Share

Gagalkan Kudeta

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 16:34:36

Ki Suro yang sudah angkat senjata untuk menebas kepala Adipati kaget, dia tidak menyangka akan ada yang hentikan dirinya.

"Siapa kau?" ucap Ki Suro yang jengah karena dia sudah melihat sedikit kemampuan Arya saat bertarung di babak kedua.

"Siapa aku? Aku adalah orang yang sudah menunggu kalian melakukan itu! Kau sudah tahu semua rencana kalian!" kata Arya.

"Apa? Jadi kau sengaja ikut kompetisi ini untuk menggagalkan rencana kami? tapi kau sudah terlambat!" kata Ki Suro.

Haaaaaaaaaaa!!

Ki Suro ayunkan pedangnya, dan siap menebas kepala Adipati Sudira.

"Ayah!!'

Putri Kinar yang kini sudah berada dalam genggaman Ki Huni menjerit keras saat melihat pedang Ki Suro sudah berjalan ke leher ayahnya.

Tapi saat pedang itu hanya beberapa helai dari leher adipati, satu kekuatan yang menyengat tubuh menahan tangan ki Suro.

Tidak hanya menahan, tapi Ki Suro juga rasakan jika tubuhnya merasakan energi petir yang begitu kuat.

Bukkkkkk!!

Pedang di tangan Ki Suro jatuh, dan dia melangkah menjauh dari
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nanang
yah .. harusnya 3bab perhari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penghancur Langit    Menghina Raja Yuda

    Arya yang fokus untuk kalahkan Ki Suro dan Ki Huni tidak melihat sekelebat bayangan melesat ke arah Kinar, dan langsung membuat gadis itu berada dalam ancaman sebilah pisau."Berhenti atau lehernya akan putus!"Ancaman itu membuat pertarungan terhenti, dan betapa kagetnya Arya saat melihat Kinar yang dalam kondisi tertotok dan juga sudah dalam ancaman pisau."Bagus! Memang tidak salah jika kau membuat rencana cadangan!" kata Ki Suro tersenyum pada orang yang mengancam Kinar."Ki Suro! Aku berubah pikiran karena aku yakin kau pasti tidak akan mengingkari janjimu!" kata pemuda yang tak lain ada Damar."Sudah pasti! Salah satu dari kalian akan jadi panglima, dan satu lagi akan jadi orang yang akan mengurus keuangan kota ini!" kata Ki Suro."Satu orang lagi?" kata Damar."Benar! Aku orangnya!" kata Rajino dan berdiri dari tempat duduknya.Rajino bertahan di halaman kadipaten itu adalah karena dia sedang menunggu momen yang tepat untuk membantu, tapi di luar dugaan Damar yang lebih dahulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Sang Penghancur Langit    Santapan Dua Lelaki

    Ki Huni melesat meninggakan kadipaten Tangkuban demi menyelamatkan selembar nyawanya, dan membawa putri Kinar hanya untuk menyelamatkannya nyawanya dari amarah Arya.Tapi dia merasakan jika seseorang mengajarnya, awalnya dia ketakutan tapi saat melihat yang datang adalah Rajino dia merasa sedikit lega."Apa yang kau inginkan?" tanya Ki Huni saat mereka melesat berdampingan."Aku juga inginkan bagian di tubuh putri Kinar!" kata Rajino."Apa maksudmu, bagian? Aku yang akan memiliki dia!" kata Ki huni."Tapi aku juga inginkan tubuhnya!" kata Rajino."Baik, tapi kau bagian kedua, setelah aku puas kau bebas melakukan apapun pada gadis ini!' Kata ku suro."Aku setuju!" kata Rajino.Air mata putri Kinar menetes karena pembicaraan dua orang itu, putri Kinar merasa jika dia dijadikan bahan pertaruhan dan juga bahan yang menjadi makanan bagi Ki Huni dan Rajino."Segera cari tempat yang bagus untuk menikmati dia, Ki!" kata Rajino."Sebaiknya kita bawa jauh, jangan sampai pemuda itu menemukan," k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Sang Penghancur Langit    Tawaran Menjadi Panglima Kadipaten

