Meskipun emosi Violet sudah disembunyikan dengan baik, Sheva masih menyadari ada yang tidak beres ketika dia kembali.Diam-diam dia menelepon Bertha dan mengetahui bahwa semua karena Leon. Sheva juga memiliki niat membunuh terhadap pria itu.Mantan suami atau apa pun itu, cuma akan memengaruhi suasana hati.Tentu saja, membunuh Leon tidaklah mudah. Lebih baik mencari cara untuk membuat bosnya merasa lebih baik terlebih dahulu.Untuk makan siang, Sheva memasak banyak makanan lezat.Saat melihat meja yang penuh dengan hidangan, suasana hati Violet langsung membaik dan dia bahkan menambah semangkuk nasi.Melihat suasana hatinya membaik, Sheva berkata, "Sebaiknya besok pergi berobat denganku."Violet tidak akan berada dalam suasana hati yang buruk jika dia tidak melakukan kontak dengan orang-orang itu."Bertha sudah memberitahumu?" tanya Violet. Sheva diam-diam menelepon Bertha tadi dan Violet melihatnya."Bos, kalau kamu masih nggak bisa melepaskan Leon, cepat rebut dia kembali. Kalau c
Saat melihat Mia yang sedang menatap penuh harap, Violet mengeluarkan satu set jarum perak dari kotak obat sambil berkata, "Perawatannya akan dibagi menjadi empat tahap. Hari ini kita akan mulai dengan tahap pertama, akupunktur dan menguras darah."Mia tidak menyangka bahwa Violet akan menolaknya, meskipun dia sudah mengatakan semuanya.Kebencian yang samar langsung melintas di matanya. Akan tetapi, dia masih berpura-pura terlihat menyedihkan di permukaan seraya berkata, "Dokter Sakti, aku tahu permintaanku mungkin akan menyulitkanmu. Tapi aku benar-benar sudah nggak punya pilihan lain, jadi aku sudah nggak punya rasa malu dan datang meminta bantuanmu.""Kami sudah sangat mencintai satu sama lain, tapi mungkin ada kesenjangan besar dalam status keluarga, jadi neneknya selalu meremehkanku.""Kalau neneknya nggak setuju, kami nggak akan pernah bisa bersama.""Aku nggak berani menanyakan tentang status, aku cuma ingin menjadi wanitanya.""Jadi, Dokter Sakti. Aku mohon, kali ini bantu aku.
Mia benar-benar tidak menyangka Violet akan merekamnya. Dia bahkan sengaja memotong percakapan awal dan akhir.Detak jantung Mia berdegup sangat cepat.Dia bahkan tidak berani menatap Leon.Selama bertahun-tahun, Mia selalu bersikap murni dan baik hati di hadapan Leon, jadi pria itu tidak meragukannya.Sekarang, Leon pasti sangat kecewa pada dirinya.Jika Leon menyadarinya bahwa Mia telah berbohong padanya selama ini ....Tidak, jangan biarkan Leon meragukan dirinya sendiri."Nggak, itu bukan aku ...." tandas Mia menjelaskan kepada Leon dengan ekspresi khawatir di wajahnya. Dia kembali berkata, "Paman, aku nggak pernah berkata seperti itu sama sekali."Mia menampar pintu yang tertutup dengan ekspresi marah di wajahnya sambil berkata, "Kamu dan aku nggak punya dendam di masa lalu dan dendam akhir-akhir ini. Siapa yang menyuruhmu untuk menyiramkan air kotor seperti itu padaku?""Aku pernah melihat orang nggak tahu malu, tapi aku belum pernah melihat orang se-nggak tahu malu ini."Sikap M
