Dua puluh tiga tahun sebelumnya…Julian James sedang bersemangat mempersiapkan pesta ulang tahun untuk putra sematawayangnya, Henry James. Dengan telaten ia menata balon dan aneka pernak-pernik dekorasi pesta. Meski Julian terlihat sangat kesulitan dengan pekerjaan itu, dia tampak bersemangat dan bahagia melakukannya.“Tuan James, anda belum beristirahat semenjak pulang dari kerja. Akhir-akhir ini anda juga sangat sibuk, tolong jangan melibatkan diri pada hal remeh temeh seperti ini. Kami yang akan mengurus semuanya,” ucap Sofia Moore, gadis muda yang menjadi kepala pelayan di Mansion James Family.Julian James mengerutkan kening menatap Sofia Moore, “Remeh temeh katamu?” Julian James menjewer telinga Sofia seraya menatapnya tajam, “sejak kapan hal yang berhubungan dengan Henry adalah hal remeh temeh?”Sofia Moore terkekeh seraya mengusap-usap telinganya yang sedikit memerah. “Oh, anda benar-benar seorang ayah yang sangat sayang dan peduli pada putra anda. Saya kagum dengan hal itu, t
Sekeras apa pun Julian James mencoba untuk mengabaikan pesan dari kotak merah itu, pada akhirnya dia menyerah. Lutut Julian terasa lemas sementara tangannya bergetar hebat saat ia mencoba memasukkan secarik surat itu ke dalam sakunya.‘Kuharap Hawkins hanya bicara omong kosong!’ batin Julian meski jauh di lubuk hatinya, ia juga tak bisa memungkiri jika ia percaya pada kebenaran surat dari Hawkins.‘Berarti Hawkins sedang menyusup ke pesta ini, aku harus menemukan anak gadis kecil pengirim surat ini!’Dengan jantung berdebar-debar, Julian bergerak menyibak kerumunan tamu undangan, matanya mencari-cari keberadaan Louisa. Langkahnya terlihat sangat tergesa-gesa hingga beberapa kali ia tampak nyaris kehilangan keseimbangan.Beberapa tamu undangan yang bingung dengan sikap Julian mulai bertanya tetapi tak satu pun dari mereka yang mendapat jawaban sebab Julian saat itu sedang teramat fokus untuk menemukan Louisa.“Dia sudah pergi,” ucap seorang pria berambut putih yang tak dikenal oleh Jul
Sementara Julian mencari benda yang disebut sebagai Forbidden Codex, Henry James dan ibunya sedang berada dalam perjalanan menuju ke wilayah barat kota Eastland, tepatnya, mereka sedang menuju ke penambangan batu bara milik Hawkins Family.Sepanjang perjalanan, Henry tak bisa berhenti tersenyum sebab ayah Louisa mengatakan jika ia memiliki cara untuk menyembuhkan Aria James, ibu Henry.“Akhirnya kita sampai di tempat ini!” pekik Louisa. Matanya berbinar-binar saat ia mengulurkan tangannya pada Henry.Louisa Hawkins menggandeng tangan Henry James, mengajak bocah itu berlari-larian menuju ke sebuah gua di bawah tanah, tepatnya di titik sentrum penambangan batu bara kota Eastland.Di dalam gua itu, terdapat sebentuk ruangan yang menyerupai tempat pemujaan beraura mistis.“Kukira kalian akan mengajakku ke rumah sakit, apa benar ibuku bisa sembuh setelah dibawa ke tempat seperti ini?” tanya Henry sedikit tak percaya.Louisa tersenyum lalu menunjuk ke sebuah altar pemujaan beralaskan batu h
Kembali ke masa kini…Di rumah sakit, Lily sedang membagi-bagikan buket bunga dan parcel buah kepada para perawat. Melihat raut bahagia di wajah para perawat, senyuman Lily merekah. Hanya saja, senyum itu lenyap seketika saat mata Lily menatap sesosok perempuan cantik yang berdiri terdiam di lorong rumah sakit depan kamarnya.Menarik napas berat, Lily menyapa perempuan cantik itu dengan nada datar. “Louisa, sudah lama kita tak berjumpa. Apa yang membawamu ke sini?”Di mata Lily, Louisa tak lain hanyalah seorang perempuan muda yang tergila-gila pada suaminya. Bahkan, setelah Henry berlutut meminta agar Lousia pergi meninggalkan Henry, perempuan itu sepertinya masih tak bisa sepenuhnya melulapan Henry.“Aku ingin bicara denganmu, Ms. Lily,” jawab Louisa tanpa basa-basi. “Aku datang ke sini karena aku yakin Henry sedang tak bersamamu.”Sedikit ragu-ragu, Lily bertanya, “mengapa kau tak membicarakannya sekarang?”Louisa mengibaskan rambutnya ke belakang memggunakan jemarinya yang runcing.
