Disaat yang sama di rumah sakit, kini Rachel berjalan di belakang Tania dan Dere.Tidak lupa, dibelakang Rachel ikut berjalan Boas dan Nanny yang bertugas mengawal dirinya. “Rachel? Kamu datang menjengukku?” Sapa Deon yang melihat kedatangan Rachel disana. Berbeda dengan Deon.sandra yang melihat adanya Rachel dan Nanny disana seolah ingat dengan apa yang sudah dilakukan oleh Radhis kepadanya putranya. “Untuk apa kamu ikut kesini?” bentak Sandra kepada Nanny. Nanny yang merasa jika sandra tidak penting untuknya memilih untuk tidak menjawabnya. “Tania! Tolong kamu suruh dia keluar dari sini!” Pekik sandra dengan menunjuk ke arah Nanny. “Tolong tenang… jangan emosi dulu.” Tania mencoba untuk menenangkan sandra yang sudah kembali emosi saat dia melihat adanya Nanny disana. Tania kini mendekat ke arah Nanny dan dengan tegas memerintahkan Nanny agar keluar dari sana. Nanny tetap diam, dia merasa jika seseorang yang bisa memberikan perintah kepadanya hanyalah Radhis, dan Rachel. “Ib
Dua hari berselang.Rachel terbangun di pagi hari dengan tanpa ditemani suaminya.Entah kemana Radhis pada saat ini.Pada saat itu hanya terdengar suara Tania yang sedang bernyanyi dari arah depan Villa.Sepertinya pada saat itu Tania sangat begitu bahagia, Entah apa yang sudah terjadi pada dirinya atau entah apa yang sudah anda dapatkan tapi yang jelas dia menunjukkan sesuatu yang sangat lain daripada biasanya.Sekitar pukul 7.30 pagi. Rachel hendak pergi ke kantor untuk bekerja seperti hari-hari biasanya.Bisa atapnya melihat sang putri yang keluar dengan menggunakan baju kerja dia segera menyapa dan berbicara, “Apa perlu aku suruh Ayah mu untuk mengantarmu hari ini? Bagaimanapun juga itu sekarang sudah menjadi mobil ibu.” Sebelum Rachel sempat menjawab pertanyaan dari Tania sebuah suara terdengar dari arah belakang, “Selamat pagi Nona kami sudah siap mengantarkan Nona untuk pergi ke kantor.” “Kalian?” tanya Rachel saat dia melihat adanya Boas dan Nanny disana.“Iya nona… Mari k
Dirumah, Tania begitu bahagia. Kemarin, dia pergi menggunakan mobilnya untuk pergi ke suatu tempat dengan Dere. Lebih tepatnya itu adalah sebuah tempat asuransi. Tania menginvestasikan uangnya yang 90 juta dolar atas saran dari nenek Xion. “Istriku. Sebenarnya, untuk apa kamu kemarin pergi ke kantor asuransi?” tanya Dere yang saat ini sedang duduk berdua dengan istrinya di ruang tamu Villa. Sedari awal Dere memang tidak mengetahui jika istrinya memegang uang yang cukup besar.Yang diketahui oleh Dere adalah istrinya memang memiliki uang. Tapi dia tidak tahu jika ada lebih dari 90 juta dolar dalam akun istrinya. “Sudah… tenang saja, aku saat ini masih memiliki sekitar 6 juta dolar… apa yang ingin kau beli biar aku membelikannya untukmu…” Ucap Tania dengan begitu sombong. “Benarkah?” tanya Dere yang sedikit terhasut dengan ucapan manis istrinya. “Sepertinya, aku memang harus memberi dia sedikit. Ini agar dia ikut menerima konsekuensi jika Rachel marah kepadaku.” Ucap Tania dalam
Di pelelangan barang antik, saat ini Dere sudah menemukan apa yang dia inginkan. Itu adalah empat buah cangkir yang menurut keterangannya berusia lebih dari 200 tahun.“Bagaimana Tuan? Ada yang memikat perhatian Tuan?” tanya Rocky kepada Dere.Dere menunjuk pada cangkir yang dia inginkan tadi.“Bagaimana dengan ini?” Tanya Dere kepada Rocky guna meminta saran darinya.“Tuan memang jeli… ini adalah cangkir yang kami datangkan dari China, dan ini adalah peninggalan kerajaan yang berusia 200 tahun.”“Berapa harganya?” tanya Tania dengan ketus.Rocky berusaha untuk menahan emosinya, karena bagaimanapun juga Tania adalah ibu dari Rachel.“Itu memang cukup mahal nyonya, karena usianya yang cukup tua. Namun meskipun begitu cangkir itu masih tetap bisa digunakan sesuai fungsinya dan bahkan dipercaya dapat memberikan detoksifikasi.” ucap Rocky mencoba untuk menjelaskan sebelum menyebutkan harganya.Akan tetapi, mendengar hal-hal yang diucapkan oleh Rocky, Tania seolah begitu arogan berbicara.