    Setelah keadaan tenang, Adipati Sudira masih gelisah menunggu kedatangan putrinya, Putri Kinar.Berkali-kali Adipati Sudira melihat ke arah pintu masuk berharap Arya datang bersama putrinya."Jangan terlalu di pikirkan, Adipati!"Ki Sembada datang bersama dengan ketua Burak dan Ki Tanu, ketiganya datang dengan perasaan bersalah."Untuk apa kalian datang? Bukankah kalian sudah pergi?" kata Adipati Sudira."Maafkan kami Adipati, kami memang bodoh!" kata Ki Tanu dengan wajah yang bersalah."Tida perlu lagi kalian disini, pergi saja!" kata Adipati Sudira yang tidak suka pada ketiga ketua perguruan itu.Ketiga ketua itu diam, mereka memang bodoh sudah meninggalkan kadipaten saat kadipaten membutuhkan mereka."Apa tujuan kalian kemari?" tanya Adipati Sudira."Kami hanya ingin memberikan sikap pada Adipati, kami minta maaf karena lebih memikirkan kami sendiri!" kata ketua Sembada."Sepertinya sekarang tidak akan ada gunanya! Aku juga sudah memiliki pilihan lain untuk jadi panglima kota ini!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Sang Penghancur Langit    Surat Untuk Kerajaan

    "Hahahahah! Sungguh sangat pandai melucu anak muda! Kau pikir kau siapa? Sehingga kerajaan akan kirim seorang panglima karena sebuah surat darimu!" kata Ki Sembada."Aku keluarga kerajaan!" kata Arya dan keluarkan lencana kerajaan yang menunjukkan dia adalah putra raja Yuda.Semua wajah pucat, mereka tidak dapat untuk tidak gemetar, mereka semua kenal dengan lencana keluarga kerajaan itu."Pangeran! Kami!"Semuanya langsung menunduk memberikan hormat pada Arya, mereka tidak menyangka jika Arya adalah putra dari penguasa negeri itu, raja Yuda."Kenapa? Apakah sudah tahu alasan kenapa aku membantu kadipaten ini?" tanya Arya."Su .... Sudah pangeran!' jawab Ki Tanu yang memberanikan diri menjawab pertanyaan Arya."Adipati! Ambilkan kertas dan tinta, aku akan kirim surat ke istana, dalam setengah purnama sudah ada panglima baru di kadipaten ini, yang pastinya bukan dari tiga perguruan egois ini!" kata Arya.Dari tiga ketua perguruan itu, Ki Burak yang paling takut, dia ingat dengan perkat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Sang Penghancur Langit    Pesisir Pantai Ciremai

    Arya, yang sudah selesaikan masalah di kadipaten Tangkuban melesat menuju perjalanan selanjutnya, menuju kadipaten Angin Daun.Arya sampai di kadipaten itu, tapi itu bukan tujuan utama anak muda itu, tapi menuju pesisir pantai ceremai."Aku tidak butuh istirahat untuk saat ini, aku hanya butuh segera sampai ke pesisir pantai itu," ucap Arya.Arya hanya melewati kota Daun, setelah itu melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang sesungguhnya."Ada apa dengan cuaca di kadipaten ini, kenapa begitu panas?' Arya merasakan matahari seperti berada di atas kepalanya, itu karena hawa panas yang begitu menyengat di atas kepala."Apakah ini karena pengaruh dari reaksi pedang matahari?" gumam Arya.Karena hal itu, Arya terus memacu kuda Putihnya, dan meninggalkan kota Daun yang semakin jauh di belakang Arya.Saat Arya meninggalkan kota Daun, di tengah jalan dia bertemu dengan rombongan besar. Dan sepertinya mereka pengungsi."Paman! Kalian mau kemana?" tanya Arya ingin tahu."Kami tidak tahan denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Sang Penghancur Langit    Pusaka Pulau Ular

