Disaat Ed mulai mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Radhis, selanjutnya.Disaat yang sama juga, Rachel sudah dalam perjalanan dengan Boas dan Nanny sebagai sopir dan pengawalnya.“Seharusnya kamu tidak perlu ikut. Cukup Boas saja mengatakan aku…” Ucap Rachel kepada Nanny yang ada di samping dirinya.Itu karena tugas Nanny adalah sebagai pengawal.Meskipun menurut Rachel, Nanny adalah seorang asisten, tapi Nanny menganggap dirinya sebagai pengawal yang harus mengawal Rachel apapun yang terjadi.“Tidak Nona. Ini adalah tugas saya untuk tetap berada di samping Nona dan menjaga Nona, seperti apa yang tuan perintahkan sebelum beliau pergi dari Kita.” Jawab Nanny.“Aku mengerti. Kalau begitu tetaplah disampingku, dan menemani aku.” Ucap Rachel dengan tersenyum.Sebuah perkataan yang sangat menyentuh hati dari Rachel untuk Nanny.Tidak ada hal yang dapat menyentuh hati bawahan, setia. Selain, permintaan dari sang atasan untuk tetap berada di sisinya dan mengabdikan diri kepada dirinya.S
Kembali di tempat Rachel.Disaat sebelum pemuda itu menjelaskan isi dari berkas-berkas yang di bawah oleh dirinya, lebih tepatnya sesaat sebelum dirinya mempresentasikan berkas yang dia bawa.Pemuda itu memperkenalkan dirinya sebagai Jhony.Rachel mengangguk dan memperkenalkan dirinya sebagai Rachel Wish. dan wanita ayng ada disampingnya adalah Nanny, asistennya.Sesaat Rachel memandang Jhony, “Jhony… mengingatkanku pada Jhon Adney, tunangan Sea…” Ucap Rachel dalam hati.“Nona? maaf.” Panggil Jhony yang melihat jika Rachel sedang melamunkan sesuatu.“Oh.. maaf-maaf, tadi saya sedang berpikir sesuatu.” Ucap Rachel, yang kemudian masih kembali berkata, “silahkan di lanjutkan.”Dia adalah salah seorang KOL specialist atau orang yang harus berurusan dengan KOL. KOL sendiri adalah singkatan dari Key Opinion Leader. Bisa dikatakan KOL adalah orang-orang yang memiliki massa, dan pendapatnya begitu didengar dan disukai massa tersebut. KOL biasa disebut dengan influencer.Sementara tugas dar
***Jam 5 sore. Consolatoria Hill.Radhis sedang berada di ruang baca miliknya.Semuanya berlangsung tenang, sampai saat Ester dan Ed, datang.Kedatangan Ed hanyalah untuk sebuah kunjungan dan melaporkan tugas-tugas yang diberikan oleh Radhis, kepadanya.Sama dengan kedatangan Ed, Ester juga datang untuk melaporkan terkait pekerjaan di Geneve.Saat ini, Ed melaporkan jika tugas-tugas yang diberikan oleh Radhis telah diselesaikan.Namun Ed juga melaporkan jika dirinya mendapatkan informasi, nenek Xion telah menjual villa milik keluarga Wish.“Bukankah Villa itu sebelumnya telah disewakan?”tanya Radhis.Radhis menyampaikan informasi jika, sewa rumah itu telah habis dan sudah kembali di tempati oleh nenek Xion beberapa minggu.Radhis terdiam.Ed kembali menjelaskan jika menurut perhitungannya, meskipun nenek XIon menjual Villa untuk membangkitkan Wish Corp. Perusahaan itu dapat dipastikan tidak akan dapat diselamatkan lagi.“Daripada itu, aku lebih khawatir tentang dimana nenek Xion aka
***Diwaktu yang sama, di dataran China.Ini adalah bulan ke 4 disaat nenek Xion dan Marot meninggalkan Nori, Sea dan juga cicit nenek Xion disana, di kediaman Huang.Balita yang sedang digendong oleh Sea pun kini sudah berusia hampir 13 bulan.Itu adalah anak dari Sea dan Huang.Hasil dari perselingkuhan keduanya disaat Sea masih menjadi tunangan Jhon Adney.Kini Balitya itu adalah bukti, lebih tepatnya ikatan antara Sea dan Huang.Mereka terpaksa menikah, lebih tepatnya, Sea terpaksa menikah dengan Huang.Itu karena Adney yang tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Sea, itu karena pada saat pesta pernikahan mereka, Radhis dengan kekuasaan nya menunjukkan bukti yang mencengangkan.Itu adalah sebuah video perselingkuhan antara Sea dan Huang, laki-laki yang bahkan lebih tua dari ayahnya, Marot Wish.Karena itulah, Jhon tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Sea, karena terbukti itu adalah anak dari Huang. Bukan hasil hubungan Jhon dengan Sea.