“Telepon kita masih terhubung”, ucap Radhis dengan tampangnnya yang sedikit masam.
“Ohh maafkan saya Tuan”, ucap Rocky dengan sedikit membungkuk kearah Radhis.
“Sudah tidak apa-apa”, ucap Radhis dengan mengantongi ponselnya setelah dia mengakhiri panggilan telepon dengan Rocky.
“Sudah angkat kepalamu”, ucap Radhis kepada Rocky yang masih membungkuk kepadanya.
“Diaman mereka?”, tambah Radhis bertanya.“Oh, silahkan ikuti saya tuan”, ucap Rocky yang kemudian membawa Radhis untuk masuk kedalam suatu rumah lebih tepatnya losmen yang sedikit kecil.
Begitu didalam Rocky menunjukkan orang-orang yang sudah dia ringkus.
“Ini mereka Tuan”, ucap Rocky dengan mengarahakn tangannya ke arah delapan orang yang sedang terikat di lantai dengan mulut di sumpal oleh kain.
“Kenapa mulut mereka di sumpal?”, tanya Radhis.
“Saya takut sepe
“Zond?!”, sontak mereka bebarengan, “Jadi tuan muda ini adalah keluarga Zond?”, ucap pemimpin kelompok itu.“Tapi kenapa anggota keluarga Zond sampai melakukan ini kepada Nona cucu bungsu dari Esfor?”, tanya wakil pemimpin kelompok itu.“Dan lagi aku tidak perna melihat dia selama ada di Moland?”, ucap pemimpin dari kelompok itu dengan menghadap ke wakilnya.“Aku tidak pernah menunjukan diriku di depan orang lain, cukup orang-orang yang aku percaya yang aku beritahu siapa aku yang sebenarnya, dan aku akan menjadikan kalian anggotaku selama kalian bisa menurut dengan apa yang aku perintahkan”,“Tapi tuan.. kami sudah bersumpah setia kepada tuan Dave, dan kami tidak akan pernah menghianati dia”, ucap Sang pemimpin kelompok.“Baiklah jika memang itu maumu, aku akan membiarkanmu berpikir selama tugas dariku berjalan”, ucap Radhis dengan muka yang sedikit datar.K
Tak berselang lama Rocky pergi, kini dia sudah kembali dengan membawa Ester bersamanya.“Radhis”, ucap Ester dengan wajah yang seakan ingin menangis.“Maafkan aku Ester,,aku yang meminta untuk Rocky sedikit menahan diri, karena aku ingin menangkap mereka semua tanpa terkecuali”, ucap Radhis dengan Sedikit membungkuk sebagai ucapan maaf kepadanya.“Aku hanya ketakutan tadi, saat mendapati diriku di paksa ikut oleh orang-orang ini”, ucap Ester lagi dengan menunduk.“Tidak apa-apa aku paham, kamu pasti akan merasa ketakutan”, ucap Radhis yang mendekat dan menyentuh pundak Ester.Kemudian Radhis membalik badannya dan berkata dengan sedikit keras.“Baik karena Semua sudah ada disini aku akan mengatakan semua rencananya”, ucap Radhis dengan tegas kepada mereka yang ada disana.Dan akhirnya kini mereka mendengarkan arahan dari Radhis, memperhatikan setiap rencana yang di susun oleh
“Iya Radhis aku akan beristirahat, tapi bagaimana denganmu?”, jawab Ester yang kemudian berbalik bertanya kepada Radhis.“Aku juga akan beristirahat, tapi kamu duluan saja”, ucap Radhis yang kemudian Ester beristirahat di tempat dia sebelumnya beristirahat, setelahnya Radhis juga beristirahat.Sementara itu kini Dave dan Kally yang sedang berkeringat bersama di hotel masih penuh dengan semangat yang menggebu,“Sayanggg.......”, rintih Kally saat Dave menggerakkan pinggulnya maju mundur ddalam posisi saling menindih dan Dave berada di atas.“Sayang gantian kamu yang di atas ya?”, ucap Dave yang menghentikan gerakan pinggulnya.“Iya sayang... ayo cepat”,ucap Kally yang kini bangkit dan bergantian dengan Dave berbaring dan sebelum itu dia mengambil ponselnya.“Untuk apa itu sayang?”,tanya Kally yang melihat Dave mengambil teleponnya.“Sudah ayo lakukan tu
Setelah beberapa jam penerbangan kini mereka sudah mendarat di Moland, setelah itu mereka langsung berpisa orang-orang Dave berangkat lebih dulu dengan Ester bersama dengan mereka.“Radhis.....”, ucap Ester sebelum dia pergi bersama dengan orang-orang itu.“Sudah kamu tenang saja aku akan berada di belakangmu”, ucap Radhis dengan memegang pundak Ester.Seolah mendapat kekuatan dari perhatian yang diberikan oleh Radhis Ester seketika langsung berkata “Iya., baik, aku akan melakukan semuanya”.“Kamu tenang saja,tidak akan terjadi apa-apa”, ucap Radhis.Dan kini mereka berangkat sesuai dengan rencana yang sudah di tetapkan, Ester berada di depan bersama dengan orang-orang Dave di belakannya Radhis mengikuti menggunakan mobil yang sudha di siapkan oleh Ed, dan dibelakanngya juga ada Rocky beserta orang-orangnnya.Sementara itu Dave kini sudah tiba di lokasi pertemuan yang sudah dia tentukan b