Begitu mobil berhenti, Violet langsung keluar dari mobil. Dia mencari kunci untuk beberapa saat, tetapi tidak dapat menemukannya. Violet sangat kesal sehingga dia mengetuk pintu dan berkata, "Leon, buka pintunya.""Apa kamu dengar? Cepat buka pintunya."Setelah memanggil lama sekali, pintunya tetap tidak terbuka. Violet meletakkan tangannya di pinggul sambil bergumam, "Apa menurutmu aku nggak akan bisa masuk, kalau kamu nggak membuka pintunya?"Setelah mundur beberapa langkah, Violet terlihat berlari ke atas. Dengan lompatan yang ringan, Violet langsung melompat ke atas gerbang.Setelah mendarat dengan selamat, dia menepuk-nepuk tangannya dengan bangga sambil berkata, "Kamu juga terlalu meremehkanku."Violet benar-benar sudah mabuk. Dia berjalan dengan langkah gontai, mulai dari gerbang sampai ruang utama dan hampir jatuh beberapa kali.Bisa dibilang, meskipun mabuk dan jika Violet masih punya akal sehat, dia tidak akan pernah berakhir di tempat yang sudah membuatnya sedih selama tiga
Leon mendorong pintu kamar Violet dan menemukan bahwa tidak ada sosok Violet di dalam kamar tersebut.Cahaya di matanya langsung meredup.Tiba-tiba, dia mendengar suara berisik dari kamar tidur utama.Sebuah harapan muncul kembali di matanya, lalu dia segera mengubah arah.Leon ragu-ragu sejenak sebelum membuka pintu.Ketika pintu terbuka dan dia melihat wanita itu terbaring terlentang di atas tempat tidur, bibir tipis Leon langsung melengkung dan mengencang pada detik berikutnya. Leon berjalan ke tempat tidur sambil menendang kaki tempat tidur dan berkata, "Bangun."Wanita di atas tempat tidur itu tidak bereaksi sama sekali dan hanya tidur dengan nyenyak."Bangun!"Leon menaikkan nada suaranya, tetapi tetap sama. Violet bahkan tidak mengangkat kelopak matanya.Leon mengulurkan tangannya untuk menarik Violet, tetapi wanita itu menariknya kembali sesaat sebelum Leon menyentuhnya sambil berkata, "Aku mengantuk. Aku akan menyelesaikan masalahnya denganmu besok."Violet menempati sebagian
Faktanya, dalam analisis terakhir, Violet sedikit merasa bersalah.Dalam tiga tahun terakhir, dia benar-benar bertindak seperti seorang pengecut. Dia tidak berani menunjukkan harga dirinya di hadapan Leon dan benar-benar kehilangan dirinya sendiri.Saat ini, Violet ingin mendapatkan kembali martabat yang layak diterimanya.Keesokan harinya.Violet tidak membuka matanya, tetapi dia justru merasa sakit di sekujur tubuhnya, seperti ada mobil yang menabraknya.Apalagi di bagian pinggang, rasanya sakit sekali seolah akan patah.Mulutku juga sangat haus dan terasa seperti terbakar.Dengan mata yang masih terpejam, Violet berteriak, "Sheva ....""Siapa Sheva?"Violet dikejutkan oleh suara berat pria yang terdengar di telinganya. Matanya yang semula tertutup langsung terbuka lebar.Saat melihat sekeliling, dia tercengang saat melihat Leon yang sedang telanjang dan berbaring di sampingnya.Apakah ini mimpi?Ya, ini pasti mimpi, kalau tidak mereka tidak akan pernah tidur di ranjang yang sama.Ji
Surat cerai, menikah lagi ....Dengan siapa?Pria bernama Sheva itu?Bibir tipis Leon sedikit melengkung, lalu dia berkata, "Violet, harus kubilang kamu sudah berusaha keras untuk mendapatkannya berkali-kali, tapi cuma kali ini yang paling pantas."Violet mempelajarinya, lalu menyahut, "Jadi, apa aku berhasil menarik perhatian Pak Leon?""Oh, jarang sekali. Dalam tiga tahun terakhir, aku bahkan nggak bisa membuat Pak Leon memperhatikan aku lebih jauh. Aku nggak menyangka situasinya akan berbeda setelah bercerai."Saat mengatakannya, Violet sengaja merangkul leher Leon dan berkata, "Kenapa kita nggak memberi tahu Nona Mia kabar baik ini dan membuatnya bahagia?""Kamu masih berani menyebutnya ...."Melihat ekspresi Leon yang berubah secara tiba-tiba, tatapan penuh seringai melintas di mata Violet.Benar saja, Mia adalah titik sensitif Leon yang tidak bisa disentuh."Apa maksudmu Pak Leon?" Violet mengangkat bahu, lalu melanjutkan, "Oh, aku ingat. Pak Leon mengira aku yang bertanggung jaw
