Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Masalah Perguruan Elang Sakti

Share

Masalah Perguruan Elang Sakti

last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-02 17:43:47

Mendengar Arya menjawab dan akan bersedia memberikan bayaran, Ki Bonggol yang awalnya rebahan kali ini duduk dan menjadi lebih serius.

"Apa kau sungguh mau membayar ku untuk membawamu masuk ke perguruan elang sakti?" tanya Ki Bonggol.

"Iya, untuk awalnya kita makan dulu!" ajak Arya.

"Baik, aku mau! Dari pagi aku belum makan!" kata Ki Bonggol dan menyambut ajakan Arya.

Dua orang dari beda generasi itu keluar dari rumah Ki Bonggol dan memasuki sebuah rumah makan yang mewah.

"Apa ini tidak berlebihan, anak muda?" tanya Ki Bonggol.

"Kenapa, kek?" tanya Arya.

"Harga makanan disini katanya orang-orang sangat mahal, hanya orang penting yang boleh makan disini!" kata Ki Bonggol.

"Kakek penting untukku, jadi kakek pantas makan disini!" kata Arya.

Ki Bonggol diam, dia menjadi curiga dengan identitas Arya, dan tidak lagi memikirkan tujuan Arya ingin datang ke perguruan elang sakti.

"Siapkan kami sebuah meja pribadi!" kata Arya begitu dia masuk.

Arya mengatakan itu karena pelayan pasti akan usir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Sang Penghancur Langit    Memasuki Perguruan

    "Ki Bonggol!"Ki Banggar menyambut Ki Bonggol dengan wajah yang begitu sumbringah, sebuah senyum lebar tergambar di wajahnya, dan itu senyum yang sudah lama hilang dari Ki Banggar."Kenapa kau tidak mengunjungi ku, dalam waktu yang lama, sahabatku?" tanya Ki Banggar dengan wajah yang merungut."Seharusnya pertanyaan itu aku tujukan padamu, sahabatku! Apa harus selalu aku yang datang untuk menemui dirimu?" tanya Ki Bonggol balik bertanya."Kau pasti tahu keadaan Perguruan ku, bagaimana saat ini, aku tidak memiliki muka untuk dunia luar!" jawab Ki Banggar dengan wajah pilu."Kau terlalu memikirkan semua itu, sahabatku! Kau harus merelakan semuanya!" kata Ki Bonggol.Ki Banggar diam, dia tidak mampu menjawab perkataan Ki Bonggol."Jadi apa yang membuatmu kemari, sahabatku?" tanya Ki Banggar."Aku ingin membawa seseorang menemui, diirmu, apakah kau memiliki waktu bertemu dengannya?" tanya Ki Bonggol."Huh .. pasti hanya orang yang tidak penting!" ejek Ki Sengko yang masih ada di tempat it

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Sang Penghancur Langit    Pedang Elang Putih

    Ketiga kakek tua di ruangan itu menatap Arya kencana dengan pandangan curiga. Apalagi Ki Sengko yang memang dari awal tidak suka dengan kehadiran anak muda itu."Katakan dari mana kau dapatkan pusaka perguruan ini?" bentak Ki Sengko dan menekan Arya dengan tekanan tenaga dalamnya.Arya tidak menjawab, tapi dia lebih fokus untuk menahan tekanan Ki Sengko pada dirinya."Kau bertanya sambil menekan diriku, apa kau inginkan jawaban, atau kau inginkan aku mati?" tanya Arya.Huppppp!!Ki Sengko tiba-tiba bergerak, dan mengambil pedang elang putih dari atas meja."Aku yang pantas memiliki pedang ini!" kata Ki Sengko."Jangan turutkan keinginan dunia Ki Sengko, pedang itu tidak memilih dirimu!" kata Ki Banggar ingatkan Ki Sengko."Aku tidak peduli, aku harus memiliki pedang ini!" kata Ki Sengko dan melompat keluar dari ruangan itu."Ki Sengko! Jangan bertindak gegabah, jangan sembarangan alirkan tenaga dalam ke pedang itu!" teriak Ki Banggar dan mengejar Ki Sengko keluar.Arya diam saja, dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Sang Penghancur Langit    Melawan Ki Sengko

