Kini saat sekretaris itu meninggalkan kamar hotel Kally langsung mendekat kepada Dave, dia menempelkan badannya kepada Dave,
“Jadi.... apa kita akan memulai sekarang?”, tanya Kally kepada Dave.
Dengan memeluk tubuh Kally Dave membalas bertanya,
“Apa kamu siap menerima kenikmatan yang teramat sangat?”.
Mendapati dirinya diperlakukan seperti itu Kally melingkarkan tangannya di leher Dave dan mendekatkan wajahnya ke arah Dave, “Aku akan sangat senang jika memang begitu” ucap kally lirih.
Seketika Dave melumat bibir Kally dengan penuh nafsu seolah dia benar-benar menantikan hal ini “Hmmmmmmm”, gumam Kally yang mulutnya dilumat oleh Dave.
Melihat ekspresi Kally dave melepaskan lumatan bibirnya dan bertanya, “Apa kau siap sayang?”.
“Iyahh”, ucap Kally lirih dengan tatapan yang begitu sayu ke arah bibir Dave.
Seketika Dave melumat kembali bibir Kally sembari membi
“Kalian posisikan diri”, ucap Rocky langsung kepada bawahan-bawahannya.Kini hampir selusin orang mulai bergerak, mereka memposisikan diri masing masing, namun tetap tidak bergerak dulu, dia masih memonitor.Satu di antaranya memasukan kamera kecil dibawah pintu untuk memantau kondisi didalam ruangan itu, setelah itu dia menghadap ke arah Rocky dang mengisyaratkan ada delapan orang didalam sana.Sementara itu didalam kedelapan orang itu sedang bersiap untuk pergi kembali ke Moland, karena mereka sudah mendapatkan Ester.“Kalian mau membawaku kemana?”, ucap Ester yang kini sedang di dudukan di sofa oleh mereka.“Kau lebih baik menurut saja, karena kami tidak akan sungkan sungkan membunuh mu jika memang harus”, ucap pemimpin dari mereka yang di dalam.“Kenapa kau seperti itu?”,“Apa salahku kepada kalian”,tanya Ester lagi yang belum terpikir bahwa mereka adalah suruhan dari Goma.
“iya tuan Rocky, aku permisi dulu”, ucap Ester yang kini meninggalkan mereka disana.Kini Ester meninggalkan mereka dengan di antarkan oleh bawahan Rocky,sementara itu Dave dan Kally yang baru saja selesai dengan apa yang mereka lakukan kini sedang beristirahat dengan santai di atas tempat tidur, dengan berpelukan mereka saling berbincang mengenahi telepon tadi.“Apakah tadi telepon dari orang suruhanmu yang di bilang oleh Goma?”, ucap Kally.Melihat Kally yang menyebut suaminya dengan hanya namanya membuat Dave penasaran, “sebegitu tidak berdayakah suamimu sampai kau hanya memanggil namanya di depanku?”.“Maksutmu?”, tanya Kally ayng seolah tidak mengerti akan pertanyaan laki-laki yang baru saja memberinya kepuasan meskipun itu adalah rekan kerja suaminya, lebih tepatnya orang yang sedang menjalin urusan yang bukan hanya urusan bisnis dengan suaminya.“Iya maksutku kenapa kamu tak m
Radhis masuk kedalam kamarnya dimana istrinya sedang berada sekarang, dia langsung mendekat kepada istrinya dan berkata, “Aku minta ijin darimu”, ucap Radhis dengan sangat halus kepada Istrinya.“Ijin apa?”, ucap Rachel yang bingung.“Aku akan keluar, untuk menemui Rocky dan Tuan Ed”,“Mau apa malam-malam begini?”, tanya Rachel yang kawatir.“Aku tidak bisa berkata kepadamu sekarang”, ucap Radhis dengan menatap ke arah istrinya.Dan dengan itu aitrinya tau bahwa ini bukanlah uruasan yang mudah, itu sangat tampak dari tatap muka Radhis kepada Rachel.“Tapi...”, ucap Rachel yang kemudian langsung dipotong oleh Radhis.“Nanti saat semua selesai aku akan bercerita kepadamu”, ucap Radhis,“Baiklah kalau begitu”, ucap Rachel dengan menunduk.“Kapan kau akan pulang?”, tanya Rachel yang sedikit kawatir.&ldquo
“Telepon kita masih terhubung”, ucap Radhis dengan tampangnnya yang sedikit masam.“Ohh maafkan saya Tuan”, ucap Rocky dengan sedikit membungkuk kearah Radhis.“Sudah tidak apa-apa”, ucap Radhis dengan mengantongi ponselnya setelah dia mengakhiri panggilan telepon dengan Rocky.“Sudah angkat kepalamu”, ucap Radhis kepada Rocky yang masih membungkuk kepadanya.“Diaman mereka?”, tambah Radhis bertanya.“Oh, silahkan ikuti saya tuan”, ucap Rocky yang kemudian membawa Radhis untuk masuk kedalam suatu rumah lebih tepatnya losmen yang sedikit kecil.Begitu didalam Rocky menunjukkan orang-orang yang sudah dia ringkus.“Ini mereka Tuan”, ucap Rocky dengan mengarahakn tangannya ke arah delapan orang yang sedang terikat di lantai dengan mulut di sumpal oleh kain.“Kenapa mulut mereka di sumpal?”, tanya Radhis.“Saya takut sepe
