Share

Bab 49: Perebutan Cinta Antara Ayah dan Anak

Fajar mulai menyingsing, meski begitu, para pelayan di Istana Panjalu sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk upacara dan pesta pernikahan Pramesti. Canda serta obrolan renyah mereka ketika membahas kedua calon pengantin, membuktikan bahwa semua orang turut bahagia.

Di taman putri, Larasati duduk bersimpuh untuk memperhatikan busana yang akan dikenakan Pramesti pada pernikahan yang tinggal tujuh hari lagi. Seserahan tersebut dikirim oleh Yawastina seusai melamar ke Panjalu beberapa waktu lalu.

"Ini sangat bagus!" puji Larasati seraya mengelus kain sutra berwarna putih di tangan. "Motifnya cantik, bunga melati!"

Sejenak dia memperlihatkan pada Pramesti yang duduk di samping kiri.

"Ah, benar sekali," sahut Pramesti yang tersenyum. Tak lupa dia juga menoleh Sasanti yang duduk bersimpuh di samping kanan.

Sementara itu, para pelayan datang dengan membawa seperangkat perhiasan, alas kaki, dan juga perias wajah. Semua barang tersebut dikirim Yawastina menyertai busana yang sebelum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status