Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Memasuki Perguruan

Share

Memasuki Perguruan

last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 12:00:31

"Ki Bonggol!"

Ki Banggar menyambut Ki Bonggol dengan wajah yang begitu sumbringah, sebuah senyum lebar tergambar di wajahnya, dan itu senyum yang sudah lama hilang dari Ki Banggar.

"Kenapa kau tidak mengunjungi ku, dalam waktu yang lama, sahabatku?" tanya Ki Banggar dengan wajah yang merungut.

"Seharusnya pertanyaan itu aku tujukan padamu, sahabatku! Apa harus selalu aku yang datang untuk menemui dirimu?" tanya Ki Bonggol balik bertanya.

"Kau pasti tahu keadaan Perguruan ku, bagaimana saat ini, aku tidak memiliki muka untuk dunia luar!" jawab Ki Banggar dengan wajah pilu.

"Kau terlalu memikirkan semua itu, sahabatku! Kau harus merelakan semuanya!" kata Ki Bonggol.

Ki Banggar diam, dia tidak mampu menjawab perkataan Ki Bonggol.

"Jadi apa yang membuatmu kemari, sahabatku?" tanya Ki Banggar.

"Aku ingin membawa seseorang menemui, diirmu, apakah kau memiliki waktu bertemu dengannya?" tanya Ki Bonggol.

"Huh .. pasti hanya orang yang tidak penting!" ejek Ki Sengko yang masih ada di tempat it
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang Penghancur Langit    Pedang Elang Putih

    Ketiga kakek tua di ruangan itu menatap Arya kencana dengan pandangan curiga. Apalagi Ki Sengko yang memang dari awal tidak suka dengan kehadiran anak muda itu."Katakan dari mana kau dapatkan pusaka perguruan ini?" bentak Ki Sengko dan menekan Arya dengan tekanan tenaga dalamnya.Arya tidak menjawab, tapi dia lebih fokus untuk menahan tekanan Ki Sengko pada dirinya."Kau bertanya sambil menekan diriku, apa kau inginkan jawaban, atau kau inginkan aku mati?" tanya Arya.Huppppp!!Ki Sengko tiba-tiba bergerak, dan mengambil pedang elang putih dari atas meja."Aku yang pantas memiliki pedang ini!" kata Ki Sengko."Jangan turutkan keinginan dunia Ki Sengko, pedang itu tidak memilih dirimu!" kata Ki Banggar ingatkan Ki Sengko."Aku tidak peduli, aku harus memiliki pedang ini!" kata Ki Sengko dan melompat keluar dari ruangan itu."Ki Sengko! Jangan bertindak gegabah, jangan sembarangan alirkan tenaga dalam ke pedang itu!" teriak Ki Banggar dan mengejar Ki Sengko keluar.Arya diam saja, dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Sang Penghancur Langit    Melawan Ki Sengko

    "Diam kau manusia! Aku tidak akan kalah dengan orang seperti dirimu!" bentak Ki Sengko yang bercampur dengan kekuatan roh pedang.Ki Sengko keluarkan seluruh tenaga dalamnya, dan menyerang Arya dengan kekuatan penuh.Tranggggg!!Adu pedang kembali terjadi antara pedang elang hitam dengan pedang urat petir, dan kali ini Arya tidak mau main-main lagi.Setelah menarik pedang dari adu pedang itu, Arya melanjutkan serangan dengan terus menerus mendesak Ki Sengko.Bammmmmmmmm!!Tangan kiri Arya memukul lengan kiri Ki Sengko, dan itu membuat tubuh Ki Sengko limbung. Dan itu di gunakan oleh Arya.Crasssssss!!Arya menebas tepat di siku Ki Sengko, dan itu membuat pedang elang hitam jatuh dari tangan Ki Sengko.Saat jatuh ke tanah pedang itu kembali berubah menjadi pedang elang putih, dan aura gelap yang dikeluarkan pedang elang hitam hilang tak berbekas.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Ki Sengko menjerit keras, dia menahan sakit di sikunya yang sudah buntung."Kurang ajar kau! Kau sudah membuat aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Sang Penghancur Langit    Kondisi Perguruan Matahari

