Siang itu, di dalam perjalanan menuju ke Skyline Summit Press Center, satu-satunya hal yang ada di pikiran Catherine Wilson adalah menghayalkan apa saja hal yang akan ia lakukan setelah mendapat lima juta dollar dari Louis White.Meski Louis menyebut jika bantuan dana yang ia berikan adalah investasi dan bukan hibah seperti sebelumnya, Catherine tak akan memedulikan hal itu. Asal ia menerima uang, baginya, ia memiliki hak penuh untuk menghambur-hamburkannya.Melihat Catherine menyeringai lebar sepanjang perjalanan, Jacob menepuk paha istrinya lalu mengerjapkan mata, “Catherine, jaga sikapmu!” ucap Jacob dengan ekspresi serius seperti mengancam.“Uhm…” Catherine tergeragap, ia lalu menarik napas berkali-kali, kepalanya mendongak ke atas lalu setelah tak terjadi apa-apa, tangannya meninju pahanya sendiri. “Sial! Dalam suasana gembira seperti ini, akan sulit bagiku untuk pura-pura menangis, bagaimana ini, Sayang?”Jacob melotot. “Aku tak mau tahu, yang jelas, air matamu harus keluar dan
Salah satu stasiun televise di kota Eastland dengan suka rela bersedia menyiarkan acara mediasi antara pihak Catherine dan Lily yang berlokasi di gedung Skyline Summit Press Center.Alasan mengapa stasiun TV tersebut bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan biaya untuk siaran langsung adalah karena direktur utama mereka yang memintanya. Dan, direktur utama dari stasiun TV tersebut adalah Dr. Louis White.Saat rombongan dari tim CBN (Capital Broadcast Network) tiba di auditorium, semua orang terkejut. Catherine dan Jacob juga nyaris tak percaya jika ada pihak televise yang bersedia menyiarkan agenda mereka.Awalnya, Catherine dan Jacob mengira jika yang akan datang ke sana hanyalah jurnalis majalah dan koran lokal saja. Mereka juga mengira jika orang yang akan memoderatori mediasi adalah jurnalis dari media lokal. Di luar prediksi mereka, saat ini mereka telah melihat kehadiran Lysa Nadjrov, seorang presenter kondang. Dalam hati Catherine dan Jacob, tak ada alasan lain Lysa datang ke aud
Salah seorang tim dari CBN TV berjalan menghampiri Lysa Nadjrov seraya mengulurkan sebuah amplop coklat yang masih tersegel rapat. Para jurnalis saling berbisik menerka-nerka apa isi amplop coklat itu sementara Jacob dan Catherine tampak berjuang keras menyembunyikan kegelisahan mereka.Jika amplop itu berisi barang bukti semisal riwayat aliran dana sogokan yang diberikan Catherine kepada beberapa HRD perusahaan, reputasi Catherine dan Jacob akan hancur dalam sehari.“Tuan dan Nyonya Wilson,” sapa Lysa saat ia berjalan dan duduk kembali di kursi talk show. Senyum Lysa terlihat sulit dimaknai ketika ia menentengkan amplop coklat itu dan menghadapkannya kepada Jacob dan Catherine, “Jika kalian merasa tak pernah mencurangi Tuan Henry James, kalian tak perlu mengkhawatirkan amplop ini.”Ada senyum kaku yang terpampang di wajah Jacob dan Catherine. Keduanya mengangguk bersamaan seraya berteriak nyaris bersama-sama, “kami tidak khawatir!”Louis White bertepuk tangan dengan antusias, dan hal
