Share

Bab 16

Penulis: Jalita Haira
Begitu mobil berhenti, Violet langsung keluar dari mobil. Dia mencari kunci untuk beberapa saat, tetapi tidak dapat menemukannya. Violet sangat kesal sehingga dia mengetuk pintu dan berkata, "Leon, buka pintunya."

"Apa kamu dengar? Cepat buka pintunya."

Setelah memanggil lama sekali, pintunya tetap tidak terbuka. Violet meletakkan tangannya di pinggul sambil bergumam, "Apa menurutmu aku nggak akan bisa masuk, kalau kamu nggak membuka pintunya?"

Setelah mundur beberapa langkah, Violet terlihat berlari ke atas. Dengan lompatan yang ringan, Violet langsung melompat ke atas gerbang.

Setelah mendarat dengan selamat, dia menepuk-nepuk tangannya dengan bangga sambil berkata, "Kamu juga terlalu meremehkanku."

Violet benar-benar sudah mabuk. Dia berjalan dengan langkah gontai, mulai dari gerbang sampai ruang utama dan hampir jatuh beberapa kali.

Bisa dibilang, meskipun mabuk dan jika Violet masih punya akal sehat, dia tidak akan pernah berakhir di tempat yang sudah membuatnya sedih selama tiga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wid Unyil
.........best
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 17

    Leon mendorong pintu kamar Violet dan menemukan bahwa tidak ada sosok Violet di dalam kamar tersebut.Cahaya di matanya langsung meredup.Tiba-tiba, dia mendengar suara berisik dari kamar tidur utama.Sebuah harapan muncul kembali di matanya, lalu dia segera mengubah arah.Leon ragu-ragu sejenak sebelum membuka pintu.Ketika pintu terbuka dan dia melihat wanita itu terbaring terlentang di atas tempat tidur, bibir tipis Leon langsung melengkung dan mengencang pada detik berikutnya. Leon berjalan ke tempat tidur sambil menendang kaki tempat tidur dan berkata, "Bangun."Wanita di atas tempat tidur itu tidak bereaksi sama sekali dan hanya tidur dengan nyenyak."Bangun!"Leon menaikkan nada suaranya, tetapi tetap sama. Violet bahkan tidak mengangkat kelopak matanya.Leon mengulurkan tangannya untuk menarik Violet, tetapi wanita itu menariknya kembali sesaat sebelum Leon menyentuhnya sambil berkata, "Aku mengantuk. Aku akan menyelesaikan masalahnya denganmu besok."Violet menempati sebagian

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 18

    Faktanya, dalam analisis terakhir, Violet sedikit merasa bersalah.Dalam tiga tahun terakhir, dia benar-benar bertindak seperti seorang pengecut. Dia tidak berani menunjukkan harga dirinya di hadapan Leon dan benar-benar kehilangan dirinya sendiri.Saat ini, Violet ingin mendapatkan kembali martabat yang layak diterimanya.Keesokan harinya.Violet tidak membuka matanya, tetapi dia justru merasa sakit di sekujur tubuhnya, seperti ada mobil yang menabraknya.Apalagi di bagian pinggang, rasanya sakit sekali seolah akan patah.Mulutku juga sangat haus dan terasa seperti terbakar.Dengan mata yang masih terpejam, Violet berteriak, "Sheva ....""Siapa Sheva?"Violet dikejutkan oleh suara berat pria yang terdengar di telinganya. Matanya yang semula tertutup langsung terbuka lebar.Saat melihat sekeliling, dia tercengang saat melihat Leon yang sedang telanjang dan berbaring di sampingnya.Apakah ini mimpi?Ya, ini pasti mimpi, kalau tidak mereka tidak akan pernah tidur di ranjang yang sama.Ji

