Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Pesisir Pantai Ciremai

Share

Pesisir Pantai Ciremai

last update Last Updated: 2024-12-31 17:31:45

Arya, yang sudah selesaikan masalah di kadipaten Tangkuban melesat menuju perjalanan selanjutnya, menuju kadipaten Angin Daun.

Arya sampai di kadipaten itu, tapi itu bukan tujuan utama anak muda itu, tapi menuju pesisir pantai ceremai.

"Aku tidak butuh istirahat untuk saat ini, aku hanya butuh segera sampai ke pesisir pantai itu," ucap Arya.

Arya hanya melewati kota Daun, setelah itu melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang sesungguhnya.

"Ada apa dengan cuaca di kadipaten ini, kenapa begitu panas?'

Arya merasakan matahari seperti berada di atas kepalanya, itu karena hawa panas yang begitu menyengat di atas kepala.

"Apakah ini karena pengaruh dari reaksi pedang matahari?" gumam Arya.

Karena hal itu, Arya terus memacu kuda Putihnya, dan meninggalkan kota Daun yang semakin jauh di belakang Arya.

Saat Arya meninggalkan kota Daun, di tengah jalan dia bertemu dengan rombongan besar. Dan sepertinya mereka pengungsi.

"Paman! Kalian mau kemana?" tanya Arya ingin tahu.

"Kami tidak tahan denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Sang Penghancur Langit    Pusaka Pulau Ular

    Setelah menghindari Arya yang melawan dirinya, Ki Rangga. ketua dari kelompok teratai hitam melesat menuju pesisir pantai Ciremai."Inikah tempat pusaka itu berada?" gumam ki Rangga.Ki Rangga membuka kertas yang sudah dia bawa, dan saat itulah dia menemukan letak dari pedang matahari."Aku pasti akan aku kuasai pedang matahari," kata Ki Rangga.Ki Rangga ambil jalur paksa, jalur yang memang tidak diperbolehkan untuk didatangi oleh manusia.Keberadaan pedang matahari menurut peta adalah di pulau pusaka ular, pulau yang hampir seluruh tempat di pulau itu dikuasai oleh ular yang sangat berbisa."Aku harap tidak akan rintangan saat memasuki pulau itu!" kata Ki Rangga.Hiatttttt!!Ki Rangga memaksakan kekuatan tenaga dalam untuk melesat menuju pulau pusaka ular, pulau yang jaraknya jauh dari pesisir pantai ceremai, meskipun terlihat dekat.Tapi, karena ilmu meringankan tubuh yang sudah mumpuni, Ki Rangga tetap mampu melesat dan bertahan meskipun harus kehabisan banyak energi."Itu dia!' k

    Last Updated : 2025-01-01
  • Sang Penghancur Langit    Pedang Matahari

    Hawa panas yang menjalar ke tubuhnya membuat Ki Rangga merasa seluruh tubuhnya bagaikan dibakar api yang sangat panas.Tidak hanya bagian luar nya saja yang merasakan panas itu, tapi juga bagian dalam Ki Rangga juga rasanya terbakar api.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Tangan Ki Rangga ingin melepaskan pedang matahari, tapi tangannya seolah menempel di pedang itu, dan tidak bisa dia lepaskan.Hiatttttt!!Ki Rangga mencoba melawan, tapi semakin kuat dia melawan, semakin kuat kekuatan panas dari pedang matahari.Dengan memaksakan seluruh kekuatannya, Ki Rangga mencabut pedang matahari dari batu itu.Jledaaarrrrrrr!!Tubuh Ki Rangga terbuang, bersama dengan pedang matahari yang melekat di tangannya. Tubuh Ki Rangga Kim dipenuhi dengan energi panas yang di alirkan oleh pedang matahari.Mata Ki Rangga berubah jadi merah, dan tidak hanya itu, dari pedang matahari keluar sebuah energi api yang mengikat pedang matahari di tangan Ki Rangga."Ada apa ini?" kata Ki Rangga tidak percaya.Hahahahah!"Anak man