“Zond?!”, sontak mereka bebarengan, “Jadi tuan muda ini adalah keluarga Zond?”, ucap pemimpin kelompok itu.“Tapi kenapa anggota keluarga Zond sampai melakukan ini kepada Nona cucu bungsu dari Esfor?”, tanya wakil pemimpin kelompok itu.“Dan lagi aku tidak perna melihat dia selama ada di Moland?”, ucap pemimpin dari kelompok itu dengan menghadap ke wakilnya.“Aku tidak pernah menunjukan diriku di depan orang lain, cukup orang-orang yang aku percaya yang aku beritahu siapa aku yang sebenarnya, dan aku akan menjadikan kalian anggotaku selama kalian bisa menurut dengan apa yang aku perintahkan”,“Tapi tuan.. kami sudah bersumpah setia kepada tuan Dave, dan kami tidak akan pernah menghianati dia”, ucap Sang pemimpin kelompok.“Baiklah jika memang itu maumu, aku akan membiarkanmu berpikir selama tugas dariku berjalan”, ucap Radhis dengan muka yang sedikit datar.K
Tak berselang lama Rocky pergi, kini dia sudah kembali dengan membawa Ester bersamanya.“Radhis”, ucap Ester dengan wajah yang seakan ingin menangis.“Maafkan aku Ester,,aku yang meminta untuk Rocky sedikit menahan diri, karena aku ingin menangkap mereka semua tanpa terkecuali”, ucap Radhis dengan Sedikit membungkuk sebagai ucapan maaf kepadanya.“Aku hanya ketakutan tadi, saat mendapati diriku di paksa ikut oleh orang-orang ini”, ucap Ester lagi dengan menunduk.“Tidak apa-apa aku paham, kamu pasti akan merasa ketakutan”, ucap Radhis yang mendekat dan menyentuh pundak Ester.Kemudian Radhis membalik badannya dan berkata dengan sedikit keras.“Baik karena Semua sudah ada disini aku akan mengatakan semua rencananya”, ucap Radhis dengan tegas kepada mereka yang ada disana.Dan akhirnya kini mereka mendengarkan arahan dari Radhis, memperhatikan setiap rencana yang di susun oleh
“Iya Radhis aku akan beristirahat, tapi bagaimana denganmu?”, jawab Ester yang kemudian berbalik bertanya kepada Radhis.“Aku juga akan beristirahat, tapi kamu duluan saja”, ucap Radhis yang kemudian Ester beristirahat di tempat dia sebelumnya beristirahat, setelahnya Radhis juga beristirahat.Sementara itu kini Dave dan Kally yang sedang berkeringat bersama di hotel masih penuh dengan semangat yang menggebu,“Sayanggg.......”, rintih Kally saat Dave menggerakkan pinggulnya maju mundur ddalam posisi saling menindih dan Dave berada di atas.“Sayang gantian kamu yang di atas ya?”, ucap Dave yang menghentikan gerakan pinggulnya.“Iya sayang... ayo cepat”,ucap Kally yang kini bangkit dan bergantian dengan Dave berbaring dan sebelum itu dia mengambil ponselnya.“Untuk apa itu sayang?”,tanya Kally yang melihat Dave mengambil teleponnya.“Sudah ayo lakukan tu
Setelah beberapa jam penerbangan kini mereka sudah mendarat di Moland, setelah itu mereka langsung berpisa orang-orang Dave berangkat lebih dulu dengan Ester bersama dengan mereka.“Radhis.....”, ucap Ester sebelum dia pergi bersama dengan orang-orang itu.“Sudah kamu tenang saja aku akan berada di belakangmu”, ucap Radhis dengan memegang pundak Ester.Seolah mendapat kekuatan dari perhatian yang diberikan oleh Radhis Ester seketika langsung berkata “Iya., baik, aku akan melakukan semuanya”.“Kamu tenang saja,tidak akan terjadi apa-apa”, ucap Radhis.Dan kini mereka berangkat sesuai dengan rencana yang sudah di tetapkan, Ester berada di depan bersama dengan orang-orang Dave di belakannya Radhis mengikuti menggunakan mobil yang sudha di siapkan oleh Ed, dan dibelakanngya juga ada Rocky beserta orang-orangnnya.Sementara itu Dave kini sudah tiba di lokasi pertemuan yang sudah dia tentukan b