Di rumah sakit…Lily telah mendengar cerita yang cukup panjang dari Louisa. Sebuah kisah masa lalu leluhur keluarga James dan keluarga Hawkins yang mencuri artefak Forbidden Codex dari suku Kaldoria.Pada mulanya, leluhur keluarga James hanyalah keluarga miskin yang menderita. Satu-satunya hal baik dari keluarga James adalah mereka memiliki kekuatan fisik yang besar. Saat itulah keluarga Hawkins yang curang, memiliki niat untuk memanfaatkan keluarga James.Keluarga Hawkins merencanakan penyerbuan dan genosida kepada suku Kaldoria demi mendapatkan Forbidden Codex. Setelah pembantaian besar yang dilakukan oleh keluarga James, suku Kaldoria pun kalah telak dan Forbidden Codex jatuh ke tangan James dan Hawkins family.“Dan karena itulah keluarga James menderita kutukan?” tanya Lily kepada Louisa.Louisa mengangguk. “Hawkins mengetahui dengan pasti konsekuensi merebut Forbidden Codex dari suku Kaldoria, itulah mengapa leluhurku tanpa memberi tahu konsekuensinya, mereka meminta keluarga Jam
Di dalam buku kuno Forbidden Codex, dijelaskan bahwa jika tumbal yang diberikan adalah orang yang berasal dari suku Kaldoria – pemilik sah Forbidden Codex, maka harapan yang bisa dikabulkan tidak hanya tiga melainkan lima. Karena itulah, Henry berkeinginan untuk menemukan penyintas suku Kaldoria sebelum purnama ke tujuh. Alasannya, karena Henry telah merencanakan sesuatu yang menurutnya akan berhasil 100%.Di dalam Medium Café, Oliver Wood masih terlihat sedikit frustrasi setelah mendengar keinginan Henry. Rasa-rasanya, menemukan keberadaan penyintas suku Kaldoria sangatlah tidak mungkin bisa dilakukan hanya dalam waktu dua atau tiga hari saja.“Tuan Muda!”Dari arah pintu ruangan, Sean Kingston tampak terburu-buru mendekati Henry. Kedatangannya yang tiba-tiba sembari menenteng berkas membuat semua orang menoleh ke arahnya bersamaan.Mengerti semua orang sedang menatapnya dengan penuh keheranan, Sean Kingston menenteng amplop coklat di tangannya.“Mrs. Wilson menulis surat kepada Tuan
Purnama ke tujuh akan terjadi dua hari lagi tetapi sesuai dengan prediksi Henry, Zeke menelepon Henry dan mengabarkan akan melukai Lily sesukanya jika Henry tak segera menyerahkan artefak kuno Forbidden Codex kepadanya.“Henry James, sebelumnya aku pernah memutilasi tubuh wanita dalam keadaan ia hidup dan sadar. Aku bisa memotong perut seseorang dan menikmati jeritan-jeritan terakhirnya. Dan, bukan hal sulit jika aku melakukannya lagi pada wanitamu, Lily,” ucap Zeke setelah sebelumnya juga menuturkan hal senada. “Kau tahu maksudku bukan? Jangan meremehkan kebengisanku dan segera bawa barang yang kuminta ke sini!”Henry menarik napas dalam lalu menjawab, “Zeke, aku akan bertepuk tangan untuk prestasi kriminalmu yang luar biasa itu. Tetapi ketahuilah, aku juga bisa memutilasi Forbidden Codex sesukaku, membakarnya atau bahkan menaruhnya di mesin penghancur. Kau jelas tak ingin Forbidden Codex terluka, begitu pun dengan aku. Pasang CCTV di ruang Lily, beri aku akses untuk memantaunya. Jik
