“Maaf pak, kenapa bapak memberikan mereka kesempatan untuk bangkit lagi?”, tanya Ester yang penasaran dengan sikap Radhis.
“Bukankah kau membaca isi kontrak mereka?”,ucap Radhis dengan berjalan menuju ruangannya di ikuti Rachel dari samping agak sedikit kebelakang.
“Saya memang sudah membacanya tuan”, ucap Ester yang kemudian masih melanjutkan kalimatnya.
“Memang itu sedikit memudahkan kinerja kita nantinya, tapi.....”. ucap Ester
“Tapi apa?”, tanya Radhis melihat ekspresi Radhis yang bingung.
“Iya, tapi kenapa tuan tidak menerima mereka?”, ucap Ester.
“Masi terlalu cepat untu mereka menjalin kerja sama dengan Geneve, jadi biarkan mereka menjalin hubungan kerja dengan Wish Corp, aku akan melihat perkembangan sikap mereka”,jelas Radhis.
“Baik tuan, tapi bagaimana jika mereka justru merugikan nona Rachel?”, ucap Ester bertanya karena kawatir
“Benarkah begitu?”, tanya Dave kepada Sekretaris itu.“Iya sayang, bahkan dia sering meminta link kepadaku”, ucap sekretaris tadi dengan blak-blakan.“Tapi jika memang begitu bisa kapan-kapan kamu mengupayakan agar aku bisa menikmatinya?”, uca Dave lagi.‘Tentu saja sayang, pasti bisa, apa lagi jika dia tau keperkasaanmu”, ucap Sekretaris lagi kepada Dave.“Tapi bukankah dia cari yang tampan atau muda?”, tanya lagi Dave.“Tidak sayang, untuk orang seperti nona Kally itu tidak butuh ketampanan, yang dia butuhkan adalah seseoarang yang benar-benar perkasa dan bisa membawa nya ke puncak, itu saja katanya”, ucap Sekretaris lagi menjelaskan.“Kalau begitu sempatkan waktu untuk aku bisa mencobanya”, ucap Dave.“Meskipun usianya tidak telalu muda, tapi dia tidak jauh lebih tuah darimu”. Ucap Dave lagi,“Sebenarnya usianya jauh lebih t
“Kamu bisa saja, sementara ketimbang aku, masih lah seksi dirimu”, ucap Kally kepada Sekretaris Goma.“Kalau bgitu suruh dia kesini”, uacp Kally lagi,“Tapi nona jangan kaget ya?”, ucap Sekretaris itu.“Iya sudah.. cepat”, ucap Kally yang semakin penasan dengan siapa ayng di bawa Sekretaris itu kesana.Setelah sekretaris itu keluar ebebrapa saat dia masuk lagi dan, “Selamat sore”,Kally yang sebelumnya sedang asik dengan ponselnya langsung menghadap ke asal suara itu,“I........ ya”, “Dave”, ucap Kally kaget.“Iya ini aku”, ucap Kally yang mengenal Dave adalah rekan kerja suaminya.“Apa yang kamu lakukan disini?”, tanya Kally kaget.“Dia adalah orang yang saya ceritakan tadi nyonya”, ucap Sekretaris.“Serius kamu?!”, Tanya Kally yang kaget.“Iya, yang dia bilang ada
Kini saat sekretaris itu meninggalkan kamar hotel Kally langsung mendekat kepada Dave, dia menempelkan badannya kepada Dave,“Jadi.... apa kita akan memulai sekarang?”, tanya Kally kepada Dave.Dengan memeluk tubuh Kally Dave membalas bertanya,“Apa kamu siap menerima kenikmatan yang teramat sangat?”.Mendapati dirinya diperlakukan seperti itu Kally melingkarkan tangannya di leher Dave dan mendekatkan wajahnya ke arah Dave, “Aku akan sangat senang jika memang begitu” ucap kally lirih.Seketika Dave melumat bibir Kally dengan penuh nafsu seolah dia benar-benar menantikan hal ini “Hmmmmmmm”, gumam Kally yang mulutnya dilumat oleh Dave.Melihat ekspresi Kally dave melepaskan lumatan bibirnya dan bertanya, “Apa kau siap sayang?”.“Iyahh”, ucap Kally lirih dengan tatapan yang begitu sayu ke arah bibir Dave.Seketika Dave melumat kembali bibir Kally sembari membi
“Kalian posisikan diri”, ucap Rocky langsung kepada bawahan-bawahannya.Kini hampir selusin orang mulai bergerak, mereka memposisikan diri masing masing, namun tetap tidak bergerak dulu, dia masih memonitor.Satu di antaranya memasukan kamera kecil dibawah pintu untuk memantau kondisi didalam ruangan itu, setelah itu dia menghadap ke arah Rocky dang mengisyaratkan ada delapan orang didalam sana.Sementara itu didalam kedelapan orang itu sedang bersiap untuk pergi kembali ke Moland, karena mereka sudah mendapatkan Ester.“Kalian mau membawaku kemana?”, ucap Ester yang kini sedang di dudukan di sofa oleh mereka.“Kau lebih baik menurut saja, karena kami tidak akan sungkan sungkan membunuh mu jika memang harus”, ucap pemimpin dari mereka yang di dalam.“Kenapa kau seperti itu?”,“Apa salahku kepada kalian”,tanya Ester lagi yang belum terpikir bahwa mereka adalah suruhan dari Goma.