    Setelah menghindari Arya yang melawan dirinya, Ki Rangga. ketua dari kelompok teratai hitam melesat menuju pesisir pantai Ciremai."Inikah tempat pusaka itu berada?" gumam ki Rangga.Ki Rangga membuka kertas yang sudah dia bawa, dan saat itulah dia menemukan letak dari pedang matahari."Aku pasti akan aku kuasai pedang matahari," kata Ki Rangga.Ki Rangga ambil jalur paksa, jalur yang memang tidak diperbolehkan untuk didatangi oleh manusia.Keberadaan pedang matahari menurut peta adalah di pulau pusaka ular, pulau yang hampir seluruh tempat di pulau itu dikuasai oleh ular yang sangat berbisa."Aku harap tidak akan rintangan saat memasuki pulau itu!" kata Ki Rangga.Hiatttttt!!Ki Rangga memaksakan kekuatan tenaga dalam untuk melesat menuju pulau pusaka ular, pulau yang jaraknya jauh dari pesisir pantai ceremai, meskipun terlihat dekat.Tapi, karena ilmu meringankan tubuh yang sudah mumpuni, Ki Rangga tetap mampu melesat dan bertahan meskipun harus kehabisan banyak energi."Itu dia!' k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Sang Penghancur Langit    Pedang Matahari

    Hawa panas yang menjalar ke tubuhnya membuat Ki Rangga merasa seluruh tubuhnya bagaikan dibakar api yang sangat panas.Tidak hanya bagian luar nya saja yang merasakan panas itu, tapi juga bagian dalam Ki Rangga juga rasanya terbakar api.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Tangan Ki Rangga ingin melepaskan pedang matahari, tapi tangannya seolah menempel di pedang itu, dan tidak bisa dia lepaskan.Hiatttttt!!Ki Rangga mencoba melawan, tapi semakin kuat dia melawan, semakin kuat kekuatan panas dari pedang matahari.Dengan memaksakan seluruh kekuatannya, Ki Rangga mencabut pedang matahari dari batu itu.Jledaaarrrrrrr!!Tubuh Ki Rangga terbuang, bersama dengan pedang matahari yang melekat di tangannya. Tubuh Ki Rangga Kim dipenuhi dengan energi panas yang di alirkan oleh pedang matahari.Mata Ki Rangga berubah jadi merah, dan tidak hanya itu, dari pedang matahari keluar sebuah energi api yang mengikat pedang matahari di tangan Ki Rangga."Ada apa ini?" kata Ki Rangga tidak percaya.Hahahahah!"Anak man

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Sang Penghancur Langit    Ruang Hampa Waktu

    "Dimana keberadaan pedang itu?" tanya Arya."Tidak semudah itu kau akan memiliki pedang itu anak muda!" kata Raja naga."Maksudnya?" tanya Arya."Seperti yang kau ketahui, untuk kuasai pedang itu, kau harus juga kuasai jurus pedang api yang ada di kitab api itu, jika tidak hanya akan percuma saja, kau mungkin akan jadi monster baru!" kata raja naga."Apakah tidak bisa memegang pedang itu, dan saat pedang itu sudah ada padaku, aku akan berlatih dengan pedang itu!" kata Arya."Tidak! Itu hanya akan membuatmu dikuasai pedang itu, dan seperti yang aku katakan, kau akan jadi monster baru di dunia persilatan," kata raja naga."Bagaimana dengan orang lain?" tanya Arya."Apakah yang kau maksud orang yang saat ini memegang pedang matahari?" tanya raja naga."Memegang pedang matahari? Maksudnya sudah ada yang memegang pedang itu?" tanya Arya."Iya! Dia tiba lebih dahulu darimu, dan sepertinya sudah mereka sudah melakukan pergantian jiwa saat ini!" kata raja naga."Pergantian jiwa? apa maksudnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Hutan

