“Jika aku memberikannya sekarang, apa kau juga akan menepati janjimu?” tanya Henry pada Zeke seraya melepas pelan-pelan rangkulan tangan Louisa.Zeke telah berjanji untuk menjamin keselamatan Henry dan Lily jika Henry bersedia menyerahkan Forbidden Codex kepadanya.Zeke menuding ke arah Louisa sambil berkata, “andai bukan karena gadis manja itu, aku sudah berniat mengingkari janjiku. Seharusnya kau berterima kasih pada Louisa!”Henry tersenyum tipis lalu mengambil sesuatu dari dalam jasnya. Sebuah buku kuno berwarna coklat tua dikeluarkan oleh Henry dan dilempar ke arah Zeke.Zeke mengangkat tangan kanannya untuk menangkap lemparan dari Henry. Ia mengamati buku kuno itu lekat-lekat, membuka halamannya satu demi satu meski buku tersebut hanya berisi halaman kosong. Setelah membuka halaman terakhir, Zeke menyeringai lebar lalu berbalik badan.“Louisa, ajak tamumu ke ruangan Ms. Lily!”Louisa mengangguk, ia meraih lagi siku Henry lalu berjalan menyusuri lorong gua yang sudah dibangun men
Ritual pemujaan telah dimulai. Artefak kuno Forbidden Codex diletakkan di bawah Lily yang sedang duduk bersimpuh di bawah guyuran sinar bulan purnama. Louisa tak berhenti bernyanyi di dekat telinga Henry demi mencegah Henry mendengar jeritan Lily.Saat waktunya telah benar-benar tiba, seperti biasanya, Zeke menggenggam sebilah pedang lalu naik ke altar pemujaan. Seringai senyum di wajahnya menampakkan jika dia benar-benar tak sabar untuk mendapatkan semua harapan yang telah ia catat di dalam Forbidden Codex.“Wahai spirit penjaga Forbidden Codex, kami telah mempersembahkan kepadamu, darah dari keturunan keluarga James, darah dari pemilik sah Forbidden Codex! Dengan berjalannya ritual ini, maka perjanjian lama akan terhapus dan tergantikan dengan perjanjian baru. Dan, inilah, kami persembahkan tumbal spesial kami pada purnama ke tujuh yang agung, darah keluarga James beserta sang ibu yang dengan suka rela menemani putranya menghadapmu. Terimalah persembahan ini sebagai alat tukar dari
Louisa menginjak rem secara mendadak, membuat roda mobilnya berdecit kencang saat bergesekan dengan aspal jalan raya. Di saat yang sama, terdengar suara jeritan dari kabin belakang seiring dengan laju mobil Louisa yang berhenti mendadak.“Lily! Kau hidup! Bagaimana dengan perutmu?!” teriak Henry histeris, ia beberapa kali mendekap Lily lalu melepaskannya lagi, lalu memeluknya lagi.Napas Louisa tersengal-sengal saat ia melihat Lily membuka matanya kembali.“Ms. Lily… Kau sudah mati… Aku melihat dengan mataku sendiri. Kau sudah tak bernapas dan jantungmu berhenti berdetak! Ini tidak mungkin terjadi!” pekik Louisa kebingungan, ia mengucek-ucek matanya beberapa kali tetapi tetap saja ia masih bisa melihat Lily yang seolah tak pernah mengalami kematian.“Henry, apa yang terjadi? Apa kalian berdua menyusulku mati?” tanya Lily penasaran, ia juga ingat jika beberapa waktu lalu ia merasakan sekarat lalu kehilangan nyawa. “Perutku? Mengapa tak terjadi apa-apa pada perutku?” Lily semakin terkej
Melihat sesuatu yang dipegang oleh Henry, Lily menjerit trauma. Itu adalah buku kuno bersampul coklat yang tak lain tak bukan adalah Forbidden Codex.“Aku ingin menghancurkannya, jika itu bisa dilakukan,” ucap Henry serius.Hanya saja, ketika Henry baru saja mengucapkan kalimat tersebut, secara tiba-tiba Forbidden Codex bergerak-gerak seolah memprotes kalimat Henry. Hal itu membuat Lily dan Louisa menjerit bersamaan.Di saat yang sama, Henry refleks menelan ludah setelah ia melihat kemunculan tulisan yang tiba-tiba muncul pada sampul Forbidden Codex.[Buka halamanku, kau akan menemukan sesuatu!]Bulu kuduk Henry berdiri seketika. Antara khawatir dan penasaran, ia memegang Forbidden Codex menggunakan dua tangan lalu membukanya perlahan.“Henry, ada apa? Mengapa ekspresimu terkejut begitu?” tanya Lily khawatir, ia bahkan menjauh sedikit dari Henry karena traumanya masih cukup besar setiap kali melihat buku kuno itu.Henry menarik napas lalu bergumam pelan, “buku ini memintaku agar aku m