    "Diam kau manusia! Aku tidak akan kalah dengan orang seperti dirimu!" bentak Ki Sengko yang bercampur dengan kekuatan roh pedang.Ki Sengko keluarkan seluruh tenaga dalamnya, dan menyerang Arya dengan kekuatan penuh.Tranggggg!!Adu pedang kembali terjadi antara pedang elang hitam dengan pedang urat petir, dan kali ini Arya tidak mau main-main lagi.Setelah menarik pedang dari adu pedang itu, Arya melanjutkan serangan dengan terus menerus mendesak Ki Sengko.Bammmmmmmmm!!Tangan kiri Arya memukul lengan kiri Ki Sengko, dan itu membuat tubuh Ki Sengko limbung. Dan itu di gunakan oleh Arya.Crasssssss!!Arya menebas tepat di siku Ki Sengko, dan itu membuat pedang elang hitam jatuh dari tangan Ki Sengko.Saat jatuh ke tanah pedang itu kembali berubah menjadi pedang elang putih, dan aura gelap yang dikeluarkan pedang elang hitam hilang tak berbekas.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Ki Sengko menjerit keras, dia menahan sakit di sikunya yang sudah buntung."Kurang ajar kau! Kau sudah membuat aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Sang Penghancur Langit    Kondisi Perguruan Matahari

    Dengan melesat menggunakan ilmu meringankan tubuh yang sudah mencapai taraf yang sempurna, Arya meneruskan perjalanan mencari jalan menuju pulau Siluman ular hijau."Sepertinya aku sudah mendekati Kota Bunga Mekar!" kata Arya.Arya terus saja berjalan, dan tidak memperdulikan keramaian yang terjadi di kota itu. Tujuan Arya adalah menuju perguruan matahari.Tapi saat Arya mendekati perguruan itu, yang Arya lihat hanyalah kesepian, tidak ada lagi keramaian seperti yang pernah Arya dapatkan saat dia di perguruan itu."Apa yang terjadi dengan perguruan ini?" tanya Arya bingung dengan apa yang terjadi di perguruan itu.Arya berjalan, dan jelas dia akan ke gubuk guru Sanjaya. Tapi Arya tidak menemukan siapapun di gubuk itu, bahkan gubuk itu sudah penuh dengan debu, dan jelas sudah lama tidak ditinggali."Apa yang terjadi di sink?" gumam Arya.Arya keluar, dan merasakan ada beberapa orang yang mengintip dirinya."Keluarlah! Aku tidak ingin membuat masalah!" teriak Arya.Huppppp!!Seorang lel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Sang Penghancur Langit    Nona Muda

    Setelah pembicaraan panjang dengan Sanjaya, Arya memutuskan meneruskan perjalanannya, dia tidak ingin ganggu pekerjaan Sanjaya.Tapi Arya tetap berharap gurunya itu kembali menjadi seorang pendekar."Aku sudah bertemu guru! Sekarang aku akan menuju perguruan gunung biru. Semoga mereka menerima diriku!' ucap Arya.Dari Sanjaya, Arya mendapatkan sedikit informasi tentang perguruan gunung biru. Perguruan itu merupakan perguruan yang baru berdiri dalam beberapa tahun belakangan ini, dan semua muridnya adalah perempuan.Perguruan itu ada di gunung naga, gunung yang merupakan sebuah perbatasan langsung dengan laut."Aku yakin, Lembayung Senja pasti ada disana!" kata Arya.Huppppp!!Arya melesat, dan menuju gunung naga, tapi tidak sedekat yang Arya bayangkan. Semakin lama Arya melesat, keberadaan gunung itu semakin dekat dan kini dia sudah ada di kaki gunung naga itu.Di kaki gunung naga itu ada sebuah desa yang cukup besar. Desa itu merupakan desa yang memiliki akses menuju gunung naga.Ary

