Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Melamar Lembayung Senja

Share

Melamar Lembayung Senja

last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-07 18:19:03

Arya melepaskan pinggang Senja, dan membuat gadis itu terjerembab ke tanah. Tapi Senja tidak lagi memiliki niat untuk bertarung, dia lebih ingin tahu identitas di balik topeng itu.

"Kau ... kau Arya bukan?" tanya Senja dan mendekati Arya dengan jari yang terulur ke topeng yang menutupi wajah Arya.

Arya tidak menjawab, tapi dia membiarkan senja menarik topeng yang menutupi wajah tampannya.

Tidak tertahan, air mata gadis itu jatuh. Jatuh membasahi pipinya, dan itu tangisan yang bahagia.

"Aku tahu kau pasti masih hidup! Aku sudah yakin itu!' kata Senja yang menjatuhkan dirinya ke pelukan Arya.

"Aku juga yakin jika kau masih hidup Lembayung!' kata Arya dan membalas pelukan gadis itu.

Keduanya terus berpelukan, tidak peduli dengan pandangan mata yang tertuju pada mereka berdua, kedua berpelukan seolah melepaskan rasa rindu di hati mereka.

"Ehem ... Akhirnya kau kembali juga, pemuda petir!'

Nyai Sendana datang, dan langsung kagetkan pelukan Arya dan Lembayung Senja. Dengan wajah merah kedua
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang Penghancur Langit    Pernikahan Arya

    Dua wajah menunduk saat melakukan sebuah ritual suci, ritual penyatukan hati dari dua insan yang saling merindu dan saling menyayangi.Ritual itu, ritual pernikahan antara Arya dan Lembayung Senja, pernikahan sakral yang menyatukan pasangan itu jadi pasangan suami istri.Nyai Sendana sendiri yang memimpin ritual pernikahan itu, seharusnya harus pemuka agama, tapi di perguruan gunung biru, Nyai Sendana adalah segalanya, dia yang memegang semua itu.Ritual siraman bunga, siraman penyatuan, begitulah yang terjadi. Arya maupun Lembayung begitu antusias dengan prosesnya, tidak ada rasa lelah di wajah mereka meskipun sudah seharian duduk di kursi yang disediakan khusus untuk mereka."Apakah kau bahagia, adik Senja?" tanya Arya yang ikut-ikutan memanggil Lembayung dengan nama Senja."Sudah pasti kak Arya, ini kebahagian terbesar yang aku dapatkan," jawab gadis itu."Terimakasih sudah jadi istriku!" kata Arya."Terimakasih sudah jadi suamiku!" sambut Lembayung Senja.Matahari mulai bersembuny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Sang Penghancur Langit    Menuju Pulau Siluman

    Sebuah perahu kecil yang begitu kokoh sudah siap untuk jadi perahu Arya menuju pulau siluman ular siluman."Apakah ini kuat, Nyai?" tanya Arya meragukan kekuatan dari perahu kecil itu."Jangan dirimu, kita bertiga pun akan bertahan di atas perahu ini!' jawab nyai Sendana."Benarkah itu?" tanya Arya kurang yakin."Hahaha! Apa kau pikir aku akan menenggelamkan dirimu di laut Arya? Asal kau tahu, laut menuju pulau siluman ular hijau itu sangatlah tenang, tidak akan kau temukan badai di tengah laut," jelas nyai Sendana."Baik nyai, baik. Aku percaya!" ucap Arya.Arya berbalik pada Lembayung, dan menatap mata sendu dari istrinya itu. Arya pegang kedua tangan Senja."Kau jaga dirimu ya istriku," kata Arya."Iya, suamiku!" jawab Lembayung dan dengan berat hati melepaskan kepergian Arya."Aku berangkat!" ucap Arya..Dengan lambaian tangan yang berat, Lembayung Senja melepaskan suaminya, dan tidak dapat untuk tidak menitikkan air mata."Hati-hati, aku akan menunggu dirimu!" kata Lembayung Senj

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Sang Penghancur Langit    Vila Mata Indah