Henry mengendurkan cengkramannya di pergelangan tangan Catherine Wilson lalu menghempaskannya dengan kuat. Meski Henry menampakkan ekspresi tenang dan sedikit datar, otot di tangannya tak bisa menipu. Jelas sekali jika Henry marah setiap kali mendapati ada seseorang yang berniat melukai istrinya.Sebelum Catherine mengumpat atau merintih mencari simpati, Lysa Nadjrov segera memintanya duduk ke sofa.“Nah, karena semuanya telah duduk manis, bagaimana jika Tuan dan Nyonya Wilson menjawab pertanyaan Tuan James yang tadi? Jika anda lupa, biar saya ingatkan, Tuan James bertanya, kesalahan apa yang pernah diperbuat putri anda kepada anda sehingga anda menuntut permintaan maaf darinya?” tanya Lysa ke arah Catherine dan Jacob.“Tak terhitung banyaknya!” jawab Jacob cepat.“Seperti bintang di langit, ah, seperti pasir di lautan. Sebanyak itulah dosa-dosa Lily kepadaku,” jawab Catherine ketus, tetapi sedetik berselang ia mengubah ekspresinya. Dengan pandangan melunak, ia berujar lagi, “meski do
Sumpah dari John Wales terasa seperti petir yang menyambar jantung Catherine dan Jacob.“Ingat sekali lagi! Aku merasa telah membuat kesaksian yang sesuai fakta. Jika di kemudian hari kalian menemukan kesaksianku palsu, kalian juga bisa menjebloskanku ke penjara!” ungkap John Wales dengan penuh penekanan. Ia benar-benar terlihat serius dan tak ada tanda-tanda kebohongan sedikit pun dari raut wajahnya.Seketija, Bibir Catherine terkatup rapat sementara Jacob yang masih berdiri kini merasakan otot-otot di kakinya mulai melemah.Seiring dengan gunjingan penonton dan wartawan yang kian menjadi-jadi, Jacob tak sadar ia telah terhempas duduk di sofa, tubuhnya terasa lemas tak bertenaga.Di waktu yang sama, Lysa Nadjrov meminta penonton untuk diam lalu berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada John Wales atas kedatangan dan kesaksiannya. Lysa tak memedulikan wajah pucat Catherine dan Jacob, ia kembali bertanya kepada mereka berdua.“Tuan dan Nyonya Wilson, Nyonya Lily sudah membuktikan bahwa
Tentu saja, sosok yang baru saja berdiri dan hendak memberi kesaksian tersebut adalah Louis White. Jacob dan Catherine selama ini beranggapan jika Louis White berada di pihak mereka. Tetapi setelah mendengar sambutan pendek dari pria itu, Jacob dan Catherine mulai kehilangan semangat untuk sekadar bernapas.“Aku, Louis White, bersedia untuk mempertaruhkan reputasiku demi mendukung Lily. Aku memiliki bukti yang cukup kuat mengenai kebaikan Lily dan kebusukan Tuan dan Nyonya Wilson. Lily adalah korban dari ….”“Hentikan! Tuan White, tolong hentikan… Kami akan menyelesaikan masalah ini dengan cara kami.” Catherine menjerit histeris, tak mau kehilangan reputasi, ia segera menarik lengan Jacob lalu mengajaknya untuk bersimpuh memohon maaf kepada Lily.‘Sekarang?’ tanya Jacob dalam bahasa isyarat.Catherine memelototi suaminya seolah sorot mata itu memili arti, ‘Tentu saja sekarang! Memangnya kapan lagi?’Jacob menelan ludah, ia bersama-sama dengan Catherine bersimpuh menghadap Lily. Keduan
Sebelum benar-benar meninggalkan auditorium, Henry tak lupa untuk menyerahkan ponsel milik Lily kepada Lysa Nadjrov.“Ada riwayat bukti pengancaman yang dilakukan oleh Mrs. Wilson di ponsel istriku. Kuharap Nona Nadjrov beserta para relawan jurnalis lainnya bisa menggunakan bukti ini untuk memperberat hukuman Mrs. Wilson,” ucap Henry seraya melirik ke arah Catherine dan Jacob yang kian memucat.Lysa mengangguk setelah menerima uluran ponsel dari Henry James. “Kami akan menggunakan barang bukti ini sebaik mungkin. Kami dengar, putri dan keponakan Mrs. Wilson juga terlibat dalam kasus ini, kami berjanji akan menyeret mereka juga ke pengadilan, Tuan James.”Henry tersenyum puas, ia yakin kali ini keluarga Wilson tak akan memiliki peluang untuk selamat dari jeratan hukum.Saat itu, pasca kepulangan Henry James, para jurnalis bersepakat untuk menggiring Jacob dan Catherine menuju ke kantor polisi secepatnya. Mereka semua dengan suka rela akan mengawal kasus tersebut dan memastikan agar kel
