Share

Bab 201

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-11 08:27:48

“Saya permisi tuan”, ucap Dokter itu dengan sangat sopan seolah dia tahu siapa Radhis, dan lagi disini tanpa disadari ada orang-orang dari keluarga Radhis yang melihat mereka, dan tentunya Keluarga Radhis yang lain sedikit bingung.

Kenapa Radhis begitu dihormati, bukan lagi hanya oleh Ed tapi bahkan oleh dokter yang baru mereka kenal,”Siapa Radhis sebenarnya?”, pikir mereka masing masing tanpa di ucapkan.

 “Silahkan”, ucap  terimakasih karena sudah mau datang kesini”, ucap Radhis kepada dokter itu.

“Sama-sama tuan, dan jangan sungkan jika Tuan butuh sesuatu dari saya”, ucap dokter itu dan kemudian dia berkata lagi “Saya permisi dulu Tuan”

“Terimakasih, jika saya butuh sesuatu saya akan menghubungi anda”, ucap Radhis kepada Dokter wanita itu.

“Iya tuan.. saya permisi”,ucap dokter itu, dilanjutkan membungkuk dan seketika berjalan keluar ruangan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
hermansyah advertising
saya suka baca nya ,terlalu dikit ceeitanya lamai in dong
goodnovel comment avatar
Dedi Haryanto
update terus
goodnovel comment avatar
Rhisman Lhagy
saya suka..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 202

    “Iya sudah ayo pulang”, ucap Rachel yang kemudian menoleh ke arah Ester.“Ayo, kamu jadi kerumah kan?” ucap Rachel kepada Ester.“Nona Ester mau main pergi kerumah kita?”, tanya Radhis sedikit kaget mendengar ucapan Rachel.“Iya.. sebenarnya tadi dia ingin menjemput aku, tapi aku melarang nya mendingan setelah pulang saja kerumah sambil ngobrol-ngobrol” jawab Rachel dengan menatap manja ke Radhis seolah dia sedang meminta persetujuan dari suaminya itu.“Iya aku akan ikut kerumahmu”, ucap Ester kepada Rachel seperti seorang kakak yang menuruti kemauan adiknya.“Rachel....”, rengek nenek Xion mendekat ke arah Rachel yang kini sedang ingin berdiri untuk pulang.“Ada apa nek?”, ucap Rachel dengan sifat murah hatinya.“Tolong bantu nenek mu ini Rachel”, ucap nenek Xion.“Aku harus bantu bagaimana Nek?” ucap Rachel yang bingung d

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 203

    “Dia ternyata adalah suami yang sigap ya”, ucap Ester dengan melirik ke arah dapur dan matanya mencari keberadaan Radhis.“Iya, kamu benar..” ucap Rachel, kemudian Rachel masih lanjut berkata lagi, “Aku kadang suka bingung kepadanya, dia seolah bisa membuat semua orang kagum kepadanya, seolah banyak rahasia yang dia sembunyikan”, ucap Rachel lagi dengan menunduk karena mengingat kejadian malam ini dan beberapa kejadian-kejadian sebelumnya.“Percayalah kepadanya, bagaimanapun dia adalah suamimu, dia adalah seseorag yang harus kamu berikan segala hal termasuk kepercayaan”, ucap Ester seperti sedang menasehati adiknya sendiri.Ester masih melanjutkan “Dan lagi andainya dia menyimpan rahasia aku yakin orang seperti dia tidak akan melakukan sesuatu tanpa sebab”.“Iya Ester, kamu benar”. Ucap Rachel yang kembali ceria, dan sesaat kemudian Rahis datang membawakan minuman untuk Ester dan untu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 204

    “Jadi maksut nonya, nyonya berkata itu adalah anak dari Jhon”, tanya Huang dengan rasa penasaran.“Iya, jadi aku bilang kepada keluarga Adney jika itu adalah anak dari Jhon”, ucap nenek Xion dan kemudian dia lanjut berkata, “Sebenarnya harapanku adalah dengan aku bilang seperti itu adalah agar pernikahan Sea dan Jhon segera dilaksanakan”, ucap nenek Xion.“Ternyata itu justru menjadi bumerang untuk kami”, ucap nenek Xion lagi.“Jadi sekarang Sea sudah tidak bersama dengan Jhon?”, tanya Huang yang seolah senang mendengar Sea batal menikah dengan Jhon.“Sekarang begini saja”, ucap Huang lagi namun berhenti sebentar seolah sedang berpikir, kemudian dia melanjutkan perkataannya, “Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya”.“Itulah tujuanku meneleponmu”, ucap nenek Xion.“Aku ingin tanya kepadamu, apa kamu bisa membantu kami?”, tanya nenek X