Beberapa hari kemudian…Henry mengemudikan mobilnya menuju ke penjara di mana Zachariah Hawkins ditahan. Sebelumnya, Henry telah melihat berbagai macam video kekerasan, penyiksaan, dan pembunuhan yang pernah dilakukan oleh Zeke.Memiliki kekayaan dan kekuasaan yabf besar telah membuat Zeke merasa ia bisa menjadi Tuhan dan bebas melakukan apa saja. Termasuk, menyiksa orang-orang yang hanya melakukan kesalahan kecil. Hal itu membuat Henry geram dan berniat untuk mengunjungi Zeke ke penjara.Ketika Henry telah tiba di penjara tempat Zeke ditahan, ia segera meminta sipir untuk dipertemukan dengan Zeke. Si penjaga tahanan serta merta mematuhi perintah Henry sebagaimana saat ini pamor Henry sedang melesat tinggi karena dianggap telah berhasil menguak kasus kejahatan besar dari keluarga Hawkins.“Hai, Zachariah Hawkins…” sapa Henry begitu bertemu dengan Zeke, berhadap-hadapan dengan hanya terhalang kaca.Zeke mengumpat dan bersumpah akan membalas dendam kepada Henry. “Aku sudah pernah masuk
Beberapa hari setelah Henry membebaskan Catherine Wilson dari jeratan hukum, Henry menerima kecaman dari banyak orang mengingat tindakan tersebut sangat bertolak belakang dengan kejadian yang terjadi sebelumnya. Jika sebelumnya Henry berjuang untuk menjebloskan Catherine Wilson ke penjara, mengapa setelah keinginannya terwujud, ia justru menjamin kebebasan wanita itu? Karena ada terlalu banyak tuntutan orang-orang yang meminta Henry untuk membuat klarifikasi, akhirnya CBN TV mengundangnya dalam sebuah talk show.Sore itu, saat acara baru saja dibuka oleh Lysa Nadjrov, Henry tiba-tiba membuat pengumuman yang menggemparkan seluruh penonton, termasuk juga Lysa dan semua kru CBN TV.Lysa Nadjrov tampak kikuk, ia khawatir kalau-kalau sebelum datang ke acara talk show itu, Henry sempat minum minuman beralkohol dan membuatnya mabuk. Atau, Lysa juga khawatir jika jangan-jangan Henry telah mengonsumsi obat penenang atau sejenisnya hingga ucapannya melantur tak karuan.“Tuan James,” ucap Lysa
Beberapa menit berikutnya, Lysa dan Eric keluar lagi dari mansion Henry dengan ekspresi wajah yang rumit. Sulit untuk menerjemahkan ekspresi mereka tetapi satu yang pasti, baik Lysa maupun Eric sama-sama tak mempercayai jika Henry benar-benar akan serius melakukannya.Di saat yang sama, media online tengah gembar membahas pernyataan Henry James dalam acara talk show yang dihandel oleh Lysa Nadjrov. Kegemparan itu menjangkau hingga ke tingkat internasional sehingga saat ini, sudah ada banyak dari orang-orang berpengaruh di tingkat internasional yang berencana hadir dalam pesta makan malam di mansion Henry James.‘Suamiku sudah memikirkan hal ini dengan matang. Dan ya, aku mendukung keputusannya.’Di dalam mobil, Lysa dan Eric masih teringat ucapan dari Lily yang menjelaskan tentang persetujuannya akan keputusan Henry.‘Bukan berarti aku adalah istri yang buruk karena tak bisa menghentikan tindakan gila suaminya, tetapi, setelah dipikir-pikir, semua keputusan suamiku memang memiliki lan
Ya, Henry akan benar-benar menjadi miskin jika ia serius dengan ucapannya beberapa waktu lalu.Menjual mansion di Alexandria untuk organisasi amal. Menjual semua warisan mendiang ayahnya untuk diberikan kepada lembaga amal. Bukankah itu sama saja dengan memiskinkan diri dalam semalam?Melihat ekspresi tak percaya di wajah para tamu, Lily berinisiatif untuk mempertegas pernyataan Henry.“Tuan-Tuan dan Nyonya sekalian, aku dan Henry sudah terbiasa hidup dalam keadaan tidak kaya. Dan, menurut kami itu tidak buruk. Kami menyadari cinta dan kesetiaan kami semakin tumbuh subur ketika kami berada dalam keadaan tidak kaya. Kalau pun kami ingin mendapatkan kekayaan lagi, kami ingin, hal itu berasal dari jerih payah kami sendiri.”Meski tak sepenuhnya percaya pada ucapan Lily, para tamu tampak berinisiatif untuk memberikan standing applause atas nama basa-basi. Bagaimanapun, mereka yakin jika Henry dan Lily pasti memiliki niat terselubung di balik keputusan aneh dan gila itu.Sebenarnya, alasan