Share

184). Perihal Serabi

***

"Ah, ya ampun."

Malam ini—menyandarkan tubuhnya di kursi balkon di pinggir kolam renang, Arka yang baru saja sembuh dari sakit, memutuskan untuk menikmati angin malam yang berhembus cukup kencang.

Ucapan Dirga tak salah, tepat setelah mendengar suara Aludra beberapa malam lalu, kondisi Arka membaik bahkan malam itu juga suhu panasnya langsung turun dan sekarang—dua hari berlalu setelah malam itu, Arka kembali pulih, meskipun belum sepenuhnya.

"Teh manisnya, Den."

Arka menoleh ketika Bi Minah meletakkan secangkir teh manis.

"Makasih, Bi," ucap Arka disertai senyuman manis. Tak hanya fisik, kondisi hati Arka pun perlahan mulai membaik—bahkan kerasnya hati Arka juga sepertinya mulai melunak.

"Sama-sama, Den. Cepet pulih lagi ya. Bibi enggak mau lihat Den Arka sakit," ucap Bi Minah.

"Iya, Bi," kata Arka.

"Bibi pamit."

"Iya."

Bi Minah pergi, Arka mengambil teh manis tersebut lalu meneguknya. Mengambil ponsel dari saku celana yang dia pakai, Arka iseng membuka aplikasi instagram hingga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
nah Lo si arka cemburunya liat damar ma rara
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
aduh Lula Lula sampai kapan kamu jahat ma rara
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
noh Ar Rara pingin serabi kirimin dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status