    Kusir Kereta Kuda yang membawa Putri Gut terus memacu kereta kuda itu hingga mereka masuk ke dalam hutan. Arya yang berada di bagian belakang kereta kuda itu semakin curiga, dan ia yakin kalau kusir kereta itu tidak bisa untuk dipercaya."Kita istirahat!" teriak Arya dan memacu kuda hingga berada di samping Kusir Kereta Kuda itu."Tidak bisa, kita harus keluar dari hutan ini, barulah kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda itu. "Kita harus istirahat!" kata Arya. Namun Kusir Kereta Kuda itu masih saja memaksa kuda yang menarik kereta kuda untuk berlari, hingga mereka sampai di tengah-tengah hutan itu. "Baiklah, kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda dan ia menarik tali pekana kuda.Huppppp!!Dan setelah itu, dia melompat dari kursi kusir kereta kuda, dan ia memperlihatkan ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi. "Siapa kau sebenarnya?" tanya Arya ingin tahu. Kecurigaan pada Kusir Kereta Kuda itu semakin besar, dan itu membuat Arya jadi waspada."Keluar kalian semua!" teriak Kus

  • Sang Penghancur Langit    Kecurigaan Pada Kusir Kereta Kuda

    Beberapa hari setelah Ki Barata dan Intan sampai di Negeri Burma, kapal yang membawa Putri Gut dan pengawalnya, serta Arya pun tiba Negeri yang cukup besar itu. "Mari kita turun, Arya! Setelah itu kita akan lanjutkan perjalanan menggunakan kereta kuda!" kata Putri Gut. "Baik, Tuan Putri!" kata Arya. Putri Gut kembali kenakan topeng untuk menutupi wajahnya, dan itu dia lakukan untuk mengurangi masalah karena wajahnya yang cukup cantik dan menarik perhatian orang-orang."Cari sebuah kamar penginapan, aku akan istirahat sebelum kita lanjutkan perjalanan ke ibu kota!" kata Putri Gut pada salah satu pengawalnya. "Baik, Tuan Putri!" kata salah satu pengawalnya dan segera mencari penginapan yang pantas untuk Putri Kedua dari Raja Burma itu. Putri Gut menunggu, dan memilih untuk duduk di sebuah kursi yang kosong, yang mana dua pengawal, dan Arya mengawasi Putri Gut. Tidak berapa lama, pengawal yang mencari kamar itu kembali datang, dan ia katakan kalau sudah menyewa kamar untuk tempat i

  • Sang Penghancur Langit    Merusak Pikiran Intan

    Selama dalam perjalanan menuju Negeri Burma, Arya selalu saja berada di geladak kapal, dan menunggu kapan mereka akan tiba di Negeri itu. "Dari keterangan yang diberikan oleh Baju Kijang Emas, masih ada empat baju pelindung yang harus aku cari, dan keberadaan baju pelindung itu ada dua di Negri Burma! Aku harap menemukan petunjuk tentang hal itu!" kata Arya. Arya merasa mendatangi Negeri Burma merupakan sebuah takdir, dan ia yakin dia baju pelindung yang ada di Negeri Burma pun pasti ditakdirkan untuk dia miliki. Saat Arya menatap ke arah lautan, saat itulah Putri Gut datang dan berdiri di samping anak muda itu."Apa yang kau pikirkan, Arya?" tanya Putri Gut. "Sudah jelas aku memikirkan sahabatku, Tuan Putri! Aku harus mencari dia," kata Rangga Satria."Aku akan berikan kau sedikit petunjuk!" kata Putri Gut."Petunjuk apa itu, Tuan Putri?" tanya Arya. "Datangi Perguruan Mawar Kuning, jumpai Ketua Noat, dia pasti tahu sesuatu!" kata Putri Gut. "Dimana Perguruan Mawar Kuning itu,