Dua puluh tiga tahun sebelumnya…Julian James sedang bersemangat mempersiapkan pesta ulang tahun untuk putra sematawayangnya, Henry James. Dengan telaten ia menata balon dan aneka pernak-pernik dekorasi pesta. Meski Julian terlihat sangat kesulitan dengan pekerjaan itu, dia tampak bersemangat dan bahagia melakukannya.“Tuan James, anda belum beristirahat semenjak pulang dari kerja. Akhir-akhir ini anda juga sangat sibuk, tolong jangan melibatkan diri pada hal remeh temeh seperti ini. Kami yang akan mengurus semuanya,” ucap Sofia Moore, gadis muda yang menjadi kepala pelayan di Mansion James Family.Julian James mengerutkan kening menatap Sofia Moore, “Remeh temeh katamu?” Julian James menjewer telinga Sofia seraya menatapnya tajam, “sejak kapan hal yang berhubungan dengan Henry adalah hal remeh temeh?”Sofia Moore terkekeh seraya mengusap-usap telinganya yang sedikit memerah. “Oh, anda benar-benar seorang ayah yang sangat sayang dan peduli pada putra anda. Saya kagum dengan hal itu, t
Akhirnya, hari pernikahan antara Daisy Miller dan Richard Forger telah tiba. Andai bukan keluarga Miller, mungkin persiapan pernikahan tak mungkin bisa usai hanya dalam waktu tiga hari. Tapi, semua bisa diurus dengan uang dan koneksi. “Daisy! Ingat, jaga suamimu baik-baik. Aku tak ingin dia membuat malu seluruh keluarga kita. Kalau memang dia melakukan hal-hal bodoh, kau harus menanggung semuanya sendiri dan tak boleh melibatkan kami semua!” Sandra memberi pesan pada Daisy beberapa saat sebelum mereka memasuki gedung pernikahan. Daisy mengangguk lantas menatap calon suaminya. “Richard, kau dengar itu? Kau harus jaga sikap. Pernikahan ini dihadiri oleh kolega-kolega kakekku. Mereka semua orang penting dan kau tak bisa asal bersikap.” Kala itu, Richard tampak menunjukkan sikap gelisah. Seperti ada sesuatu yang ia tahan. Karena semua pandangan tertuju pada Richard, Richard akhirnya tak memiliki alasan untuk tak menyembunyikannya. Richard menarik napas dalam sebelum akhirnya membuat pen
Teleconference dengan James Miller telah usai. Selain memutuskan untuk menggelar pernikahan tiga hari ke depan, James Miller juga meminta Sandra untuk memberikan kamar untuk Richard. James berkata, mulai dari hari itu, Richard Forger telah menjadi bagian dari keluarga Miller meski pernikahan resmi baru akan digelar tiga hari mendatang. “Daisy! Karena dia akan menjadi suamimu, kau yang harus mengurus keberadaannya di sini!” Sandra memerintahkan Daisy untuk membawa Richard ke kamar di lantai dua kediaman keluarga Miller. Daisy mengangguk lesu sementara Richard berbasa basi berterima kasih kepada Sandra. Ketika keduanya berlalu pergi, Sandra memijit keningnya berkali-kali. “Oh… Daisy sudah cukup sering membuat keluarga Miller kehilangan muka. Sekarang dia dijodohkan dengan pria payah seperti Richard. Sial, aku akan lebih bahagia andai Daisy bukan cucu kandungku.” Mendengar ibunya mengeluh dan bersedih, Nancy datang dan menepuk-nepuk pundak Sandra. “Ibu, tenang, kita masih memiliki Bel