    Last Updated : 2025-01-02
  • Sang Penghancur Langit    Ruang Hampa Waktu

    "Dimana keberadaan pedang itu?" tanya Arya."Tidak semudah itu kau akan memiliki pedang itu anak muda!" kata Raja naga."Maksudnya?" tanya Arya."Seperti yang kau ketahui, untuk kuasai pedang itu, kau harus juga kuasai jurus pedang api yang ada di kitab api itu, jika tidak hanya akan percuma saja, kau mungkin akan jadi monster baru!" kata raja naga."Apakah tidak bisa memegang pedang itu, dan saat pedang itu sudah ada padaku, aku akan berlatih dengan pedang itu!" kata Arya."Tidak! Itu hanya akan membuatmu dikuasai pedang itu, dan seperti yang aku katakan, kau akan jadi monster baru di dunia persilatan," kata raja naga."Bagaimana dengan orang lain?" tanya Arya."Apakah yang kau maksud orang yang saat ini memegang pedang matahari?" tanya raja naga."Memegang pedang matahari? Maksudnya sudah ada yang memegang pedang itu?" tanya Arya."Iya! Dia tiba lebih dahulu darimu, dan sepertinya sudah mereka sudah melakukan pergantian jiwa saat ini!" kata raja naga."Pergantian jiwa? apa maksudnya

    Last Updated : 2025-01-03
  • Sang Penghancur Langit    Melarikan Pedang Matahari

    "Sialan!"Whusssssssss!!Belum juga Arya dalam posisi yang bagus, Ki Rangga kembali ayunkan pedang matahari, dan hawa yang sangat panas kembali mengejar Arya.Huppppp!!Arya berlompatan dari batu ke batu yang ada di gua ular. Dan saat dia dalam posisi yang bagus Arya tidak menunggu lama."Pukulan petir!" teriak Arya.Cahaya kuning emas dari tangan Arya mengarah pada Ki Rangga.Haaaaaaaaaaa!!Ki Rangga dengan pedang mataharinya membelah dia pukulan petir yang Arya keluarkan. Bersamaan dengan itu, Ki Rangga juga lepaskan pukulan jarak jauh pada Arya kencana, pukulan itu sudah bercampur dengan energi pedang matahari.Untuk kesekian kalinya, Arya harus melompat dan menghindar, pertarungan jarak jauh antara mereka membuat gua ular bergetar hebat."Pedang urat petir!" teriak Arya.Jledarrrr!!Pedang andalan Arya sudah siap menemani anak muda itu bertarung, tapi saat Arya sudah siap melanjutkan pertarungan, Ki Rangga malah melesat meninggalkan gua itu."Hei .... Jangan kabur lagi!" teriak A

    Last Updated : 2025-01-04
  • Sang Penghancur Langit    Busuknya Ki Sangkuni

    "Tidak perlu duduk panglima, kau berbaring saja. Kembalikan kondisi tubuhmu!" kata Arya pada panglima Darmian yang akan duduk karena kehadiran Arya."Tapi Pangeran?""Tidak apa-apa!" kata Arya.Wajah Adipati Igiri pucat pasi saat tahu orang yang dia anggap tahanan adalah pangeran dari kerajaan yang menguasai kadipaten yang dia pimpin."Maafkan kebodohan ku, pangeran! Maafkan yang bodoh ini!" kata Adipati Igiri berlutut sangat dalam pada Arya."Sudah Adipati! Jangan berlutut terlalu dalam!' kata Arya."Aku merasa sangat bodoh! Pangeran!" kata Adipati Igiri."Jangan merasa rendah seperti itu Adipati, Adipati sudah membawa kadipaten ini menjadi salah satu kadipaten yang makmur, itu sudah cukup!' kata Arya.Adipati Igiri diam, dia tidak mampu lagi ucapkan apapun.Saat semuanya masih berbincang, di luar ada dua prajurit yang mencari Adipati Igiri."Ada apa?" tanya Adipati Igiri."Kami hanya ingin meminta bantuan!""Bantuan apa?""Kerajaan saat ini diserang oleh pangeran Sengkala, dia bersa

