Jika dipikir-pikir, seharusnya pria itu tak mungkin berada di sana. Di mata Henry, itu terasa aneh saat melihat seorang pejabat tinggi sedang berdiri menyambutnya di sebuah café kecil di pinggiran kota.“Walikota Sean Kingston?!” Henry merasa sedikit bingung atas keberadaan Sean Kingston di Medium Café. Henry datang ke Medium Café untuk menemui Oliver Wood, tetapi saat ini dia justru bertemu dengan sang walikota.“Tuan Muda, sebelum kita bertemu di Paradise Island, saya sudah sempat menduga bahwa anda adalah Henry James keturunan terakhir dari The Great James.”Saat itu, hanya Sean Kingston dan seorang gadis yang tampak menyambut Henry. Andai ada laki-laki lain yang berdiri di sana, Henry sudah bisa menduga bahwa itu pastilah Oliver Wood.Dengan dahi berkerut Henry bertanya, “Tuan Sean, jujur saja saya belum bisa mencerna ucapan anda. Tapi, untuk saat ini adakah yang bisa memberi tahu saya di mana Oliver Wood?” tanya Henry pada Sean Kingston.“Oh, ayah… Tadi ayah juga berada di sini m
Ternyata, di sisi belakang Medium Café terdapat sebuah ruang khusus yang merupakan markas dari para tangan kanan keluarga The Great James. Malam itu, setelah menghabiskan Latte di Medium Café, Oliver Wood dan Sean Kingston melanjutkan rapat di dalam ruang rahasia.Pada akhirnya, Henry menghabiskan dua hari dua malam di Medium Café untuk merapatkan banyak hal yang harus dibahas. Oliver Wood juga telah memberi Henry banyak gambaran tentang masa lalu keluarga The Great James, kini, sudah saatnya Henry untuk kembali ke hotel bersama Lily.“Tuan Muda, ini adalah agenda jangka panjang. Untuk saat ini, silakan anda menjalani kehidupan seperti biasa. Tetapi jangan lupa, usahakan minimal sepekan sekali kita mengadakan pertemuan di sini untuk membahas progress rencana kita.” Oliver Wood memberi pesan kepada Henry saat Henry telah dijemput oleh Jack Robinson.“Ya, aku mengerti. Sampai jumpa minggu depan, Oliver. Aku pergi dulu.”Mobil yang dibawa Jack Robinson melaju kencang ke arah selatan, mel
Setelah Amily diusir keluar dari gedung Crystal Clear, ternyata tak ada Shop Assistant lain yang bersedia melayani Henry. Tentu saja semuanya tak berani menanggung risiko dipecat oleh Judith, istri sang manager. Setelah para shop assistants menyaksikan alasan Amily dipecat adalah karena melayani Henry, semuanya tampak berusaha sebisa mungkin untuk menjauh dari Henry, tak peduli jika kedatangan Henry hari itu adalah sebagai pelanggan di Crystal Clear Jewelry.“Kehadiranmu di sini tak diharapkan oleh siapapun, Henry James. Apakah kau masih ingin mempermalukan dirimu lebih lama lagi, huh?” Judith berbisik kepada Henry sembari berlalu pergi meninggalkannya.Henry membalikkan badan lalu menyentuh pundak Judith yang hendak berlalu pergi. Seketika, tangan Judith menepis tangan Henry yang bertengger di pundaknya.Dengan wajah jijik Judith membentak, “Jangan menyentuhku, tanganmu membawa aroma kemiskinan dan aku benci aroma itu.”“Ha ha, Judith, aku hanya ingin kau menyampaikan pesan pada Rogg
“Maaf semuanya, aku datang ke sini untuk membeli perhiasan. Bukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tak penting seperti itu. Jadi, urus saja urusan kita masing-masing okay?” Henry mengangkat dua bahu lalu tersenyum ramah kepada semua pelanggan di Crystal Clear Jewelry.Roggie yang melihat Henry hendak pergi dan memilih untuk mengabaikannya, kini mulai terlihat marah. “Hei, aku belum selesai berbicara denganmu, Henry!”“Tapi aku sudah… Bye.”“Sialan!” Roggie melepas tangannya dari pundak Judith lalu melangkah ke depan menyusul Henry. Satu tangan Roggie menarik pundak Henry dengan keras. Begitu tubuh Henry berbalik, satu tangan Roggie segera menunjuk ke arah pintu keluar.“Henry James, silakan keluar lewat pintu itu. Crystal Clear Jewelry memiliki standar tinggi dalam memilih customer. Lihat dirimu, kau jauh di bawah standar kami!”Roggie melipat kedua tangannya ke dada seraya memberi tatapan menghina ke arah Henry. Jika beberapa waktu lalu Roggie dibuat malu oleh Henry ketika d