    Arya kembali menemukan petunjuk lain tentang keberadaan Ki Santana, villa mata indah."Dimana lagi keberadaan villa mata indah ini?" gumam Arya.Arya kembali harus menanyakan lagi tentang keberadaan villa indah mata itu, dan menemukan jawaban jika villa itu ada di pinggiran kota itu.Arya berjalan, dan memilih untuk menemukan keberadaan villa itu dari pada harus mengisi perutnya. Arya lebih tertarik untuk mencari Ki Santana dari pada mengisi perut.Arya kini berdiri di bangunan yang begitu besar, dan memiliki struktur bangunan seperti pagoda."Apakah ini sungguh villa mata indah?" gumam Arya yang merasa jika bangunan itu bukan mirip seperti villa.Arya mendekat, dan Arya kaget saat dua orang gadis dengan pakaian tipis yang menggoda menjemput Arya."Ada apa ini?" tanya Arya bingung."Kau adalah tamu, sudah pasti kami sambut dirimu!" kata salah satu gadis yang sambut Arya."Aku bukan tamu, aku hanya ingin bertemu dengan Ki Santana," kata Arya."Ki Santana?" Dua gadis itu melepaskan ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Sang Penghancur Langit    Putri Nagini

    Kota Batia, itulah nama kota yang dimasuki Arya di pulau siluman ular hijau, kota itu merupakan satu-satunya kota di wilayah kekuasaan siluman ular itu.Arya berjalan di sekitar kota Batia dan melihat warga kota itu tidak seperti manusia, meskipun mereka hidup layaknya manusia.Arya memasuki sebuah kedai yang sangat ramai, itu yang menarik perhatian Arya, karena sangat ramai terlihat dari luar."Maaf tuan, jika tuan tidak memiliki koin, sebaiknya jangan masuk!" kata penjaga pintu kedai itu."Aku punya!' jawab Arya pendek."Baiklah, jangan salahkan kami jika kau nanti akan mendapatkan pelajaran!" kata penjaga pintu masuk kedai yang sebesar rumah makan itu.Saat Arya masuk, yang ramai itu ternyata adalah rombongan putri ular, putri Nagini."Ini ternyata yang buat rumah makan ini ramai!" ucap Arya.Arya makan, dan menikmati makanan di negeri siluman itu, sesekali matanya melirik ke wajah putri Nagini yang cukup menarik hatinya."Koin apa ini? Apa kau pikir ini berlaku di kota ini? Ini ko

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Sang Penghancur Langit    Ratu Istana Ular

    Arya dan putri Nagini masih terus bicara, dan kini pembicaraan merasa tidak lagi menggunakan urat."Sudah saatnya aku kembali!" kata putri Nagini."Akan aku antar!" kata Arya."Apa kau yakin?" tanya putri Nagini."Kenapa tidak? Apakah ada yang salah, jika kau antar dirimu tuan putri?" tanya Arya."Aku tidak masalah, tapi akan ada bahaya yang mengincar dirimu!" "Bahaya? Apa itu?" tanya Arya."Aku tidak tahu!" jawab putri Nagini mengangkat bahunya.Arya mengerutkan dahinya, heran dengan perkataan putri Nagini."Sudahlah, untuk apa kau pikirkan itu, kalau pun ada masalah artinya aku harus hadapi, bukankah begitu?" kata Arya yakin pada kemampuan yang dia miliki."Baik, mari!" kata putri Nagini.Dua orang yang berbeda bangsa itu berjalan di tengah kota Batia, dan berjalan seperti layaknya sepasang kekasih yang kasmaran."Sungguh indah kota kalian ini di malam hari, tuan putri!" puji Arya."Ini memang kota terindah di kota ini!" kata putri Nagini."Karena memang hanya ini satu-satunya kota

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Sang Penghancur Langit    Keinginan Putri Nagini

    "Baik, aku terima syarat darimu!" kata Arya meskipun dia merasa berat."Benarkah itu?" tanya putri Nagini tak percaya."Iya! Aku akan menikahi dirimu! Kapan?" tanya Arya."Sabar Arya, sabar! Sudah aku katakan, meskipun aku menerima putriku, tapi tidak semudah itu kau akan dapatkan air mata dewa," kata ratu Narini."Apa lagi yang harus aku lakukan?" tanya Arya."Kau harus masuk ke lorong lima istana, dan harus lewati lima lorong sebelum masuk ke telaga mata dewa," jawab ratu Narini."Seperti yang dikatakan Ki Santana!" desis Arya."Jangan terlalu percaya pada Ki Santana, dia sudah banyak menipu rekan manusianya!" kata ratu Narini."Menipu? Benarkah itu?" tanya Arya."Benar! Jadi hati-hati pada orang tua licik itu. Dia mungkin akan memintamu membantunya untuk ambil mustika ular hijau, dia inginkan kekuasaan di kerajaan siluman ini!" kata ratu Narini."Aku akan berhati-hati," kata Arya."Baik, jika kau sudah terima putriku jadi istrimu, sekarang kau bebas untuk keluar, dan ingat hiduplah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Sang Penghancur Langit    Serakahnya Ki Santana