    Dengan melesat menggunakan ilmu meringankan tubuh yang sudah mencapai taraf yang sempurna, Arya meneruskan perjalanan mencari jalan menuju pulau Siluman ular hijau."Sepertinya aku sudah mendekati Kota Bunga Mekar!" kata Arya.Arya terus saja berjalan, dan tidak memperdulikan keramaian yang terjadi di kota itu. Tujuan Arya adalah menuju perguruan matahari.Tapi saat Arya mendekati perguruan itu, yang Arya lihat hanyalah kesepian, tidak ada lagi keramaian seperti yang pernah Arya dapatkan saat dia di perguruan itu."Apa yang terjadi dengan perguruan ini?" tanya Arya bingung dengan apa yang terjadi di perguruan itu.Arya berjalan, dan jelas dia akan ke gubuk guru Sanjaya. Tapi Arya tidak menemukan siapapun di gubuk itu, bahkan gubuk itu sudah penuh dengan debu, dan jelas sudah lama tidak ditinggali."Apa yang terjadi di sink?" gumam Arya.Arya keluar, dan merasakan ada beberapa orang yang mengintip dirinya."Keluarlah! Aku tidak ingin membuat masalah!" teriak Arya.Huppppp!!Seorang lel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Sang Penghancur Langit    Nona Muda

    Setelah pembicaraan panjang dengan Sanjaya, Arya memutuskan meneruskan perjalanannya, dia tidak ingin ganggu pekerjaan Sanjaya.Tapi Arya tetap berharap gurunya itu kembali menjadi seorang pendekar."Aku sudah bertemu guru! Sekarang aku akan menuju perguruan gunung biru. Semoga mereka menerima diriku!' ucap Arya.Dari Sanjaya, Arya mendapatkan sedikit informasi tentang perguruan gunung biru. Perguruan itu merupakan perguruan yang baru berdiri dalam beberapa tahun belakangan ini, dan semua muridnya adalah perempuan.Perguruan itu ada di gunung naga, gunung yang merupakan sebuah perbatasan langsung dengan laut."Aku yakin, Lembayung Senja pasti ada disana!" kata Arya.Huppppp!!Arya melesat, dan menuju gunung naga, tapi tidak sedekat yang Arya bayangkan. Semakin lama Arya melesat, keberadaan gunung itu semakin dekat dan kini dia sudah ada di kaki gunung naga itu.Di kaki gunung naga itu ada sebuah desa yang cukup besar. Desa itu merupakan desa yang memiliki akses menuju gunung naga.Ary

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Sang Penghancur Langit    Melamar Lembayung Senja

    Arya melepaskan pinggang Senja, dan membuat gadis itu terjerembab ke tanah. Tapi Senja tidak lagi memiliki niat untuk bertarung, dia lebih ingin tahu identitas di balik topeng itu."Kau ... kau Arya bukan?" tanya Senja dan mendekati Arya dengan jari yang terulur ke topeng yang menutupi wajah Arya.Arya tidak menjawab, tapi dia membiarkan senja menarik topeng yang menutupi wajah tampannya.Tidak tertahan, air mata gadis itu jatuh. Jatuh membasahi pipinya, dan itu tangisan yang bahagia."Aku tahu kau pasti masih hidup! Aku sudah yakin itu!' kata Senja yang menjatuhkan dirinya ke pelukan Arya."Aku juga yakin jika kau masih hidup Lembayung!' kata Arya dan membalas pelukan gadis itu.Keduanya terus berpelukan, tidak peduli dengan pandangan mata yang tertuju pada mereka berdua, kedua berpelukan seolah melepaskan rasa rindu di hati mereka."Ehem ... Akhirnya kau kembali juga, pemuda petir!'Nyai Sendana datang, dan langsung kagetkan pelukan Arya dan Lembayung Senja. Dengan wajah merah kedua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Sang Penghancur Langit    Pernikahan Arya

    Dua wajah menunduk saat melakukan sebuah ritual suci, ritual penyatukan hati dari dua insan yang saling merindu dan saling menyayangi.Ritual itu, ritual pernikahan antara Arya dan Lembayung Senja, pernikahan sakral yang menyatukan pasangan itu jadi pasangan suami istri.Nyai Sendana sendiri yang memimpin ritual pernikahan itu, seharusnya harus pemuka agama, tapi di perguruan gunung biru, Nyai Sendana adalah segalanya, dia yang memegang semua itu.Ritual siraman bunga, siraman penyatuan, begitulah yang terjadi. Arya maupun Lembayung begitu antusias dengan prosesnya, tidak ada rasa lelah di wajah mereka meskipun sudah seharian duduk di kursi yang disediakan khusus untuk mereka."Apakah kau bahagia, adik Senja?" tanya Arya yang ikut-ikutan memanggil Lembayung dengan nama Senja."Sudah pasti kak Arya, ini kebahagian terbesar yang aku dapatkan," jawab gadis itu."Terimakasih sudah jadi istriku!" kata Arya."Terimakasih sudah jadi suamiku!" sambut Lembayung Senja.Matahari mulai bersembuny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Sang Penghancur Langit    Menuju Pulau Siluman