Mulut Roggie terkatup diam setelah Mina Newton membentaknya. Sungguh, berurusan dengan seorang influencer yang terkenal akan memicu malapetaka besar. Mina Newton memiliki puluhan juta basis penggemar. Jika Mina Newton memutuskan untuk memberi nilai buruk kepada Roggie atau juga Crystal Clear Jewelry, maka tak ada yang bisa dilakukan Roggie untuk menyelamatkan masa depan perusahaannya.“Nona Newton, maafkan atas kelancanganku. Aku sebenarnya hanya ingin memberikan kenyamanan kepada anda. Sungguh, pria bernama Henry itu memang kerap membuat keributan di mana-mana, mohon Nona Newton tak salah paham denganku,” pinta Roggie lagi-lagi dengan kepala menunduk ke bawah.“Tuan Roggie, sejauh sepengamatanku, kalianlah yang memicu keributan ini. Bagaimana bisa kalian justru melimpahkan masalah ini kepada Tuan Henry?” Mina Newton menudingkan jari telunjuknya ke arah Roggie dan Judith secara bergantian. “Ingat, aku masih berbicara pada Tuan Henry jadi jangan sekali-kali menyela pembicaraan kami!”“
“Lihat, dari ekspresi Nona Newton sepertinya aku bisa menebak sesuatu!” Judith akhirnya memekik kencang, begitu Mina Newton tak memberi respon apapun akan pertanyaannya.“Wow, Nyonya Judith benar! Ekspresi wajah Mina Newton sudah menjawab semuanya.”Ketika beberapa orang telah berpikir bahwa Henry James hanya berbohong terkait kepemilikan koleksi Madam Larissa, Mina Newton meminta semua orang untuk diam terlebih dahulu.“Jangan membuat spekulasi liar sebelum aku memastikan sesuatu!” Wajah Mina Newton terlihat kesal saat ia memberi peringatan kepada Judith dan yang lainnya.“Tapi, bukankah layar ponselmu menunjukkan halaman ‘blank’, Nona Newton? Bukannya itu berarti bahwa tak ada identitas Henry yang terekam di website Madam Larissa?” Judith masih mencoba menggiring opini publik.Saat itu, Mina Newton menggeleng dengan ragu. Ia seperti mengingat-ingat sesuatu. “Sepertinya, aku pernah menemui kasus seperti ini saat seorang influencer mencoba untuk membuat video reaction mengenai status
Hal yang membuat Judith amat kesal adalah saat ia melihat wajah suaminya yang mulai mengalirkan bulir-bulir keringat sebiji kacang. Judith menyaksikan ekspresi Roggie benar-benar seperti seorang narapidana yang hendak dieksekusi mati.Pucat. Berkeringat. Ketakutan. Dan penuh keputusasaan.“Roggie, di mana suamiku yang garang dan percaya diri? Oh, kau jangan lembek dan lengah oleh tipuan semacam ini! Sadarlah bahwa Mina Newton dan Henry James sedang mencoba mengelabui kita berdua!” bentak Judith lagi kepada Roggie, membuat Roggie mengerutkan alis dan menelan ludah berkali-kali.“Judith! Apa maksudmu?” tanya Roggie dengan napas terputus-putus. “Nona Newton sudah melihat sendiri kalau aset Henry mencapai seratus lebih di website resmi Madam Larissa, itu artinya kekayaan Henry James memang luar biasa besar! Bagaimana jika sepupu iparmu itu sekarang memang menjadi kaya raya?!” tanya Roggie tepat di telinga istrinya.Judith terkekeh, mulutnya masih menyeringai lebar dan menatap sinis kepada
Roggie kesulitan mencerna ucapan Edward, atasannya. Ditambah lagi, sesaat setelah mengucapkan kalimat itu sebuah tamparan keras mendarat di pipi Roggie.Dia barusan memintaku untuk berhenti bernapas?Bukankah itu sebuah sindiran bahwa Tuan Edward ingin aku lenyap dari dunia?Memangnya, kesalahan fatal seperti apa yang kuperbuat hingga Tuan Edward bahkan ingin aku mati saja?Di waktu yang sama, Judith terkejut luar biasa melihat aksi Edward. “Me… Mengapa anda menampar suami saya?” tanya Judith yang terkejut begitu melihat suaminya ditampar oleh atasannya sendiri di depan semua orang. “Kesalahan seperti apa yang membuat anda tega menampar suami saya di muka umum seperti ini?”“Ya, Tuan Edward, mengapa anda menampar saya?”Edward tampak marah tetapi juga sedikit bingung, ia mencoba mengatur napasnya yang tersengal-sengal sebelum akhirnya kembali melontarkan sumpar serapah kepada Roggie dan Judith.“Aku tak tahu secara pasti kesalahan kalian, tetapi, pemegang saham terbesar dari Crystal C