    Last Updated : 2025-01-04
  • Sang Penghancur Langit    Pertemuan Kelompok Teratai

    Mata Ranto terbelalak saat mendengarkan permintaan tugas dari Ki Sangkuni, dia tidak menyangka jika itu tugas yang akan dia dapatkan."Apa kau yakin Ki?" tanya Ranto."Yakin, dan itu memang tugas yang ingin aku berikan padam kelompok teratai kuning, apakah kalian akan menerima?" tanya Ki Sangkuni."Kami pasti menerima, tapi bayarannya jelas akan sangat besar!" kata Ranto.Ki Sangkuni membuka lemarinya, dan membawa satu peti kehadapan Ranto."Apakah semua ini cukup?" tanya Ki Sangkuni dan membuka peti itu.Isi peti itu adalah koin emas yang penuh, dan koin emas yang dikumpulkan Ki Sangkuni selama hidupnya, dan tujuannya hanyalah hancurkan kerajaan Purawa.Hahahaha!"Ini sudah sangat cukup, Ki Sangkuni! Sungguh tidak ku sangka jika kau sudah siapkan semua ini!" kata Ranto dengan wajah yang begitu sumbringah."Apakah itu artinya, kalian akan bersedia melakukan semua yang akan kami minta?" tanya Ki Sangkuni."Aku bos nya!' jawab Ranto."Baik, itu yang aku harapkan," kata Ki Sangkuni."Jik

    Last Updated : 2025-01-05
  • Sang Penghancur Langit    Mimpi Buruk Sang Resi

    Di kerajaan Purawa, raja Yuda sedang bicara serius dengan resi Gunin, itu menyangkut pemandangan yang didapatkan resi Gunin dalam mimpinya."Aku melihat pangeran Sengkala sudah memulai pergerakan, itu yang harus kita waspadai!" kata resi Gunin."Bergerak? Maksudnya bergerak kemana, resi?" tanya Patih Kuroda.Mahapatih Tengguru juga ingin tanyakan itu, tapi Patih Kuroda sudah terlebih dahulu menanyakan itu."Pangeran Sengkala sudah menemukan seseorang yang akan mendukungnya untuk kuasai istana ini, jika tidak melakukan persiapan maka kerajaan ini akan jatuh ke tangan yang salah!" kata resi Gunin."Apa ada lagi yang kau lihat resi?" tanya raja Yuda."Aku melihat ratusan kematian prajurit!" jawab resi Gunin.Wajah raja Yuda pucat, dia percaya jika penglihatan dari resi Gunin sangatlah nyata. Karena sudah terlalu sering yang dikatakan resi Gunin jadi kenyataan."Apakah itu bisa kita halangi?" tanya Mahapatih Tengguru."Bisa saja, itulah mengapa kita mulai bergerak dari sekarang! jangan sa

    Last Updated : 2025-01-05
  • Sang Penghancur Langit    Menyerang Kerajaan Purawa

    Ki Sangkuni, orang yang paling bersemangat dalam mengangkat senjatanya, dan itu mengejutkan prajurit istana.Tapi karena dari awal sudah ada peringatan dari resi Gunin, maka perang itu sudah dapat di prediksi akan terjadi. Dan hari ini, benar-benar terjadi."Bunuh semua prajurit istana ini!" teriak Ki Sangkuni.Teriakkan Ki Sangkuni diamini oleh anak buahnya dari perguruan batu hitam dan tanpa ada rasa takut mereka menyerang meskipun jumlah mereka jauh lebih sedikit."Inikah yang dimaksud resi Gunin jika kerajaan akan terjadi banjir darah? Itu tidak mungkin!" kata Patih Kuroda."Segera tahan mereka, tangkap dan biarkan hukum Negara yang akan memberikan mereka hukuman!" teriak Patih Kuroda.Sementara itu, resi Gunin terus menyaksikan perang itu, dia sedikitpun tidak tenang lagi, apalagi melihat keberanian dari Ki Sangkuni yang menyerang dengan pasukan yang sedikit."Apa yang direncanakan oleh Ki Sangkuni!' kata resi Gunin."Apakah akan ada serangan gelombang kedua?" gumam resi Gunin."