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Sang Penghancur Langit    Melamar Lembayung Senja

    Arya melepaskan pinggang Senja, dan membuat gadis itu terjerembab ke tanah. Tapi Senja tidak lagi memiliki niat untuk bertarung, dia lebih ingin tahu identitas di balik topeng itu."Kau ... kau Arya bukan?" tanya Senja dan mendekati Arya dengan jari yang terulur ke topeng yang menutupi wajah Arya.Arya tidak menjawab, tapi dia membiarkan senja menarik topeng yang menutupi wajah tampannya.Tidak tertahan, air mata gadis itu jatuh. Jatuh membasahi pipinya, dan itu tangisan yang bahagia."Aku tahu kau pasti masih hidup! Aku sudah yakin itu!' kata Senja yang menjatuhkan dirinya ke pelukan Arya."Aku juga yakin jika kau masih hidup Lembayung!' kata Arya dan membalas pelukan gadis itu.Keduanya terus berpelukan, tidak peduli dengan pandangan mata yang tertuju pada mereka berdua, kedua berpelukan seolah melepaskan rasa rindu di hati mereka."Ehem ... Akhirnya kau kembali juga, pemuda petir!'Nyai Sendana datang, dan langsung kagetkan pelukan Arya dan Lembayung Senja. Dengan wajah merah kedua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Sang Penghancur Langit    Pernikahan Arya

    Dua wajah menunduk saat melakukan sebuah ritual suci, ritual penyatukan hati dari dua insan yang saling merindu dan saling menyayangi.Ritual itu, ritual pernikahan antara Arya dan Lembayung Senja, pernikahan sakral yang menyatukan pasangan itu jadi pasangan suami istri.Nyai Sendana sendiri yang memimpin ritual pernikahan itu, seharusnya harus pemuka agama, tapi di perguruan gunung biru, Nyai Sendana adalah segalanya, dia yang memegang semua itu.Ritual siraman bunga, siraman penyatuan, begitulah yang terjadi. Arya maupun Lembayung begitu antusias dengan prosesnya, tidak ada rasa lelah di wajah mereka meskipun sudah seharian duduk di kursi yang disediakan khusus untuk mereka."Apakah kau bahagia, adik Senja?" tanya Arya yang ikut-ikutan memanggil Lembayung dengan nama Senja."Sudah pasti kak Arya, ini kebahagian terbesar yang aku dapatkan," jawab gadis itu."Terimakasih sudah jadi istriku!" kata Arya."Terimakasih sudah jadi suamiku!" sambut Lembayung Senja.Matahari mulai bersembuny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Sang Penghancur Langit    Menuju Pulau Siluman

    Sebuah perahu kecil yang begitu kokoh sudah siap untuk jadi perahu Arya menuju pulau siluman ular siluman."Apakah ini kuat, Nyai?" tanya Arya meragukan kekuatan dari perahu kecil itu."Jangan dirimu, kita bertiga pun akan bertahan di atas perahu ini!' jawab nyai Sendana."Benarkah itu?" tanya Arya kurang yakin."Hahaha! Apa kau pikir aku akan menenggelamkan dirimu di laut Arya? Asal kau tahu, laut menuju pulau siluman ular hijau itu sangatlah tenang, tidak akan kau temukan badai di tengah laut," jelas nyai Sendana."Baik nyai, baik. Aku percaya!" ucap Arya.Arya berbalik pada Lembayung, dan menatap mata sendu dari istrinya itu. Arya pegang kedua tangan Senja."Kau jaga dirimu ya istriku," kata Arya."Iya, suamiku!" jawab Lembayung dan dengan berat hati melepaskan kepergian Arya."Aku berangkat!" ucap Arya..Dengan lambaian tangan yang berat, Lembayung Senja melepaskan suaminya, dan tidak dapat untuk tidak menitikkan air mata."Hati-hati, aku akan menunggu dirimu!" kata Lembayung Senj

