“Kenapa dengan kami?” tanya Wilson dan Anthony sama-sama memotong pembicaraan Ester.
“Kalian tidak perlu banyak bicara, aku hanya mengingatkan kalian, jangan pernah mengganggu Nona Rachel dan Suaminya, itupun jika kalian masih membutuhkan Geneve untuk membantu kalian,” ucap Ester mengintimidasi.
Seketika Wilson dan Anthony merasakan suatu getaran di tengkuknya, mereka merasa ada sesuatu di antara Ester, Rachel dan juga suaminya, karena Wilson tidak pernah mendengar gosip atau isu dimanapun yang berkata bahwa Ester adalah orang yang sangat peduli kepada Seseorang yang, yang tidak dekat dengannya. Otomatis jika disini Ester membantu ataupun membela Rachel beserta suaminya , itu menandakan jika Ester dekat dengan keduanya.
Setelah semua itu Ester segera ingin beranjak dari tempatnya berdiri seka
“Misa,” ucap wanita yang sudah menghianati wilson itu dengan sedikit mengerlingkan matanya, sebagai bentuk menggoda kepada Cuwan.Kepala keluarga Gienis yang melihat itu tersenyum, dia mengerti bagaimanapun juga Cuwan adalah seorang laki-laki normal yang akan tergoda begitu melihat wanita cantik dengan gaun sexy di hadapannya.Begitu sexy gaun yang di pakai oleh wanita yang sudah menghianati Wilson itu, dengan belahan dada yang hampir terbuka seluruhnya, hanya menutupi bagian gundukan daging kenyalnya saja, dan itu pun tidak seluruhnya, karena bagian atas dan samping dari pangkal gundukan daging kenyal di dada wanita itu terekspos, tampak begitu menggairahkan laki-laki yang melihatnya.“Ehem!” Gienis yang melihat mata Cuwan tidak beralih sama sekali dari belahan dada misa ak
Wilson sedikit merasa diremehkan dengan pertanyaan ringan dari Cuwan tadi.“Saya adalah Wilson packer, dan saya adalah Pengusaha sekaligus investor miliarder, mantan ketua eksekutif publishing and broadcasting, yang memegang kepentingan media di berbagai platform di Auckland ini,” ucap Wilson kembali menjelaskan siapa dirinya kepada Cuwan.“Oh,” ucap Cuwan seolah ekspresinya sedikit terkagum, entah benar atau hanya sekedar bercanda.Wilson kini berpikir dirinya benar-benar bisa membusungkan dadanya, sekaligus menyombongkan dirinya.Namun sepertinya itu semua hanya benar-benar sebuah bercandaan bagi Cuwan. Itu terbukti saat Cuwan bertanya kepada Wilson.“Lantas?” pert
“Tolong Tuan Wilson, biarkan aku tetap berada disini,” ucap Misa dengan masih berpura-pura takut kepada Wilson.Misa berpura-pura ketakutan hanya untuk mendapatkan simpati dari Cuwan, dia ingin agar Cuan bisa menempatkan rasa peduli kepadanya, dengan begitu dirinya akan bisa mendekati Cuwan, yang dia tahu adalah orang Moland, keponakan dari keluarga Gienis, tentu saja itu memungkinkan untuk Cuwan lebih segalanya dari Wilson.“Tolong saya Tuan,” ucap Misa dengan mengerlingkan matanya kepada Cuwan, seolah-olah dia kini benar-benar butuh dibantu oleh Cuwan.“Nona, saya ingin menolong Nona, namun saya tidak bisa melawan seorang laki-laki yang sudah menjadi pasangan Nona,” ucap Cuwan mencoba memancing Misa.“Tuan, saya sudah jujur, ba
