Share

Ibu…

“Mari … berteman—dan melangkah bersama-sama…”

Rama terkesiap. Matanya membulat namun terlihat binar yang tak mampu diungkap dengan sepatah kata. Apa ia tak salah dengar? Bibirnya ingin berucap, namun, rahangnya begitu sulit bergerak. Pandanganya silih berganti menyapu tatapan Arjuna dan Anjani disana. Di saat berikutnya, Anjani mengangguk pelan seraya berisyarat “terima saja”.

Tak ada jawaban, Arjuna melangkah dengan cepat menuju kaki adiknya berpijak. Sedetik kemudian, bukan pelukan yang nampak dari mereka, melainkan sebuah pukulan yang mendarat di perut Rama saat itu. Sentak pria itu pun meringis, tas yang tersampir di bahunya lantas terjatuh. Seketika itu pula, Anjani terkejut. Matanya membulat sambil menutup mulut.

“Sayang—”

“Itu pukulan terakhir dariku—karena kau telah menyebabkan kekacauan antara diriku dan kakak iparmu,” terang Arjuna, setelah itu, Arjuna memeluk Rama dengan erat.

“Aku harap kau bisa berubah menjadi lebih baik, Bro.”

Tak mampu berkata-kata, Rama pun terharu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status