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Tak Mau Bertemu

    Dengan kuda yang dia tunggangi, Arya melesat meninggalkan hutan, dan ia memilih untuk ikuti jalan yang ada di depannya.Arya beruntung karena jalan itu merupakan jalan tunggal, dan jalan satu-satunya yang ia lalui hingga ia tak merasa bingung selama dalam perjalanan itu.Satu hari satu malam Arya berada dalam perjalanan, dan yang dia lalui hanya jalanan tanpa pernah melihat sebuah desa apalagi sebuah kota. "Apakah di negeri ini tidak ada kota atau sebuah desa?" kata Arya bingung akan hal itu. Bahkan saat hari akan sore, Arya tetap tidak melihat sebuah desa, padahal ia sudah butuh tempat yang tenang untuk istirahat."Manusia!" kata Arya. Di kejauhan, mata Arya melihat ada dua orang yang sedang berjalan kaki, dan Arya memilih untuk mendatangi mereka. Arya segera turun dari atas kudanya, dan mendekati kedua orang itu."Mohon maaf, apakah ada desa yang dekat do sekitar hutan ini?" tanya Arya. "Tidak ada anak muda! Tapi jika kau ingin istirahat, kau bisa datangi Perguruan Mawar Kuning

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Hutan

    Kusir Kereta Kuda yang membawa Putri Gut terus memacu kereta kuda itu hingga mereka masuk ke dalam hutan. Arya yang berada di bagian belakang kereta kuda itu semakin curiga, dan ia yakin kalau kusir kereta itu tidak bisa untuk dipercaya."Kita istirahat!" teriak Arya dan memacu kuda hingga berada di samping Kusir Kereta Kuda itu."Tidak bisa, kita harus keluar dari hutan ini, barulah kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda itu. "Kita harus istirahat!" kata Arya. Namun Kusir Kereta Kuda itu masih saja memaksa kuda yang menarik kereta kuda untuk berlari, hingga mereka sampai di tengah-tengah hutan itu. "Baiklah, kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda dan ia menarik tali pekana kuda.Huppppp!!Dan setelah itu, dia melompat dari kursi kusir kereta kuda, dan ia memperlihatkan ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi. "Siapa kau sebenarnya?" tanya Arya ingin tahu. Kecurigaan pada Kusir Kereta Kuda itu semakin besar, dan itu membuat Arya jadi waspada."Keluar kalian semua!" teriak Kus

  • Sang Penghancur Langit    Kecurigaan Pada Kusir Kereta Kuda

    Beberapa hari setelah Ki Barata dan Intan sampai di Negeri Burma, kapal yang membawa Putri Gut dan pengawalnya, serta Arya pun tiba Negeri yang cukup besar itu. "Mari kita turun, Arya! Setelah itu kita akan lanjutkan perjalanan menggunakan kereta kuda!" kata Putri Gut. "Baik, Tuan Putri!" kata Arya. Putri Gut kembali kenakan topeng untuk menutupi wajahnya, dan itu dia lakukan untuk mengurangi masalah karena wajahnya yang cukup cantik dan menarik perhatian orang-orang."Cari sebuah kamar penginapan, aku akan istirahat sebelum kita lanjutkan perjalanan ke ibu kota!" kata Putri Gut pada salah satu pengawalnya. "Baik, Tuan Putri!" kata salah satu pengawalnya dan segera mencari penginapan yang pantas untuk Putri Kedua dari Raja Burma itu. Putri Gut menunggu, dan memilih untuk duduk di sebuah kursi yang kosong, yang mana dua pengawal, dan Arya mengawasi Putri Gut. Tidak berapa lama, pengawal yang mencari kamar itu kembali datang, dan ia katakan kalau sudah menyewa kamar untuk tempat i