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan Negeri Malaya

    Peerempuan berkerudung kuning itu keluar dari kedai bersama dengan pengawalnya.Ke tujuh orang dengan warna kulit yang cukup berbeda dengan penduduk negeri Malaya itu memasuki kedai yang lain."Mana orangnya?" tanya perempuan itu."Itu tuan putri!" jawab panglima Cun dan menunjuk nakhoda Rundi.Perempuan itu mendekati nakhoda Rundi dan duduk tanpa diminta."Apakah tuan nakhoda yang akan membawa kapal menuju negeri Burma?" tanya perempuan itu."Benar nona, apa nona rekan dari dia?" tanya nakhoda Rundi menujuk panglima Cun."Benar! Dan aku yang menyuruh dia untuk mencari kapal, apakan benar jika kapal itu ada, tapi kekurangan penumpang?" tanya perempuan itu."Benar nona, bahkan sampai sekarang baru satu penumpang yang akan menuju negeri Burma, tidak mungkin aku berangkat hanya dengan tujuh atau delapan penumpang saja, kecuali kalian membayar lebih," kata nakhoda Rundi."Berapa yang kau inginkan?" tanya perempuan berkerudung kuning itu."Berapa ya? Aku tidak dapat memastikan berapa nona,

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Pelabuhan

    "Paman! Apa ada kapal yang akan berlayar menuju negeri Burma?" tanya Arya pada saudagar yang tak lain adalah saudagar Hasyim."Aduh anak muda, kau terlambat. Kapal menuju negeri Burma baru saja kemarin berangkat," jawab saudagar Hasyim pada Arya.Ya, begitu Arya sampai yang dia lakukan adalah bertanya pada saudagar yang memiliki kapal, tapi Arya memang sudah terlambat."Apakah ada pemilik kapal lain yang akan berangkat paman?" tanya Arya."Silahkan kau tanyakan di kedai itu, mungkin saja ada," jawab saudagar Hasyim menunjukkan sebuah kedai yang tak jauh dari tempat dia duduk."Baik, terimakasih Paman!"Arya tidak menunda waktu. Dia segera menuju kedai yang di tunjuk oleh saudagar Hasyim.Tapi belum juga Arya dekati kedai itu, seorang lelaki tua menghadang langkahnya."Kau mau kemana anak muda? Aku akan uruskan," ucap lelaki tua itu."Aku ingin ke negeri Burma, apa aku dapat menemukan kapal?" tanya Arya."Negeri Burma? Itu sangat jauh, dan pastinya ongkos yang harus dikeluarkan pastin

  • Sang Penghancur Langit    Meninggalkan Negeri Malaya

    Ki Barata melesat menuju kota gajah, kota yang merupakan kota pelabuhan negeri Malaya, dan seperti saat kembali ke kota bangau, kali inipun Ki Barata tidak menghentikan sedikitpun langkah larinya."Aku harus cepat, tidak boleh menunda sedikit waktu, jika tidak pemuda itu akan susul diriku," ucap Ki Barata.Dengan gerakan ringan Ki Barata melesat, dan tidak ada hal yang menghalangi dirinya.Dalam dua hari Ki Barata sudah sampai di kota gajah, dan meneruskan langkah menuju pelabuhan kota gajah."Apa ada kapal yang akan menuju negeri Burma?" tanya Ki Barata pada salah satu pemilik kapal terkenal di kota itu."Ki Barata? Sungguh aku tidak percaya jika ini adalah dirimu," ucap saudagar pemilik kapal itu."Aku hanya ingin tanyakan itu, jika tidak ada aku akan tanyakan saudagar yang lain," kata Ki Barata tidak terlalu suka bersungkan ria dengan saudagar kapal itu."Untuk Ki Barata akan aku usahakan kapal berlayar nanti sore. Tapi apa yang membuat Ki Barata begitu tergesa-gesa?" tanya saudaga

