Share

Penasaran

Para lelaki itu tertawa terbahak-bahak. Mereka hendak menyentuh tubuh Rania tetapi segera ditangkis oleh Rendi.

"Ren ... hati-hati," ucap Rania bernada cemas.

"Siap, Bu Rania. Sebaiknya Ibu mencari bantuan." Rendi memberikan sebuah isyarat dan bisa dibaca dengan cepat oleh Rania. Lelaki itu sengaja menghadang semua penjahat agar melupakan sosok Rania.

Rania menyelinap ke sebuah gang yang gelap lalu menyalakan bunyi sirine mobil polisi untuk mengelabuhi para penjahat.

"Gawat bos! Ada polisi!" teriak salah satu anak buah si ketua penjahat.

"Ayo, kita kabur saja!" Para penjahat itu meninggalkan Rendi yang sedikit terluka karena tonjokan dari mereka.

Melihat para penjahat sudah pergi, Rania segera menghampiri Rendi kembali.

"Ren, kamu tidak apa-apa 'kan?" Rania mendekati Rendi. Ia melihat darah di sudut bibir lelaki itu. Membuatnya refleks mengusap dengan jemarinya.

Rendi jadi serba salah. Jantungnya tidak baik-baik saja.

"Duh, Bu Rania jangan begitu. Hati saya jadi deg deg an ini
Rich Mama

Wadidaw, apa-apaan????

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status