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 19

    Surat cerai, menikah lagi ....Dengan siapa?Pria bernama Sheva itu?Bibir tipis Leon sedikit melengkung, lalu dia berkata, "Violet, harus kubilang kamu sudah berusaha keras untuk mendapatkannya berkali-kali, tapi cuma kali ini yang paling pantas."Violet mempelajarinya, lalu menyahut, "Jadi, apa aku berhasil menarik perhatian Pak Leon?""Oh, jarang sekali. Dalam tiga tahun terakhir, aku bahkan nggak bisa membuat Pak Leon memperhatikan aku lebih jauh. Aku nggak menyangka situasinya akan berbeda setelah bercerai."Saat mengatakannya, Violet sengaja merangkul leher Leon dan berkata, "Kenapa kita nggak memberi tahu Nona Mia kabar baik ini dan membuatnya bahagia?""Kamu masih berani menyebutnya ...."Melihat ekspresi Leon yang berubah secara tiba-tiba, tatapan penuh seringai melintas di mata Violet.Benar saja, Mia adalah titik sensitif Leon yang tidak bisa disentuh."Apa maksudmu Pak Leon?" Violet mengangkat bahu, lalu melanjutkan, "Oh, aku ingat. Pak Leon mengira aku yang bertanggung jaw

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 20

    Sorot mata Leon yang dalam menjadi lebih dalam dan dia berkata, "Kalau kamu ingin menarik garis yang jelas, dapatkan penawarnya terlebih dahulu.""Kamu menginginkan penawarnya?" Violet merentangkan tangannya seraya menyahut, "Maaf, aku nggak punya.""Kamu yang meracuni, tapi kamu nggak punya penawarnya?" ulang Leon. Wanita ini benar-benar tidak berkata dengan jujur!"Bukti!" seru Violet tanpa ekspresi. Dia melanjutkan, "Segala sesuatu tanpa bukti menjadi fitnah. Atau kamu memang ingin menghukumku cuma berdasarkan perkataan Mia?"Bibir tipis Leon melengkung dingin, lalu menyahut, "Kamu baru saja mengakuinya, tapi kamu justru ingin menyangkalnya?""Memangnya kamu percaya dengan apa yang aku katakan?" Violet tertawa dengan nada mengejek sambil berkata, "Aku juga pernah bilang kalau aku mencintaimu, tapi kenapa kamu nggak percaya?"Setelah berkata demikian, Violet menyesal dan ingin menampar dirinya sendiri dua kali.Omong kosong macam apa yang dia bicarakan!Mereka sudah bercerai, kenapa

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 21

    Sepanjang perjalanan, Violet tidak mengucapkan sepatah kata pun kepada Leon. Dia bahkan tidak memberikan satu tatapan pun pada pria itu. Sepanjang waktu, dia hanya menunduk melihat ponselnya.Semalam dia tidak pulang, ditambah lagi ponselnya mati karena kehabisan baterai, jadi Sheva pasti sudah mencarinya ke mana-mana.Begitu masuk ke dalam mobil, Violet segera mengisi daya ponsel, lalu menyalakannya.Seperti yang dia duga.Ada 23 panggilan tak terjawab, serta 99 lebih pesan WhatsApp.Bertha juga melakukan banyak panggilan berturut-turut!Violet membalas semuanya satu per satu, jadi sepanjang perjalanan dia sangat sibuk.Kesibukan Violet sepanjang waktu diperhatikan oleh Leon. Tatapannya yang memang sudah dingin kini tampak membeku seiring waktu.Tiba-tiba, sebuah rem mendadak membuat Violet yang tidak siap menabrak sandaran kursi depan.Ponsel Violet terjatuh, dahinya terbentur, serta perasaannya menjadi makin buruk. Dia menatap orang yang menyebabkan semua ini dengan tatapan dingin,

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 22

    Kemarahan yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Desi memang punya riwayat tekanan darah tinggi.Lupakan saja. Jika memang harus pergi, Violet bisa sekalian saja diam-diam memeriksa nadinya. Dia akan melihat bagaimana kondisi kesehatannya akhir-akhir ini!**Rumah tua Keluarga Jiwono.Begitu Leon masuk, tiba-tiba sebuah bantal melayang ke arahnya. Dia sedikit menggeser badan, membuat bantal itu malah tepat mengenai dahi Violet yang ada di belakangnya.Violet terdiam.Untung ini hanya bantal. Bagaimana kalau ini benda lain?Bagaimana kalau yang berada di belakangnya adalah Mia?"Leon, kamu makin hebat, ya. Kamu makin berani nggak menganggapku serius lagi. Aku baru pergi beberapa hari, tapi kamu malah mau bercerai dengan Violet."Saat melihat Violet, wajah Desi yang tadinya marah langsung berubah. Dia bertanya, "Violet?""Nenek," sapa Violet sambil tersenyum padanya.Desi mengedipkan, lalu bertanya, "Aku nggak sedang bermimpi, 'kan?"Bukankah katanya Violet menghilang?Desi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 23