  • Sang Penghancur Langit    Merusak Pikiran Intan

    Selama dalam perjalanan menuju Negeri Burma, Arya selalu saja berada di geladak kapal, dan menunggu kapan mereka akan tiba di Negeri itu. "Dari keterangan yang diberikan oleh Baju Kijang Emas, masih ada empat baju pelindung yang harus aku cari, dan keberadaan baju pelindung itu ada dua di Negri Burma! Aku harap menemukan petunjuk tentang hal itu!" kata Arya. Arya merasa mendatangi Negeri Burma merupakan sebuah takdir, dan ia yakin dia baju pelindung yang ada di Negeri Burma pun pasti ditakdirkan untuk dia miliki. Saat Arya menatap ke arah lautan, saat itulah Putri Gut datang dan berdiri di samping anak muda itu."Apa yang kau pikirkan, Arya?" tanya Putri Gut. "Sudah jelas aku memikirkan sahabatku, Tuan Putri! Aku harus mencari dia," kata Rangga Satria."Aku akan berikan kau sedikit petunjuk!" kata Putri Gut."Petunjuk apa itu, Tuan Putri?" tanya Arya. "Datangi Perguruan Mawar Kuning, jumpai Ketua Noat, dia pasti tahu sesuatu!" kata Putri Gut. "Dimana Perguruan Mawar Kuning itu,

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan Negeri Malaya

    Peerempuan berkerudung kuning itu keluar dari kedai bersama dengan pengawalnya.Ke tujuh orang dengan warna kulit yang cukup berbeda dengan penduduk negeri Malaya itu memasuki kedai yang lain."Mana orangnya?" tanya perempuan itu."Itu tuan putri!" jawab panglima Cun dan menunjuk nakhoda Rundi.Perempuan itu mendekati nakhoda Rundi dan duduk tanpa diminta."Apakah tuan nakhoda yang akan membawa kapal menuju negeri Burma?" tanya perempuan itu."Benar nona, apa nona rekan dari dia?" tanya nakhoda Rundi menujuk panglima Cun."Benar! Dan aku yang menyuruh dia untuk mencari kapal, apakan benar jika kapal itu ada, tapi kekurangan penumpang?" tanya perempuan itu."Benar nona, bahkan sampai sekarang baru satu penumpang yang akan menuju negeri Burma, tidak mungkin aku berangkat hanya dengan tujuh atau delapan penumpang saja, kecuali kalian membayar lebih," kata nakhoda Rundi."Berapa yang kau inginkan?" tanya perempuan berkerudung kuning itu."Berapa ya? Aku tidak dapat memastikan berapa nona,

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Pelabuhan

    "Paman! Apa ada kapal yang akan berlayar menuju negeri Burma?" tanya Arya pada saudagar yang tak lain adalah saudagar Hasyim."Aduh anak muda, kau terlambat. Kapal menuju negeri Burma baru saja kemarin berangkat," jawab saudagar Hasyim pada Arya.Ya, begitu Arya sampai yang dia lakukan adalah bertanya pada saudagar yang memiliki kapal, tapi Arya memang sudah terlambat."Apakah ada pemilik kapal lain yang akan berangkat paman?" tanya Arya."Silahkan kau tanyakan di kedai itu, mungkin saja ada," jawab saudagar Hasyim menunjukkan sebuah kedai yang tak jauh dari tempat dia duduk."Baik, terimakasih Paman!"Arya tidak menunda waktu. Dia segera menuju kedai yang di tunjuk oleh saudagar Hasyim.Tapi belum juga Arya dekati kedai itu, seorang lelaki tua menghadang langkahnya."Kau mau kemana anak muda? Aku akan uruskan," ucap lelaki tua itu."Aku ingin ke negeri Burma, apa aku dapat menemukan kapal?" tanya Arya."Negeri Burma? Itu sangat jauh, dan pastinya ongkos yang harus dikeluarkan pastin