“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Nor
***Malam hari di sebuah hotel.“Ini adalah satu hal yang tidak sehat!” Ucap Nori yang sedang dalam kondisi tidak memakai busana.“Kenapa kau berkata seperti itu disaat kau sendiri menikmatinya?” jawab Huang yang sedang duduk di sebuah sofa dengan menghisap rokoknya.Nori berkata seperti itu karena baru saja siang tadi dirinya menggugurkan kandungannya.Disaat malam hari, Huang sudah menyalurkan hasratnya kepada dirinya.Mendengar apa yang diucapkan oleh Huang, Nori hanya bisa terdiam dan menunduk.Dia merasa jika yang dikatakan oleh Huang tidaklah sepenuhnya salah.Nori menahan sakit di beberapa bagian pribadinya karena apa yang sudah dilakukan oleh Huang kepada dirinya.Disaat seperti itu, Nori menagih janji Huang atas penjelasannya perihal apa yang dialami oleh nenek Xion dan juga suaminya, Marot.Huang segera menjelaskan semuanya.Dengan satu batang rokok di sela jarinya, Huang berkata kepada Nori jika mertuanya telah mendapatkan kembali, Wish Corp.Akan tetapi, sangat disayangkan
“Kau belum tidur?” Tanya Radhis yang melihat adanya Kimy disana.“Sebenarnya aku sengaja mencarimu, untuk berbicara sesuatu denganmu.” Jawabnya.“Tapi sebelum itu …” Kimy menghentikan ucapanya.“Apa kamu tadi menyebutkan A.D.Media?” Tanya Kimy dengan mendekat ke arah Radhis yang sedang duduk di meja kerja, atau bisa disebut juga meja baca, karena tempatnya yang ada dalam ruang baca, atau perpustakaan pribadi miliknya.Radhis segera menanyakan kepada Kimy, apa yang dia tahu tentang A.D.Media.Kimy dengan dibarengi berpikir, dia menceritakan apa yang dia tahu tentang A.D. Media.Sepertinya sebelum kedatangan Kimy di Auckland, A.D. Media sudah pernah mencoba untuk menjalin kontrak dengan dirinya.Seperti sebelumnya, tanpa diketahui jati diri aslinya, Kimy adalah seorang wanita, pemilik “Schon,” Sebuah produk kecantikan cukup terkenal. Disaat itu, A.D Media mencoba untuk menjalin kontrak, dan membuat Kimy diam-diam melihat kualitas dari perusahaan itu. Pada saat itu, Kimy tahu jika A.D
Hari sudah kembali berganti.Setelah malam yang cukup tenang, dimana siang harinya dia baru saja menandatangani kontrak dengan A.D Media.Kini Rachel baru saja terbangun dari tidurnya.Dirinya begitu tenang, seolah menemukan jati diri baru.“Selamat pagi!” Sapa Rachel kepada Nanny yang sedang menunggu dirinya di ruang tamu villa A1, milik Rachel.Lebih tepatnya itu adalah sebuah villa yang dimiliki oleh Radhis dan ditinggali oleh Rachel beserta keluarga nya.“Nona… Nona sudah bangun?” tanya Nanny untuk menjawab ucapan selamat pagi dari Rachel.Ketenangan itu hanya berlangsung sementara.Itu karena pagi itu, Rachel melihat adanya nenek Xion dan Marot di sana.Rachel mengernyitkan dahinya seraya bertanya kepada keduanya, “sedang apa kalian disini?”“Cucuku…!” Teriak nenek Xion dengan berlari mendekat ke arah Rachel, tentu saja dengan posturnya yang sedikit membungkuk karena usianya yang sudah tua.“Maafkan nenekmu ini, cucuku!” Ucap nenek Xion dengan menggenggam tangan Rachel.Sebenarny
Rachel lebih memilih untuk diam dan kembali duduk.Meskipun, kali ini dia sembari mengepalkan tangannya.“Berapa hari?” Tanya Rachel dengan ketus.Sementara Nanny hanya berdiri di belakangnya, Rachel dengan terpaksa bertanya seperti itu.Dirinya harus bertanya, agar tahu seberapa lama dirinya harus menampung keberadaan nenek Xion.Selain itu, Rachel masih sempat bertanya alasan kenapa nenek Xion menumpang di Villa A1.Dengan menangis nenek Xion berbicara.Dirinya menjelaskan jika ini adalah salah dirinya dan juga Marot.Dengan air mata yang seolah ingin tumpah, nenek Xion menjelaskan jika, setelah Rachel menyerahkan perusahaannya Wish Corp kepada dirinya, tidak perlu waktu lama, ada seseorang yang ingin menghancurkan perusahaan itu.Dengan penuh antusias sekaligus tidak menyangka.Rachel bertanya, “Siapa?”Nenek Xion terdiam.“Sepertinya itu adalah Radhis! Dia pasti tidak ingin keluarga kita semakin berkembang!”Dengan penuh percaya diri, Marot berbicara mewakili nenek Xion.“Kalian!!