    Masalah memiliki anak, Violet memang pernah memikirkannya. Namun, itu semua sudah berlalu. Sekarang dia hanya ingin bercerai dari Leon.Lagi pula, saat ini Leon hanya sedang mengelabui neneknya.Begitu masuk ke kamar, Violet langsung melepaskan tangan Leon. Dia berkata, "Kamu nggak seharusnya asal bicara omong kosong di depan Nenek. Dia akan menganggapnya serius.""Kalau begitu, anggap saja serius," balas Leon."Apa maksudmu?""Bagaimana menurutmu?" Bibir Leon yang menawan membentuk senyuman penuh arti.Violet menatapnya sejenak, tertawa, lalu membalas, "Kamu ingin aku memberimu seorang anak? Leon, sepertinya kamu benar-benar sudah jatuh cinta padaku!""Bukannya tadi kamu bilang kalau strategi tarik ulur nggak akan mempan padamu? Menurutku, hasilnya cukup bagus."Ketika mendengar itu, mata hitam Leon sedikit menyipit. Dia berkata, "Nenek menyukainya. Kalau nggak, apa kamu pikir kamu layak?""Kenapa dulu aku nggak pernah melihatmu sepatuh ini?" kata Violet menyindir balik. "Tapi untuk m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 24

    Terlepas dari hal lainnya, Leon kadang-kadang masih cukup peduli pada neneknya. Jika tidak, dia tidak akan hanya menandatangani setengah dokumen tadi.Ini bukan berarti pria itu tidak ingin bercerai, tetapi dia tidak berani karena ada Desi!Tanpa berkata lebih banyak, Violet langsung berbalik.Namun, rambutnya yang diikat ke belakang tiba-tiba ditarik oleh pria itu.Violet benar-benar tidak menyangka Leon akan melakukan gerakan yang ....Hanya akan dilakukan di antara pasangan seperti ini.Setelah tertegun sejenak, Violet berbalik, menatapnya tanpa ekspresi, lalu berujar, "Leon, tolong lihat baik-baik. Aku ini Violet, orang yang paling kamu benci, bukan Mia."Pria ini pasti sudah memakan sesuatu yang tidak seharusnya, makanya dia bertingkah aneh seperti ini!Leon hanya menatapnya sekilas sebelum berujar, "Nenek sedang mengawasi."Violet terdiam.Violet memalingkan wajahnya, melihat Desi yang ada di jendela lantai dua. Begitu melihat Violet menoleh, Desi segera bersembunyi di balik tira

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 328

    "Carmelia, walaupun nggak ada hubungan darah, ayahku secara hukum adalah kakakmu!" Violet benar-benar tidak menyangka Carmelia akan begitu melampaui batas. Dia segera berkata, "Walaupun nggak ada ibuku, masih ada wanita lainnya.""Jangan bilang ayahku nggak menyukaimu. Walaupun dia suka, kalian juga mustahil untuk bersama!""Keluarga seperti Keluarga Ananta nggak akan pernah membiarkan hubungan nggak wajar seperti itu!""Nggak, kamu salah. Kakek dan nenekmu sama sekali nggak peduli." Carmelia menyahut dengan tegas, "Nenekmu bahkan bilang, kalau perbedaan usia antara ayahmu dan aku nggak jauh, aku bisa menjadi menantunya.""Mereka bukan orang kolot yang berpikiran sempit.""Semua ini salah ayahmu. Dia meninggalkanku dan jatuh cinta pada orang lain!""Kalian bahkan nggak pernah memulainya. Bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu sudah ditinggalkan?" sahut Violet yang merasa bahwa Carmelia memiliki masalah mental yang besar."Walaupun kami belum pernah bersama, dia pernah bilang kalau dia a