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan Negeri Malaya

    Peerempuan berkerudung kuning itu keluar dari kedai bersama dengan pengawalnya.Ke tujuh orang dengan warna kulit yang cukup berbeda dengan penduduk negeri Malaya itu memasuki kedai yang lain."Mana orangnya?" tanya perempuan itu."Itu tuan putri!" jawab panglima Cun dan menunjuk nakhoda Rundi.Perempuan itu mendekati nakhoda Rundi dan duduk tanpa diminta."Apakah tuan nakhoda yang akan membawa kapal menuju negeri Burma?" tanya perempuan itu."Benar nona, apa nona rekan dari dia?" tanya nakhoda Rundi menujuk panglima Cun."Benar! Dan aku yang menyuruh dia untuk mencari kapal, apakan benar jika kapal itu ada, tapi kekurangan penumpang?" tanya perempuan itu."Benar nona, bahkan sampai sekarang baru satu penumpang yang akan menuju negeri Burma, tidak mungkin aku berangkat hanya dengan tujuh atau delapan penumpang saja, kecuali kalian membayar lebih," kata nakhoda Rundi."Berapa yang kau inginkan?" tanya perempuan berkerudung kuning itu."Berapa ya? Aku tidak dapat memastikan berapa nona,

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Pelabuhan

    "Paman! Apa ada kapal yang akan berlayar menuju negeri Burma?" tanya Arya pada saudagar yang tak lain adalah saudagar Hasyim."Aduh anak muda, kau terlambat. Kapal menuju negeri Burma baru saja kemarin berangkat," jawab saudagar Hasyim pada Arya.Ya, begitu Arya sampai yang dia lakukan adalah bertanya pada saudagar yang memiliki kapal, tapi Arya memang sudah terlambat."Apakah ada pemilik kapal lain yang akan berangkat paman?" tanya Arya."Silahkan kau tanyakan di kedai itu, mungkin saja ada," jawab saudagar Hasyim menunjukkan sebuah kedai yang tak jauh dari tempat dia duduk."Baik, terimakasih Paman!"Arya tidak menunda waktu. Dia segera menuju kedai yang di tunjuk oleh saudagar Hasyim.Tapi belum juga Arya dekati kedai itu, seorang lelaki tua menghadang langkahnya."Kau mau kemana anak muda? Aku akan uruskan," ucap lelaki tua itu."Aku ingin ke negeri Burma, apa aku dapat menemukan kapal?" tanya Arya."Negeri Burma? Itu sangat jauh, dan pastinya ongkos yang harus dikeluarkan pastin

  • Sang Penghancur Langit    Meninggalkan Negeri Malaya

    Ki Barata melesat menuju kota gajah, kota yang merupakan kota pelabuhan negeri Malaya, dan seperti saat kembali ke kota bangau, kali inipun Ki Barata tidak menghentikan sedikitpun langkah larinya."Aku harus cepat, tidak boleh menunda sedikit waktu, jika tidak pemuda itu akan susul diriku," ucap Ki Barata.Dengan gerakan ringan Ki Barata melesat, dan tidak ada hal yang menghalangi dirinya.Dalam dua hari Ki Barata sudah sampai di kota gajah, dan meneruskan langkah menuju pelabuhan kota gajah."Apa ada kapal yang akan menuju negeri Burma?" tanya Ki Barata pada salah satu pemilik kapal terkenal di kota itu."Ki Barata? Sungguh aku tidak percaya jika ini adalah dirimu," ucap saudagar pemilik kapal itu."Aku hanya ingin tanyakan itu, jika tidak ada aku akan tanyakan saudagar yang lain," kata Ki Barata tidak terlalu suka bersungkan ria dengan saudagar kapal itu."Untuk Ki Barata akan aku usahakan kapal berlayar nanti sore. Tapi apa yang membuat Ki Barata begitu tergesa-gesa?" tanya saudaga