  • Sang Penghancur Langit    Putri Sombong

    Saat pertarungan antara Arya dan Ki Resta terjadi, dan saat Pertarungan memasuki fase yang kritis, saat itulah Ki Barata mengambil kesempatan."Bodoh! Silahkan kalian terus bertarung, aku tidak akan peduli siapa yang akan menang di antara kalian berdua, yang aku inginkan hanyalah tubuh bulan itu," kata Ki Barata.Huppppp!Ki Barata melesat masuk ke dalam istana. Dan dia berdiri tepat di hadapan panglima Jauli."Jika kau ingin hidup, segera berikan gadis itu padaku!" kata Ki Barata mengancam panglima Jauli.Panglima Jauli dan segenap penghuni kerajaan tahu dengan kemampuan yang dimiliki Ki Barata, dan tak ada penolakan dari mereka saat Ki Barata meminta tubuh Intan.Hehehe!"Bagus! Ternyata kau memilih untuk hidup," kata Ki Barata dan membopong tubuh Intan yang sudah tidak berdaya.Hupppp!!Dengan satu gerakan cepat, Ki Barata membawa tubuh Intan keluar dari istana kerajaan Malaya.Tidak ada satu orangpun yang berani halangi langkah Ki Barata, dan dia pergi dengan tenang, pergi meningg

  • Sang Penghancur Langit    Kekalahan Ki Resta

    Arya cukup terkejut dengan jurus yang dikeluarkan oleh Ki Resta. Tapi Arya tidak mau menunjukkan itu pada Ki Resta."Tarian pedang naga!"Haaaaaaaaaaa!Arya menari dan berputar untuk hindari lima pedang yang datang kepadanya.Tranggggg!!Arya menahan satu pedang tapi pedang itu hancur, dan malah nyawa Arya terancam oleh empat pedang yang lain.Arya bersalto ke udara, dan menebas satu pedang yang lain. Dua pedang sudah Arya lumpuhkan, tapi itu membuat tiga pedang yang lain semakin cepat untuk habisi Arya.Tranggggg!!Arya kembali menangkis satu pedang, dan itu adalah pedang yang asli. Pedang itu terlempar, dan bersamaan dengan itu jatuh juga pedang yang merupakan pedang ilusi."Luncuran pedang kematian!"Ki Resta langsung merapal jurus yang lain, itu karena pedang hitam miliknya terlempar.Ki Resta melompat dan tangkap pedang hitam miliknya, dan menyerang dengan meluncur cepat.Huppppp!!Tranggggg!!Bagian lebar pedang urat petir menjadi penahan bagi ujung runcing dari pedang hitam, d

  • Sang Penghancur Langit    Aku yang Dulu

    Arya sama kagetnya dengan Ki Resta, dia juga mencari keberadaan Ki Barata. Beda dengan ki Resta yang butuhkan bantuan dari Ki Barata. Arya mencari Ki Barata karena Arya tidak ingin Ki Barata datang dengan serangan bokongan dari belakang.Arya berputar, mencari keberadaan Ki Barata, tapi Arya sudah tidak melihat lelaki pendiri perguruan naga hitam itu."Kemana si keparat itu?" maki Arya yang ragu jika Ki Barata datang menyerang dirinya.Haaaaaaaaaaa!!Tapi belum juga Arya melihat keberadaan Ki Barata. Ki Resta sudah datang dengan serangan yang cepat.Plakkkkkk!Dengan terpaksa Arya menahan serangan Ki Resta. Sambil berharap Ki Barata tidak datang menyerang dengan tiba-tiba."Tidak perlu kau cari pengecut itu, dia pasti kabur meninggalkan murid dan guru pengajar perguruan naga hitam. Itu adalah sifat dasar yang dia miliki," kata Ki Resta pada Arya.Arya tetap tidak percaya, Arya tetap waspada jika ada serangan lain yang datang.Huppppp!!Arya melompat ke atas atap istana, dan dari atap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status