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 327

    "Ya, mereka sangat baik padaku, terutama ayahmu ...."Ketika Carmelia menyebutkan Ayah Violet, ekspresi wajahnya langsung berbeda. Bagaikan bunga yang mekar saat melihat matahari, lalu dia berkata, "Aku berusia enam tahun saat aku bergabung dengan Keluarga Ananta. Dia sepuluh tahun lebih tua dariku.""Anak laki-laki yang berusia enam belas tahun itu, tingginya sudah 1,8 meter.""Sampai sekarang, aku masih ingat adegan saat pertama kali melihatnya.""Saat itu, dia sedang nggak ada di rumah saat aku dibawa pulang oleh orang tuanya. Dia bahkan belum pulang sampai waktu makan malam.""Saat aku melihatnya, aku langsung merasa sangat canggung. Aku takut dia nggak menyukaiku. Lagi pula, siapa pun nggak akan ada yang tiba-tiba ingin punya anggota baru dalam keluarganya. Terutama ada orang yang baru diadopsi oleh orang tuanya.""Aku bahkan nggak berani menatapnya. Tapi saat itu, aku sangat terkejut. Dia nggak menolakku, justru langsung menyambutku.""Alasan dia pulang terlambat bukan karena ter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 326

    Jangankan Yessy, bahkan orang lain sekali pun akan sulit menerima pukulan seperti itu.Namun, Carmelia tampaknya sama sekali tidak menyadari kesedihan Yessy. Wanita itu bahkan menambah minyak ke dalam api sambil berkata, "Kamu benar, kalau aku nggak membutuhkanmu, untuk apa aku menghubungimu!""Sejak hari di mana aku meninggalkan panti asuhan, aku sudah berencana untuk meninggalkan segalanya! Identitas masa laluku, pengalamanku dan juga kamu!"Suara Yessy tak bisa menahan gemetar dan berkata, "Aku itu kakakmu, satu-satunya saudarimu di dunia ini.""Kakak?" Carmelia tersenyum mengejek sambil menyahut, "Mulai kecil hingga dewasa, aku nggak pernah menganggapmu sebagai Kakak. Bagiku, kamu adalah orang yang paling kubenci selain ayahnya Violet!"Saat mengucapkan bagian kedua kalimatnya, Carmelia hampir menggertakkan giginya."Kamu membenciku?" Yessy hampir tidak bisa berdiri teguh, lalu menyahut, "Kita itu kakak beradik. Aku nggak tahu apa yang sudah aku lakukan sampai membuatmu membenciku.

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 325

    Ketika Carmelia melihat Violet, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu kemudian menatap Yessy seraya bertanya dengan nada tidak puas, "Yessy, kamu ternyata mengkhianatiku?"Yessy terdiam.Carmelia adalah adik yang selalu Yessy percaya.Ketika sesuatu terjadi, dia justru mencurigai Yessy terlebih dahulu."Carmelia, aku adalah kakak kandungmu. Apa dalam hatimu, aku orang yang nggak kamu percaya?"Carmelia yakin bahwa Yessy telah mengkhianatinya dan bertanya, "Kalau bukan kamu, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"Setelah menyembunyikannya bertahun-tahun, Carmelia tidak bisa menerimanya saat Violet berhasil menemukannya.Yessy menatapnya dengan sedih dan menjawab, "Carmelia, aku benar-benar sudah salah menilaimu selama ini."Ketika orang tua mereka baru saja meninggal, dia dan Carmelia diantar ke rumah Nenek mereka yang berada di pedesaan. Kemudian, Nenek Sarita meninggalkan mereka.Awalnya, Paman mereka ingin membawa mereka pulang, tetapi Bibi mereka justru tidak mengizinkannya. O