“Ada apa ayah?” Tanya Radhis kepada Dere saat dirinya sampai di tempat Rocky dan disana sudah banyak orang.Mereka semua sedang melihat apa yang sedang terjadi.Lebih tepatnya mereka semua melihat ke arah Tania yang sedang dikelilingi oleh orang-0rang berbadan tegap berbaju hitam.Mereka berjumlah empat orang.Radhis sebenarnya sudah melihat itu semua, tapi dia memilih untuk bertanya kepada Dere daripada langsung memerintahkan kepada anak buah Rocky agar melepaskan Tania. Itu karena, Radhis ingin membuat Tania sedikit merasakan akibat dari perbuatannya.“Lihat ibumu, Dia harus ditahan oleh anak buah Rocky karena dia memecahkan Sebuah piring antik.” Dere berbicara lirih kepada Radhis.Dere sudah mengerti jika kesalahan terletak di pihak istrinya, tapi Dere mencoba untuk sedikit membela istrinya agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.“Apa yang bisa aku lakukan ayah?” Tanya Radhis yang juga berbisik kepada ayah mertuanya.“Bantu ibumu, bagaimanapun juga dia adalah ibumu
5 menit kemudian, Radhis kembali ke masuk ke dalam dan dengan santainya langsung pergi ke ruangan pribadi milik Rocky.Tidak satupun di antara orang-orang itu yang berani menahan Radhis, termasuk para anak buah Rocky yang berbadan besar dan tegap-tegap itu.Justru para anak buah Rocky itu membungkuk secara serempak ke arah Radhis dan mengucapkan, “Selamat datang Tuan!” Kepada Radhis.Radhis masuk, dan duduk di ruangan yang sedikit kurang begitu terang, mengingat itu adalah suatu tempat yang dimiliki oleh pimpinan bawah tanah di Auckland.“Ada apa sebenarnya?” tanya Radhis.“Seperti yang saya laporkan sebelumnya Tuan Muda, piring buatan Ru Guanyao dari masa Kekaisaran Song, China. Kini telah pecah berkeping-keping.”“Dan yang memecahkan itu adalah ibu mertuaku?” Tanya Radhis.“Iya Tuan Muda.” Jawab Rocky dengan menunduk.Bagaimanapun juga piring antik itu adalah barang yang mahal.“Itu adalah jenis keramik yang amat jarang terjual melalui lelang, Tuan Muda. Diduga, hanya ada 87 jenis i
***Sekitar jam setengah delapan malam.Radhis berada di Mansion Consolatoria Hill. Dia berada disana karena memang ada yang harus dia kerjakan.Berbeda dengan sebelumnya, semenjak dia menempati Mansion sedari waktu dia mengalami masalah dengan sang istri, Radhis jika ada pekerjaan akan menyempatkan waktu untuk kesana. Selain di kantor, disanalah Radhis dapat bekerja tanpa diketahui oleh orang lain.“Tuan, maaf. Saya berniat mengingatkan jika malam ini Tuan ada janji dengan Nona Rachel untuk pergi ke acara reuni teman jurusan beliau.” Nora dengan sopan berbicara kepada Radhis mengingatkannya, karena tadi saat dia baru sampai di Mansion Radhis sudah memberikan pesan kepada Nora perihal acara malam ini.Radhis melihat ke jam yang ada di dinding. “Iya, terimakasih.” jawab Radhis karena sudah Nora sudah melakukan tugasnya dengan baik.Radhis melihat ke ponselnya, dia masih belum menerima kiriman lokasi dari Rachel.Karena itu, Radhis merasa jika dirinya belum perlu untuk pergi dari Ma
“Briant?” Sapa Marta lebih dulu.“Dia…?” “Bukankah dia Belle? Bintang yang baru saja naik daun itu?” Tannya Axel, yang memang pernah satu kali bekerja sama dengan wanita yang berada di samping Briant.Dengan raut muka penuh kebanggaan wanita di samping Briant, mengulurkan tangannya kepada Rachel dan temannya.“Perkenalkan, saya Belle.” Belle memperkenalkan dirinya kepada Rachel dengan tatapan mata yang menyusur dari atas sampai bawah.“Rachel.” Jawab Rachel saat dia berjabat tangan dengan Belle.Selain itu, tidak lupa Belle juga memperkenalkan dirinya kepada Marta, sedangkan kepada Axel, Belle hanya menyapanya karena, memang seperti yang dikatakan oleh Axel, mereka sudah sempat saling mengenal karena Belle pernah menjadi bintang iklan di tempat Axel bekerja atau lebih tepatnya perusahaan milik keluarga Gienis.“Bagaimana menurut kalian?” Tanya Briant tanpa ada rasa sungkan sedikitpun, bertanya seperti itu di hadapan Belle. Justru yang ada adalah sebuah ekspresi bangga karena memilik