  • Sang Penghancur Langit    Meninggalkan Negeri Malaya

    Ki Barata melesat menuju kota gajah, kota yang merupakan kota pelabuhan negeri Malaya, dan seperti saat kembali ke kota bangau, kali inipun Ki Barata tidak menghentikan sedikitpun langkah larinya."Aku harus cepat, tidak boleh menunda sedikit waktu, jika tidak pemuda itu akan susul diriku," ucap Ki Barata.Dengan gerakan ringan Ki Barata melesat, dan tidak ada hal yang menghalangi dirinya.Dalam dua hari Ki Barata sudah sampai di kota gajah, dan meneruskan langkah menuju pelabuhan kota gajah."Apa ada kapal yang akan menuju negeri Burma?" tanya Ki Barata pada salah satu pemilik kapal terkenal di kota itu."Ki Barata? Sungguh aku tidak percaya jika ini adalah dirimu," ucap saudagar pemilik kapal itu."Aku hanya ingin tanyakan itu, jika tidak ada aku akan tanyakan saudagar yang lain," kata Ki Barata tidak terlalu suka bersungkan ria dengan saudagar kapal itu."Untuk Ki Barata akan aku usahakan kapal berlayar nanti sore. Tapi apa yang membuat Ki Barata begitu tergesa-gesa?" tanya saudaga

  • Sang Penghancur Langit    Putri Sombong

    Saat pertarungan antara Arya dan Ki Resta terjadi, dan saat Pertarungan memasuki fase yang kritis, saat itulah Ki Barata mengambil kesempatan."Bodoh! Silahkan kalian terus bertarung, aku tidak akan peduli siapa yang akan menang di antara kalian berdua, yang aku inginkan hanyalah tubuh bulan itu," kata Ki Barata.Huppppp!Ki Barata melesat masuk ke dalam istana. Dan dia berdiri tepat di hadapan panglima Jauli."Jika kau ingin hidup, segera berikan gadis itu padaku!" kata Ki Barata mengancam panglima Jauli.Panglima Jauli dan segenap penghuni kerajaan tahu dengan kemampuan yang dimiliki Ki Barata, dan tak ada penolakan dari mereka saat Ki Barata meminta tubuh Intan.Hehehe!"Bagus! Ternyata kau memilih untuk hidup," kata Ki Barata dan membopong tubuh Intan yang sudah tidak berdaya.Hupppp!!Dengan satu gerakan cepat, Ki Barata membawa tubuh Intan keluar dari istana kerajaan Malaya.Tidak ada satu orangpun yang berani halangi langkah Ki Barata, dan dia pergi dengan tenang, pergi meningg

  • Sang Penghancur Langit    Kekalahan Ki Resta

    Arya cukup terkejut dengan jurus yang dikeluarkan oleh Ki Resta. Tapi Arya tidak mau menunjukkan itu pada Ki Resta."Tarian pedang naga!"Haaaaaaaaaaa!Arya menari dan berputar untuk hindari lima pedang yang datang kepadanya.Tranggggg!!Arya menahan satu pedang tapi pedang itu hancur, dan malah nyawa Arya terancam oleh empat pedang yang lain.Arya bersalto ke udara, dan menebas satu pedang yang lain. Dua pedang sudah Arya lumpuhkan, tapi itu membuat tiga pedang yang lain semakin cepat untuk habisi Arya.Tranggggg!!Arya kembali menangkis satu pedang, dan itu adalah pedang yang asli. Pedang itu terlempar, dan bersamaan dengan itu jatuh juga pedang yang merupakan pedang ilusi."Luncuran pedang kematian!"Ki Resta langsung merapal jurus yang lain, itu karena pedang hitam miliknya terlempar.Ki Resta melompat dan tangkap pedang hitam miliknya, dan menyerang dengan meluncur cepat.Huppppp!!Tranggggg!!Bagian lebar pedang urat petir menjadi penahan bagi ujung runcing dari pedang hitam, d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status