Share

Tolong pikirkan perasaan Arjuna

“Hari ini aku akan berkunjung ke Bogor untuk melihat Rama di kantor barunya,” ujar Arjuna ketika Anjani tengah mengikatkan dasinya. Jarak yang begitu dekat membuat Arjuna dapat menghidu aroma rose yang menyeruak dari tubuh gadis itu. Menyegarkan, pikirnya.

“Hmmmm,” gumam Anjani tak ingin menatap mata sang suami. Ada rasa kecewa karena Arjuna tak bisa mengantarnya konsultasi ke dokter. Arjuna pun mengamati gerak-gerik Anjani yang terlihat berbeda. Disaat berikutnya, ia menghentikan tangan sang istri yang masih berusaha mengikatkan dasi.

“Kau baik-baik saja, ‘kan?”

Kini mata mereka bersitatap di udara. Anjani tersenyum tipis, namun, matanya memancarkan kekecewaan.

“Maafkan aku karena tak bisa menemanimu hari ini—”

“Tak masalah.”

Anjani tersenyum lagi, namun di hatinya masih menyimpan rasa kecewa yang mendalam. Arjuna mengusap pipi itu lalu memandangnya dengan lekat.

Di ruang makan, Rama sudah lebih dulu menyantap sarapan. Ia patutnya bersyukur karena masih diberi kesempatan menikmat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status