Share

Bab 18. Mentor Dingin yang Cantik

"Oya? Bagaimana dia?" Benar, pertanyaan Herman berlanjut.

"Baik, ramah." Helios menjawab seraya mengambil sepotong roti tawar yang sudah lengkap dengan topingan untuk disantap.

"Benarkah?" Herman seperti tidak percaya dengan yang Helios katakan.

"Ya, kami berkeliling beberapa kali. Menyenangkan," kata Helios.

"Vio ... Gadis itu sudah dewasa." Kalimat Herman itu menyiratkan sesuatu.

Tatapan matanya berubah. dia seolah-olah menerawang ke tempat lain atau ke masa lain.

"Berapa usia Violetta?" tanya Helios.

"Kalau aku ga salah ingat, tahun ini dua puluh dua. Tapi ya begitulah, masih manja. Hanya suka bersenang-senang. Tidak tahu apa yang dia ingin lakukan dalam hidupnya," jawab Herman dengan lengkap.

Jika yang Herman katakan benar, sayang sekali. Kalau ada istilah 'sayang seribu sayang' mungkin lebih tepat lagi mengungkapnnya.

Dengan hidup sebagai keluarga Hartawan yang bisa mendapatkan segala fasilitas, sangat mudah bagi Violetta meraih cita-cita. Lalu, dia hanya menghabiskan waktu begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status