“Iya aku bisa membacanya, tapi apa maksutnya ini?”, bentak Ester kepada Goma yang masih sangat santai.“Bukankah kita sudah diberikan bagian masing-masing?”, tambah Ester lagi.“Memang kita diberikan bagian masing-masing tapi aku mau semua kekayaan Esfor menjadi milikku, dan aku ingin hanya aku yang nanti menjadi kepala keluarga Esfor”, ucap Goma dengan senyum licik di bibirnya.“Tidak bisa pama, bagaimanapun juga kakek ingin aku juga punya andil di perusahaan ini”, ucap Ester yang jelas menolak keinginan pamannya.“Sudahlah Ester, untuk wanita sepertimu tidak akan mengerti apa yang harus dilakukan untuk sebuah perusahaan sebesar Esfor”, ucap Goma lagi.“Semuanya sudah jelas makanya kakek mengirimu ke Auckland, itu karena kau itu tak berguna di perusahaan kita”, ucap Goma lagi dengan ekspresinya yang sedikit menghina Ester.“Tau apa kau?”, ucap Ester lagi
“Dasar tak berguna!!”, ucap Dave yang kemudian dia menarik blazer yang digunakan oleh Ester.“Lepaskan Aku!!!”, teriak Ester yang kini blazernya sudah dilepaskan.“Sudah diam!!, Pelacur sialan!!”, ucap Dave dengan keras,Sementara Radhis yang diluar merasa sudah cukup waktunya dan karena pendengaran Radhis ayng sudah tidak seperti orang biasa dia bisa mendengar teriakan Ester meskipun orang lain tidak mendengarnya, akhirnya dia bergegas masuk.“Aku akan masuk sendiri dulu, kalian tunggulah kakek datang, aku sudah menghubunginya dan nanti kalian masuklah bersama dengan kakek”, intruksi Radhis kepada orang-orang yang kini sedang bersama dia, tak lupa ada Ed dan Rocky disana.“Baik Tuan!”,ucap mereka secara serempak.Kini Radhis berjalan memasuki kediaman dimana Ester berada tadi, dia disambut oleh orang-orang Dave yang tersisa diluar.Disini mereka bukan melarang Ra
Seketika Radhis menghadap ke orang-orang Dave.“Panggilkan aku salah satu wanita yang sekiranya cukup dewasa di depan”, ucasp Radhis kepada mereka.“Baik Tuan”, ucap Orang-orang Dave, dan salah satu dari mereka seketika keluar dari ruangan itu.Sementara Dave sendiri yang di bawah merasa sakit di kakinya tidak ada yang mau membantu, sampai dia harus merangkak mendekat kepada Goma.“Tolong aku untuk berdiri”, ucap Dave kepada Goma yang sedari tadi masih tertegun dengan hadirnya Radhis disana.“Hey!!”, bentak Dave kepada Goma karena dia merasa Goma tidak mendengarkannya.“Ohh.. maaf-maaf, ucap Goma yang kemudian menolong Dave untuk duduk di sofa yang ada di sampingnya.Sementara itu orang tadi keluar dari ruangan itu kini sudah kembali dengan membawa seorang wanita yang cukup dewasa meskipun dia hanya mengenakkan pakaian dalam seperti waktu Radhis memasuki tempat itu.&ldq
Orang-orang dengan senjata tajam itu merangsek ke arah Radhis dan mencoba menghujamkan senjatanya ke arah Radhis. Dengan cepat Radhis berpindah dari tempatnya ke dekat Dave, “Ceklakkk!!!”, “AARrggggg Bangsatt!!!”, ucap Dave yang kini tangan kirinya yang di pakai untuk menunjuk ke arah Radhis ikut patah. “Apa yang kalian lakukan?!”, ucap Dave. Mereka semua bingung, bagaimana mungkin Radhis seolah menghilang dan berpinda ke dekat Dave. Sebenarnya disini Radhis tidaklah berpindah , tapi secara paksa dia menggunakan kekuatan yang dulu dia pernah dapatkan untuk bergerak dengan cepat. Dan lagi keahlian bela diri yang dia dapat dari Halligan membuatnya dengan mudah mematahkan tangan Dave. Setelah itu Radhis berjalan mendekati orang-orang yang membawa senjata tajam tadi, Satu orang maju dan Radhis menangkis tangannya yang sedang membawa senjata, dia memegang tangan itu dan sikunya di hujamkan ke arah atas untuk beradu denga