    Sebuah perahu kecil yang begitu kokoh sudah siap untuk jadi perahu Arya menuju pulau siluman ular siluman."Apakah ini kuat, Nyai?" tanya Arya meragukan kekuatan dari perahu kecil itu."Jangan dirimu, kita bertiga pun akan bertahan di atas perahu ini!' jawab nyai Sendana."Benarkah itu?" tanya Arya kurang yakin."Hahaha! Apa kau pikir aku akan menenggelamkan dirimu di laut Arya? Asal kau tahu, laut menuju pulau siluman ular hijau itu sangatlah tenang, tidak akan kau temukan badai di tengah laut," jelas nyai Sendana."Baik nyai, baik. Aku percaya!" ucap Arya.Arya berbalik pada Lembayung, dan menatap mata sendu dari istrinya itu. Arya pegang kedua tangan Senja."Kau jaga dirimu ya istriku," kata Arya."Iya, suamiku!" jawab Lembayung dan dengan berat hati melepaskan kepergian Arya."Aku berangkat!" ucap Arya..Dengan lambaian tangan yang berat, Lembayung Senja melepaskan suaminya, dan tidak dapat untuk tidak menitikkan air mata."Hati-hati, aku akan menunggu dirimu!" kata Lembayung Senj

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Sang Penghancur Langit    Vila Mata Indah

    Arya kembali menemukan petunjuk lain tentang keberadaan Ki Santana, villa mata indah."Dimana lagi keberadaan villa mata indah ini?" gumam Arya.Arya kembali harus menanyakan lagi tentang keberadaan villa indah mata itu, dan menemukan jawaban jika villa itu ada di pinggiran kota itu.Arya berjalan, dan memilih untuk menemukan keberadaan villa itu dari pada harus mengisi perutnya. Arya lebih tertarik untuk mencari Ki Santana dari pada mengisi perut.Arya kini berdiri di bangunan yang begitu besar, dan memiliki struktur bangunan seperti pagoda."Apakah ini sungguh villa mata indah?" gumam Arya yang merasa jika bangunan itu bukan mirip seperti villa.Arya mendekat, dan Arya kaget saat dua orang gadis dengan pakaian tipis yang menggoda menjemput Arya."Ada apa ini?" tanya Arya bingung."Kau adalah tamu, sudah pasti kami sambut dirimu!" kata salah satu gadis yang sambut Arya."Aku bukan tamu, aku hanya ingin bertemu dengan Ki Santana," kata Arya."Ki Santana?" Dua gadis itu melepaskan ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Pulau Manusia Ikan

    Pulau di dasar laut itu merupakan pulau para manusia ikan, pulau yang tidak bahkan belum pernah di datangi manusia.Keberadaan manusia ikan sangat terisolir, sehingga keberadaan pulau manusia ikan dan keberadaan mereka hanyalah dianggap mitos belaka.Raja manusia ikan, raja Neptun, memang sangat melarang bangsa manusia ikan untuk berhubungan dengan dunia luar, itu karena raja Neptun sudah merasakan pengkhianatan dari manusia daratan.Itu juga alasan dari raja Neptun menutup hubungan dengan manusia daratan, dan itu sudah berlangsung puluhan tahun terkahir ini.Tapi, meskipun begitu, raja Neptun masih terus mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia luar, seperti hancurnya pulau siluman ular hijau, dia sudah tahu jika itu adalah pekerjaan manusia naga dari langit."Tak disangka jika raja naga akan berbuat se jauh itu, sungguh dia memang raja yang cukup kejam!" kata raja Neptun.***Seorang gadis berjalan di antara jalanan kota manusia ikan, kota ikan. Gadis itu memiliki paras yang can

  • Sang Penghancur Langit    Menuju Kota Sedayu

    Kabar Kehancuran pulau siluman ular hijau langsung tersiar dengan sangat cepat, bahkan hanya dalam satu hari kabar itu sudah terdengar di tiga negeri yang ada pulau dimensi beri ular."Apa kau yakin dengan kabar itu, Adipati?" tanya raja Ragajaya pada Adipati Gambalang yang melaporkan kabar itu."Hamba melihat sendiri dari pesisir pantai kehancuran pulau itu, yang mulia," jawab Adipati kota Gambalang."Apa yang membuat pulau itu hancur?" tanya raja Ragajaya."Hamba tidak tahu yang mulia, aku dan warga kota hanya melihat bola api dari langit, dan itu yang hancurkan pulau itu," kata Adipati Gambalang."Bukan itu yang hancurkan pulau itu," kata raja Ragajaya."Bulan bola api itu? Jadi apa yang mulia?""Ada seseorang yang sudah hancurkan inti dari pulau itu, dan itu yang membuat pulau itu hancur," jawab raja Ragajaya."Seseorang hancurkan inti dari pulau itu? memangnya bisa yang mulia?""Bisa, itulah mengapa aku tanyakan tadi Adipati, apa kalian melihat seseorang? Tidak mungkin pulau itu

