Share

Bab 44: Darah Asura

Pagi cukup cerah sewaktu Pramesti, Sasanti, dan Jaya Amijaya memijakkan kaki di pendapa, lantas duduk pada lantai untuk menempati bangku masing-masing.

Tak lama kemudian, Maulana Ngali datang bersama Jaka Lelana di samping kanan. Sang Ulama tersenyum memperhatikan semua murid. Demikian dengan Jaka Lelana yang mencari keberadaan Larasati. Gadis tersebut masih belum terlihat walau sudah telat dari waktu kedatangan yang ditentukan.

Di barisan murid paling depan, Jaya Amijaya menatap benci Jaka Lelana. Namun, pria tersebut tetap menjaga sikap karena tahu bahwa sang Guru pasti tidak akan menyukai jika dia terlalu urus campur pada hubungan si adik.

"Silakan duduk, Lelana." Maulana Ngali mengarahkan sebelah tangan ke dua bangku paling depan yang menghadap para murid.

Pun Jaka Lelana tersenyum sebelum duduk pada tempat yang dimaksud.

Sementara itu, di sisi lain, Larasati yang bangun kesiangan, segera berganti pakaian hitam dan melangkah terburu-buru menuju pendapa. Karena lupa mengikat tal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status