Richard Forger menelan ludah, ia tak menduga jika gadis muda yang baru saja mempersilakannya masuk kini mendapati masalah karena dirinya. “Nona, aku memiliki kartu…” Richard berniat menjawab tudingan Bellatrix terhadap Daisy tetapi Bellatrix segera mengacungkan telunjuknya tepat ke jidat Richard. “Damn! Siapa yang memberimu izin untuk berbicara padaku? Shit, aku sedang berbicara pada sepupuku yang bodoh ini!” Bellatrix lantas berganti menudingkan telunjuknya ke arah Daisy yang menunduk tak nyaman. “Bella, dia membawa kartu undangan dari kakek. Percayalah… Kita harus menyambutnya atau…” “Aku tak peduli! Seperti biasa, semua keputusan yang kau ambil akan berujung pada petaka. Kali ini, kuperingatkan sekali lagi! Usir gembel ini atau…” Bellatrix belum sempat melanjutkan kalimatnya ketika dari arah belakang, terdengar suara omelan khas perempuan tua, dialah Sandra Miller, perempuan berusia tujuh puluhan tahun yang merupakan istri dari James Miller. Sandra membenci keributan meski di s
Sore hari itu juga, Richard Forger berpamitan kepada George Warren dan meyakinkan pria tua tersebut bahwa ia akan membayar kerugian yang dialami oleh George. Meski George Warren sulit mempercayai ucapan Richard, ia membiarkan Richard pergi. “Ehm… Sebelumnya, bisakah aku meminjam beberapa dolar untuk memesan Taxi, Tuan George?” Sebelum benar-benar pergi, Richard baru sadar jika ia sudah tak memiliki apa-apa lagi. Ia cukup malu pada pria tua itu tetapi memang hanya George Warren seorang, sosok di kota Roxburgh yang bersedia membantu Richard. “Ck… Ambillah.” George Warren dengan terpaksa memberikan beberapa dolar di sakunya kepada Richard. “Terima kasih, Tuan George. Kupastikan kau bisa memegang janjiku, aku akan melunasi kerugian yang kau alami.” George Warren mengangguk lesu. Setengah putus asa, ia berharap jika janji Richard bukanlah bualan semata. “Tiga hari dari sekarang! Kupastikan aku akan mengganti kerugianmu. Tuan George!” Setelah mengcapkan kalimat itu, Richard Forger sege
Setelah novel Sang Pewaris Terkaya tamat, saya ingin memperkenalkan novel saya yang lain yang juga bergenre urban dan sudah tamat berjudul "Suami Hebat yang Menyamar", berikut adalah tester 5 bab novel tersebut, jika berkenan membaca lanjutannya, kalian bisa klik di profil Banin SN dan pilih novel berjudul "Suami Hebat yang Menyamar". Terima kasih~~ ---------- Suami Hebat yang Menyamar Bab 1 ----------------------------- Richard Forger sedang mengepel lantai ruangan Luis Jung, CEO Westfield Corporation. Cleaning Service baru itu seperti sedang berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah. Bagaimana tidak, saat Richard sedang sibuk membersihkan lantai, Luis Jung tiba-tiba dengan sengaja menumpahkan kopi ke lantai. Setelah pura-pura terkejut, Luis Jung berteriak kepada Richard. “Hei, Babu! Kau tak lihat ada lantai kotor di sini?!” Richard Forger ingin mengumpat, tetapi tentu saja Cleaning Service bukanlah posisi yang membolehkan dirinya mengumpati seorang CEO. Maka, Richar
Kesialan Catherine dan Jacob juga menimpa Celine Wislon dan Judith. Kedua perempuan itu saat ini sedang disiram air dan diseret menuju ke kantor polisi karena secara tak terduga mereka berdua telah mengakui melakukan puluhan tindak kejahatan. Pesta makan malam di mansion Henry benar-benar menjadi acara yang sangat membekas karena telah terjadi hal-hal luar biasa di acara tersebut. Para jurnalis pulang dengan hati riang gembira karena mereka telah memiliki stok bahan berita dengan jumlah fantastis. Saat pesta telah benar-benar selesai dan para tamu telah berangsur pulang, Henry dan Lily berjalan memasuki mansion mereka untuk terakhir kalinya. Malam itu akan menjadi malam terakhir mereka tidur di rumah mewah itu karena keesokan harinya, mansion itu sudah menjadi milik Mr. Prince, seorang kaya raya dari luar negeri yang berhasil memenangkan lelang. Terlepas dari fakta bahwa esok hari mereka berdua akan jatuh miskin, baik Henry maupun Lily tak bisa menutupi rasa bahagia yang menyelimuti