  • Sang Penghancur Langit    Kemarahan Alam

    Perguruan gunung biru. Nyai Sendana dan putri lembayung senja berdiri di tepian pantai karena melihat ada cahaya merah di udara, dan mereka terus menyaksikan itu."Apakah yang sedang terjadi guru?" tanya lembayung senja pada gurunya."Guru tidak tahu, guru juga bingung lembayung, belum pernah guru liat yang seperti ini," jawab nyai Sendana.Wajah lembayung senja sangat gelisah, karena dia yakin cahaya merah di udara itu tepat berada di pulau siluman ular hijau."Guru. Lembayung yakin jika cahaya merah itu tepat berada di atas pulau siluman itu!" kata lembayung senja."Bodohnya, guru juga merasa seperti itu lembayung," jawab nyai Sendana.bammmmmmmmm!!"Ledakan apa itu guru?" tanya lembayung senja.Nyai Sendana tidak berani menjawab, ledakan itu sangat keras bahkan ledakan itu sampai terdengar ke perguruan gunung biru."Apa yang terjadi di sana guru? Bagaimana keadaan kak Arya?" teriak lembayung senja histeris.Air mata di mata istri Arya itu sudah jatuh tak tertahan, dan itu adalah t

  • Sang Penghancur Langit    Hancur Pulau Siluman

    "Segera cari perlindungan!" teriak ratu Narini saat melihat bola api yang begitu besar. Bola api energi yang meluncur cepat ke arah pulau siluman ular hijau itu.Mata semua orang menatap ke udara, dan seolah tidak menggubris perkataan ratu ular itu."Apa kalian tidak dengarkan apa yang aku katakan?" teriak ratu ular lagiJledaaarrrrrrr!!Satu bola api menghantam bagian kota siluman, dan gempa keras tercipta akibat benturan bola api itu dengan pulau siluman ular itu.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Teriakan histeris, teriakan ketakutan pun terdengar saat warga siluman itu mulai sadari jika mereka berada dalam target serangan dari makhluk yang mereka tidak tahu.Satu persatu, hingga semuanya kabur tidak tentu arah, semuanya mencari keselamatan untuk diri sendiri, disitulah sikap mementingkan diri sendiri terlihat."Putri Nagini! Putri Nagini!" teriak Arya mencari putri ular itu.Tapi karena ramainya manusia, tidak ada yang mendengar suara teriakan Arya itu.Dan saat itulah, warna hitam di langit be

  • Sang Penghancur Langit    Peringatan Ratu Narini

    "Ada apa ini?" Semua mata tidak berhenti menatap ke atas langit, dan tidak ada yang tahu apa sesungguhnya yang sedang dan apa yang akan terjadi.Ratu Narini berdiri dari kursi kebesaran yang di duduki, dan dia berdiri di halaman istana."Ada apa ini?" ucapnya dan seperti semua siluman yang ada, mereka menatap ke udara. Ratu Narini juga menatap ke atas langit."Pasti sesuatu akan terjadi, tapi apa?" gumam ratu Narini.Semuanya masih menunggu dan menatap perubahan langit yang semakin lama semakin gelap, bahkan suasana sudah seperti malam hari dan itu semakin mencekam menakutkan.Awan hitam itu tiba-tiba berubah menjadi merah, dan kembali sebuah kejutan bagi wajah kaget dan takut yang ada di bawah langit."Apa lagi ini?" teriak mereka tidak tahu harus berbuat apa.Cahaya merah yang ada di langit itu berubah menjadi gumpalan merah, dan semakin lama semakin besar, gumpalan merah itu bagaikan gumpalan kumpulan energi yang begitu besar."Ini tidak mungkin," kata ratu Narini kaget."Ada apa