    Ki Santana sudah menunggu Arya selama dua hari, tapi Arya tetap tidak kembali ke villa mata indah. Itu membuat Ki Santana heran dan bingung."Kurang ajar, kemana bocah sialan itu?" maki Ki Santana yang terus saja menunggu Arya.Bargo, kepercayaan Ki Santana melihat kegelisahan dari Ki Santana, dan datang mendekati orang tua itu."Ada apa, Ki?" tanya Bargo."Kenapa rupanya Bargo?" tanya Ki Santana balik bertanya."Aku melihat Ki Santana sangat gelisah, Katakan apa yang ki Santana pikirkan?" tanya Bargo."Aku memikirkan si keparat, Arya," jawab Ki Santana sambil memaki."Arya?" tanya Bargo."Iya, Arya. Dia sudah dua hari tidak kembali, kemana saja dia. Aku tidak ingin semua rencana yang sudah kita susun gagal hanya karena dia tidak kembali!" kata Ki Santana."Apakah Ki Santana yakin akan gunakan kekuatan Arya untuk rebut mustika ular milik ratu Narini?" tanya Bargo."Apalagi Bargo? Hanya dia yang mampu melakukan itu, jika kita yang mencurinya kita akan dibunuh dan dijadikan buronan kera

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Sang Penghancur Langit    Apa Aku Bodoh

    Bulan malam di langit menujukkan keperkasaan dengan cahaya besar yang menerangi malam.Bulan itu begitu dekat dengan kota siluman, Bahkan seperti berada di atas kepala. Bulan berjalan seolah bulan itu hanya milik penduduk kota. Bulan merah siluman."Purnama sudah tiba!" teriak warga kota dan antusias sangat tinggi terlihat pada warga kota itu.Antusias yang begitu besar itu terjadi, dikarenakan warga kota akan, warga siluman akan mengalami peningkatan kekuatan dan itu jelas akan menakutkan bagi setiap orang.Jika bulan purnama datang, maka akan banyak terjadi pertarungan di tengah kota, dan siluman yang memiliki kemampuan rendah memilih untuk jauh dari kota.Seperti yang biasa terjadi, kini di tengah kota, sudah terjadi lebih dari lima pertarungan antara siluman, pertarungan itu antara siluman yang menyimpan dendam satu sama lain.Tiga orang berjalan di tengah kota, tidak ada yang berani mendekati atau menantang mereka. Mereka seolah mencari seseorang."Kemana pemuda keparat itu? Kena

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Menuju Kota Sedayu

    Kabar Kehancuran pulau siluman ular hijau langsung tersiar dengan sangat cepat, bahkan hanya dalam satu hari kabar itu sudah terdengar di tiga negeri yang ada pulau dimensi beri ular."Apa kau yakin dengan kabar itu, Adipati?" tanya raja Ragajaya pada Adipati Gambalang yang melaporkan kabar itu."Hamba melihat sendiri dari pesisir pantai kehancuran pulau itu, yang mulia," jawab Adipati kota Gambalang."Apa yang membuat pulau itu hancur?" tanya raja Ragajaya."Hamba tidak tahu yang mulia, aku dan warga kota hanya melihat bola api dari langit, dan itu yang hancurkan pulau itu," kata Adipati Gambalang."Bukan itu yang hancurkan pulau itu," kata raja Ragajaya."Bulan bola api itu? Jadi apa yang mulia?""Ada seseorang yang sudah hancurkan inti dari pulau itu, dan itu yang membuat pulau itu hancur," jawab raja Ragajaya."Seseorang hancurkan inti dari pulau itu? memangnya bisa yang mulia?""Bisa, itulah mengapa aku tanyakan tadi Adipati, apa kalian melihat seseorang? Tidak mungkin pulau itu

  • Sang Penghancur Langit    Kemarahan Alam

    Perguruan gunung biru. Nyai Sendana dan putri lembayung senja berdiri di tepian pantai karena melihat ada cahaya merah di udara, dan mereka terus menyaksikan itu."Apakah yang sedang terjadi guru?" tanya lembayung senja pada gurunya."Guru tidak tahu, guru juga bingung lembayung, belum pernah guru liat yang seperti ini," jawab nyai Sendana.Wajah lembayung senja sangat gelisah, karena dia yakin cahaya merah di udara itu tepat berada di pulau siluman ular hijau."Guru. Lembayung yakin jika cahaya merah itu tepat berada di atas pulau siluman itu!" kata lembayung senja."Bodohnya, guru juga merasa seperti itu lembayung," jawab nyai Sendana.bammmmmmmmm!!"Ledakan apa itu guru?" tanya lembayung senja.Nyai Sendana tidak berani menjawab, ledakan itu sangat keras bahkan ledakan itu sampai terdengar ke perguruan gunung biru."Apa yang terjadi di sana guru? Bagaimana keadaan kak Arya?" teriak lembayung senja histeris.Air mata di mata istri Arya itu sudah jatuh tak tertahan, dan itu adalah t