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 324

    Setelah mereka bertemu, Carmelia terus menangis dan mengeluh bahwa Violet akan segera mengetahui bahwa dialah pembunuhnya. Dia mengatakannya demi berusaha untuk mendapatkan simpati dari Yessy.Wajah Yessy makin pucat saat memikirkannya."Apa yang kamu lakukan dan cuma berdiri di sana? Bos menyuruhmu pergi, kenapa kamu nggak segera pergi?"Desakan Sheva langsung membuyarkan lamunan Yessy.Jadi, Violet tidak hanya sekadar asal bicara, tetapi dia benar-benar melepaskan Yessy?Melihat Yessy tidak sabar ingin meninggalkan Vila Magnolia, Violet segera memberi perintah pada Bertha, "Ikuti dia."Apa pun yang terjadi, Yessy tak kuasa menahan diri untuk menghubungi Carmelia.Sesuai dengan dugaan Violet, Yessy pasti akan menghubungi Carmelia segera setelah dia pergi, tetapi dia takut itu hanya jebakan. Bagaimanapun, Violet terlalu cerdik.Yessy sengaja menunda beberapa hari sebelum diam-diam menelepon Carmelia, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Dia selalu mengubah nomor beberapa kali.

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 323

    "Bukan dia, tapi aku!" Emosi Yessy tiba-tiba menjadi tidak stabil, menunjuk dirinya sendiri seraya berseru berulang kali, "Violet, pembunuhnya itu aku. Kenapa kamu nggak percaya?""Kamu yang lebih tahu dariku, orangnya memang kamu atau bukan!" sahut Violet sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Carmelia juga sudah mengakuinya!""Dia melakukannya demi menanggung kesalahanku. Aku adalah kakaknya. Dia nggak bisa cuma melihatku mati!""Apa kamu ingat, kamu pernah bilang kalau kamu dan Carmelia nggak saling kenal?" tanya Violet dengan ekspresi licik yang menyiratkan keberhasilan.Yessy kemudian menyadari bahwa dia telah membocorkan rahasia. Dia segera menjawab, "Bukan itu yang kumaksud. Yang kumaksud adalah dia pasti sudah tahu identitasku, jadi dia datang untuk menanggung kesalahanku."Yang dimaksud dengan terlalu banyak bicara, justru akan menimbulkan banyak kesalahan ... Yessy sedang mengalaminya saat ini.Violet mendekatkan diri padanya, sorot matanya segelap malam, lalu dia berkata, "

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 322

    Setelah menenangkan diri, Violet melanjutkan pencarian. Ketika sertifikat adopsi terlihat, tubuh Violet mulai gemetar tak terkendali.Dia bahkan tidak berani membukanya, karena takut melihat sesuatu yang akan membuatnya pingsan.Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, Violet perlahan meraih sertifikat adopsi tersebut.Ketika dikeluarkan dan dibuka, di sana tertulis dengan jelas bahwa Carmelia memang merupakan anak angkat. Tidak hanya terdapat sertifikat adopsi, tetapi juga surat keterangan perubahan nama.Deru napas Violet makin cepat. Carmelia baru berusia enam tahun saat baru diadopsi, jadi dia selalu tahu bahwa dia bukan anggota dari Keluarga Ananta.Carmelia bergabung dalam Keluarga Ananta saat berusia enam tahun. Apakah dia benar-benar akan menganggap anggota Keluarga Ananta sebagai kerabatnya?Violet segera pergi menemui Yessy dengan membawa berbagai dokumen.Begitu memasuki pintu, Violet melemparkan semua dokumen itu di hadapan Yessy seraya bertanya, "Apa ini orang yang

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 321

    Violet tidak pernah menyangka kalau adik Yessy adalah Bibi Carmelia!Saat Violet makin melihatnya, jantungnya berdetak makin kencang.Jawabannya sepertinya akan segera keluar, tetapi Violet langsung menyangkalnya dan berkata, "Nggak mungkin, informasi ini mungkin salah!"Untuk memastikan keaslian informasi tersebut, Violet segera menelepon Leon.Leon tampaknya sudah menduga bahwa Violet akan menelepon untuk memastikan informasi. Panggilan teleponnya segera tersambung hanya setelah satu dering.Suara magnetis itu langsung masuk ke telinga Violet, "Kamu sudah melihatnya?"Violet mengerutkan kening dan bertanya, "Leon, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?""Walaupun aku nggak bisa memberitahumu dari mana asalnya, aku bisa menjamin keaslian informasinya." Leon terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sebenarnya, sejak awal aku sudah merasa kalau semuanya sangat aneh. Sepertinya Yessy sengaja mengungkapkan identitasnya. Kalau Uranus sengaja bersembunyi, dia nggak akan mungkin mudah

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 320

    Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status