  • Sang Penghancur Langit    Tiga Lawan Untuk Arya

    Keadaan hening di halaman istana kerajaan ular hijau, semuanya orang menunggu siapa lawan pertama yang akan berani hadapi Arya."Kita harus memberikan luka padanya, aku tahu kita tidak akan menang dari dia. Tapi dengan melukai di satu titik aku yakin dia akan terluka parah," kata salah satu orang dari kelompok di depan Arya."Benar, saat dia sudah terluka orang ketiga akan selesaikan dan kalahkan dia.""Iya. Seperti itulah yang aku maksud itu," ucap orang yang bicara itu."Kalau begitu aku yang duluan maju," kata pemuda bernama Seno."Baik, kau harus menyerang di satu titik saja, kami akan lihat, dimana kau menyerang," kata rekannya.Tiga orang itu memang sudah dipilih akan jadi lawan bagi tantangan yang diberikan pada Arya, karena mereka bertiga lah yang pantas jadi pendamping putri Nagini, begitu lah menurut mereka."Bertahan yang lama Seno," kata rekannya memberikan peringatan pada Seno."Sudah pasti! Aku tidak mudah dia kalahkan," kata Seno yakin pada kemampuan yang dia miliki.Hi

  • Sang Penghancur Langit    Rencana Ki Bara

    Putri Nagini sejenak menatap Arya kencana, dia tidak suka dengan kejujuran dari perkataan Arya."Dan satu lagi tuan putri, aku pernah bilang jika aku sudah memiliki seorang istri, jadi jangan sampai istriku celaka hanya karena kecemburuan yang ada pada dirimu, nantinya," kata Arya peringatkan putri Nagini.Kembali, gadis itu ular itu diam. Dia sesungguhnya tidak ingin terima jika Arya sudah menikah. Tapi sebelum dia ucapkan apa-apa, Arya sudah buat penegasan sendiri."Aku harap tuan putri, pahami apa yang aku maksud tadi," kata Arya."Aku akan coba pahami, tapi itu jika kau adil menjadi seorang suami," kata putri Nagini."Aku tidak tahu apakah aku akan adil atau tidak, tapi aku akan berusaha," jawab Arya.Arya tinggalkan putri Nagini dan masuk ke dalam kamarnya, dia melepaskan rasa lelahnya setelah selesaikan semua yang dia inginkan di lima lorong istana."Belum selesai masalah yang satu, sudah datang masalah yang baru. Aku tidak menyangka jika air mata dewa ini akan jadi masalah yang

  • Sang Penghancur Langit    Akhir Bulan Merah

    Setelah lelaki tua itu selesai bicara dengan Arya, suasana berubah menjadi gelap, dan gemuruh terdengar. Itulah akhir dari bulan purnama merah yang sedang terjadi di atas langit."Selamat tinggal anak muda, ingat semua janjimu itu," kata lelaki tanpa nama itu."Pasti kek, Arya pasti akan ingat semua yang sudah Arya janjikan," kata Arya.Setelah itu keadaan pun berubah, Arya tidak lagi berada di dalam lorong ke lima, tapi berada di atas, lebih tepatnya Arya sudah di hadapan para penonton yang melihat keadaan dari atas."Arya!"Putri Nagini, begitu melihat pujaan hatinya keluar dari lima lorong istana langsung berlari dan memeluk erat tubuh pemuda itu."Aku tahu Arya, kau tahu pasti kembali, aku selalu tahu itu," kata Nagini dengan isak tangis air mata yang membasahi pakaian kuning emas Arya kencana."Tuan putri, jangan membuat malu!" kata Arya."Tidak Arya, aku tidak akan malu!" kata putri Nagini yang sedikitpun tidak mau lepaskan pelukan dari Arya.Arya tidak dapat lagi untuk memaksa

  • Sang Penghancur Langit    Air Telaga Mata Dewa

    Lestari kaget saat Arya mengucapkan sesuatu, yaitu dia ingat dengan tujuannya datang ke lorong ke empat itu.Plakkkkkk!!Arya menampar tubuh lestari dengan sangat keras."Apa yang sudah kau lakukan pada diriku?" bentak Arya."Arya! Apa kau lupa, aku ini adalah Lestari, seorang bidadari yang sudah kau pilih!" kata Lestari."Pilih? Aku tidak pernah kenal dengan dirimu!" bentak Arya."Tidak! Ini tidak boleh terjadi!" kata Lestari sangat histeris.Aaaaaaaaaaaaaa!!Lestari semakin histeris karena Arya tidak kenal dengan dirinya."Ini semua, taman ini, danau ini, apa kau lupakan semua itu?" tanya Lestari dan kembali tunjukkan keindahan danau buatan dari jurus ilusi lestari."Danau apa? Taman apa? Yang aku lihat hanyalah lorong gelap yang tidak berarti!" bentak Arya."Tidak! Ini tidak boleh terjadi, aku tidak boleh gagal!" kata Lestari.Haaaaaaaaaaa!!Lestari menyerang dengan cakar yang tajam.Bammmmmmmmm!!Arya meninju cakar dari Lestari dan itu membuat gadis penyamar itu terdorong dan mer

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status