Sorot mata Leon yang dalam menjadi lebih dalam dan dia berkata, "Kalau kamu ingin menarik garis yang jelas, dapatkan penawarnya terlebih dahulu.""Kamu menginginkan penawarnya?" Violet merentangkan tangannya seraya menyahut, "Maaf, aku nggak punya.""Kamu yang meracuni, tapi kamu nggak punya penawarnya?" ulang Leon. Wanita ini benar-benar tidak berkata dengan jujur!"Bukti!" seru Violet tanpa ekspresi. Dia melanjutkan, "Segala sesuatu tanpa bukti menjadi fitnah. Atau kamu memang ingin menghukumku cuma berdasarkan perkataan Mia?"Bibir tipis Leon melengkung dingin, lalu menyahut, "Kamu baru saja mengakuinya, tapi kamu justru ingin menyangkalnya?""Memangnya kamu percaya dengan apa yang aku katakan?" Violet tertawa dengan nada mengejek sambil berkata, "Aku juga pernah bilang kalau aku mencintaimu, tapi kenapa kamu nggak percaya?"Setelah berkata demikian, Violet menyesal dan ingin menampar dirinya sendiri dua kali.Omong kosong macam apa yang dia bicarakan!Mereka sudah bercerai, kenapa
Leon menyeringai sinis ketika teringat akan perbuatan-perbuatannya di masa lalu. Tatapan matanya terhadap Mia lebih jijik lagi. "Pergi!"Mia buru-buru beranjak dari lantai dan berlari sempoyongan ke arah pintu. Saat membuka pintu, Mia menoleh ke belakang pada Leon. "Paman, aku nggak akan beri tahu siapa-siapa, terutama di depan Kak Violet. Aku nggak akan bilang apa-apa. Jangan khawatir."Tanpa dirinya, tentu ada orang yang akan memberi tahu Violet!Mata Mia yang tadinya penuh rasa takut langsung dihiasi kelicikan.Setelah Mia pergi, Leon pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan beberapa kali. Akan tetapi, Leon tetap merasa dirinya kotor.Teringat akan persetubuhan dengan Mia, Leon benar-benar ingin membunuh dirinya.Leon merasa telah mengkhianati Violet dan bersalah padanya!Saking emosi, Leon meninju kaca di kamar mandi. Darah terus mengalir dari luka di punggung tangan. Barulah Leon merasa lebih lega.Ketika Leon baru keluar dari kamar mandi, suasana hatinya yang baik dirusak ol
Cahaya matahari masuk dari celah gorden dan menyinari wajah tampan Leon yang tengah tidur pulas."Hhmm ...."Leon mengangkat lengannya untuk menghalangi cahaya.Seketika, Leon teringat akan kejadian tadi malam.Violet datang dan mengatakan dia sudah mengampuninya, lalu mereka ....Leon langsung membuka mata hitamnya dan menoleh ke samping.Kegirangan melanda hati Leon ketika melihat punggung berkulit seputih salju yang membelakanginya.Kejadian tadi malam bukan halusinasi akibat mabuk.Violet benar-benar sudah pulang, benar-benar sudah mengampuninya!Tepat ketika itu, wanita itu menoleh ke belakang dan tersenyum lembut. "Pagi, Paman!"Leon terkesiap.Leon membeku di tempatnya ketika melihat wajah Mia. "Kenapa jadi kamu?"Leon ingat bahwa itu adalah Violet. Mengapa bisa menjadi ...."Paman nggak ingat?" Mia agak sedih. "Aku telepon tadi malam, tapi kamu nggak angkat. Aku langsung datang karena takut kamu kenapa-napa.""Begitu masuk, kamu peluk aku dan tanya apa aku bersedia menyerahkan
