Share

Bab 41: Rasa yang Tertinggal

.

.

.

.

Bibir merah muda Dewa Mandala membentuk lengkungan saat mendengarkan cerita Larasati, sementara jemari tangannya yang lentik seolah-olah sedang menggapai awan-awan cantik di langit Agnicaya. Sembari menunggu Larasati melanjutkan kisah perjalanan hidupnya, dia menikmati pemandangan yang tersaji. Tak peduli jika bidadari di samping kirinya itu harus berduka sebab terpaksa membuka kembali luka di masa lalu untuk menghiburnya.

"Kukira itu akhir dari segalanya, kami tak akan bertemu lagi, tapi ternyata ...." Lagi-lagi Ingatan Larasati menerawang ke tahun 1150 Saka.

.

.

.

.

.

.

Melihat Larasati yang dirundung pilu setelah kembali dari taman, Jaya Amijaya mengetahui bahwa sesuatu telah terjadi. Gadis tersebut terus menatap hampa, sampai kemudian menyadari jika sang kakak sedang memperhatikan dia dari tempatnya berdiri di teras.

"Apa Lelana menyakitimu?" tanya Jaya Amijaya.

Tak ada jawaban, Larasati justru berlinangan air mata sehingga Jaya Amijaya makin emosi. "Aku sudah memperinga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status