Share

Bab 135

Author: inoz eL
last update Last Updated: 2021-08-21 10:23:22

Kini begitu Radhis sampai di Maizen beberapa yang lain sudah selesai memarkir mobilnya,

mereka menunggu semua orang  berkumpul terutama Regad, dia ingin menyombongkan dirinya didepan banyak orang .

“Ini dia pecundang datang”, ucap Regad pada Ibunya saat dia melihat mobil Radhis datang,.

“Kau benar”, ucap Nataly yang selalu bersaing dengan Tania,

Semula dia ingin menyombongkan diri karena dia bilang bahwa anakknya yang membantu Rachel di Geneve waktu kontrak pertama dulu, untuk menunjukan bahwastatusnya lebih tinggi dibandingkan dengan Tania.

Kini Radhis sudah berhenti didekat kerumunan tadi, yang seolah olah anak Tk yang menunggu saat untuk bertamasya.

“Ibu dan Bibi bisa turun disini biar aku memarkir mobinya di basement parkir dulu”, ucap Radhis memersilahkan Ibu mertuanya dan Temannya untuk turun.

“Hey kau tau cara parkir disini tidak?” tanya Regad dengan keras untuk menarik perhat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siren Ifrit
haduh tanggung amat ceritanya lanjut
goodnovel comment avatar
segat wiseso
ayo dong update nya di percepat dan di banyakin ga sabar nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 136

    “Jika Tuan ingin membuka Kartu Bronze kami persilahkan, kami selalu menghargai pelanggan apapun status nya”, ucap sang Resepsonis.“Bagus kalau begitu”, Regad kini hendak menyodorkan identitas dan kartu ATM nya, sampai si Resepsionis kembali berkata.“Kalau begitu Tuan bisa memesan tempat di Maizen dan nantinya kami akan menghubungi tuan dalam waktu paling lama satu bulan”.“Hah?! Satu bulan?!”, sontak Regad teriak karena terkaget mendengar ucapan Resepsionis.Bagaimana mungkin dia harus menunggu satu bulan sedangkan kini dia sudah membawa teman teman reuni ibunya untuk menyombongkan diri, tapi jika harus gagal dan menunggu satu bulan itu sungguh hal yang memalukan bagi nya.“Bagaimana ini Bu?” tanya Regad berbisik pada Nataly yang diam dari tadi disampingnya.“Aku juga tak mengerti dan kenapa tadi kau meminta kami untuk datang kesini” ucap Nataly menyesali sikap anaknya

    Last Updated : 2021-08-22
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 137

    “Maa Tante semua, sepertinya acara makan ini harus kita tunda”,“Kenapa?”,“Iya kenapa ditunda?”Celoteh beberapa orang yang nampak kecewa karena tak jadi makan di Maizen.“Sepertinya Maizen sednag di pakai oleh seseorang yang tampaknya sangat berkuasa, bahkan sekarang tamu tamu di atas sedang di keluarkan dari sana”.“Iya, benar barusan aku mendengar mereka mengusir tamu mereka bahkan yang kaya sekalipun karena Maizen akan digunakan oleh seseorang”, imbuh Nataly meyakinkan teman-temannya.“Kalau begitu iya susdah ayo kita pulang”. Ucap sala satu ibu ibu disana.“Kalian mau kemana?” suara Radhis mengagetkan Tania, dan Tania menjawab pertanyaan Radhis itu.“Dari mana saja Menantuku?” ucap Tania ingin tampak rukun dengan menantunya.“Maaf tadi tempatnya hampir penuh Bu”,“Halah, bilang saja kau tak bisa

    Last Updated : 2021-08-22
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 138

    “Kalau begitu kami ke atas dulu” , ucap Radhi pada resepsionis itu.“Silahkan Tuan”.“Mari Bu”, ucap Radhis pada Ibu Mertuanya dan kemudian dia menoleh pada Regad dan Nataly yang menahan malu “Kalian boleh ikut jika kalian mau”.“Tentu saja kami ikut”, ucap nataly tak tau malu.Saat dalam perjalanan menuju Mizen semua teman teman Tania memuji Tania,“Wah Tania Menantumu sangat Hebat”,“Iya, andaikan dia menjadi menantuku aku pasti sangat bahagia”,“Kalian benar, aku rasa aku pun juga begitu”.Celoteh beberapa ibu ibu disana bersahutan.Kini di dalam lift Regad hanya bisa diam, karena dia merasa sangat malu karena sudah gagal tampil hebat dari Radhis, saat semua memasuki Maizen mereka semua terperangah melihat betapa mewahnya Maizen.“Wah Restoran ini sungguh sangat mewah”, ucap Bella yang pertama kali memasu

    Last Updated : 2021-08-22
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 139