  • Sang Penghancur Langit    Putri Sombong

    Saat pertarungan antara Arya dan Ki Resta terjadi, dan saat Pertarungan memasuki fase yang kritis, saat itulah Ki Barata mengambil kesempatan."Bodoh! Silahkan kalian terus bertarung, aku tidak akan peduli siapa yang akan menang di antara kalian berdua, yang aku inginkan hanyalah tubuh bulan itu," kata Ki Barata.Huppppp!Ki Barata melesat masuk ke dalam istana. Dan dia berdiri tepat di hadapan panglima Jauli."Jika kau ingin hidup, segera berikan gadis itu padaku!" kata Ki Barata mengancam panglima Jauli.Panglima Jauli dan segenap penghuni kerajaan tahu dengan kemampuan yang dimiliki Ki Barata, dan tak ada penolakan dari mereka saat Ki Barata meminta tubuh Intan.Hehehe!"Bagus! Ternyata kau memilih untuk hidup," kata Ki Barata dan membopong tubuh Intan yang sudah tidak berdaya.Hupppp!!Dengan satu gerakan cepat, Ki Barata membawa tubuh Intan keluar dari istana kerajaan Malaya.Tidak ada satu orangpun yang berani halangi langkah Ki Barata, dan dia pergi dengan tenang, pergi meningg

  • Sang Penghancur Langit    Kekalahan Ki Resta

    Arya cukup terkejut dengan jurus yang dikeluarkan oleh Ki Resta. Tapi Arya tidak mau menunjukkan itu pada Ki Resta."Tarian pedang naga!"Haaaaaaaaaaa!Arya menari dan berputar untuk hindari lima pedang yang datang kepadanya.Tranggggg!!Arya menahan satu pedang tapi pedang itu hancur, dan malah nyawa Arya terancam oleh empat pedang yang lain.Arya bersalto ke udara, dan menebas satu pedang yang lain. Dua pedang sudah Arya lumpuhkan, tapi itu membuat tiga pedang yang lain semakin cepat untuk habisi Arya.Tranggggg!!Arya kembali menangkis satu pedang, dan itu adalah pedang yang asli. Pedang itu terlempar, dan bersamaan dengan itu jatuh juga pedang yang merupakan pedang ilusi."Luncuran pedang kematian!"Ki Resta langsung merapal jurus yang lain, itu karena pedang hitam miliknya terlempar.Ki Resta melompat dan tangkap pedang hitam miliknya, dan menyerang dengan meluncur cepat.Huppppp!!Tranggggg!!Bagian lebar pedang urat petir menjadi penahan bagi ujung runcing dari pedang hitam, d

  • Sang Penghancur Langit    Aku yang Dulu

    Arya sama kagetnya dengan Ki Resta, dia juga mencari keberadaan Ki Barata. Beda dengan ki Resta yang butuhkan bantuan dari Ki Barata. Arya mencari Ki Barata karena Arya tidak ingin Ki Barata datang dengan serangan bokongan dari belakang.Arya berputar, mencari keberadaan Ki Barata, tapi Arya sudah tidak melihat lelaki pendiri perguruan naga hitam itu."Kemana si keparat itu?" maki Arya yang ragu jika Ki Barata datang menyerang dirinya.Haaaaaaaaaaa!!Tapi belum juga Arya melihat keberadaan Ki Barata. Ki Resta sudah datang dengan serangan yang cepat.Plakkkkkk!Dengan terpaksa Arya menahan serangan Ki Resta. Sambil berharap Ki Barata tidak datang menyerang dengan tiba-tiba."Tidak perlu kau cari pengecut itu, dia pasti kabur meninggalkan murid dan guru pengajar perguruan naga hitam. Itu adalah sifat dasar yang dia miliki," kata Ki Resta pada Arya.Arya tetap tidak percaya, Arya tetap waspada jika ada serangan lain yang datang.Huppppp!!Arya melompat ke atas atap istana, dan dari atap