Leon berdiri di tempatnya untuk waktu yang lama hingga kakinya kesemutan. Baru setelah itu, Leon berbalik badan dan pergi....Ada yang berbahagia, ada yang bersedih hati.Kabar bahwa Leon ditolak oleh Violet segera sampai di telinga Falcon.Suasana hatinya yang murung langsung menjadi ria. "Nggak nyangka Leon sudah tereliminasi sebelum aku mengambil aksi."Falcon mengira Violet akan berubah sikap terhadap Leon karena Leon telah menyelamatkannya. Tak disangka, Violet berpegang teguh pada omongannya!Seorang anak buah bertanya, "Kalau begitu, apa kita masih perlu melanjutkan rencana?""Lanjut, tentu saja lanjut!" Mata Falcon penuh niat membunuh. "Di dunia ini, hal yang paling labil adalah hati manusia.""Nggak cinta lagi hari ini nggak berarti nggak cinta selamanya. Jangan beri Leon kesempatan untuk bangkit kembali!"Terutama Leon adalah pria satu-satunya yang pernah Violet cintai. Falcon tidak boleh lengah sedikit pun!Apalagi Falcon juga jatuh cinta pada Violet sekarang!Falcon berbal
Kecuali kamu mati, ucapan Violet kejam dan tegas!Semua orang di sana dapat melihat bahwa Violet benar-benar sudah tidak mencintai Leon.Jika masih ada rasa cinta sedikit saja, Violet tidak mungkin berbicara demikian tanpa ragu.Akan tetapi, Leon tetap tidak percaya.Leon yang jangkung dan berkaki panjang menghampiri Violet selangkah demi selangkah hingga hanya berjarak selangkah dari Violet.Mata hitam Leon menatap lurus pada Violet. "Kamu yakin?"Violet berbalik badan untuk mengambil pisau di piring buah dan melemparnya ke sisi kaki Leon. "Tanya kamu sendiri. Apa kamu bisa melakukannya?"Mata Leon menjadi suram ketika melihat pisau tajam itu. Dia memungutnya, lalu menanyai Violet lagi, "Kamu benar-benar menginginkan nyawamu?""Jangan basa-basi!" Ekspresi wajah Violet jengkel. "Kalau mau mati, cepat mati. Kalau nggak, nggak usah pura-pura!"Leon menggenggam pisau dengan lebih erat, lalu mengarahkan gagangnya pada Violet. "Kalau kamu menginginkan nyawamu, ambil sendiri!"Leon tidak per
Meski bos selalu memperlakukannya sebagai adik, kali ini dia harus berani....Akhirnya Violet yang tidak banyak tidur sepanjang malam bisa tidur sebentar sebelum fajar, dibangunkan di pagi hari oleh gumaman para pelayan.Kemarin malam pikirannya kacau sepanjang waktu.Entah apa yang sedang terjadi dan dia juga tidak memikirkan hal-hal itu, tetapi rasanya seolah hal-hal itu sudah mengakar dalam pikiran dan tidak bisa menyingkirkannya.Sedemikian rupa sehingga Violet tidak bisa tidur meskipun ingin tidur sepanjang malam.Saat bangun, Violet merasa kesal dan keluar tanpa mencuci muka. Dia menegur para pelayan yang sedang bebersih di bawah dengan marah, "Kok cerewet sekali pagi-pagi begini!?"Setelah mendengar ini, beberapa pelayan langsung menundukkan kepala mereka satu per satu dan sekitarnya langsung menjadi hening.Sebenarnya para pelayan yang baru direkrut memiliki kualitas yang baik. Ini adalah pertama kalinya terjadi, jadi Violet agak penasaran tentang apa yang membuat mereka begit
"Nggak!"Sheva berkata, "Cuma ada beberapa petunjuk. Mengenai siapa orang itu, kami masih terus menyelidikinya!""..."Masih mengira dia telah menemukannya.Karena belum ketemu, apa lagi yang layak dicari di tengah malam?Setelah pemahaman dalam diam selama bertahun-tahun, sekilas saja Sheva langsung tahu apa yang wanita itu pikirkan meskipun Violet tidak mengatakan apa pun, "Meskipun kita belum mengetahui siapa pemimpin Pasukan Yeager, beberapa petunjuk sudah ditemukan di pihak Lewis!"Setelah mendengar ini, sorot mata Violet menjadi tajam, "Bagaimana?"Sheva mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah gambar, "Lihat ini!"Gambar menunjukkan nota transaksi bank."Ini rekening pribadi Lewis." Sheva menjelaskan, "Harus kukatakan Lewis memang orang tua licik dan dia telah menyembunyikan diri dengan sangat baik!""Mengenai akun ini, aku nggak menemukannya saat aku menyelidikinya sebelumnya dan baru kutemukan setelah ada pergerakan.""Belakangan ini tiba-tiba muncul kiriman uang misteriu
