Share

Bab 43: Sikap yang Tak Menentu

Dini hari saat masih petang, Raja Jayabhaya mengirim orang-orang khusus untuk membebaskan Sedah dari penjara bawah tanah. Pria tua berwajah lancap itu dimasukkan ke kereta, lalu dikirim ke luar kota. Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga hari, akhirnya dia turun dibantu oleh Panglima Tunggul Wulung yang bertugas mengawal.

Mata tajam sang Empu berkeliling memperhatikan ke sekitar pada suasana pedesaan yang tersaji. Tempat di mana dia akan hidup sebagai rakyat biasa dan melepas status sebagai guru atau sastrawan kerajaan.

"Maaf, Empu, kami hanya bisa mengantar sampai di sini," ucap Tunggul Wulung sembari menyatukan kedua telapak tangan.

Pria tua berpakaian abu-abu di hadapannya tersebut mengangkat sebelah tangan. "Tak masalah."

Tanpa menunggu lagi, sang Panglima segera undur diri dan naik ke punggung kuda. Dia menggerakkan sebelah tangan, sehingga orang-orang suruhan raja pun mengikutinya kembali ke Panjalu.

Tak lama setelah menyaksikan kepergian mereka, Sedah sendiri mengayu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status