  • Sang Penghancur Langit    Melumpuhkan Intan

    Meskipun Ki Barata ucapkan itu, tapi dia tetap berada di posisi dia berdiri. Dia tidak pindah atau datang ke arah pertarungan itu."Bagus Ki Barata!" gumam Ki Resta dalam hatinya.Whusssssssss!!Intan untuk ke sekian kalinya kembali emosi, di tambah dengan perkataan Ki Barata, itu semakin meyakinkan jika Arya memang pembunuh kakeknya.Arya tidak mau menahan dirinya lagi, dia merasa jika intan sudah tidak mungkin lagi di sadarkan untuk saat ini."Sebaiknya kau lumpuhkan dia dengan cara yang kasar," kata Arya.Saat Intan datang menyerang ke arahnya. Arya segera menyiapkan satu serangan yang kuat. Arya sudah memastikan jika dia akan lumpuhkan Intan.Arya mengepalkan tangannya, dan siap untuk melumpuhkan intan. Ki Resta melihat itu dan tidak percaya Arya akan melumpuhkan intan dengan kekuatan besar.Huppppp!Ki Resta datang tepat di belakang Intan, itu dia lakukan untuk memastikan Intan tidak terluka parah jika Arya berikan serangan besar pada Intan.Hiatttttt!!Arya juga maju menyambut I

  • Sang Penghancur Langit    Intan yang tak Terkendali

    Arya terlempar karena pukulan keras yang mengenai bagian rusuknya, tapi Arya dengan segera berdiri seolah tidak rasakan pukulan yang baru saja hantam tubuhnya."Hahahahaha! Bagaimana rasanya bertarung dengan orang yang tidak ingin kau bunuh Arya? Katakan padaku?" teriak Ki Resta dengan tawa yang begitu keras.Arya tidak menjawab, dia mencoba merasakan apakah tubuhnya terluka karena pukulan keras Ki Resta. Tapi nyatanya dia tidak rasakan apapun."Pukulan mu kuat, tapi tidak sekuat yang kau bayangkan," ejek Arya."Kurang ajar! intan! Bunuh dia, dia akan terus membunuh orang yang kau sayangi!" teriak Ki Resta.Mendengar orang yang dia sayang akan dibunuh, amarah Intan kembali naik, darahnya kembali mendidih, dan udara dingin yang keluar dari tubuhnya semakin menakutkan.Hiaaaattttttt!!Intan kembali datang ke arah Arya. Saat Intan mendekat, semua anggota kelompok bintang hitam memilih untuk menjauh, mereka tidak ingin jadi korban kebengisan dari Intan yang tubuhnya bukan lagi atas kendal

  • Sang Penghancur Langit    Amarah Intan

    Arya turun dari udara dan mendarat dengan tenang, dengan melipat tangan dia berjalan ke arah Ki Resta yang menatap tajam ke arahnya penuh dengan rasa dendam."Apakah kau sungguh Ki Resta yang aku kenali?" tanya Arya."Bisa jadi mungkin aku, tapi bisa jadi bukan aku," jawab Ki Resta."Apa yang mengubah mu?" "Dirimu! Kau ubah semua yang aku percayai, aku percaya jika kebenaran akan memberikan aku ketenangan, tapi nyatanya kau ubah semua kepercayaanku itu," ucap Ki Resta."Artinya niatmu untuk menjadi lebih baik hanya setengah-setengah saja," kata Arya dengan ucapan yang sinis.Saat Arya ucapkan itu dia sudah di kurung oleh seluruh pasukan dari Ki Resta dari kelompok bintang hitam."Apakah kami cincang dia ketua?" tanya seseorang anggota ku Resta."Tunggu! Aku masih ingin dengar alasannya membunuh Ratih dan Banda," "Bukan aku yang membunuh mereka," ucap Arya."Bukan dirimu? Bagaimana mungkin kau berani katakan bukan aku yang membunuh mereka, padahal sudah begitu banyak saksi yang melih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status