Zeke telah mengirim akses CCTV yang merekam ruangan Lily. Saat itu, Henry sedang berada di dalam mobil dan sudah cukup dekat dengan markas keluarga Hawkins.Henry tersenyum tipis saat melihat Lily sedang berjalan mondar-mandir di dalam ruangannya. Tampak jelas jika Lily sedang sedih dan juga gelisah. Sesekali Lily duduk di atas dipan, lalu berdiri lagi, berjalan berlalu-lalang, dan kembali duduk.“Henry, kuharap kau akan menyetujui keputusanku ini,” gumam Lily dengan suara pelan. Henry bisa mendengar gumaman Lily sebagaimana ia telah menempel alat penyadap di pakaian Lily.‘Tekadnya untuk mati dan meninggalkan diriku sudah benar-benar bulat. Dia bisa saja kabur dan menceraikanku jika tak ingin mengalami kutukan James Family. Tapi, dia memilih untuk menghadapi ini semua…’ Henry membatin seraya menatap istrinya lekat-lekat. ‘Semakin aku melihatmu berkorban untuk diriku, semakin aku ingin membuatmu bahagia selama-lamanya, Lily…” batin Henry lagi.Di waktu yang sama, lamunan Henry buyar s
Akhirnya, hari pernikahan antara Daisy Miller dan Richard Forger telah tiba. Andai bukan keluarga Miller, mungkin persiapan pernikahan tak mungkin bisa usai hanya dalam waktu tiga hari. Tapi, semua bisa diurus dengan uang dan koneksi. “Daisy! Ingat, jaga suamimu baik-baik. Aku tak ingin dia membuat malu seluruh keluarga kita. Kalau memang dia melakukan hal-hal bodoh, kau harus menanggung semuanya sendiri dan tak boleh melibatkan kami semua!” Sandra memberi pesan pada Daisy beberapa saat sebelum mereka memasuki gedung pernikahan. Daisy mengangguk lantas menatap calon suaminya. “Richard, kau dengar itu? Kau harus jaga sikap. Pernikahan ini dihadiri oleh kolega-kolega kakekku. Mereka semua orang penting dan kau tak bisa asal bersikap.” Kala itu, Richard tampak menunjukkan sikap gelisah. Seperti ada sesuatu yang ia tahan. Karena semua pandangan tertuju pada Richard, Richard akhirnya tak memiliki alasan untuk tak menyembunyikannya. Richard menarik napas dalam sebelum akhirnya membuat pen
Teleconference dengan James Miller telah usai. Selain memutuskan untuk menggelar pernikahan tiga hari ke depan, James Miller juga meminta Sandra untuk memberikan kamar untuk Richard. James berkata, mulai dari hari itu, Richard Forger telah menjadi bagian dari keluarga Miller meski pernikahan resmi baru akan digelar tiga hari mendatang. “Daisy! Karena dia akan menjadi suamimu, kau yang harus mengurus keberadaannya di sini!” Sandra memerintahkan Daisy untuk membawa Richard ke kamar di lantai dua kediaman keluarga Miller. Daisy mengangguk lesu sementara Richard berbasa basi berterima kasih kepada Sandra. Ketika keduanya berlalu pergi, Sandra memijit keningnya berkali-kali. “Oh… Daisy sudah cukup sering membuat keluarga Miller kehilangan muka. Sekarang dia dijodohkan dengan pria payah seperti Richard. Sial, aku akan lebih bahagia andai Daisy bukan cucu kandungku.” Mendengar ibunya mengeluh dan bersedih, Nancy datang dan menepuk-nepuk pundak Sandra. “Ibu, tenang, kita masih memiliki Bel
Richard Forger menelan ludah, ia tak menduga jika gadis muda yang baru saja mempersilakannya masuk kini mendapati masalah karena dirinya. “Nona, aku memiliki kartu…” Richard berniat menjawab tudingan Bellatrix terhadap Daisy tetapi Bellatrix segera mengacungkan telunjuknya tepat ke jidat Richard. “Damn! Siapa yang memberimu izin untuk berbicara padaku? Shit, aku sedang berbicara pada sepupuku yang bodoh ini!” Bellatrix lantas berganti menudingkan telunjuknya ke arah Daisy yang menunduk tak