, Austin sudah menghancurkan impian istri kecilnya itu.Austin menghembuskan napasnya kasar, melangkahkan kakinya menghampiri Crystal yang sedang duduk di balkon dengan menghadap pemandangan berupa kebun di samping mansion mereka. Sejak melahirkan, Crystal memang banyak diam dan lebih sensitif. Tetapi tidak jarang juga, Crys

  • Sebelum dan Sesudah: Pernikahan   47. After: Baby Blues - Postpartum Depression

    “Aku pernah merasakan bagaimana seseorang yang aku cintai berselingkuh. Bahkan, dia mengatakan dengan jujur padaku.” Autumn membuka suara, menatap Austin dalam, “itu saja rasanya sangat menyesakkan untukku. Lalu bagaimana yang dirasakan oleh adikku itu. Pasti lebih menyesakkan dan menyiksa. Dia tau melalui semua bukti yang dicurigai, dan juga melihat sebuah video percintaan suaminya dengan wanita lain. Itu menyedihkan,” lanjutnya terkekeh. Bahkan Izzy dan Anastasia yang mendengar kalimat Autumn—tidak bisa membendung tangisannya. Berbeda dengan Arabella yang memilih menahannya. Austin diam, mendengarkan setiap kalimat demi kalimat yang diucapkan sang adik, Autumn. “Kau benar-benar harus memperbaikinya, Kak. Pun jika nanti Crystal meminta cerai, kau harus mempertahankannya. Karena, satu alasan untuk kalian tetap bersama adalah putra kalian, Aslan.”Tanpa banyak bicara lagi, Austin mengambil kunci mobil dan memutuskan untuk mencari Crystal. “Son, kau mau ke

DMCA.com Protection Status