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 205

    Kini jam 11 malam, Rahel, Radhis, dan Ester masih asik mengobrol dan kadang tersisipkan canda dan tawa di perbincangan mereka.“Seperitnya ini sudah sangat larut”, ucap Ester dengan melihat jam tangan mewah yang melinkar di pergelangan tangannya.“Aku akan pualng dulu”, ucap Ester melanjutkan dengan mengarahkan pandangan ke arah Rachel.“Kamu pulang?” tanya Rachel.“Iya pulang lah... kalau tidak pulang aku harus tidur dimana?”, ucap Ester yang langusng di sambut dengan tawa renyah oleh Rachel.“Iya kan kamu bisa tidur disini”, ucap Rachel, kemudia dia melihat kepada suaminya, Radhis yang ada di sampingnya.“Jika nanti Ester mau tidur sini,kamu tidur di kamar lama tidak apa-apa kan?”, ucap Rachel dengan mata mengerling, mata yang membuat siapapun yang menalihatnya tak akan mampu menolak keinginan Rachel.Mendengar rengekan Rachel kepada Radhis Ester hanya tertawa d

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 206

    Setelah Ester berkata itu, dia langsung terdiam tak berkata-kata lagi, dia seolah sedang memikirkan sesuatu.“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Radhis yang menyadari tentang keraguan hati Ester.“Kakek Zond bertanya kepadaku, tentang perkembangan hubungan kita”, ucap Ester.“Apa maskutmu?”, Radhis bertanya.“Iya jadi beberapa hari yang lalu Kakekmu menelepon ku, hanya untuk sekedar bertanya sudah sedekat apa aku denganmu”, ucap Ester lagi.“Aku sudah bilang kepada Kakek, bahwa aku tidak mungkin meninggalkan Istriku, dan kakek sepertinya menerima itu, kenapa dia bertanya kepadamu?”, tanya Radhis dengan tampang keheranan.“Aku sendiri tidak tahu, dia sebenarnya masih saja merasa bahwa aku harus bisa bersanding denganmu”, ucap Ester menjelaskan setengah-setengah karena ragu.“Bersanding?”, tanya Radhis semakin heran.“Iya.. Kakek Zo

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 207

    Setelah beberpa saat Radhis memacu mobilnya kini mereka berdua sudah sampai di depan hotel Phase De-Lier.“Tunggu disini, jangna keluar dulu”, ucap Radhis kepada Ester yang sedang berada disampingnya.Mendengar itu Ester hanya mengangguk sedikit dan munuruti isntruksi dari Radhis.Kemudian Radhis mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang,“Halo Ed, pergi kedepan sekarang”, ucap Radhis yang kemudian masih memberikan intruksi kepada Ed, “Bawa beberapa orang yang tampak kuat bersamamu”.“Maaf Tuan, untuk apa jika boleh saya tau?”, Ed yang bingung memberanikan bertanya kepada Tuannya.“Sudah lakukan saja dulu apa yang aku perintahkan”, ucap Radhis dengan nada datarnya.“Siap tuan, maaf atas kelancangan saya”, jawab Ed.Setelah itu Radhis menutup teleponnya sambil menunggu sambil dia berbicara dengan Ester.“Apa akhir-akhir ini kamu tak mer

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 208

    Setelah Radhis menutup telepon itu Radhis segera menghidupkan mobilnya, dia memutar mobilnya den berjalan kearah sebelumnya.Dia sempat melewati sedean hitam yang dia bicarakan dengan Rocky di telepon tadi, mobil yang mengikuti dia sedari di rumah Radhis, masih sempat dia melihat kearah mobil itu dalam sepersekian detik itu dia bisa melihat jelas 3 orang didalam mobil menggunakan pakaian hitam dan juga bertopi.Merasa ada yang aneh dia tidak jadi pulang, setelah cukup jauh dia memacu mobilnya dia berhenti di sebuah mini market dia memarkir mobilnya sedikit lebih menepi agar tidak bisa di lihat oleh orang,“Aku akan pulang terlambat”, ucap Radhis yang menelepon Rachel,“Kenapa?”, tanya Rachel kawatir,“Kamu tidak apa-apa kan?”, tanya Rachel yang tampak begitu panik.“Tidak, aku tidak apa-apa tapi ada sesuatu yang masih harus aku kerjakan”, ucap Radhis dengan tetap memandang ke arah mobil sedan t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 209

    Kini setelah Radhis puas melihat mereka dia segera berjalan menujuh rumah,sebelumnya dia sedikit takut jika intuisinya salah, dan yang ada disana bukanlah orang yang seperti di fikirannya.Dia memastikan bahwa meraka memang orang yang ingin melakukan sesuatu kepada Ester.Setelah membuktikan intuisinya tidak salah kini dia segera kembali ke mobilnya dan memacunya untuk segerah pulang karena dia tidak ingin membuatnya kawatir.Sementara itu lewat dari tengah malam juga di Moland, goma sedang bersama dengan dua gadis duduk di suatu bar, sampai akhirnya seseorang meneleponnya,“Tuan, maaf, orang-orang yang mengikuti nona Ester kini di tangkap oleh orang yang tidak di kenal”, ucap informan Goma kepadanya.“Apa katamu??!!!”, ucap Goma Esfor kepada orang yang sedang berada ditelepon itu.“Bagaimana mungkin?!”, ucap Goma,“Saya curiga ini ada hubungannya dengan Ed Ackerley tuan”, uc

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status