Melihat Violet agak marah, Leon melembutkan sikapnya dan berkata, "Nggak peduli apa yang benar atau salah di masa lalu, kelak aku pasti akan menebusnya untukmu.""Nggak perlu!" Violet langsung menolak, "Aku nggak perlu kamu menebusnya untukku dan nggak mengharapkan rasa sukamu."Tidak mengharapkan ....Hati Leon tiba-tiba sakit dan dia langsung menahannya lagi, "Aku harus bagaimana baru kamu bisa tenang?"Bukan hal yang aneh, itu hanya ungkapan marah.Violet mengerutkan kening setelah mendengar ini, "Kamu pikir aku marah?""Heh!""Leon, siapa yang memberimu kepercayaan diri untuk berpikir aku akan mencintaimu selamanya!?"Menatap lurus sepasang mata Leon, Violet mengangkat sudut bibirnya, "Leon, pakai telingamu dan dengarkan dengan jelas!""Aku sudah lama mengakhiri perasaanku padamu. Bagiku, kamu nggak berbeda dengan orang asing yang kutemui di jalanan!"Leon sama sekali tidak percaya, "Karena kamu nggak mencintaiku lagi, kenapa kamu masih peduli dengan hidup dan matiku?"Kalau memang
"Karena aku menyukaimu!"Sejujurnya, ucapan Leon cukup mengejutkan Violet.Dalam tiga tahun terakhir, kebenciannya terhadap wanita itu masih tergambar jelas di benaknya. Sekarang mereka baru bercerai beberapa hari dan sikapnya tiba-tiba berubah?Bahkan Sheva yang sudah lama menebak niat Leon juga tercengang dengan pernyataan perasaan mendadaknya.Meskipun sudah lama melihat beberapa petunjuk, rasanya masih berbeda saat pria itu langsung mengakuinya sendiri.Sheva tidak tahan lagi dan melihat ke arah Violet.Meski berbeda dari wanita biasa, Leon adalah satu-satunya pria yang pernah dia cintai.Dalam tiga tahun terakhir, Violet telah memberikan segalanya untuk Leon dan sekarang ucapan itu bisa dikatakan harapannya telah tercapai.Meskipun bilang tidak akan kembali, itu karena dia tidak tahu Leon akan berubah pikiran.Sekarang situasinya telah berubah, takutnya dia akan ...."Terus?"Setelah tertegun beberapa saat, Violet langsung menenangkan diri sambil menepis tangan Leon dan berkata de
Violet sangat ingin mengetahui berita apa yang diketahui Sheva, jadi dia sangat muak dengan Leon yang masih tidak ingin pergi, "Apa hubungannya denganmu?"Sheva menjawab dari samping, "Bos benar. Kamu pikir kamu ini siapa? Apa aku harus melaporkan hubunganku dengan bos padamu?"Melihat sikap bosnya, sepertinya tadi bos tidak ingin rujuk dengannya, melainkan Leon yang sengaja melecehkannya.Karena ini masalahnya, tidak perlu bersikap sopan pada pria ini.Leon malah tersenyum alih-alih marah, "Karena kamu nggak tahu siapa aku, biarkan aku memperkenalkan diri. Namaku Leon dan aku ...."Violet menjadi lebih kesal lagi, "Nggak perlu perkenalkan diri, dia tahu siapa kamu.""..."Pria ini benar-benar mengenalnya?Jadi pria ini sangat penting bagi Violet. Kalau tidak, mana mungkin dia akan memberitahukan identitasnya?Satu Adis dan satu Sheva tidaklah cukup, sekarang muncul lagi pria tampan lainnya.Dilihat dari keduanya, ini bukanlah pertama kali mereka bersama.Melihat wajah Leon yang sangat