Wilson tampak bingung, Dia merasa jika genggaman tangannya di lengan Misa tidaklah begitu kencang, namun kenapa Misa merasa kesakitan. Setelah itu Wilson mengerti jika Misa sengaja bersikap seolah dia sedang disakiti oleh Wilson, agar dia mendapatkan sebuah pembelaan dan perhatian dari Cuwan.“Aku bilang lepaskan tanganmu,” ucap Cuwan, meskipun sebenarnya Cuwan tahu jika Misa hanya berpura-pura. Namun disini Terlihat jika Cuwan sengaja bersikap seolah percaya kepada Misa agar dirinya bisa bertindak dengan bebas, yaitu untuk.“Klak!” suara tangan Wilson kini kembali terdengar bersamaan dengan suara teriakannya,“Argh!! apa yang kau lakukan?” teriak Wilson dengan meratap kesakitan."Aku sudah bilang padamu untuk melepaskan tanganmu
“Ada apa tuan Ed?” Wilson yang merasa bingung bertanya kepada Ed.Wilson merasa dirinya tidak melakukan kesalahan, dan dia sama sekali tidak sadar jika perkataannya akan menyinggung Ed Ackerley.“Coba kau ulangi kata-katamu,” ucap Ed dengan Ekspresi yang sedikit dingin.“Kata-kataku?” ucap Wilson yang masih belum sadar dimana letak kesalahan yang telah dia perbuat.“Iya, coba kau ulangi lagi kata-katamu.”Ed masih mencoba untuk mencerna ucapan Wilson, selain itu Ed seolah berharap agar Wilson sadar dimana letak kesalahannya dan mengakuinya, agar Ed tidak perlu repot-repot untuk memaksanya untuk mengaku dan menyadari salahnya.
“Tentu saja tuan Cu, aku akan menuruti semuanya, mengingat kamu adalah orang yang sudah menolongku dari laki-laki tidak bertanggung jawab dan kasar itu,” ucap Misa dengan begitu lembut dan juga satu tangannya diletakkan di paha Cuwan.“Kenapa kau masih memanggilku Tuan?”tanya Cuwan kepada Misa.“Aku merasa akan lebih menghargaimu, jika aku bisa memanggilmu dengan panggilan tuan Cu,” jelas Misa, yang tak lupa sedikit menarik tangannya yang semula berada di paha Cuwan kini semakin naik sampai ke pangkal paha.Setelah puas berbincang, kini giliran Gienis yang mengajak Anthony yang tepat di hadapan mereka untuk berbincang, Dimulai dari pertanyaan-pertanyaan sederhana, tentang siapa dia, dan apa hubungannya dengan Wilson, karen kalau memang Anthony temannya kenapa sedari tadi terkesan
“Kalau begitu semoga malam kalian menyenangkan,” ucap Ed yang kemudian melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat Gienis dan juga Cuwan.Dalam setiap langkahnya Ed selalu menyempatkan berbalas pesan dengan seseorang, entah siapa yang dikirimi pesan olehnya, yang jelas itu adalah orang penting.Sementara di tempat Radhis, kini sebagai seorang suami, dia sedang menikmati kecantikan istri nya yang berada di hadapannya, dengan berbalut gaunnya yang tampak begitu mewah, meskipun ini adalah gaun yang sama yang dia gunakan untuk menghadiri pernikahan Sea, yang tentu saja gagal karena semua kebusukan keluarga Sea dan nenek Xion terbongkar kala itu.Jhon Adney yang kala itu selaku mempelai pria membatalkan pernikahannya karena disaat itu mempelai wanita terbukti berselingkuh dengan teman dari mempelai p
“Bagus jika memang begitu, tinggal mencari wanita yang pas untuk dijadikan Istri.” Radhis berceletuk dan dan seolah tanpa ada rasa bersalah, seperti disaat Lisa bertanya perihal momongan kepada Rachel. Radhis terkesan membalas perkataan Lisa.“Kau?” ucap Jhon dengan sedikit mengerutkan giginya.“Sudah-sudah mari minum dulu sembari menunggu acara inti dimulai,” Ester berkata kepada beberapa orang yang ada disana agar mereka tidak terlalu membuat keributan, seperti yang diketahui bahwa fokus mereka kali ini bukan hanya kepada Jhon, namun juga kepada orang-orang yang dibawa oleh Gienis."Bukankah kamu harus ikut mempersiapkan acara ini?" Tanya Rachel.“Iya, tapi semua sudah dipersiapkan oleh orang-orang kami,” ucap Ester