  • Sang Penghancur Langit    Hancur Pulau Siluman

    "Segera cari perlindungan!" teriak ratu Narini saat melihat bola api yang begitu besar. Bola api energi yang meluncur cepat ke arah pulau siluman ular hijau itu.Mata semua orang menatap ke udara, dan seolah tidak menggubris perkataan ratu ular itu."Apa kalian tidak dengarkan apa yang aku katakan?" teriak ratu ular lagiJledaaarrrrrrr!!Satu bola api menghantam bagian kota siluman, dan gempa keras tercipta akibat benturan bola api itu dengan pulau siluman ular itu.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Teriakan histeris, teriakan ketakutan pun terdengar saat warga siluman itu mulai sadari jika mereka berada dalam target serangan dari makhluk yang mereka tidak tahu.Satu persatu, hingga semuanya kabur tidak tentu arah, semuanya mencari keselamatan untuk diri sendiri, disitulah sikap mementingkan diri sendiri terlihat."Putri Nagini! Putri Nagini!" teriak Arya mencari putri ular itu.Tapi karena ramainya manusia, tidak ada yang mendengar suara teriakan Arya itu.Dan saat itulah, warna hitam di langit be

  • Sang Penghancur Langit    Peringatan Ratu Narini

    "Ada apa ini?" Semua mata tidak berhenti menatap ke atas langit, dan tidak ada yang tahu apa sesungguhnya yang sedang dan apa yang akan terjadi.Ratu Narini berdiri dari kursi kebesaran yang di duduki, dan dia berdiri di halaman istana."Ada apa ini?" ucapnya dan seperti semua siluman yang ada, mereka menatap ke udara. Ratu Narini juga menatap ke atas langit."Pasti sesuatu akan terjadi, tapi apa?" gumam ratu Narini.Semuanya masih menunggu dan menatap perubahan langit yang semakin lama semakin gelap, bahkan suasana sudah seperti malam hari dan itu semakin mencekam menakutkan.Awan hitam itu tiba-tiba berubah menjadi merah, dan kembali sebuah kejutan bagi wajah kaget dan takut yang ada di bawah langit."Apa lagi ini?" teriak mereka tidak tahu harus berbuat apa.Cahaya merah yang ada di langit itu berubah menjadi gumpalan merah, dan semakin lama semakin besar, gumpalan merah itu bagaikan gumpalan kumpulan energi yang begitu besar."Ini tidak mungkin," kata ratu Narini kaget."Ada apa

  • Sang Penghancur Langit    Tiga Lawan Untuk Arya

    Keadaan hening di halaman istana kerajaan ular hijau, semuanya orang menunggu siapa lawan pertama yang akan berani hadapi Arya."Kita harus memberikan luka padanya, aku tahu kita tidak akan menang dari dia. Tapi dengan melukai di satu titik aku yakin dia akan terluka parah," kata salah satu orang dari kelompok di depan Arya."Benar, saat dia sudah terluka orang ketiga akan selesaikan dan kalahkan dia.""Iya. Seperti itulah yang aku maksud itu," ucap orang yang bicara itu."Kalau begitu aku yang duluan maju," kata pemuda bernama Seno."Baik, kau harus menyerang di satu titik saja, kami akan lihat, dimana kau menyerang," kata rekannya.Tiga orang itu memang sudah dipilih akan jadi lawan bagi tantangan yang diberikan pada Arya, karena mereka bertiga lah yang pantas jadi pendamping putri Nagini, begitu lah menurut mereka."Bertahan yang lama Seno," kata rekannya memberikan peringatan pada Seno."Sudah pasti! Aku tidak mudah dia kalahkan," kata Seno yakin pada kemampuan yang dia miliki.Hi