nyaman. “Bella, dia membawa kartu undangan dari kakek. Percayalah… Kita harus menyambutnya atau…” “Aku tak peduli! Seperti biasa, semua keputusan yang kau ambil akan berujung pada petaka. Kali ini, kuperingatkan sekali lagi! Usir gembel ini atau…” Bellatrix belum sempat melanjutkan kalimatnya ketika dari arah belakang, terdengar suara omelan khas perempuan tua, dialah Sandra Miller, perempuan berusia tujuh puluhan tahun yang merupakan istri dari James Miller. Sandra membenci keributan meski di s
Sore hari itu juga, Richard Forger berpamitan kepada George Warren dan meyakinkan pria tua tersebut bahwa ia akan membayar kerugian yang dialami oleh George. Meski George Warren sulit mempercayai ucapan Richard, ia membiarkan Richard pergi. “Ehm… Sebelumnya, bisakah aku meminjam beberapa dolar untuk memesan Taxi, Tuan George?” Sebelum benar-benar pergi, Richard baru sadar jika ia sudah tak memiliki apa-apa lagi. Ia cukup malu pada pria tua itu tetapi memang hanya George Warren seorang, sosok di kota Roxburgh yang bersedia membantu Richard. “Ck… Ambillah.” George Warren dengan terpaksa memberikan beberapa dolar di sakunya kepada Richard. “Terima kasih, Tuan George. Kupastikan kau bisa memegang janjiku, aku akan melunasi kerugian yang kau alami.” George Warren mengangguk lesu. Setengah putus asa, ia berharap jika janji Richard bukanlah bualan semata. “Tiga hari dari sekarang! Kupastikan aku akan mengganti kerugianmu. Tuan George!” Setelah mengcapkan kalimat itu, Richard Forger sege
Setelah novel Sang Pewaris Terkaya tamat, saya ingin memperkenalkan novel saya yang lain yang juga bergenre urban dan sudah tamat berjudul "Suami Hebat yang Menyamar", berikut adalah tester 5 bab novel tersebut, jika berkenan membaca lanjutannya, kalian bisa klik di profil Banin SN dan pilih novel berjudul "Suami Hebat yang Menyamar". Terima kasih~~ ---------- Suami Hebat yang Menyamar Bab 1 ----------------------------- Richard Forger sedang mengepel lantai ruangan Luis Jung, CEO Westfield Corporation. Cleaning Service baru itu seperti sedang berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah. Bagaimana tidak, saat Richard sedang sibuk membersihkan lantai, Luis Jung tiba-tiba dengan sengaja menumpahkan kopi ke lantai. Setelah pura-pura terkejut, Luis Jung berteriak kepada Richard. “Hei, Babu! Kau tak lihat ada lantai kotor di sini?!” Richard Forger ingin mengumpat, tetapi tentu saja Cleaning Service bukanlah posisi yang membolehkan dirinya mengumpati seorang CEO. Maka, Richar
Kesialan Catherine dan Jacob juga menimpa Celine Wislon dan Judith. Kedua perempuan itu saat ini sedang disiram air dan diseret menuju ke kantor polisi karena secara tak terduga mereka berdua telah mengakui melakukan puluhan tindak kejahatan. Pesta makan malam di mansion Henry benar-benar menjadi acara yang sangat membekas karena telah terjadi hal-hal luar biasa di acara tersebut. Para jurnalis pulang dengan hati riang gembira karena mereka telah memiliki stok bahan berita dengan jumlah fantastis. Saat pesta telah benar-benar selesai dan para tamu telah berangsur pulang, Henry dan Lily berjalan memasuki mansion mereka untuk terakhir kalinya. Malam itu akan menjadi malam terakhir mereka tidur di rumah mewah itu karena keesokan harinya, mansion itu sudah menjadi milik Mr. Prince, seorang kaya raya dari luar negeri yang berhasil memenangkan lelang. Terlepas dari fakta bahwa esok hari mereka berdua akan jatuh miskin, baik Henry maupun Lily tak bisa menutupi rasa bahagia yang menyelimuti