    “Kalian dengar apa yang dibilang anakku?”, sombong Nataly pada teman temannya.“Isi Atm yang dibawa oleh anakku lebih dari 10juta dolar!!”, tambah Nataly dengan tertawa bangga.“Wah, itu uangmu?” tanya salah satu teman Tania dengan tertawa menghina.Kini seolah jadi bahan hinaan Regad tak terima.“Tentu saja!” bentak Regad yang sudah dipenuhi dengan amarah karena merasa terhina.“Jika bukan punyaku mau punya siapa? Anakmu?!”, kini seolah sopan santun sudah hilang di dirinya Regad dengan tertawa kini melampiaskan dengan perkataan yang tak sepantasnya di ucapkan pada Wanita Tua.“Besar juga gajimu”, pancing Radhis.“Tentu saja!”, bentak Regad, kemudian dia melanjutkan lagi ucapannya, “Nona Ester sangat baik padaku dia sering memberikan bonus padaku, bahkan mungkin dia menyukaiku, makanya lebih baik kau melepaskan Istrimu siapa tau aku bisa me

    Last Updated : 2021-08-22
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 140

    “Tuan karena urusan saya disini sudah selesai saya ijin mau kembali ke kantor Tuan”, ucap Ester ingin berpamitan pada Radhis.“Oh, tunggu kau sudah jauh jauh datang kesini, kenapa tidak sekalian ikut makan bersama kami?”, ucap Radhis pada Ester, kemudian Radhis menghadap pada ibunya mertuanya, “Boleh kan Bu?” .“Oh tentu saja, silahkan bergabung bersama kami Nona Ester”. Ucap Tania dengan senang.“Tolong Ester saja Nyonya, karena saya sudah sangat dekat dengan Rachel”,“Kalau begitu kau bisa memanggil aku Tante”,Sebelum menjawab Ester melirik sedikit kearah Radhis untuk memastikan di ijinkan tidaknya dia memanggil Tania Tante.Bagaimanapun juga Tania adalah Mertua Radhis, atasannya meskipun tak ada orang yang tahu, dengan begitu Ester wajib menimbang nimbang setiap hal yang dia kerjakan jika itu berkaitan dengan keluarga Radhis.Melihat ekspresi Radhhis dat

    Last Updated : 2021-08-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 141

    “Oh Nona Junny”, awab Radhis pada Junny dengan tersenyum.“Iya Tuan” jawab Junny dengan membungkuk lagi pada Radhis.“Apa kabar nona?” tanya Radhis pada Junny.“Wah ternyata kau juga kenal menantu teman baiku ini?”, tanya Bella pada Junny.“Iya ibu, tuan Radhis adalah kenalan dari orang yang sudah membantu Junny”.“Benarkah itu?”, sontak Bella terkaget, setelah itu Bella lanjut berkata lagi “Tolong sampaikan pada Teman kamu nak Radhis aku berterimakasih karena sudah membantu Junny mendapatkan lisensi nya sebagai dokter”, ucap Bella sambil berdiri dan membungkuk pada Radhis.“Sudah Bibi tenang saja, nanti akan saya sampaikan pada teman saya itu”, ucap Radhis.“Baik kalau begitu apa kita akan pulang sekarang Bu?” tanya Junny pada Bella.“Tunggu dulu, kamu baru datang kenapa tak menikmati sedikit hidangan dulu se

    Last Updated : 2021-08-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 142

    Kini mereka suda sampai dirumah, bersamaan dengan itu Rachel yang baru pulang dari kantornya juga sudah ada diruamah.“Isriku sudah pulang?” tanya Radhis ramah kepada Istrinya.“Iya, hari ini aku lumayan sedikit yang dikerjakan”, Jawab Rachel kepada suaminya.“Iya sudah kamu mandi terus istirahat”, ucap Radhis perhatian pada Rachel.“Iya sudah ayo”. Jawab Rachel.“Ayo?” tanya Radhis yang bingung saat mendengar perkataan Istrinya.“Emm maksutku ayo kita istirahat!” ucap Rachel dengan wajah memerah.Dengan secepat kilat Radhis menghampiri Istriny segera digendongnya Rachel di depan bagaikan seorang putri.Di bawa nya Rachel ke kamar oleh Radhis.Setelah meletakkan Rachel di tempat Tidur Radhis segera mengunci pintu kamar mereka dari dalam.Setelah selesai Radhis menghampiri Istrinya yang sedang berbaring pasrah di atas tempat tidur itu.&

    Last Updated : 2021-08-23
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 143

    “Iya!!” Jawab Regad menyadari perkataannya begitu keras dia memelankan suaranya “Apa yang kau lakukan disini?” tambah nya.“Memang kenapa jika aku disini?” tanya Radhis sengaja berbelit pada Regad.“Ini adalah Ruangan Direktur, sedeat apapun statusmu dengan Tuan Ed tapi ini rana yyang berbeda”, kini Regad memang terkesan berbisik tapi dengan penuh tekanan di setiap katanya, seolah dia memarahi Radhis dengan berbisik.“Kemana perginya Ester?” tanya Radhis mengabaikan peringatan Regad.“Dia sedang pergi kekamar kecil”, jawab Regad dan kemudian Regad lanjut berkata,“Apa yang Kau lakukan!!?” dengan segera Regad membentak Radhis karena Radhis kini tengah duduk di kursi Direktur di ruangan itu.“Sudah Kau duduk saja di sana”, jawab Radhis dengan Cuek pada Regad.“Lihat saja Kau!” ucap Regad dan dia kini duduk di sofa yang berad

    Last Updated : 2021-08-23

Latest chapter

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status