“iya tuan Rocky, aku permisi dulu”, ucap Ester yang kini meninggalkan mereka disana.Kini Ester meninggalkan mereka dengan di antarkan oleh bawahan Rocky,sementara itu Dave dan Kally yang baru saja selesai dengan apa yang mereka lakukan kini sedang beristirahat dengan santai di atas tempat tidur, dengan berpelukan mereka saling berbincang mengenahi telepon tadi.“Apakah tadi telepon dari orang suruhanmu yang di bilang oleh Goma?”, ucap Kally.Melihat Kally yang menyebut suaminya dengan hanya namanya membuat Dave penasaran, “sebegitu tidak berdayakah suamimu sampai kau hanya memanggil namanya di depanku?”.“Maksutmu?”, tanya Kally ayng seolah tidak mengerti akan pertanyaan laki-laki yang baru saja memberinya kepuasan meskipun itu adalah rekan kerja suaminya, lebih tepatnya orang yang sedang menjalin urusan yang bukan hanya urusan bisnis dengan suaminya.“Iya maksutku kenapa kamu tak m
Radhis masuk kedalam kamarnya dimana istrinya sedang berada sekarang, dia langsung mendekat kepada istrinya dan berkata, “Aku minta ijin darimu”, ucap Radhis dengan sangat halus kepada Istrinya.“Ijin apa?”, ucap Rachel yang bingung.“Aku akan keluar, untuk menemui Rocky dan Tuan Ed”,“Mau apa malam-malam begini?”, tanya Rachel yang kawatir.“Aku tidak bisa berkata kepadamu sekarang”, ucap Radhis dengan menatap ke arah istrinya.Dan dengan itu aitrinya tau bahwa ini bukanlah uruasan yang mudah, itu sangat tampak dari tatap muka Radhis kepada Rachel.“Tapi...”, ucap Rachel yang kemudian langsung dipotong oleh Radhis.“Nanti saat semua selesai aku akan bercerita kepadamu”, ucap Radhis,“Baiklah kalau begitu”, ucap Rachel dengan menunduk.“Kapan kau akan pulang?”, tanya Rachel yang sedikit kawatir.&ldquo
“Telepon kita masih terhubung”, ucap Radhis dengan tampangnnya yang sedikit masam.“Ohh maafkan saya Tuan”, ucap Rocky dengan sedikit membungkuk kearah Radhis.“Sudah tidak apa-apa”, ucap Radhis dengan mengantongi ponselnya setelah dia mengakhiri panggilan telepon dengan Rocky.“Sudah angkat kepalamu”, ucap Radhis kepada Rocky yang masih membungkuk kepadanya.“Diaman mereka?”, tambah Radhis bertanya.“Oh, silahkan ikuti saya tuan”, ucap Rocky yang kemudian membawa Radhis untuk masuk kedalam suatu rumah lebih tepatnya losmen yang sedikit kecil.Begitu didalam Rocky menunjukkan orang-orang yang sudah dia ringkus.“Ini mereka Tuan”, ucap Rocky dengan mengarahakn tangannya ke arah delapan orang yang sedang terikat di lantai dengan mulut di sumpal oleh kain.“Kenapa mulut mereka di sumpal?”, tanya Radhis.“Saya takut sepe
“Zond?!”, sontak mereka bebarengan, “Jadi tuan muda ini adalah keluarga Zond?”, ucap pemimpin kelompok itu.“Tapi kenapa anggota keluarga Zond sampai melakukan ini kepada Nona cucu bungsu dari Esfor?”, tanya wakil pemimpin kelompok itu.“Dan lagi aku tidak perna melihat dia selama ada di Moland?”, ucap pemimpin dari kelompok itu dengan menghadap ke wakilnya.“Aku tidak pernah menunjukan diriku di depan orang lain, cukup orang-orang yang aku percaya yang aku beritahu siapa aku yang sebenarnya, dan aku akan menjadikan kalian anggotaku selama kalian bisa menurut dengan apa yang aku perintahkan”,“Tapi tuan.. kami sudah bersumpah setia kepada tuan Dave, dan kami tidak akan pernah menghianati dia”, ucap Sang pemimpin kelompok.“Baiklah jika memang itu maumu, aku akan membiarkanmu berpikir selama tugas dariku berjalan”, ucap Radhis dengan muka yang sedikit datar.K