Henry menuliskan beberapa kalimat di atas lembaran buku coklat bersampul kulit lembu. Senyumnya melebar saat ia membaca kembali kalimat yang telah ia tulis.“Kurasa ini cukup,” ucapnya puas.“Apa yang kau tulis? Apa kau ingin Forbidden Codex melenyapkan mereka berdua malam ini?” tanya Lily sembari mendongakkan leher dan melirik ke kalimat yang baru saja ditulis oleh suaminya.Henry terkekeh lalu dengan santai menunjukkan kalimat yang ia tulis di atas Forbidden Codex. Lily mengerutkan kening, tak ada hal mengerikan yang ditulis oleh Henry. Justru, Henry terkesan telah menulis sebuah harapan kebaikan untuk seluruh keluarga Wilson.“Apa buruknya harapan seperti itu? Kau menggunakan Magic Power terakhir untuk membuat harapan tersebut, apa kau yakin ‘itu’ akan membuat mereka jera?” tanya Lily serius.“Sangat yakin, sekarang, diam di sini dan mari kita lihat pertunjukannya,” ucap Henry setelah ia memasukkan lagi Forbidden Codex ke dalam sakunya.Lily mengerutkan kening tetapi pada akhirnya
Ya, Henry akan benar-benar menjadi miskin jika ia serius dengan ucapannya beberapa waktu lalu.Menjual mansion di Alexandria untuk organisasi amal. Menjual semua warisan mendiang ayahnya untuk diberikan kepada lembaga amal. Bukankah itu sama saja dengan memiskinkan diri dalam semalam?Melihat ekspresi tak percaya di wajah para tamu, Lily berinisiatif untuk mempertegas pernyataan Henry.“Tuan-Tuan dan Nyonya sekalian, aku dan Henry sudah terbiasa hidup dalam keadaan tidak kaya. Dan, menurut kami itu tidak buruk. Kami menyadari cinta dan kesetiaan kami semakin tumbuh subur ketika kami berada dalam keadaan tidak kaya. Kalau pun kami ingin mendapatkan kekayaan lagi, kami ingin, hal itu berasal dari jerih payah kami sendiri.”Meski tak sepenuhnya percaya pada ucapan Lily, para tamu tampak berinisiatif untuk memberikan standing applause atas nama basa-basi. Bagaimanapun, mereka yakin jika Henry dan Lily pasti memiliki niat terselubung di balik keputusan aneh dan gila itu.Sebenarnya, alasan
Beberapa menit berikutnya, Lysa dan Eric keluar lagi dari mansion Henry dengan ekspresi wajah yang rumit. Sulit untuk menerjemahkan ekspresi mereka tetapi satu yang pasti, baik Lysa maupun Eric sama-sama tak mempercayai jika Henry benar-benar akan serius melakukannya.Di saat yang sama, media online tengah gembar membahas pernyataan Henry James dalam acara talk show yang dihandel oleh Lysa Nadjrov. Kegemparan itu menjangkau hingga ke tingkat internasional sehingga saat ini, sudah ada banyak dari orang-orang berpengaruh di tingkat internasional yang berencana hadir dalam pesta makan malam di mansion Henry James.‘Suamiku sudah memikirkan hal ini dengan matang. Dan ya, aku mendukung keputusannya.’Di dalam mobil, Lysa dan Eric masih teringat ucapan dari Lily yang menjelaskan tentang persetujuannya akan keputusan Henry.‘Bukan berarti aku adalah istri yang buruk karena tak bisa menghentikan tindakan gila suaminya, tetapi, setelah dipikir-pikir, semua keputusan suamiku memang memiliki lan