Share

Bab 34: Panglima Perang Karpala

Walau masalah dengan Sujatmika belum terpecahkan, Larasati masih bisa pergi kayangan untuk membuat ekstra bunga, sedianya cairan bening yang dia masukan ke dalam botol kecil tersebut akan dibawanya turun ke bumi sebagai persediaan, mengingat bahwa inti sarinya telah rusak.

Sembari tersenyum memperhatikan yang di tangan kanan, Larasati melangkah menuju pagar pembatas dapur. Sejenak, dia mengalihkan perhatian, lantas memandangi awan-awan berjalan juga burung-burung pipit yang beterbangan.

“Aku memiliki banyak ekstra bunga, kenapa tidak meminta saja padaku?” tanya Mandala.

Seketika Larasati menolehnya yang berjalan menghampiri, kemudian bersandar ke teralis. “Dewa, kau rupanya.”

“Melihatmu di kayangan akhir-akhir ini, aku merasa sedikit tenang.” Senyum menghias di wajah tampan Mandala yang menatap indahnya langit.

Larasati terbawa perasaan, sampai-sampai mengira bahwa sang Atmajaya Wimala menyukainya. “Dewa merindukanku?” celetuknya.

“Bukan, tapi karena kau selalu berbuat kekacauan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status