  • Sang Penghancur Langit    Rencana Ki Bara

    Putri Nagini sejenak menatap Arya kencana, dia tidak suka dengan kejujuran dari perkataan Arya."Dan satu lagi tuan putri, aku pernah bilang jika aku sudah memiliki seorang istri, jadi jangan sampai istriku celaka hanya karena kecemburuan yang ada pada dirimu, nantinya," kata Arya peringatkan putri Nagini.Kembali, gadis itu ular itu diam. Dia sesungguhnya tidak ingin terima jika Arya sudah menikah. Tapi sebelum dia ucapkan apa-apa, Arya sudah buat penegasan sendiri."Aku harap tuan putri, pahami apa yang aku maksud tadi," kata Arya."Aku akan coba pahami, tapi itu jika kau adil menjadi seorang suami," kata putri Nagini."Aku tidak tahu apakah aku akan adil atau tidak, tapi aku akan berusaha," jawab Arya.Arya tinggalkan putri Nagini dan masuk ke dalam kamarnya, dia melepaskan rasa lelahnya setelah selesaikan semua yang dia inginkan di lima lorong istana."Belum selesai masalah yang satu, sudah datang masalah yang baru. Aku tidak menyangka jika air mata dewa ini akan jadi masalah yang

  • Sang Penghancur Langit    Akhir Bulan Merah

    Setelah lelaki tua itu selesai bicara dengan Arya, suasana berubah menjadi gelap, dan gemuruh terdengar. Itulah akhir dari bulan purnama merah yang sedang terjadi di atas langit."Selamat tinggal anak muda, ingat semua janjimu itu," kata lelaki tanpa nama itu."Pasti kek, Arya pasti akan ingat semua yang sudah Arya janjikan," kata Arya.Setelah itu keadaan pun berubah, Arya tidak lagi berada di dalam lorong ke lima, tapi berada di atas, lebih tepatnya Arya sudah di hadapan para penonton yang melihat keadaan dari atas."Arya!"Putri Nagini, begitu melihat pujaan hatinya keluar dari lima lorong istana langsung berlari dan memeluk erat tubuh pemuda itu."Aku tahu Arya, kau tahu pasti kembali, aku selalu tahu itu," kata Nagini dengan isak tangis air mata yang membasahi pakaian kuning emas Arya kencana."Tuan putri, jangan membuat malu!" kata Arya."Tidak Arya, aku tidak akan malu!" kata putri Nagini yang sedikitpun tidak mau lepaskan pelukan dari Arya.Arya tidak dapat lagi untuk memaksa

  • Sang Penghancur Langit    Air Telaga Mata Dewa

    Lestari kaget saat Arya mengucapkan sesuatu, yaitu dia ingat dengan tujuannya datang ke lorong ke empat itu.Plakkkkkk!!Arya menampar tubuh lestari dengan sangat keras."Apa yang sudah kau lakukan pada diriku?" bentak Arya."Arya! Apa kau lupa, aku ini adalah Lestari, seorang bidadari yang sudah kau pilih!" kata Lestari."Pilih? Aku tidak pernah kenal dengan dirimu!" bentak Arya."Tidak! Ini tidak boleh terjadi!" kata Lestari sangat histeris.Aaaaaaaaaaaaaa!!Lestari semakin histeris karena Arya tidak kenal dengan dirinya."Ini semua, taman ini, danau ini, apa kau lupakan semua itu?" tanya Lestari dan kembali tunjukkan keindahan danau buatan dari jurus ilusi lestari."Danau apa? Taman apa? Yang aku lihat hanyalah lorong gelap yang tidak berarti!" bentak Arya."Tidak! Ini tidak boleh terjadi, aku tidak boleh gagal!" kata Lestari.Haaaaaaaaaaa!!Lestari menyerang dengan cakar yang tajam.Bammmmmmmmm!!Arya meninju cakar dari Lestari dan itu membuat gadis penyamar itu terdorong dan mer

  • Sang Penghancur Langit    Ilusi Tingkat Tinggi

    Hawa sejuk langsung menerpa Arya begitu dia masuk ke lorong yang ketiga, dan Arya tidak tahu jika sesungguhnya dia sudah masuk ke lorong yang keempat.Saat gerbang lima lorong terbuka, sesungguh lorong pertama tidaklah ada, yang ada adalah lorong kedua, itu yang membuat banyak nyawa yang tidak dapat diselamatkan.Arya merasakan hawa yang indah, hawa yang begitu menyenangkan hatinya, dan itu Arya nikmati.Satu tangan halus menarik tangan Arya, dan membawa anak muda itu untuk memasuki sebuah rumah yany begitu bagus."Apa ini?" tanya Arya bingung.Arya seolah berada dalam hipnotis, tidak dapat kendalikan dirinya sendiri, dan Arya seolah ikuti apa kemauan dari hawa sejuk itu.Arya dibawa duduk ke sebuah meja, dan disungguhkan dengan minuman yang begitu menyegarkan tenggorokan Arya."Inikah surga?" gumam Arya dan begitu menikmati segala suguhan yang sudah ada dihadapannya."Apakah kau menikmati semuanya anak muda?' Satu suara yang begitu lembut terdengar di telinga Arya, dan Arya tak mamp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status