Henry menuliskan beberapa kalimat di atas lembaran buku coklat bersampul kulit lembu. Senyumnya melebar saat ia membaca kembali kalimat yang telah ia tulis.“Kurasa ini cukup,” ucapnya puas.“Apa yang kau tulis? Apa kau ingin Forbidden Codex melenyapkan mereka berdua malam ini?” tanya Lily sembari mendongakkan leher dan melirik ke kalimat yang baru saja ditulis oleh suaminya.Henry terkekeh lalu dengan santai menunjukkan kalimat yang ia tulis di atas Forbidden Codex. Lily mengerutkan kening, tak ada hal mengerikan yang ditulis oleh Henry. Justru, Henry terkesan telah menulis sebuah harapan kebaikan untuk seluruh keluarga Wilson.“Apa buruknya harapan seperti itu? Kau menggunakan Magic Power terakhir untuk membuat harapan tersebut, apa kau yakin ‘itu’ akan membuat mereka jera?” tanya Lily serius.“Sangat yakin, sekarang, diam di sini dan mari kita lihat pertunjukannya,” ucap Henry setelah ia memasukkan lagi Forbidden Codex ke dalam sakunya.Lily mengerutkan kening tetapi pada akhirnya
Ya, Henry akan benar-benar menjadi miskin jika ia serius dengan ucapannya beberapa waktu lalu.Menjual mansion di Alexandria untuk organisasi amal. Menjual semua warisan mendiang ayahnya untuk diberikan kepada lembaga amal. Bukankah itu sama saja dengan memiskinkan diri dalam semalam?Melihat ekspresi tak percaya di wajah para tamu, Lily berinisiatif untuk mempertegas pernyataan Henry.“Tuan-Tuan dan Nyonya sekalian, aku dan Henry sudah terbiasa hidup dalam keadaan tidak kaya. Dan, menurut kami itu tidak buruk. Kami menyadari cinta dan kesetiaan kami semakin tumbuh subur ketika kami berada dalam keadaan tidak kaya. Kalau pun kami ingin mendapatkan kekayaan lagi, kami ingin, hal itu berasal dari jerih payah kami sendiri.”Meski tak sepenuhnya percaya pada ucapan Lily, para tamu tampak berinisiatif untuk memberikan standing applause atas nama basa-basi. Bagaimanapun, mereka yakin jika Henry dan Lily pasti memiliki niat terselubung di balik keputusan aneh dan gila itu.Sebenarnya, alasan
Beberapa menit berikutnya, Lysa dan Eric keluar lagi dari mansion Henry dengan ekspresi wajah yang rumit. Sulit untuk menerjemahkan ekspresi mereka tetapi satu yang pasti, baik Lysa maupun Eric sama-sama tak mempercayai jika Henry benar-benar akan serius melakukannya.Di saat yang sama, media online tengah gembar membahas pernyataan Henry James dalam acara talk show yang dihandel oleh Lysa Nadjrov. Kegemparan itu menjangkau hingga ke tingkat internasional sehingga saat ini, sudah ada banyak dari orang-orang berpengaruh di tingkat internasional yang berencana hadir dalam pesta makan malam di mansion Henry James.‘Suamiku sudah memikirkan hal ini dengan matang. Dan ya, aku mendukung keputusannya.’Di dalam mobil, Lysa dan Eric masih teringat ucapan dari Lily yang menjelaskan tentang persetujuannya akan keputusan Henry.‘Bukan berarti aku adalah istri yang buruk karena tak bisa menghentikan tindakan gila suaminya, tetapi, setelah dipikir-pikir, semua keputusan suamiku memang memiliki lan